Bab 03

sebelum baca mohon dukung Ranucha dengan Like dan komen nya yh readers...

Hapoy reading all ❤🤗

...----------------...

Setelah segudang pekerjaan yang melelahkan di hari pertama, akhirnya aku bisa pulang juga. Huft melelahkan tapi aku menyukainya.

Keluar dari kantor aku membuka ponsel kemudian memesan ojek namun sebuah mobil hitam berhenti di depan ku. Aku mengernyit bingung, perasaan aku tidak pesan taksi online.

Kaca mobil terbuka menampakkan sosok lelaki yang sikap nya aneh hari ini. Dia menatap ku datar.

"Masuk," katanya dingin. Apa apaan sih dia ini, berbicara pada ku kah? Kalau iya seharusnya kan tidak seperti itu. Tentu siapa pun yang di ajak bersamanya dengan caranya seperti itu akan ketakutan duluan, dia ini aneh memang.

Aku sama sekali tidak bergeming, toh dia tidak jelas sedang mengajak ku atau siapa. Aku lebih memilih menunggu ojek pesanan ku.

"Kamu tuli ya? Cepat masuk!" Ujarnya ketus. Karena aku sama sekali tidak merespon.

"Bapak mengajak saya?"

"Ya iya lah, di sini ada orang lain selain kamu?" Fix sih dia ini memang aneh.

"Maaf tapi saya sudah pesan ojek, itu dia sampai," aku menunjuk sepeda motor yang di kendarai Abang berjaket hijau.

Setelah berpamitan padanya aku pun berjalan menuju kang ojek yang sudah menunggu. Namun belum juga aku menerima helm yang di sodorkannya padaku, helm tersebut lebih dulu di rebut oleh sebuah tangan.

"Maaf mas, dia saya yang akan antar. Sebagai kompensasi saya akan tetap bayar kerugian masnya." Tukas lelaki ini sambil menyodorkan kembali helm yang di beri kang ojek padaku kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari dompetnya.

Baik aku dan juga kang ojeg sama-sama terperangah dengan apa yang di lakukan bos ku ini. Iya, dia adalah pak Zayn. Sejak tadi sikapnya sangat aneh, sulit di tebak. Apa dia salah minum obat? Atau kepalanya kepentok pintu?.

Pak Zayn menarik ku menuju mobilnya. Aku pun mengikuti nya tanpa memprotes.

Mobil melesat membelah jalanan yang padat. Karena bertepatan dengan jam pulang kantor tentu saja jalanan pasti macet. Aku merasa sangat mengantuk apalagi dari tadi pak Zayn sama sekali tidak mengajak ku berbicara sekedar menanyakan dimana aku tinggal. Dia fokus pada jalanan. Tak tahu kemana ia akan membawaku.

Aku tidak peduli, kalau dia macam-macam akan ku sleding kepalanya nanti. Walau begini aku lumayan bisa bermain bola jadi masalah sleding men sleding mah hal kecil.

.

.

.

Sayup-sayup aku merasakan usapan lembut di pipi, entah nyata atau tidak tapi rasanya nyaman. Perlahan ku buka mata ini yang sebelumnya tertutup rapat. Pemandangan yang pertama kali ku lihat adalah jalanan yang terhalang kaca walau masih buram tapi aku yakin apa yang ku lihat itu. Iya, ini masih di mobil. Tapi...

"Hah!!!" Sentak ku panik ketika kesadaran ku sudah kembali sepenuhnya.

Iya aku ingat tadi kan aku sedang di mobil bersama pak Zayn, berdua. Ku periksa pakaian yang melekat di badan. Takut sesuatu yang di pikirkan benar.

"Huft," aku menghembuskan nafas lega, pakaian ku masih lengkap artinya tidak ada yang terjadi. Tapi.. ini di mana, kok seperti kenalnya aku mengenal tempat ini?.

"Ngapain kamu rusuh begitu?" Sebuah suara yang terdengar dingin menyadarkan ku dari lamunan.

