NovelToon NovelToon

Pemburu Dimensi

Ruang Dimensi

Kegelapan, hanya ini yang bisa dilihat oleh Lin Fan. Duduk termenung, Lin Fan masih memikirkan apa yang terjadi pada nya. Sebuah fragmen memori memasuki pikiran nya.

Dia menyebrangi dunia lain. Lebih tepatnya dunia dengan waktu yang berbeda atau disebut masa depan.

2000 tahun waktu yang cukup banyak untuk bumi ini berubah. Perang antar bintang, ras yang berbeda, dan yang paling penting aura bintang yang telah merasuki bumi.

Manusia telah dapat berlayar dengan kelengkungan atau teleportasi, dengan jejak kaki di seluruh galaksi, dan bahkan di luar galaksi, ada tim ekspedisi yang terlibat. Pada saat yang sama, mereka juga telah menemukan ras kosmik yang tak terhitung jumlahnya, membentuk aliansi diplomatik dengan ras ramah, dan melakukan perang antarbintang dengan ras yang keras.

Dalam memerangi ras yang berbeda, manusia menemukan bahwa selain teknologi canggih masih ada beberapa hal yang sangat mendukung hal ini.

Fisik yang kuat dan kekuatan spiritual yang diperoleh dari aura bintang. Jika bukan karena ras yang ramah membantu manusia dalam menemukan aura dan memberikan beberapa cara untuk menumbuhkan kekuatan mungkin saat ini kita hanya bisa menjadi budak bagi ras lain.

Menyerap aura, memperkuat dirinya sendiri, dan kehidupan yang berkembang telah disebut sebagai hal terpenting dari federasi manusia dan dituliskan ke dalam hukum pendidikan.

Akibatnya, hampir 99% manusia telah menjadi kan seni beladiri sebagai tujuan hidup mereka, bukan hanya untuk memperjuangkan ras juga untuk memperoleh kekuatan yang hebat dan umur yang panjang.

Lin Fan merasuki tubuh tanpa jiwa dari seorang remaja yang kurang berbakat di bidang ini. Lahir di keluarga yang harmonis dengan satu ayah satu ibu dan satu saudari perempuan.

Mungkin karena cemas untuk berlatih agar lulus dalam penilaian untuk memasuki universitas terkemuka dia salah dalam latihan dan menyebabkan kematian.

Meskipun memiliki wajah yang sangat tampan, latar belakang keluarga yang baik tetapi jika tidak memiliki kekuatan yang cukup, susah untuk hidup dunia yang seperti sekarang.

Banyak juga yang masih tidak memiliki bakat seni beladiri berlari mengerjakan hal yang formal seperti pengusaha ataupun pemerintahan.

Tetapi tidak semua orang yang bisa menerima bakat yang buruk. Tercatat banyak yang frustasi akibat kurangnya bakat dalam hal seni beladiri.

Lin Fan yang sekarang sangat tidak puas dengan tubuh lemah ini. Memiliki keluarga yang harmonis, orang tua yang kaya, adik perempuan yang cantik apalagi dia juga sangat tampan.

" ck ck ck...sangat tidak bersyukur"

Lin Fan menghela nafas memikirkan alasan kematian tubuh yang malang ini

"Hahaha..baiklah biarkan aku yang menikmati hidup mu selanjutnya"

Memikirkan apa yang akan dia lakukan, Lin Fan sadar bahwa ia masih terjebak didalam ruangan yang gelap ini.

Setelah menoleh ke sana ke mari, ia melihat sebuah cahaya redup dan lekas mengerjar nya.

Kurang lebih lima menit Lin Fan melihat Padang rumput yang sangat luas dan ada beberapa hewan di sana seperti kelinci.

Mendengar gerakan Lin Fan, serasa terusik seekor kelinci yang sangat imut dan besar menoleh.

Mata merah seperti darah seolah marah langsung menghadap ke arah Lin Fan. Lin Fan yang tak tahu merasa merinding melihat nya.

Kelinci itu mulai mendekati Lin Fan yang seperti patung dengan rasa keingintahuan.

