Jodohku Duda Muda

Jodohku Duda Muda

Tawaran Menikahi Duda

Demi penduduk bumi yang penuh dan sesak, Gadis bersumpah tak akan menoleh ke belakang lagi, seorang pemuda telah dia campakan begitu saja.

 Tidak, dia membela dirinya,bukan dia yang mencampakan pemuda itu, tapi pemuda itu yang membuat dia melakukan hal mengerikan itu hari ini, seumur hidup dia selalu menjadi korban yang bertopeng pelaku.

 “Gadis, jangan dengarkan mereka!” dia berucap tegas pada dirinya sendiri.

 “Ingatlah kalau pemuda itu yang berselingkuh kemarin malam, bukan kamu!”

 Gadis Helena Permata Dewi, empat nama untuk satu orang wanita yang tengah berjalan di lorong sunyi kantor Mukti Group ini. Dia bisa dipanggil Gadis, bisa juga Helen, atau mungkin kalau sudah kenal dengan dia terlalu akrab, cukup katakan ‘Dis’, sudah.

 Baru saja pertengkaran sengit terjadi, dia bahkan membayar orang yang dia sewa cukup mahal hanya untuk memutuskan kekasihnya yang baru dua minggu berjalan itu. Kebanggaannya menjadi kekasih orang adalah hal mutlak diusianya yang sudah menginjak angka 29 tahun, tapi ada saja yang membuat hubungan mereka kandas, terlebih lagi pemuda-pemuda itu tak mau meninggalkan atau memutuskan hubungan mereka bersama Gadis, mau tidak mau seperti hari ini, dia berpura-pura sudah menemukan jodoh terbarunya hanya untuk mengakhiri hubungan cinta itu seolah dia yang nakal.

 “Apa!” Gadis lempar berkas di tangannya. “Kalian tidak sedang membual, kan?”

 Rena bergeleng, begitu juga dengan Sifa, mereka itu teman terbaik Gadis selama bekerja di sini, walau sudah menikah, mereka tetap berhubungan baik dan mendengarkan Gadis seperti adik mereka sendiri meskipun tahu Gadis itu dua tahun lebih tua dari mereka berdua.

 “Pak Nuh yang mau kamu ke ruangannya, kamu harus tahu, Dis ... ada kabar buruk di kantor ini, cucu pak Nuh itu, dia baru saja berpisah dari istrinya dan sekarang pak Nuh sedang mencarikan dia jodoh dari kantor ini!” Rena berbisik.

 “Terus, hubungannya sama aku apa?” Gadis waspada.

 Plak!

 “Kami khawatir kalau dia memanggilmu itu, tidak lain untuk mengenalkan kamu dengan cucunya, bos muda di kantor ini ... maksudku yang menikah kemarin, kan ada tiga bos muda di sini, Dis. Kamu ingat’kan, yang kamu datang bersama Gi-“ dengan cepat Gadis bekap mulut Sifa, dia tak mau mendengarkan nama itu diulang di telinganya, mereka sudah putus.

 Mencarikan jodoh dari kantor ini, yang benar saja?

 Tidak ada yang berhasil menemukan alasannya, untuk apa juga mencarikan jodoh kalau itu seorang bos muda, lalu statusnya yang duda itu menurut mereka cukup mengerikan, terlebih lagi pernikahan bos muda itu masih berjalan dua bulan.

 “Kenapa dia berpisah dengan istrinya? Dia baru menikah dua bulan, kan?” Gadis bahkan ingat setelah datang ke pernikahan itu, mantan kekasihnya selingkuh. “Apa dia punya kelainan?” 

 “Pria setampan itu dan berkelas, masa iya punya kelainan?”

 Rena dan Sifa tidak tahu pasti, yang jelas sore ini pak Nuh ingin bertemu dengan Gadis di satu ruangan yang tertutup, info yang mereka dengar tadi, pak Nuh ingin berbicara serius dengan Gadis, bukan sebagai atasan dan bawahan, melainkan seperti keluarga.

 Tidak, ini gila!

 Apa aku separah itu sampai harus dijodohkan dengan duda? Ahahhahahah, Tuhan tidak akan pernah salah menuliskan takdir hamba-Nya.

 Namun, pemikiran itu hancur dan runtuh ketika pintu ruangan khusus pak Nuh terbuka, masa depan Gadis diatur mulai detik itu.

