Pemburu Dimensi
Kegelapan, hanya ini yang bisa dilihat oleh Lin Fan. Duduk termenung, Lin Fan masih memikirkan apa yang terjadi pada nya. Sebuah fragmen memori memasuki pikiran nya.
Dia menyebrangi dunia lain. Lebih tepatnya dunia dengan waktu yang berbeda atau disebut masa depan.
2000 tahun waktu yang cukup banyak untuk bumi ini berubah. Perang antar bintang, ras yang berbeda, dan yang paling penting aura bintang yang telah merasuki bumi.
Manusia telah dapat berlayar dengan kelengkungan atau teleportasi, dengan jejak kaki di seluruh galaksi, dan bahkan di luar galaksi, ada tim ekspedisi yang terlibat. Pada saat yang sama, mereka juga telah menemukan ras kosmik yang tak terhitung jumlahnya, membentuk aliansi diplomatik dengan ras ramah, dan melakukan perang antarbintang dengan ras yang keras.
Dalam memerangi ras yang berbeda, manusia menemukan bahwa selain teknologi canggih masih ada beberapa hal yang sangat mendukung hal ini.
Fisik yang kuat dan kekuatan spiritual yang diperoleh dari aura bintang. Jika bukan karena ras yang ramah membantu manusia dalam menemukan aura dan memberikan beberapa cara untuk menumbuhkan kekuatan mungkin saat ini kita hanya bisa menjadi budak bagi ras lain.
Menyerap aura, memperkuat dirinya sendiri, dan kehidupan yang berkembang telah disebut sebagai hal terpenting dari federasi manusia dan dituliskan ke dalam hukum pendidikan.
Akibatnya, hampir 99% manusia telah menjadi kan seni beladiri sebagai tujuan hidup mereka, bukan hanya untuk memperjuangkan ras juga untuk memperoleh kekuatan yang hebat dan umur yang panjang.
Lin Fan merasuki tubuh tanpa jiwa dari seorang remaja yang kurang berbakat di bidang ini. Lahir di keluarga yang harmonis dengan satu ayah satu ibu dan satu saudari perempuan.
Mungkin karena cemas untuk berlatih agar lulus dalam penilaian untuk memasuki universitas terkemuka dia salah dalam latihan dan menyebabkan kematian.
Meskipun memiliki wajah yang sangat tampan, latar belakang keluarga yang baik tetapi jika tidak memiliki kekuatan yang cukup, susah untuk hidup dunia yang seperti sekarang.
Banyak juga yang masih tidak memiliki bakat seni beladiri berlari mengerjakan hal yang formal seperti pengusaha ataupun pemerintahan.
Tetapi tidak semua orang yang bisa menerima bakat yang buruk. Tercatat banyak yang frustasi akibat kurangnya bakat dalam hal seni beladiri.
Lin Fan yang sekarang sangat tidak puas dengan tubuh lemah ini. Memiliki keluarga yang harmonis, orang tua yang kaya, adik perempuan yang cantik apalagi dia juga sangat tampan.
" ck ck ck...sangat tidak bersyukur"
Lin Fan menghela nafas memikirkan alasan kematian tubuh yang malang ini
"Hahaha..baiklah biarkan aku yang menikmati hidup mu selanjutnya"
Memikirkan apa yang akan dia lakukan, Lin Fan sadar bahwa ia masih terjebak didalam ruangan yang gelap ini.
Setelah menoleh ke sana ke mari, ia melihat sebuah cahaya redup dan lekas mengerjar nya.
Kurang lebih lima menit Lin Fan melihat Padang rumput yang sangat luas dan ada beberapa hewan di sana seperti kelinci.
Mendengar gerakan Lin Fan, serasa terusik seekor kelinci yang sangat imut dan besar menoleh.
Mata merah seperti darah seolah marah langsung menghadap ke arah Lin Fan. Lin Fan yang tak tahu merasa merinding melihat nya.
Kelinci itu mulai mendekati Lin Fan yang seperti patung dengan rasa keingintahuan.
Keringat dingin telah membasahi punggung Lin Fan. Merasakan ancaman kematian dari kelinci tersebut Lin Fan merasa aneh sekaligus takut.
Lin Fan pun memberanikan diri mendekati kelinci itu.
Merasakan pergerakan dari Lin Fan, kelinci terasa terancam dan mulai menyerang Lin Fan.
Pukulan kelinci yang terlihat lembut menghantam perut Lin Fan dan menerbangkan nya.
"whooos boooom"
"ugh...apa yang terjadi?"
Lin Fan memegang perut nya yang kesakitan. melihat kelinci yang mengepal kan tinju nya, Lin Fan pun mengerti apa yang terjadi.
Ancaman kematian dan pukulan ini menyadarkan Lin Fan bahwa kelinci ini tidak benar.
Kelinci mulai berlari mendekati Lin Fan lagi. Melihat ini, Lin Fan yang merasa ditantang mulai berdiri dan bersiap bertempur.