"Bapak?" Ujar ku berusaha menutupi rasa gugup ku.

"Aku tidak pernah merasa menikahi ibu mu, berhenti panggil aku bapak!" Ujarnya ketus. Apa salah ku? Dia kan memang atasan ku.

"Terus bapak mau saya panggil apa? Sayang?" Tanya ku melantur. Mungkin efek baru bangun tidur jadi masih belum sadar.

"Boleh!" di luar dugaan dia justru mengiyakan pertanyaan ku tanpa berfikir. Wow! mencengangkan aku sampai terperangah tak percaya. Apa dia benar menyukai ku? Soalnya dari tadi sikapnya aneh. Namun, kata katanya berikutnya menampik semua dugaan konyol ku.

"Boleh, kalau kamu mau saya pecat!" tukasnya.

"Turun!!! Mau sampai kapan kamu memelototi aku seperti itu? Mau di colok matamu itu ya?" Aku mengerjap mendengar suaranya. Saking syok nya sampai tak sadar kalau aku melotot ke arahnya. Benarkah?.

Akhirnya aku pun turun setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih. Ini kan tempat tinggal ku selama di sini, dari mana dia tau aku tinggal di sini? Apa dia seorang penguntit? Terserahlah dia kan memang aneh, ngapain juga aku pikirkan.

.

.

.

Keesokan harinya seperti hari kemarin, aku masih semangat menjalankan rutinitas ku di salah satu gedung pencakar langit. Ketika aku sampai hari masih cukup Pagi hanya ada beberapa karyawan yang tak sengaja berpapasan.

Aku menyapa mereka satu persatu, hingga tanpa sengaja netra ini menangkap sosok lelaki yang penting di perusahaan ini. Tuan Abi, ia baru saja tiba di dampingi asisten nya. Aku ingat, sejak kemarin belum sempat menyapanya.

Ku langkahkan kaki menghampirinya yang hendak menekan tombol lift khusus petinggi perusahaan.

"My jodoh!! Eh maksudnya Tuan bos!!" Pekik ku membuatnya berhenti dan menoleh. Bukan cuma dia yang kupanggil tapi juga orang-orang yang mendengar teriakan ku pun ikut menarik perhatian mereka. Aku tersenyum canggung membalas tatapan mata mereka.

"Tunggu, Tuan bos!"

"Selamat pagi" sapa ku ramah ketika sudah berhenti di depannya.

"apa?" Ujarnya datar. Dia ini sama dengan bos yang plin plan rupanya. Dingin.

"Tuan melupakan sesuatu, sebentar saya cari dulu," ujar ku sembari merogoh saku di baju dan celana ku. Kebetulan hari ini aku memakai celana.

Sudah ku periksa satu persatu saku di pakaian ku namun benda yang ku cari tak kunjung ku temukan.

"Mana ya?" Gumam ku sembari berfikir.

"Oh!!!" Aku ingat, benda itu aku simpan di tas.

Ku lihat Tuan Abi masih memperhatikan ku dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celananya. Melihat gayanya yang seperti itu sungguh membuat jiwa jomblo ku meronta.

Ku rogoh isi di dalam tas, dan akhirnya aku pun menemukannya.

"Mana?" Tanyanya tak sabar.

"Ini," aku menyodorkan jari telunjuk dan jempol yang ku tautkan membentuk love seperti yang sedang ngetren sekarang apa itu namanya? Finger love, yah kalau tak salah. Aku menujukan Finger love sembari tersenyum manis.

Ku lihat dia mengerutkan alisnya bingung. Begitu juga dengan asistennya yang ternganga tak percaya. Mungkin heran orang yang baru di lihat sudah berani menggoda bosnya seperti ini.

Ternyata bukan hanya mereka berdua yang terheran-heran tapi juga teman-teman kerja yang mendengar percakapan kami pun ikut kaget. Aku jadi heran apa aku seaneh itu?.