 ***

 “Ibu, dengarkan aku ... aku mohon dengarkan aku!” Gadis mengejar ibunya, tahu begitu dia tak akan bercerita soal lamaran pak Nuh untuk bos muda kepadanya tadi. “Dia itu duda, Bu. Kenapa Ibu bisa setuju begitu, apa tidak kasihan padaku, hah?”

 Ibu melengos, “Memangnya kasihan apa, hem? Kamu itu sudah tua, mau 30 tahun, Dis ... sampai kapan Ibu dan bapakmu pura-pura diam kalau tetangga tanya, berlaga bisu di depan mereka, kamu itu jadi gosip di komplek ini. Sudah, tidak masalah kalau duda, lagipula dia itu orang kaya dan Ibu yakin dia pria yang baik, mungkin istrinya saja yang kurang bersyukur!”

 Lah, baru sekali bicara saja, ibu sudah langsung setuju dan suka, bahkan mau pak Nuh segera ke rumah.

 Gadis memohon pada bapaknya, ini tidak adil namanya, dia masih perawan dan sumpah demi apapun sekalipun dia berganti-ganti pacar, dia belum pernah berciuman atau apa, hubungannya tak pernah lebih dari satu bulan, sudah dikhianati sepihak.

 “Aku tidak mau menikah dengan duda!” Gadis menolak.

 “Uhuuk, uhuk ... Dis, sudah menikah sama dia saja, Bapak lihat dari fotonya itu dia anak baik-baik kok. Ya, mungkin belum jodohnya kalau sama yang dulu, kamu mungkin jodohnya, Nak ....”

 Sampai malam dia tidak bisa tidur, dia buka kembali surat yang dia lipat di dalam tas kerjanya. Entah dari mana pak Nuh dan timnya tahu kalau kondisi keluarganya sedang sulit,rumah yang mereka tempati sekarang adalah hak waris keluarga, mereka akan mengusir keluarga Gadis dalam waktu dekat, tidak ada rumah untuk singgah, sekalipun itu kontrak, maka yang didapatkannya hanya kecil.

 Gadis menjadi tulang punggung di rumah ini, sejak operasi besar di jantungnya, bapak tak lagi bekerja, ibu hanya menjadi karyawan laundry yang suka izin karena mengeluh punggungnya sakit, belum lagi adiknya yang masih sekolah SMK.

 Pak Nuh akan menjamin semua yang keluarga Gadis butuhkan dan kebahagiaan Gadis bersama cucunya kalau Gadis menerima lamaran mendadak ini, semua perjanjian itu tertulis lengkap dan rinci, bahkan pak Nuh menuliskan hak waris yang akan jatuh kepadanya kalau sampai cucunya itu berani berbuat nakal dan kasar pada Gadis.

 “Baru kali ini terpaksa menikah, justru jadi ratunya, apa aku tidak salah ya?” Gadis masih terjaga. “Tidak, aku akan tetap menolaknya, aku masih bisa bekerja keras untuk keluarga ini, lagipula Sandro kan sudah kelas dua SMK, jadi dua tahun lagi itu tidak berat, semangat, Dis, semang-“

 Uhuk, uhuk, uhuk!

 Suara batuk dari kamar sebelah membuat kedua bahunya melorot, setelah operasi besar itu banyak sekali keluhan bapaknya, hampir setiap malam selalu saja batuk seperti ini sampai ibu susah tidur, Sandro pun terkadang tidur di teras rumah agar besok bisa bangun pagi. Seharusnya, dia membawa bapak ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, tapi apa daya.

 Gadis baca ulang surat perjanjian yang pak Nuh berikan itu, tawaran menikah dengan duda, maksud Gadis itu cucu pak Nuh. Kalau dia berkenan, besok tepat tanggal merah, Gadis bisa datang ke alamat yang ditentukan setelah sebelumnya menghubungi kontak yang tertera di lembaran itu.

 “Apa aku harus menikah dengan duda itu? Huh, tapi kan aku masih perawan sih!”

***

Dukung Gadis, please!!

Tambah ke favorit dan jangan lupa review, okay!!

Follow me @rinrinirosyida, call me BuCil

Terpopuler

Comments

Sophia Aya

Sophia Aya

mampir thor

2023-09-05

0

Adfazha

Adfazha

Hehee telat aq ktmu gadis🤭

2022-05-23

0

Trisna

Trisna

akhirnya yg dtggu2 nongol jg....mkasih bucil

2022-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!