Zhou Jin dan Lin Yue dengan senang hati menerima Nang In sebagai murid mereka.
Keesokan harinya, Zhou Jin mengajak Nang In untuk berkeliling pulau, bagaimana pun juga Nang In harus memahami tempat yang akan menjadi rumah barunya.
Ukuran Pulau Rempah sendiri tidak lebih kecil dari sebuah kota besar, tanpa Zhou Jin yang menuntun, Nang In pasti dengan mudahnya tersesat dan tidak heran jika ia masuk ke dalam tempat yang berbahaya.
Masuk ke dalam hutan, Nang In disuguhkan dengan keanekaragaman flora dan fauna yang begitu melimpah, dibandingkan hutan yang pernah ia masuki di desanya, selain ukurannya yang abnormal, kebanyakan tumbuhan di pulau ini tidak pernah Nang In lihat sebelumnya, semuanya tampak begitu unik.
Setelah berjalan lebih dalam masuk ke hutan, Zhou Jin dan Nang In berhenti di depan sebuah pohon raksasa, pohon itu berbeda dengan pohon pada umumnya, selain batangnya yang berwarna ungu, suhu di sekitar pohon itu begitu tinggi hingga melelehkan tumbuhan di sekitarnya.
"Guru, kenapa pohon ini begitu panas?" Nang In menyeka keringat di dahinya.
"Pohon raksasa ini bernama Pohon Roh Api, pohon ini tidak mengeluarkan hawa panas, melainkan Demonic Beast yang tinggal di dalamnya yang membuat pohon ini menjadi panas, lihat itu" Zhou Jin menunjuk ke salah satu dahan, terlihat puluhan Demonic Beast Kera sedang bergelantungan.
Nang In menyipitkan matanya, "Demonic Beast Kera?"
"Benar, mereka adalah White Monkey, salah satu Demonic Beast yang cukup berbahaya di Pulau ini"
White Monkey, Demonic Beast yang wujudnya menyerupai seekor kera, ukuran tubuhnya sedikit lebih kecil dari pria dewasa, bulu berwarna putih dengan nyala api di atas kepalanya.
Sebenarnya yang membuat Demonic Beast ini berbahaya adalah jumlahnya yang begitu banyak, selain White Monkey, terdapat jenis lainnya yang lebih kuat yaitu, Red Monkey dan pemimpin mereka, Fire Monkey.
"Kau harus berhati - hati In'er, Demonic Beast ini akan langsung menyerang jika ada makhluk yang memasuki kawasannya" ucap Zhou Jin.
"Tapi kenapa mereka tidak menyerang, bukankah kita sudah memasuki kawasannya?" ucap Nang In dengan heran.
"Tentu saja mereka takut dengan keberadaan Pria Jantan sepertiku hahaha!" Zhou Jin tertawa bangga sembari membusungkan dadanya.
Setelah beberapa waktu bersama Zhou Jin, Nang In sedikit memahami tentang sifatnya, kepribadian pria tua itu tidak jauh berbeda dengan kepribadian pamannya, Shen Li.
Seorang pria dengan pembawaan karakter yang ceria dan selalu membawa perasaan hangat pada siapa pun yang dekat dengannya, mungkin karena itu dalam waktu singkat, Nang In bisa begitu akrab dengannya.
"Selain Pohon Roh Api, terdapat beberapa sarang Demonic Beast lainnya yang harus diwaspadai, seperti Gua Python, Danau Air Keruh dan Gunung Kekosongan, ayo kita kunjungi satu persatu tempat itu" Zhou Jin menjelaskan sembari melanjutkan perjalanan.
"Baik Guru"
Setelah melihat besarnya Pohon Roh Api, mereka mengunjungi tempat berbahaya lainnya yang ada di pulau, seperti Gua Python dan Danau Air Keruh.
Gua Python sendiri merupakan gua raksasa yang menjadi tempat tinggal dari Demonic Beast ular, racun Demonic Beast ular itu cukup mampu untuk membunuh Demonic Beast yang ukurannya lebih besar darinya dalam hitungan detik.
Sedangkan Danau Air Keruh adalah danau keruh yang berisi puluhan Demonic Beast tipe air yang begitu ganas, selain airnya yang mengandung racun, danau ini kerap memancarkan bau yang tidak sedap, membuat Nang In harus berpikir dua kali untuk datang ke danau ini.
**
Setelah mengunjungi tiga sarang Demonic Beast yang cukup berbahaya. Mereka terus menyusuri pulau dan berhenti ditepian danau berwarna biru yang begitu indah, danau ini bernama Danau Langit Biru.