Keringat dingin telah membasahi punggung Lin Fan. Merasakan ancaman kematian dari kelinci tersebut Lin Fan merasa aneh sekaligus takut.

Lin Fan pun memberanikan diri mendekati kelinci itu.

Merasakan pergerakan dari Lin Fan, kelinci terasa terancam dan mulai menyerang Lin Fan.

Pukulan kelinci yang terlihat lembut menghantam perut Lin Fan dan menerbangkan nya.

"whooos boooom"

"ugh...apa yang terjadi?"

Lin Fan memegang perut nya yang kesakitan. melihat kelinci yang mengepal kan tinju nya, Lin Fan pun mengerti apa yang terjadi.

Ancaman kematian dan pukulan ini menyadarkan Lin Fan bahwa kelinci ini tidak benar.

Kelinci mulai berlari mendekati Lin Fan lagi. Melihat ini, Lin Fan yang merasa ditantang mulai berdiri dan bersiap bertempur.

Walaupun bertarung dengan kelinci mungkin sangat bodoh bagi nya tapi ini dunia yang berbeda. Dalam ingatan nya, manusia saja bisa meledakkan berbagai planet dengan kepalan tangan apalagi hal sekecil ini?

Lin Fan mulai memfokuskan dirinya pada kelinci yang mulai mendekat.

Melompat dan menendang ke arah nya, Lin Fan merasa kekuatan yang aneh melekat pada kaki kelinci tersebut.

Lin Fan di kehidupan sebelumnya merupakan seorang tentara tentu sangat mudah melalui hal ini. Tetapi Lin Fan sangat penasaran dengan kekuatan yang di miliki kelinci imut ini.

Lin Fan mengelak dan langsung menguapkan kaki kelinci tersebut. memegang daging yang empuk dan lembut ini. Lin Fan tak merasa kasihan dan langsung menghempaskan tubuhnya ke tanah.

"Boom"

"Ahahah... rasakan itu makhluk kecil"

Sapuan tangan yang menggambarkan suasana hati Lin Fan yang bangga dengan menjatuhkan kelinci ini.

Kelinci kecil itu sangat marah. Memanfaatkan energi dalam tubuh nya, kelinci kecil ini berubah menjadi sangat besar setinggi 3 meter.

"roaaaarr"

Angin yang sangat kencang menerpa wajah tampan Lin Fan.

Melihat ini, ketakutan yang sebelumnya menghilangkan kini muncul kembali dalam kesadaran Lin Fan.

Tak banyak waktu, kelinci kecil imut yang menjadi besar dan mengerikan ini langsung bergegas untuk menginjak Lin Fan yang imut bagi nya sekarang.

Lin Fan mengelak ke kiri dan kanan. Hewan yang lain pun menonton kesenangan ini sambil memakan makanan nya.

Lin Fan melihat kelakuan hewan lainnya tidak bisa berpikir, apa ini yang kalian inginkan kan??

Memikirkan cara untuk membunuh kelinci yang mempermalukan nya ini, Lin Fan melihat bongkahan pasir yang ntah dari mana muncul.

Mengelak dari injakan kelinci besar ini, Lin Fan langsung mengambil pasir tersebut dan melemparkannya tepat di mata nya.

Melihat kelinci yang telah linglung, Lin Fan memukul kepala kelinci yang besar ini dengan sekuat tenaga.

"Boom"

Kelinci tersebut roboh, walaupun tidak membunuhnya tapi itu masih bisa merobohkan nya. Lin Fan tidak menghentikan serangannya. Mengambil batu besar langsung menghantamkan ke kepala kelinci bodoh itu lagi.

Setelah beberapa saat, darah yang telah melimpah mengakibatkan kelinci ini pun meregang nyawa.

"huh huh huh... ahaha itulah rasanya menjadikan aku mainan kelinci bodoh"

Berdiri di atas tubuh kelinci, Lin Fan bersemangat seolah sedang memegang piala dunia sepakbola.

Tubuh kelinci tersebut perlahan memudar. Lin Fan yang melihat ini mundur dan bersiap untuk bertempur kembali.