"Dasar Sinting!" kecamnya padaku tapi sungguh itu sama sekali tidak menurunkan kadar ketampanan nya. Ia menendangi ku dengan tajam dan tatapan itu berhasil membuat kerongkonganku terasa tercekat. Aku gugup sekali, namun sebisa mungkin aku mencoba bersikap biasa saja.

"Kau..kau bukannya perempuan yang di indoapril itu kan?" Tanyanya berhasil membuat aku berbinar takjub. Dia mengingatku. Sungguh? Ini sangat mencengangkan. Bagai mana tidak? Seorang pebisnis muda yang sukses mengingat ku yang hanya remehan rempeyek sisa hajatan warga ini, sungguh mencengangkan.

"Tuan bos masih ingat saya?"

"Tentu saja! Cuma kamu satu-satunya orang aneh yang saya temui. Sedang apa kamu di sini? Ngikutin saya ya?" Tukasnya pede sekali. Dia ternyata selain dingin, narsis juga ya. Tapi tak apa aku suka.

"Duh Tuan bos saya tidak mengikuti anda, mungkin ini yang di namakan jodoh. Hari ini kita bertemu di sini siapa tau nanti kita bertemu didepan penghulu," ujar ku santai, ku lihat dia meringis geli.

"Mulai dari kemarin saya bekerja di sini tuan, jadi kita akan bertemu setiap hari" lanjut ku.

"Kamu kerja di sini? Ku rasa matanya pandu sudah rabun. Bagaimana bisa orang gila seperti mu bisa bekerja di perusahaan saya?" Aku mencebikan bibir mendengar ucapannya. Yang benar saja masa aku di sama kan dengan orang gila?.

"Heh! Dengar ya nona... Anastasya Putri!" panggilnya setelah membaca id card yang sudah ku pakai.

"Bekerja di sini harus disiplin, terampil, cekatan, dan sopan jangan hanya bisanya omong kosong dan cinta-cintaan saja yang ada di kepala mu, mengerti?!"

"Aish, tuan isi kepala saya kan hanya masa depan kita bukan cinta-cintaan yang tuan bilang itu," ujar ku dia hanya geleng-geleng kepala.

"Bicara dengan mu membuat kepala saya pusing," tukasnya sembari berbalik badan hendak meninggalkan ku.

"Tidak usah di pikirkan tuan. Saya tidak minta macam-macam kok cuma mau mahar bahagia selalu bersama mu, hehe."

"Dasar gila!"

Setelah kepergian nya aku sama sekali tidak bisa menghentikan tawa ku. Lucu sekali bisa menggoda bos pagi-pagi seperti ini. Tapi apa sikap ku berlebihan? Nanti kalau dia tersinggung terus aku kembali di pecat bagaimana? Tapi aku sama sekali tidak bisa menahan diri jika bertemu dengannya. Akh!!! Bagaimana ini? Aku tidak ingin pengangguran lagi. Tidak lucu kan, masa baru bekerja 2 hari sudah di pecat.

Bod* ah! Lebih baik aku bekerja saja dengan benar. Semoga dengan hasil pekerjaan ku yang memuaskan bisa menyelamatkan ku dari ancaman kehilangan pekerjaan. Yah semoga saja..

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Baca Buku

Baca Buku

mmm...kayaknya candaan tokoh utama ke pak bos rada berlebihan yaa.. utk ukuran orang yg sangat membutuhkan pekerjaan..

2022-09-15

3

Dewi

Dewi

Mengawali hari dengan yang manis-manis memang bagus, lebih bagus lagi dengan mood yang baik.

2022-09-07

1

Rini Antika

Rini Antika

🤣🤣🤣🤣 lucu-lucu..🤭

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 bab 04
5 bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Cuap-cuap Ranucha
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 BAB 113
116 Bab 114
117 BAB 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Cuap-cuap Ranucha part 3
Episodes

Updated 134 Episodes

1
bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
bab 04
5
bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Cuap-cuap Ranucha
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
BAB 113
116
Bab 114
117
BAB 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Cuap-cuap Ranucha part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!