"Baiklah karena ruang kelas seperti nya sangat membosankan kita akan mengadakan tantangan terbuka. Siapa yang maju duluan silahkan" ajak Ivan sembari membuka arena dengan teknologi dari jam tangannya.
Arena seluas 100 meter terlihat didepan para siswa. Adegan ini cukup biasa bagi siswa tapi tidak untuk Lin Fan. Jika dunia sebelumnya memiliki teknologi seperti ini mungkin sangat senang berlatih setiap hari di militer.
Melihat Arena sudah tersedia, salah seorang gadis mulai maju untuk menantang seseorang.
"Lin Fan aku menantang mu!!" Teriak gadis itu. Kelihatannya dia memiliki sedikit dendam dengan Lin Fan.
'ugh apa yang telah dilakukan bajingan ini sepanjang hidupnya. Gadis secantik ini pun sangat tidak ramah melihat dirinya '
Lin Fan hanya bisa menghela nafas melihat ini. Baru saja tadi pagi dihabisi oleh adiknya, dia semakin ragu untuk memukul wanita.
"Hey bajingan apakah kau tidak berani??!!"
Gadis itu masih berteriak melihat keraguan Lin Fan. Mungkin kalian banyak bertanya mengapa ia berani berkata begitu kepada cucu presiden federasi galaksi Bima sakti.
Ya perkenalkan dia bernama Bing Rui. Gadis cantik asal galaksi Heren dan merupakan cucu kesayangan dari presiden federasi galaksi Heren jadi tak heran ia pun berani bersikap seperti itu.
"Huh merepotkan" gumam Lin Fan yang bergegas menuju arena.
"Apa yang kau katakan bajingan" teriak gadis itu .
"Hei dasar kau nenek lampir merepotkan"
"Huh dasar bajingan hanya bisa menggertak wanita"
"Hey dari pada kau ..."
"#*'#;*#...."
Melihat adegan ini, guru maupun siswa yang lain hanya bisa menghela nafas dan tak berani menganggu. Siapa yang sanggup menghentikan peperangan antar galaksi. Ahahah.
"Baiklah baiklah mari kita mulai pertarungan nya. Lin Fan, Bing Rui seperti biasa kalian dilarang menggunakan kekuatan spiritual. Kali ini hanya latihan seni beladiri. Sekali lagi ingat!! dilarang menggunakan kekuatan spiritual"
Karena terlibat dalam emosi banyak siswa yang sengaja atau tidak disengaja menggunakan kekuatan spiritual yang dapat melukai lawan secara serius bahkan melibatkan kematian.
"Yaya baik pak tua" "Baik guru"
Balas mereka berdua dengan sengit.
"Baiklah silahkan dimulai"
Lingkungan sekitar Lin Fan dan Bing Rui berubah menjadi Padang rumput. Angin sepoi-sepoi yang menerbangkan dedaunan yang ntah darimana berasal. Saat daun tersebut menyentuh tanah, Mereka berdua mulai berlari mendekat untuk bertarung.
Bing Rui memiliki seni beladiri yang berbeda dari siswa lain. Karena ia karakter yang sangat tinggi di galaksi ini, seni beladiri nya pun sangat berbeda dari orang awam.
Ia sering mendapatkan latihan dari kakek dan para jenderal di galaksi Heren. Bahkan ayah Lin Fan jenderal Lin Zheng pun pernah memberikan arahan kepada gadis cantik ini.
Bela diri Bing Rui terlihat lebih seperti tai chi di dunia Lin Fan sebelumnya. Gerakan yang lembut namun penuh kekuatan dan kekuasaan menjadi penghalang bagi Lin Fan.
Tapi bagi Lin Fan yang telah menguasai beladiri ini yang mungkin di anggap kuno bagi zaman galaksi, sangat mudah menyaingi kekuatan gadis ini apalagi hanya digunakan oleh gadis ingusan yang belum pernah bertempur secara nyata.
"Ahaha jika hanya begini, sia-sia aku bergerak melawan mu nenek lampir" ejek Lin Fan dan tak lupa seringai tampan yang sangat menjengkelkan.
"Huh huh... apakah kau hanya bisa menghindar bajingan pengecut??" balas Bing Rui yang mulai kehabisan napas.
