I Love You, My Secretary

I Love You, My Secretary

bab 01

cerita ini adalah karya pertama aku, jika terdapat kesalahan dalam penulisan mohon di maklum dan bisa di sampaikan di kolom komentar...

salam kenal dari Ranucha...

happy reading...

...----------------...

Brakk

"Kamu bisa kerja tidak hah!!!"

Aku terperanjat kaget mendengar gebrakan mejanya. Hampir saja jantung ku melompat keluar saking kagetnya.

Belum cukup mengejutkan ku dengan sebuah gebrakan, atasan berperut buncit dan kepala plontos ini membentak ku. Dia pikir apa? tentu saja aku bisa bekerja sembarangan saja merendahkan ku seperti itu.

Aku kan hanya melakukan sedikit kesalahan. Entah kenapa pak tua ini heboh sekali seolah perusahaan ini baru saja roboh.

"Kamu dengar saya tidak?!!!" Bentaknya lagi karena aku hanya terdiam. Bukan tidak mendengar sih nanti kalau aku menjawab emosinya akan tersulut lagi jadi lebih baik membiarkannya menumpahkan segala emosi dulu kan?.

"Ah bapak Maaf kan saya, tapi saya tidak salah. Ada yang mensabotase komputer saya" jelas ku.

"Berani kamu bilang bukan salah mu? Ini apa hah?!!!"

Brak

Tuh kan ngamuk lagi.

Lagi lagi pak tua ini membentak ku dia juga melemparkan berkas ke muka ku. Huft.

Ini terjadi karena data yang akan di gunakan untuk meeting terdapat kesalahan penulisan hingga membuat perusahan rugi. Padahal aku selalu mengecek tiap angka dan huruf yang ada di data entah kenapa lagi-lagi aku melakukan kesalahan.

Ini bukanlah kesalahan ku yang pertama. pertama kali aku berkerja di sini, aku sudah melakukan kesalahan yang membuat perusahan merugi. Belum cukup sampai di situ, aku juga terlibat perkelahian dengan salah satu karyawan di sini. Dia menjengkelkan selalu menyindir ku dengan ucapan-ucapan yang pedas jadi apa mau di kata aku tidak bisa menahan diri waktu itu alhasil kami mendapat surat peringatan lagi.

Dan kali ini aku rasa aku tidak akan baik-baik saja.

"Kamu saya pecat!!!" Bagai tersambar petir di siang bolong, kata yang paling aku takutkan akhirnya terucap juga. Ini buruk!.

"Kamu saya pecat tanpa pesangon apalagi gaji. Itu untuk menutup kerugian yang sering kamu lakukan"

"Tidak!!! Jangan gaji pak, saya mohon!"

"Heh!!! Masih untung ini semua saya tidak bawa ke jalur hukum. Masih berharap punya gaji kamu?"

Pada akhirnya aku keluar tanpa pesangon sepeserpun. Menyebalkan sekali padahal 2 Minggu ini aku selalu lembur tapi bau upah lembur nya pun tidak bisa tercium. Huaaaa... aku harus mencari pekerjaan baru.

"Tidak ada gaji? ....kalau begitu berilah saya 200 ribu pak, setidaknya untuk ongkos pulang" ujar ku sebelum menarik handel pintu. Aku sudah tidak bekerja di sini jadi sedikit meledek pak tua yang satu ini tak masalah kan?

"Tidak ada!! Keluar sekarang juga!!!" Bentaknya lagi. Suka sekali teriak-teriak.

"Iya pak iya, jangan marah-marah Mulu Napa pak. Kejang-kejang di sini bisa bahaya nanti kalau se-"

Brak

Segera ku tutup pintu saat melihat mukanya sudah memerah dan matanya sudah melotot seperti mau keluar dari tempatnya. Masih ku dengar teriakannya dari luar aku hanya terkekeh. Yah, anggap saja itu hiburan karena pemecatan tak berperasaan ini.

Sampai di luar aku melihat banyak karyawan yang melihat ku dengan tatapan sinis, ada juga yang tersenyum mengejek. Ku tatap satu persatu wajah yang terlihat senang atas pemecatan ini.