Mayat kelinci perlahan menghilang dan meninggalkan beberapa fragmen bulat yang bewarna putih dan merah.

Lin Fan yang penasaran pun mulai mendekati nya perlahan dan kemudian memegang nya.

Setelah dipegang fragmen tersebut pun memasuki tubuhnya dan menghilang. Lin Fan pun memeriksa apa yang terjadi pada tubuhnya.

Lin Fan yang bingung tidak mengetahui bahwa penontonnya telah mendekati dirinya saat ini.

Kemudian gelap. Lin Fan kembali ke kamar nya yang merupakan kamar tubuh yang ditempati nya saat ini.

Rasa sakit yang kuat dirasakan Lin Fan.

"Ahhhhhk"

Teriakan Lin Fan yang kesakitan membangun kan keluarga nya.

"Hei nak apa yang terjadi?" ibu Lin Fan yang memegang tangan Lin Fan dengan cemas.

Mendengar ini Lin Fan kembali sadar, dan menoleh melihat wajah ibunya.

Dan dibelakang ada adik dan ayah nya yang melihatnya dengan cemas.

"Tidak apa-apa ibu, aku hanya mimpi buruk"

Mendengar jawaban Lin Fan pun keluarga kembali tenang.

"Ya sudah kembali tidur, jangan sering baca nonton film horor" ucap ibu Lin Fan yang berjalan keluar kamar Lin Fan bersama suaminya ayah Lin Fan.

"Yaya ahaha Bu baiklah" sambil melihat adik nya yang sangat cantik.

"Aku rasa kau berbohong lagi pada ibu"

Adiknya yang menyipitkan mata pada Lin Fan.

"Hei apa yang kau pikirkan gadis bau. Pergi sana"

Jawab Lin Fan yang juga menyipitkan matanya pada adiknya.

"Huh..awas kau ya"

Melihat adik nya telah keluar Lin Fan pun mengingat apa yang terjadi padanya tadi di padang rumput .

---- next----

" Hay guys " salam author

Fragmen

Sebuah bayangan yang menyerupai seekor ayam terbang dan langsung mematuk kepalanya dan kemudian gelap.

Hanya itu yang dapat diingat oleh Lin Fan. Setelah termenung sesaat Lin Fan ingat fragmen yang ia dapat.

Dalam pikiran Lin Fan terdapat sebuah ruang yang berisi fragmen-fragmen cahaya yang ia dapat dari mayat kelinci diruang dimensi berburu tadi.

Lin Fan merasakan kemauan yang kuat dari tubuh dan pikirannya terhadap fragmen ini.

Dengan rasa ingin tahu Lin Fan menyentuhnya. Sebuah informasi muncul dalam benak Lin Fan berupa:

Fragmen merah \= meningkatkan kekuatan fisik

Fragmen putih \= meningkatkan kekuatan spiritual.

Lin Fan langsung menyerap semua fragmen ini secara bersamaan. Arus hangat menyelimuti tubuh dan pikirannya. Kekuatan dan pondasi yang kokoh serta aura spiritual yang tinggi dirasakan oleh Lin Fan saat ini pada tubuhnya.

"hmm.. fragmen ini sangat bermanfaat. jika aku bisa membunuhmu semua hewan di sana berapa banyak kekuatan fisik dan spiritual ku bertambah?"

Lin Fan yang memikirkan masa depan yang indah mencerahkan wajah dan pikirannya.

"Ahahah..aku kaya aku kaya"

Lin Fan langsung bersemangat ingin mencoba memasuki ruangan berburu lagi, tetapi tidak ada yang terjadi.

"hmm mungkin hanya bisa masuk sekali sehari. Baiklah kita coba lagi besok"

Karena sangat bersemangat Lin Fan ditakdirkan tidak dapat tidur malam ini.

***

Keesokan paginya, Lin Fan mengikuti rutinitas biasa para prajurit seni beladiri yaitu berlatih sebelum beraktivitas.

Orang tua dan adik Lin Fan juga seorang prajurit sehingga keluarga mereka sangat rutin untuk olahraga bersama.