"Oh baiklah karena kau ingin aku melakukannya jangan salah kan aku jika sedikit salah arah ahaha" jawab Lin Fan yang mulai bersemangat dan membalas gerakan Bing Rui.
Pukulan Bing Rui yang mendekati kepala Lin Fan, dengan mudah dihindari dengan menunduk kemudian Lin Fan butar dengan kaki lurus ke depan untuk merobohkan tubuh Bing Rui.
Bing Rui yang kehabisan napas, sangat susah untuk fokus. Kaki Lin Fan mengenai kaki nya yang telah goyah membuat nya hampir terjatuh.
Melihat peluang adegan penyelamatan pahlawan seperti di novel novel, Lin Fan pun memanfaatkan peluang untuk menjemput gadis cantik ini.
Menarik tubuh gadis tersebut ke pelukannya menjadi adegan yang sangat mengerikan bagus siswa maupun guru Ivan yang melihat pertempuran mereka dari awal.
"Ahhhh Lin Fan bajingan lepaskan aku"
Teriakan surgawi yang membuat telinga Lin Fan melayang tidak membuat pelukan nya goyah.
"Hey jika bukan karena aku, pantat mu akan bengkak karena jatuh" balas Lin Fan yang seperti nya tidak merasa bersalah.
"Huh lepaskan aku bajingan" Gadis cantik ini masih meronta-ronta di pelukan Lin Fan. Jika bukan karena larangan menggunakan kekuatan spiritual, Lin Fan mungkin sudah menjadi adonan olehnya.
"Yaya baiklah aku tidak akan menggoda mu lagi" Lin Fan yang bijaksana bangga dengan penyelamatan nya. Walaupun sedikit enggan tapi demi menjaga martabat seorang lelaki sejati hanya bisa pasrah melepaskan adegan indah ini.
Bing Rui yang telah memerah karena malu diperhatikan oleh teman sekelasnya hanya bisa menatap tajam ke arah Lin Fan seolah ingin menggigit nya.
"Hey apa kau ingin lagi?" goda Lin Fan yang tidak merasa takut melihat ekspresi imut gadis cantik ini.
"Huh awas kau nanti bajingan" jawab Bing Rui yang kemudian menghilang dari kelas. Semua orang sudah menebak nya pergi kemana. Mungkin kalian pembaca bisa menebaknya.
Dia pergi pulang ketempat kerja ibunya Lin Fan. Mengingat adegan yang sering di alami pemilik tubuh sebelumnya, Lin Fan hanya bisa pasrah menerima ocehan ibunya nanti saat pulang sekolah.
Mungkin setiap hari Lin Fan pasti dimarahi ibunya karena gadis iblis ini. Terkadang hanya masalah sepele seperti mengabaikan nya atau tidak mengajak nya makan bersama yah sangat merepotkan.
Ibu Lin Fan juga sangat menyukai gadis ini. Tapi Lin Fan tidak mau terlalu dekat dengannya. Gadis munafik seperti sangat mengerikan, Padahal suka cuma dipeluk malah marah.
Guru yang ingin bertanya tentang seni beladiri Lin Fan pun mengurungkan niatnya melihat adegan ini. Mungkin lain kali.
"Baiklah kita lanjutkan pertarungan selanjutnya. Siapa yang ingin maju"
Melepaskan suasana yang canggung ini. Para murid hanya bisa menatap simpati kepada Lin Fan. Jangan bilang mereka tidak tahu, terkadang gadis itu mengajak ibu Lin Fan ke kelas untuk memarahi Lin Fan.
Mendengar perkataan guru, Leo yang telah gatal langsung menantang seseorang pria gendut yang sedang makan dikelas.
"Hey gendut, ayo kita bertarung lagi" ajak Leo yang telah berdiri di arena dengan kokoh.
"Ahhh jangan ganggu waktu makan ku Leo. Lagian kekuatan mu masih seperti sebelumnya" Si gendut yang asik makan sangat enggan diganggu oleh siapapun.
Jangan pandang rendah fisiknya, tapi seni beladiri nya nomor satu dikelas ini. Walaupun latar belakang kurang bagus seperti Leo apalagi Lin Fan dan Bing Rui, ia sangat berbakat sebagai prajurit.
Hanya saja bakat makannya lebih tinggi dari pada bakat seni beladiri nya.
----next----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
LEO
👍👍
2022-06-06
0