Benteng Penghalang Kita
"Haii"
Sapaan laki-laki tampan yang tersenyum ramah saat aku membuka pintu. Dia kekasihku, dan kami sudah menjalani hubungan selama 3 tahun lamanya.
"Mau masuk dulu?" tanyaku pada pria itu, dia tersenyum dan mencium keningku. Sudah menjadi rutinitas rutin saat kami bertemu atau akan berpisah.
"Tidak usah, keburu siang. Salam saja untuk orang tuamu"
Aku mengangguk mendengar jawaban itu, aku segera memakai heels ku. Aku bekerja di perusahaannya dan di sana kisah kami di mulai.
Aku menggandeng tangannya dan berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di halaman rumahku. Dia membukakan pintu dan mempersilahkan aku masuk. Dia memang memperlakukanku bak seorang ratu. Sungguh aku begitu beruntung memilikinya.
"Pakai sabuk pengamannya Sayang"
Aku mengangguk dan segera menuruti perintahnya itu. Dia mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan halaman rumahku.
"Ganesh, nanti pas pulang kerja aku ada reuni sekolah. Kayaknya aku pulang agak telat deh, kamu duluan aja ya"
Dia terlihat berfikir, sudah pasti dia ingin ikut. Toh nyatanya dia memang seposesif itu padaku. Selalu ingin tahu kemana aku pergi dan apa kegiatanku. Tapi, aku sama sekali tidak keberatan dengan sikapnya itu. Aku tahu dia bersikap seperti itu karena terlalu mencintaiku.
"Aku ada pertemuan sore ini, mungkin juga sampai malam. Hah.. Aku tidak bisa menemanimu" desahnya begitu kecewa
Aku tersenyum mendengarnya "Yaudah si, lagian cuma ke reuni sekolah. Kamu gak ikut juga gak papa, lagian aku gak mungkin macam-macam di sana"
Dia melirik ku sekilas lalu kembali fokus ke jalanan di depannya "Baiklah, ingat jangan macam-macam kamu di sana. Kamu sudah punya aku"
Aku mengangguk lalu menyandarkan kepalaku di bahunya "Iya Sayang"
Mobil telah masuk ke parkiran perusahaan, aku turun dari mobil setelah Ganesh membukakan pintu untuk ku. Kegiatan ini bahkan sudah sering di saksikan oleh rekan kerja yang lain. Tentu sudah menjadi rahasia umum jika kita memang mempunyai hubungan khusus.
Jadi, tidak aneh lagi melihat kami yang seperti ini. Berjalan masuk ke dalam perusahaan dengan bergandengan tangan. Semua karyawan mengangguk hormat saat bertemu dengan Ganesh tentunya, bukan denganku. Ya.. Karena aku hanya karyawan biasa di sini, entah ada keberuntungan apa yang membuatku bisa di cintai oleh pria si pemilik perusahaan ini.
Masuk ke dalam lift yang di khususkan untuk oara petinggi perusahaan. Terkadang aku merasa tidak enak dengan karyawan yang lain. Mereka yang menggunakan lift khusus karyawan, sementara aku selalu menggunakan lift khusus bersama Genesh. Meski Ganesh selalu mengatakan jika ini wajar karena aku adalah karyawan spesial di perusahaan ini. Dasar.. Memang ada-ada aja Ganesh ini.
"Nanti makan siang bersama ya" kata Ganesh
"Oke" aku membulatkan jari telunjuk dengan ibu jari membentuk hurup O dengan tersenyum ceria padanya.
Ganesh mengusap kepalaku dengan gemas sampai rambutku kusut "Aaa.. Jangan merusak rambutku"
Ganesh terkekeh mendengar rengekan ku itu. Aku tahu jika dia selalu gemas dengan tingkahku. Terlihat saja dati senyumannya.
Ting..
Pintu lift terbuka di lantai tempat aku bekerja, aku menoleh ke arahnya "Selamat bekerja Sayang"
Aku memberikan kepalan tanganku yang di angkat ke atas, memberinya semangat. Ganesh tertawa melihat tingkahku itu. Seperti biasa dia akan mencium keningku terlebih dahulu, tidak peduli jika banyak orang yang berlalu lalang di depan lift yang pintunya telah terbuka itu.