Ayah Lin Fan seorang jenderal penjaga galaksi. Kekuatan nya sangat tidak bisa diprediksi oleh Lin Fan.

Begitu juga ibunya, seorang putri presiden federasi galaksi Bima sakti yaitu galaksi inti dari ras manusia. Kekuatan nya juga tidak bisa dilihat oleh Lin Fan saat ini. Mungkin tidak lebih kurang dari kekuatan suaminya.

Hmm.. adiknya juga sangat berbakat. Memiliki kekuatan ruang yang sangat kuat dan elegan dari semua ras. Hampir semua ras menginginkan kekuatan ini.

"Ahaha..ya pantas jiwa tubuh ini rela mati. Jika aku tidak memiliki ruang berburu dengan bakat sekecil ini aku juga ingin bunuh diri"

Mengingat bakat pemilik tubuh sebelum nya yang sangat jauh berbeda dari keluarga nya, membuat Lin Fan sangat jijik.

"Baiklah karena aku yang memiliki tubuh ini sekarang, kita harus berjuang keras ahaha"

Lin Fan berlari langsung ke ruang olahraga dirumahnya. Melihat anggota keluarga telah berkumpul semua Lin Fan menjadi semangat ingin memamerkan kekuatan nya.

"Oi bocah jelek sini"

Ayah Lin Fan menyeringai melihat putra kesayangannya masuk.

Melihat senyuman ayah nya, Lin Fan langsung bergidik mengingat ingatan pemilik tubuh sebelum nya. Dihempas, di gulung di buang di bakar dan lain-lain.

"Jangan takuti dia sayang hehe"

Melihat ibu yang membela nya Lin Fan langsung lega dan tak lupa menyeringai balik sang ayah.

"Ahahah.. rasakan itu pak tua"

Lin Fan bergegas mengikuti latihan bersama.

"Ayah ayok kita duel untuk melihat kekuatan baruku"

"Oh apakah otak udang sudah diperbaiki? ahaha"

Melihat ayahnya yang bersemangat Lin Fan menyesal telah membuat masalah bagi dirinya sendiri.

"eh cuma bercanda ayah. Aku cuma ingin tahu batas kekuatan ku sekarang "

Mendengar ini, ayah Lin Fan langsung memeriksa kekuatan Lin Fan.

"Wow kenapa kekuatan mu bertambah sangat cepat bocah, kekuatan fisik dan spiritual mu hampir menerobos. Hmm aku kira bakat mu sudah lebih baik"

Melihat tampilan ayahnya yang kaget, Lin Fan merasa bangga.

"Hehe..kau akan terbiasa pak tua"

Ibu dan adiknya pun kaget melihat kekuatan Lin Fan. Sebelumnya mereka sudah tau Lin Fan tidak membangunkan kekuatan apapun. Tapi melihat kekuatan nya meningkat pesat walaupun tanpa kebangkitan mereka menjadi semangat.

Kakek Lin Fan atau ayah dari ibunya yang seorang presiden federasi pernah mencoba memeriksa tubuh Lin Fan. Tapi tidak menemukan kekuatan apapun pada tubuhnya sehingga mereka tau bahwa kemungkinan kekuatan Lin Fan hanya bisa meningkat pada tahap tertentu dan kemudian mencapai batas.

"Baiklah mari kita coba kekuatan bertarung mu" ajak ayah Lin Fan.

"Ayo kakak kalahkan pak tua bau itu" teriak adiknya yang bersemangat melihat kekuatan kakak nya tumbuh.

"Ahaha baiklah Mei mei"

Jawab Lin Fan yang mulai mempersiapkan diri.

Ayahnya yang mendengar ini menjadi gila. Bagaimana Putri tercintanya bisa berkata begitu.

Melihat mata berapi suaminya, ibu Lin Fan langsung menatap tajam ke arah suaminya.

Ayah Lin Fan hanya bisa pasrah melihat ini. Padahal ingin membalas dendam.

Lin Fan yang melihat semua ini memberikan dua jempol kepada ibunya. Dan memberikan ciuman melalui tangan kearah ibunya.