Pasti salah satu di antara mereka ada yang menjahili ku. Ku rasa ini gedung perkantoran untuk bekerja, tapi yang di rasa selama di sini justru kejahilan-kejahilan mereka. Aku seperti sedang ospek. Huft.

Awas aja! Aku tandai muka mereka satu persatu. Menyebalkan!!

Aku mengemasi barang-barang, kemudian gegas pergi kembali ke kost ku. Apa yang akan aku lakukan sekarang? Hari masih siang tapi aku sudah berada di kost an.

Ouh!! aku hampir lupa.. namaku Anastasya Putri.. sekertaris manager. Tapi itu beberapa saat yang lalu, sekarang aku pengangguran. Usia ku 25 tahun, tapi aku baru mulai bekerja 2 bulan yang lalu.

Tiba di sebuah gedung kecil yang hanya berlantai 3. Ini adalah gedung kost an yang aku sewa untuk 6 bulan kedepan. Untungnya meski aku sekarang pengangguran aku masih memiliki tempat tinggal setidaknya sampai 4 bulan kedepan.

Gedung kost ini memiliki 5 kamar di tiap lantainya. Kamar mandi kami pakai bersama, karena hanya ada 2 di tiap lantainya.

Selain itu, kami juga di fasilitasi dapur dan tempat menjemur pakaian yang juga kami pakai bersama. Namun di lantai 3 tempat kamar ku berada, tidak ada kompor di dapur jadi tidak bisa menggunakan tempat itu.

Kamar ku berada di ujung dekat balkon, ruangan nya tidak terlalu besar. Hanya muat beberapa perabotan saja. Aku sudah mengisinya dengan lemari plastik, tv, kasur kecil yang hanya muat untuk satu orang, ada meja kecil juga untuk membantu pekerjaan jika harus ku bawa pulang.

Ya, seperti ini lah kehidupan di rantau. Walau semua serba pas-pasan, namun aku sangat menikmatinya.

Ku hempaskan tubuh ini di atas kasur. Mulai membuka ponsel mencari aplikasi tentang info kerja.

Beberapa alamatnya sudah ku kantongi. Besok aku akan ke sana memberikan surat lamaran ku.

Kruyukkkkk

Saat sedang sibuk menscrol aplikasi, perut ku tiba-tiba saja ribut. Ah aku lupa mengisi perut. Saking asyiknya menonton film. Saat pandangan terarah pada jendela ternyata langit sudah menunjukan semburat warna jingga menandakan jika hari sudah sore. Pantas saja cacing di perut ku demo.

.

.

.

Tiba di indoapril setelah sebelumnya mengisi perut di warteg, aku memasukan beberapa cemilan dan minuman kemasan pada keranjang yang ku pegang. Aku adalah perempuan yang suka sekali cemilan, karena itu aku selalu menyetok banyak makanan ringan di kamar. Karena hal ini lah pengeluaran ku juga termasuk boros. Mau bagaimana lagi, kebiasaan buruk yang satu ini susah di rubah atau sebenarnya aku yang enggan berubah. Entahlah!

Ku buka pintu lemari pendingin tempat berbagai jenis minuman kemasan bertengger.

Aku memilih beberapa di antaranya yang menurut kantong ku murah. Maklum anak kost, pengangguran lagi. Hadeuh...

Saat-saat seperti ini lah yang aku suka. Di tempat ini aku biasa berlama-lama untuk menghilangkan panas karena cuaca dari luar. Bahkan hanya untuk membeli sebotol air minum aku bisa menghabiskan waktu lebih dari setengah jam.

"Keripik, susu, kopi, buah, roti, minuman, hmmm sip sudah komplit saatnya bay-"

Bruk

Prang...

"TIDAK!!!" Pekik ku menatap nanar belanjaan yang berhamburan terutama cairan yang sudah membanjir.

Reflek ku usap satu persatu belanjaan yang tercecer. Karena asik menunduk aku tidak menyadari jika ada punggung seseorang di depan ku. Jadilah insiden ini terjadi.

Ku lihat beberapa pembeli memperhatikan aku, namun tidak ada yang mendekat sekedar menanyakan keadaan ku.

"Lo punya mata ngga??!!"sebuah suara menggema menarik perhatian para pembeli lagi, termasuk aku.