Walaupun bertarung dengan kelinci mungkin sangat bodoh bagi nya tapi ini dunia yang berbeda. Dalam ingatan nya, manusia saja bisa meledakkan berbagai planet dengan kepalan tangan apalagi hal sekecil ini?
Lin Fan mulai memfokuskan dirinya pada kelinci yang mulai mendekat.
Melompat dan menendang ke arah nya, Lin Fan merasa kekuatan yang aneh melekat pada kaki kelinci tersebut.
Lin Fan di kehidupan sebelumnya merupakan seorang tentara tentu sangat mudah melalui hal ini. Tetapi Lin Fan sangat penasaran dengan kekuatan yang di miliki kelinci imut ini.
Lin Fan mengelak dan langsung menguapkan kaki kelinci tersebut. memegang daging yang empuk dan lembut ini. Lin Fan tak merasa kasihan dan langsung menghempaskan tubuhnya ke tanah.
"Boom"
"Ahahah... rasakan itu makhluk kecil"
Sapuan tangan yang menggambarkan suasana hati Lin Fan yang bangga dengan menjatuhkan kelinci ini.
Kelinci kecil itu sangat marah. Memanfaatkan energi dalam tubuh nya, kelinci kecil ini berubah menjadi sangat besar setinggi 3 meter.
"roaaaarr"
Angin yang sangat kencang menerpa wajah tampan Lin Fan.
Melihat ini, ketakutan yang sebelumnya menghilangkan kini muncul kembali dalam kesadaran Lin Fan.
Tak banyak waktu, kelinci kecil imut yang menjadi besar dan mengerikan ini langsung bergegas untuk menginjak Lin Fan yang imut bagi nya sekarang.
Lin Fan mengelak ke kiri dan kanan. Hewan yang lain pun menonton kesenangan ini sambil memakan makanan nya.
Lin Fan melihat kelakuan hewan lainnya tidak bisa berpikir, apa ini yang kalian inginkan kan??
Memikirkan cara untuk membunuh kelinci yang mempermalukan nya ini, Lin Fan melihat bongkahan pasir yang ntah dari mana muncul.
Mengelak dari injakan kelinci besar ini, Lin Fan langsung mengambil pasir tersebut dan melemparkannya tepat di mata nya.
Melihat kelinci yang telah linglung, Lin Fan memukul kepala kelinci yang besar ini dengan sekuat tenaga.
"Boom"
Kelinci tersebut roboh, walaupun tidak membunuhnya tapi itu masih bisa merobohkan nya. Lin Fan tidak menghentikan serangannya. Mengambil batu besar langsung menghantamkan ke kepala kelinci bodoh itu lagi.
Setelah beberapa saat, darah yang telah melimpah mengakibatkan kelinci ini pun meregang nyawa.
"huh huh huh... ahaha itulah rasanya menjadikan aku mainan kelinci bodoh"
Berdiri di atas tubuh kelinci, Lin Fan bersemangat seolah sedang memegang piala dunia sepakbola.
Tubuh kelinci tersebut perlahan memudar. Lin Fan yang melihat ini mundur dan bersiap untuk bertempur kembali.
Mayat kelinci perlahan menghilang dan meninggalkan beberapa fragmen bulat yang bewarna putih dan merah.
Lin Fan yang penasaran pun mulai mendekati nya perlahan dan kemudian memegang nya.
Setelah dipegang fragmen tersebut pun memasuki tubuhnya dan menghilang. Lin Fan pun memeriksa apa yang terjadi pada tubuhnya.
Lin Fan yang bingung tidak mengetahui bahwa penontonnya telah mendekati dirinya saat ini.
Kemudian gelap. Lin Fan kembali ke kamar nya yang merupakan kamar tubuh yang ditempati nya saat ini.
Rasa sakit yang kuat dirasakan Lin Fan.
"Ahhhhhk"
Teriakan Lin Fan yang kesakitan membangun kan keluarga nya.
"Hei nak apa yang terjadi?" ibu Lin Fan yang memegang tangan Lin Fan dengan cemas.
Mendengar ini Lin Fan kembali sadar, dan menoleh melihat wajah ibunya.
Dan dibelakang ada adik dan ayah nya yang melihatnya dengan cemas.
"Tidak apa-apa ibu, aku hanya mimpi buruk"
Mendengar jawaban Lin Fan pun keluarga kembali tenang.
"Ya sudah kembali tidur, jangan sering baca nonton film horor" ucap ibu Lin Fan yang berjalan keluar kamar Lin Fan bersama suaminya ayah Lin Fan.
"Yaya ahaha Bu baiklah" sambil melihat adik nya yang sangat cantik.
"Aku rasa kau berbohong lagi pada ibu"
Adiknya yang menyipitkan mata pada Lin Fan.
"Hei apa yang kau pikirkan gadis bau. Pergi sana"
Jawab Lin Fan yang juga menyipitkan matanya pada adiknya.
"Huh..awas kau ya"
Melihat adik nya telah keluar Lin Fan pun mengingat apa yang terjadi padanya tadi di padang rumput .
---- next----
" Hay guys " salam author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Harman LokeST
njuuuuuuuuuut
2022-08-16
0