"Huh baiklah maju kau bocah tengil"

Ayah Lin Fan yang marah cemburu melihat istrinya digoda oleh pria asing (Ahaha).

Lin Fan tanpa basa basi langsung memulai pertunjukkan nya.

Berlari menuju Lin Zheng, kemudian mempersiapkan seni beladiri tai chi khas dirinya di tentara kehidupan sebelumnya.

Memukul lembut kearah dada Lin Zheng, melihat ini Lin Zheng pun menangkap pukulan Lin Fan.

Tetapi seolah menangkap belut, tangan Lin Fan lolos dari tangkapan Lin Zheng. Karena hanya berlatih seni beladiri Lin Zheng tidak menggunakan kekuatan apapun melainkan kekuatan fisik yang telah disamakan dengan fisik Lin fan.

Lin Zheng kaget melihat ini dan penasaran seni beladiri apa yang digunakan anaknya. Karena seni beladiri kuno seperti silat, kungfu, taekwondo, karate, dan lain-lain telah lama punah.

Mungkin hanya sesepuh seperti kakeknya kakek Lin Fan yang mengetahui seni beladiri yang digunakan Lin Fan.

Menarik tinjunya kembali Lin Fan mulai menggunakan teknik tendangan taekwondo nya. memutar tubuhnya dan langsung mengarahkan kakinya ke kepala Lin Zheng.

Lin Zheng pun spontan ingin kembali menangkis tetapi sayangnya ia pun kembali terkecoh. Lin Fan menghentikan tendangan kanannya dan langsung memutar tubuh nya mengambil momentum dari kaki kiri untuk langsung dihantam ke arah tubuh Lin Zheng.

Yah yang namanya jenderal tidak akan gagal melihat semua ini walaupun kekuatan nya diturunkan. Tetapi melihat aksi putranya Lin Zheng menjadi semangat untuk bertarung serius.

Ibu dan adiknya pun penasaran dengan seni beladiri Lin Fan yang unik bagi mereka. Di ketentaraan Lin Fan telah menguasai hampir belasan beladiri diberbagai dunia.

Jadi gaya bertarungnya pun terkadang aneh karena campuran dari seluruh beladiri yang ia kuasai. Ia juga terkenal dengan gelar nya yaitu dewa perang. Walaupun ia masih muda tak ada satupun jenderal yang bisa mengalahkan seni beladiri nya.

Setelah beberapa menit, pertarungan pun telah diselesaikan. Jenderal galaksi melawan jenderal negara, siapa yang menang pasti kalian sudah tahu.

Faktanya seni beladiri federasi juga sangat unik. Karena menggunakan seluruh otot yang ada ditubuh manusia sehingga manusia biasa tidak bisa menggunakan nya. Tetapi memiliki kekuatan pada gerakan nya yang kurang bervariasi.

"Yah.. perkembangan mu cukup hebat. Ngomong-ngomong gerakan apa yang kamu gunakan itu. Aku rasa tidak pernah melihat seni beladiri seperti itu"

Lin Zheng memikirkan lawan yang pernah ia temui berbagai seni beladiri telah ia lawan tapi tak pernah seunik milik Lin Fan.

"Hehehe... gerakan ini telah aku kembangkan sendiri ayah. Apakah kau ingin belajar?" tanya Lin Fan yang menggoda ayahnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ahaha walaupun seni beladiri mu cukup bagus tetapi kekuatan mu masih sangat sangat lemah bocah"

Mendengar kan jawaban ayahnya Lin Fan pun berhenti menggoda dan melihat adiknya yang mulai mendekat bersama ibunya.

----next----

Kelas

"Hehe kelihatannya kakak sudah bertambah kuat"

"Ya darimana kau belajar seni beladiri itu Lin Fan?"

Adik dan ibu Lin Fan cukup penasaran apa yang terjadi dengan kerabat nya ini. Mendengar pertanyaan ini Lin Fan masih menjawab dengan jawaban yang sama dia berikan pada ayahnya.