Hampir saja aku tidak menyadari ada orang yang berdiri di hadapan ku saking sibuknya dengan belanjaan ku.

Ku dongakkan kepala ku menatapnya tajam siap mengajak nya adu mulut. Walau aku tau aku salah, tapi jelas aku tidak mau di salahkan. Setidaknya dia tidak boleh membentak ku sembarangan seperti ini apalagi di tempat umum.

Namun, ketika pandangan kami bertemu..

Deg .

Tiba-tiba Jantungku... Jantungku kenapa berdetak begitu cepat? Sangat terasa hingga mampu menggetarkan dadaku.

Seketika kemarahan yang hendak ku tunjukan padanya lenyap begitu saja. Ada apa dengan ku? Kenapa badan ku jadi kaku seperti ini?

Aku memang belum pernah merasakan pacaran, tapi sama sekali tidak ada rasa canggung berdekatan dengan kaum Adam. Tapi dengan pria ini? Di pandangan pertama aku sudah benar-benar tidak bisa berkutik. Apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?.

Dia begitu rupawan, aku bahkan kehabisan kata-kata menggambar kan wajahnya. Matanya yang tajam dan terkesan dingin, alisnya tegas, hidung mancungnya, bibirnya yang penuh... Ah bibir itu pasti merdu jika menyebut namaku.

Badannya tinggi proporsional apalagi dada bidangnya. Walaupun tertutup tapi aku yakin di balik itu ada roti sobeknya.

Pandanganku menilik dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Ku lakukan hal itu berulang, sempurna!!. Dia ciptaan Tuhan yang teramat indah.

"Heh!!!" Sentaknya mengejutkan khyalan aneh yang baru saja hendak ku bangun.

"Apa liat-liat?!! Tidak sopan!" Ujarnya ketus. Uh suaranya sexy sekali.

Aku kembali terpana pada wajahnya, lebih tepatnya pada tatapan matanya. Sama sekali tidak menghiraukan ucapan nya.

"Aduh... Aduh... Mataku..." Pekikku sambil memegang sebelah mata.

"Aduh mataku.. mataku sepertinya ada masalah!" Lanjutku.

"Apa? Kenapa?" Ah dia panik juga ternyata, padahal tadi marah-marah.

"Mataku sepertinya bermasalah, soalnya waktu liat kamu tiba-tiba aku meyakini kalau kamu adalah jodoh ku" ujar ku seraya tersenyum manis sambil memberikannya finger heart.

Dia yang tadi panik tiba-tiba terpaku mendengar rayuan ku. Ah! aku sama sekali tidak bisa mengontrol ucapan ku jadi malu kan sekarang. Aneh! aku yang menggombal aku juga yang malu. Hahahah

Harus nya aku tidak seagresif itu langsung menunjukan ketertarikan ku. Basa basi menanyakan nama dulu mungkin, tapi yang ada di otak ku justru hal aneh seperti itu.

"Dasar sinting!" kecamnya dia berlalu begitu saja tak lagi memperdulikan ku atau sekedar mengganti rugi makanan ku yang rusak.

Dasar aneh, jelas dia langsung mengataiku seperti itu, memang aku yang terlihat begitu...

Hahahaha

.

.

.

Bersambung....

...----------------...

Bantu Like dan komen karya Ranucha ini yah readers biar aku nya semangat ngetik...

**jangan lupa rate bintang 5 nya yah...

😉😉😉**

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

mampir salam kenal aku harap kita bisa saling support...

2023-02-13

0

Dewi

Dewi

Meskipun pengangguran yang penting hati tetap rileks menghadapi masalah hidup, dan tentunya ada inisiatif untuk maju terus

2022-08-30

1

auliasiamatir

auliasiamatir

keren... pokoknya.

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 bab 04
5 bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Cuap-cuap Ranucha
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 BAB 113
116 Bab 114
117 BAB 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Cuap-cuap Ranucha part 3
Episodes

Updated 134 Episodes

1
bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
bab 04
5
bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Cuap-cuap Ranucha
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
BAB 113
116
Bab 114
117
BAB 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Cuap-cuap Ranucha part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!