"Malu Sayang ihh" kesalku sambil memukul dadanya
"Mereka tahu kau adalah pacarku" jawabnya santai, selalu saja seperti itu.
Aku keluar dari dalam lift dan berjalan menuju tempat kerjaku. Sementara Ganesh kembali menutup lift dan menuju lantai dimana ruangannya berada.
Aku menyapa beberapa teman kerjaku dan kembali ke meja kerjaku. Pertempuran akan segera dimulai, saatnya untuk fokus bekerja dan lupakan setiap masalah ya ada. Hehe..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Waktu pulang kerja telah tiba, aku segera membereskan beberapa berkas di mejaku. Mengambil tasku yang tersampir di pinggir kursi yang aku duduki. Meraih ponselku yang berada di atas meja.
Reuni sekolah akan di adakan jam 5 sore ini, dan aku tidak punya cukup waktu untuk pulang dulu ke rumah. Akhirnya aku memperbaiki riasanku yang sedikit luntur di kamar mandi sebelum aku siap pergi ke acara reuni sekolah.
Setelah memastikan semuanya sempurna, aku segera menuju parkiran perusahaan untuk menunggu taxi online yang telah aku pesan. Tidak lupa aku juga mengabari Ganesh jika aku sudah akan berangkat ke acara reuni.
Aku sedang menunggu taxi, sudah mau berangkat ke acara reuni
Pesan yang aku kirim pada kekasihku. Namun sepertinya Ganesh sedang sibuk dan tidak bisa membuka ponsel karena pesanku belum.juga di baca.
Taxi online yang aku tunggu datang juga, si supir taxi keluar dan menghampiriku "Dengan Mbak Seira?"
Aku mengangguk "Iya"
Supir taxi itu membukakan pintu mobil bagian belakang dan aku pun segera masuk ke dalam mobil itu.
"Sesuai di aplikasi Mbak"
"Iya Pak"
Setelah itu, aku hanya diam melihat ke arah luar jendela mobil. Pohon-pohon dan beberapa ruko dan toko terlihat berlalu cepat seiringnya mobil yang aku tumpangi melaju melewatinya.
Sampai di tempat acara di adakan, aku segera turun dari taxi. Aku telah membayarnya dengan transfe.
Aku melangkah masuk ke aula hotel tempat acara di adakan. Ramai dengan suara orang yang mengobrol dan yang melepas rindu dengan teman lama sudah terdengar di telingaku. Aku tersenyum melihat teman sekolahku berada disana. Masa-masa remaja dulu langsung melintas di fikiranku.
Aku melangkah mendekat ke arah mereka yang sedang mengobrol sambil minum dan makan cemilan yang ada.
"Hai.." Aku menyapa mereka dengan senyuman ramahku. Mereka langsung bersorak melihatku datang, terutama para wanita yang dulu adalah temanku berghibah cowok-cowok tampan di sekolah. Haha.. Masa-masa remaja memang paling menyenangkan bagi semua orang.
"Apa kabar kalian semua?" tanyaku sambil duduk di salah satu kursi kosong di sana. Tim perempuan yang aku duluan datangi, karena tim laki-laki berada di meja bundar yang berbeda.
"Baik, aku baik" jawab Renia
"Secara lahir aku baik, tapi secara lahir aku tersiksa" Wanda yang menjawab dengan begitu dramatis membuat aku tertawa melihatnya.
"Tersiksa bagaimana?" tanyaku penasaran, bisa-bisanya temanku ini membahas batin yang tersiksa. Haha.. Ada-ada saja memang.
"Biasalah Ra, jomblo dari lahir" Qila ikut menimpali dengan kekehan mengejek pada Wanda atas ucapannya itu.
Aku dan yang lainnya ikut tertawa mendengarnya. Kami terlibat obrolan yang mengasikan. Dari masa-masa sekolah dulu sampai masa sekarang. Bertemu teman lama memang selalu membuat lupa waktu.
Bersambung
Di tunggu dukungannya ya.. Kisah baru yang tentu akan berbeda dengan yang lainnya.. Perjuangan hubungan mereka yang terlalu banyak rintangan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
masih nyimak cerita nya
2022-07-16
0
uyhull01
awal yang menarik,baru mampir karna bru ada waktu senggang hee🤭
smngatt
2022-05-22
0
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
mampir thor,,,,
2022-05-21
0