"Hmm ... Kalau begitu ayo kita bertanding. Aku juga ingin melihat gerakan unik yang kau lakukan tadi pada ayah"

"Ahahah...jangan menangis nanti gadis bodoh"

Lin Fan senang mendengar ajakan adiknya. Pemilik tubuh sebelumnya sangat menyedihkan. Bahkan adiknya sendiri pun tak bisa dia sentuh.

"Baiklah biarkan ibu yang jadi wasit"

Melihat anak-anaknya yang bersemangat, ibu Lin Fan yaitu Ling Wei pun ikut berpartisipasi.

Lin Fan dan Lin Mei pun mulai bertarung. Pergerakan Lin Fan yang unik dari seni beladiri campuran seperti kung Fu taekwondo karate silat menjadi perpaduan yang sulit dibaca oleh Lin Mei.

Dan juga pengalaman pertempuran di kehidupan sebelumnya manjadi kan Lin Fan mendominasi pertarungan ini.

Fokus Lin Mei terpecah ketika salah satu kaki Lin Fan mengecoh dan mengenai pinggulnya.

Lin Fan yang merasakan itu langsung memberikan kuncian ala gulat dan tidak membiarkan Lin Mei bergerak.

"Ahhh lepaskan aku kakak"

Lin Mei yang malu dipeluk oleh kakak nya memberontak tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Ahahah...apa kau masih ingin melawan kakak mu yang tampan ini"

Mendengar jawaban kakaknya Lin Mei hanya bisa memohon melihat kearah ibunya.

"Baiklah Lin Fan lepaskan adik mu. Lihat wajahnya sudah merah"

Lin Fan pun dengan enggan melepaskan pelukannya. Setelah bernapas lega, Lin Mei teleportasi dibelakang kakaknya dan menendang pantat Lin Fan dengan keras.

"booom"

Lin Fan terbang dan langsung membentur dinding kokoh rumahnya.

"Ughh"

Ayah dan ibunya hanya bisa tertawa melihat kelakuan anak mereka.

"Rasakan itu kakak bodoh. Mengambil keuntungan dari ku lagi akan aku potong pistol kesayangan mu"

Lin Fan bergidik ngeri mendengar ancaman adiknya. Jangan kan dia , ayahnya saja membuat masalah pasti Lin Mei akan memberikan ancaman yang sama.

Ancaman bukan sekedar ancaman. Ada satu bocah laki-laki yang pernah mengganggu nya dan sampai sekarang tidak tau dimana ia berada. Mungkin telah di teleportasi kan ke benua yang berbeda.

"Sudah sudah.. ayo bersihkan tubuh mu. Dan kemudian pergi berangkat sekolah"

"Oh ayah kekuatan ku sudah ditahap apa sekarang?"

Lin Fan menyeka tubuh nya yang kesakitan berdiri dan menghampiri ayahnya yang ingin pergi dengan ibunya.

"Hmm... kekuatan fisik mu sudah masuk pada tahap prajurit tingkat 2 dan hampir menerobos tingkat 3. Berlatihlah lebih keras. Usahakan kekuatan mu menerobos sampai tingkat ke 5 sebelum memasuki ujian masuk universitas "

Jelas ayah Lin Fan dan pergi masuk kedalam rumahnya.

"Kakak.."

Lin Fan yang ingin pergi pun melihat kearah adik perempuan nya yang manis memanggilnya.

"Huh jangan berharap"

Menjawab dengan tegas dan mulai melanjutkan langkahnya mengikuti Lin Zheng.

"Hehehe cepatlah kakak.. aku mohon hanya beberapa gerakan saja..aku pasti akan memberikan mu beberapa nomor telepon temanku yang cantik itu"

Lin Fan yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan langsung muncul di depan Lin Mei.

"Ahaha benarkah?" tanya Lin Fan yang mulai mengingat dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya tentang gadis yang sangat cantik, rambut panjang mata biru dan besar. Tanpa sadar meneteskan beberapa air liur.