Berkebalikan dari Danau Air Keruh yang mengeluarkan suasana yang tidak nyaman dan berbahaya, Danau Langit Biru justru memancarkan suasana yang begitu damai dan tenang, danau itu mempunyai air yang begitu jernih hingga dapat memantulkan bayangan awan dari langit.
Melihat danau di depannya, ekspresi Nang In kian berubah, "Guru, danau ini begitu indah" mata Nang In berbinar, seumur hidupnya baru kali ini melihat danau yang begitu berkilauan.
Nang In melirik ke arah Zhou Jin yang sedang menikmati suasana, ia pun ikut memejamkan mata membiarkan udara sejuk nan asri melewati tubuhnya, jiwa dan pikirannya jauh lebih tenang dari sebelumnya.
"Danau ini adalah salah satu tempat kesukaanku dengan Istriku, ah berbicara tentang Yue'er aku jadi merindukannya" wajah tua Zhou Jin memerah genit, setiap kali membicarakan Lin Yue, kepribadian Pria Tua itu akan berubah drastis.
Nang In menatap Zhou Jin dengan heran, "Guru, bukankah kau baru bertemu dengan Guru Lin beberapa jam lalu?"
Zhou Jin menghela nafas panjang sambil menepuk bahu Nang In, "In' er, kau belum cukup umur untuk memahami betapa indahnya dunia keromantisan, tapi aku berani bertaruh!" Zhou Jin menatap Nang In dengan penuh keyakinan, "Saat kau sudah terbelenggu di dalamnya, kau tidak akan pernah bisa lepas, aku yakin itu!"
Mimik wajah Zhou Jin seperti orang yang sedang membaca syair, penuh dengan penghayatan, melihat hal itu, Nang In hanya bisa menggeleng ringan.
"Apa cinta membuat orang menjadi gila? kalau begitu, aku tidak boleh jatuh cinta seumur hidupku!" gumam Nang In dalam hati.
Selain tingkahnya yang konyol, sisi yang paling menonjol dari Zhou Jin adalah rasa cintanya yang begitu besar kepada Lin Yue, mempunyai guru yang seperti itu, Nang In bingung harus merasa bangga atau sebaliknya!
"Ayo kembali, aku sudah tidak sabar ingin bertemu Istriku~" ucap Zhou Jin dengan penuh semangat, aura merah muda terpancar dari tubuhnya.
Sementara itu, perhatian Nang In sedang teralihkan oleh satu - satunya gunung yang terdapat di pulau ini, "Guru, Gunung yang ada di sana itu?"
Zhou Jin berhenti melangkah lalu menjawab pertanyaan Nang In, "Hmm Gunung itu aku menyebutnya Gunung Kekosongan sama seperti Pohon Roh Api dan Danau Air Keruh, Gunung itu merupakan sarang Demonic Beast yang cukup berbahaya, tetapi kabar baiknya Gunung itu menyimpan harta karun yang sangat langka"
"Harta karun?" mata Nang In seketika berbinar.
Di Pulau Rempah terdapat satu buah gunung yang terletak di tengah - tengah pulau, gunung itu tampak mencolok karena tingginya yang menembus hingga ke awan lepas.
"Tentu kau tidak akan bisa mengambilnya dengan mudah In'er, karena harta karun itu dijaga ketat oleh Demonic Beast tipe udara, Blue Crow"
"Blue Crow?"
Berbeda dari gagak biasa yang berwarna hitam legam, Blue Crow justru berwarna biru laut, Demonic Beast ini memiliki ukuran tubuh yang hampir melebihi seekor beruang, selain jumlahnya yang mencapai puluhan, yang paling berbahaya dari Demonic Beast ini adalah cairan panas yang dimuntahkan mulutnya, membuatnya menjadi salah satu Demonic Beast yang sangat berbahaya.
Mengetahui kalau Gunung Kekosongan dijaga ketat Demonic Beast yang berbahaya, Nang In mengurungkan niatnya untuk mengambil harta karun itu sampai dirinya cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri.
"Hahaha tidak perlu menunjukkan ekspresi kecewa seperti itu, aku berjanji akan membuatmu kuat hingga mampu mengalahkan burung - burung itu, ayo kita kembali" Zhou Jin tertawa sambil mengacak - acak rambut Nang In.
"Baik Guru" ucap Nang In dengan percaya.
Mereka berdua pun bergegas pergi dari hutan menuju ke rumah sederhana mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Vanny Candra
up thor
2023-07-11
0
malest
bagus
2023-03-05
0
Chua
jangan panggil guru dong thor, pake kakek nenek aja... kl pake sebutan guru jadi kaku kesan nyA, soalnya iner baru 5 taon...
2023-02-22
1