"Huh dasar laki-laki cabul. Ya aku berjanji akan memberikan padamu. Tapi jika kau bisa mengajari semua gerakan seni beladiri mu aku akan membawa nya ke rumah"

Sebenarnya Lin Mei agak enggan menjual teman baiknya kepada kakaknya yang cabul ini. Tapi demi masa depan yang cerah, ia tidak bisa melepaskan kesempatan yang indah ini.

"Hehe baiklah kesepakatan"

"Yaya sepakat"

Adik kakak yang telah mencapai kesepakatan mulai membersihkan tubuh mereka dan bersiap-siap berangkat sekolah.

 

"Ayah ibu kami berangkat ke sekolah dulu, Sampai jumpa nanti sore"

Lin Fan dan Lin Mei bersekolah ditempat yang sama. Sekolah tidak hanya mengajar kan pengetahuan umum tapi juga memiliki kelas seni beladiri.

Pada saat masuk universitas, siswa bisa memilih untuk menjadi prajurit atau menjadi sastrawan.

Lin Fan dan adiknya tidak berjalan pergi ke sekolah tapi meminjam kekuatan adiknya dan langsung berpindah ke halaman sekolah dengan teleportasi.

Yah sungguh teknik yang cocok untuk pemalas seperti dirinya tapi sungguh malang dia hanya bisa melihat adiknya pamer bangga menggunakan teleportasi.

"Baiklah sampai jumpa sepulang sekolah kakak"

Lin Mei mengucapkan selamat tinggal pada kakaknya dan kabur dengan cepat. Lin Fan yang ingin mengikuti adiknya untuk melihat temannya yang cantik hanya bisa pasrah.

"Oi Lin Fan guru telah masuk kelas. Cepat masuk, jika kau terlambat lagi mungkin kau akan mengulang tahun depan"

Sebuah teriakan terdengar di atas koridor lantai 2 sekolah nya. Itu teman Lin Fan bernama Leo. Orang tua nya merupakan seorang pejuang dari galaksi Bima sakti yang dikelola oleh kakek Lin Fan.

Melihat pria rambut pirang dan mata biru ini Lin Fan sudah menduga pasti dia berasal dari gen pria barat seperti di kehidupan sebelumnya.

"Ya Leo aku datang"

Lin Fan tanpa ragu langsung melompat ke lantai 2. Ya sungguh tidak sopan tapi mengingat latar belakang keluarganya siapa yang berani bilang tindakan itu tidak sopan.

Lin Fan dan Leo pun saling sapa dan langsung memasuki ruangan yang hampir penuh dengan siswa. Ada juga seorang guru pria yang terlihat hormat melihat mereka berdua masuk.

Lin Fan dan Leo sudah terbiasa melihat ini. Disekolah ini hampir semua staf bahkan siswa mengenal mereka berdua. Ya walaupun cuma mengandalkan latar belakang, tapi ini sudah zaman galaksi bukan zaman bumi yang tingkat kekuasaan nya hanya sebanding dengan kota kecil.

"Baiklah kita akan memulai pembelajaran hari ini"

Melihat siswa yang sudah memenuhi ruangan kelas guru ini langsung memulai kelas hari ini. Guru pria ini bernama Ivan kekuatan yaitu komandan beladiri tingkat 5.

"Seperti yang kita semua nya ketahui bahwa ujian untuk memasuki universitas akan diadakan 4 bulan lagi. Jadi saya harap anda harus secepatnya meningkatkan kekuatan anda. Syarat mengikuti ujian itu kekuatan harus memasuki prajurit beladiri tingkat 3 jadi jangan pernah lengah dengan kekuatan yang ada. semakin besar kekuatan semakin besar peluang universitas besar yang bisa kalian masuki"

Mendengar penjelasan Ivan, siswa dengan kelas hanya bermain-main. Jangan pandang remeh mereka. Siswa di kelas Lin Fan rata-rata telah memiliki kekuatan prajurit tingkat 6 keatas jadi apa gunanya mereka mendengar ini.

Ivan pun menyadari hal ini. Dan hanya bisa menghela nafas karena bingung ingin memberikan pelajaran apa kepada para jenius ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!