Bab 02

**jangan lupa kasih Ranucha dukungan dengan cara, like komen dan Rate 5 yah...

Happy Reading**...

...----------------...

Hari ini setelah hampir satu bulan keluar masuk gedung perkantoran, akhirnya ada satu perusahaan yang menghubungiku. Ah senangnya posisinya pun sama dengan yang terakhir, sekertaris. Jika yang kemarin aku hanya sekertaris Manager, kali ini aku menempati posisi sekertaris General Manager.

Pagi ini aku sangat bersemangat, setelah bersiap aku kemudian membuka ponsel untuk memesan ojek.

Semoga hari ini adalah hari baik ku!.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya kendaraan yang ku pesan sampai juga. Aku pun mengkonfirmasi alamat yang akan di tuju. Motor melaju membelah keramaian jalanan ibu kota di pagi hari.

Saat di atas kendaran roda dua ini entah kenapa ingatan ku tiba-tiba tertuju pada kenangan hari itu. Hari di mana aku di pecat dengan tidak hormat. Sampai sekarang aku masih meyakini kalau ada seseorang di balik ini. Entah karena alasan apa, beberapa di antara mereka tidak menyukaiku.

Bahkan selama bekerja di sana aku tidak memiliki satu teman pun. Rasanya seperti di asingkan.

"Hey kalian yang kemarin suka sekali membully ku lihat lah aku mendapatkan posisi yang lebih baik dari pada di tempat itu gajinya pun jauh di atas perusahaan tempat kalian bekerja!!. Buahahahaha"

Aku bermonolog di dalam hati dan tertawa jahat. Jika ada orang yang melihat ku mungkin mereka akan mengira aku gila, karena senyum-senyum sendiri. Untungnya, saat ini aku sedang di bonceng tukang ojek jadi tidak ada yang tau dengan ekspresi yang ku buat.

Aku bertekad untuk kali ini aku tidak akan ceroboh. Aku harus hati-hati, orang-orang di dalam gedung itu ternyata tidak seramah kelihatannya jadi aku harus benar-benar waspada. Tidak ingin kejadian kemarin terulang, itu sungguh memalukan dan juga mengenaskan.

Apalagi perusahaan kali ini termasuk perusahaan terbesar di negara ini. Herold Grup namanya, sebuah perusahaan yang bergerak di beberapa bidang salah satunya ada di fashion. Baru-baru ini Herold Grup juga sudah merambah di sektor transportasi baik darat, laut maupun udara. Betapa hebatnya orang yang berhasil mendirikan perusahaan besar itu.

Aku menatap kagum bangunan kokoh yang menjulang tinggi. Apa ini adalah tempat kerja ku yang baru? Menakjubkan!.

Gedung yang ku taksir 20 lantai ini akan menjadi saksi perjalanan ku berikutnya. Dari sini semoga aku bisa mewujudkan cita-cita yang selama ini ingin sekali ku gapai.

Setelah membayar jasa ojek, aku melangkah dengan senyum sumringah memasuki gedung ini.

Di bagian dalam ternyata tak kalah menakjubkan. Desain yang modern dan juga tempatnya sangat luas. Di lantai satu ada beberapa ruang yang di sekat oleh kaca entah ruangan apa, tidak ada petunjuknya.

Ku langkahkan kaki menuju meja resepsionis untuk menanyakan ruangan Kepala HRD. Aku harus melapor dulu sebelum mulai bekerja.

Saat sedang menanyakan maksud ku, resepsionis ini tiba-tiba membungkukkan badannya menyapa seseorang di belakang ku yang ia panggil tuan. Tentu saja aku langsung berbalik untuk melihat siapa yang di sapanya.

Betapa terkejutnya aku, ketika pandangan menangkap sosok pria gagah dengan memakai stelan jas berwarna hitam dan kemeja biru muda di dalamnya.

Laki-laki itu yang waktu itu tak sengaja ku tabrak ketika di indoapril. Tidak salah lagi itu memang dia, aku ingat betul seperti apa kontur wajahnya. Karena, beberapa hari aku tidak bisa menghapus bayangan kejadian waktu itu.

"Dia siapa mba?" Tanya ku pada resepsionis yang masih terpesona meskipun laki-laki tadi sudah pergi lumayan jauh.

Dia terkesiap mendapatkan pertanyaan dari ku. Sudah jelas sih dia sedang melamun.

"Eh, itu.. sungguh kamu tidak tahu? Dia tuan Abidzar. Abidzar Akhriz Herold. pemilik perusahaan ini. Tuan juga sudah sering keluar masuk pemberitaan Tv karena di usia yang masih muda, beliau mampu mengembangkan perusahaan sedemikian pesat. Pun wajah nya yang tampan membuat banyak majalah bisnis sering memasang berita tentangnya." Terangnya panjang lebar.

Oh jadi dia pemilik perusahaan ini, artinya aku akan sering bertemu dengannya. Ah senangnya, kalau kaya gini sih di jamin bakalan sangat betah kerja di sini. Tiap hari bakal di suguhkan pemandangan yang menyejukkan mata seperti itu.

Jodoh memang tidak akan kemana!.

Aku ingin sekali mengejarnya untuk sekedar mendengar suaranya. Tapi Tuan Abi sudah lebih dulu masuk ke dalam lift bersama satu pria yang mengikuti nya di belakang. Kurasa itu asistennya.

Ya sudahlah, lain kali saja kan masih banyak hari yang lain. Sekarang aku harus bergegas pergi ke lantai 12. Menurut resepsionis cantik tadi, ruangan yang aku tuju ada di lantai tersebut.

Seperti dugaan ku gedung ini memang memiliki 20 lantai.

Ting

Pintu lift terbuka mengantarkan ku pada lantai yang banyak berjejer ruangan-ruangan tertutup namun beberapa nya ada juga yang di sekat kaca sama seperti yang ada di bawah tadi.

Ternyata di sini ada beberapa Divisi, salah satu yang tertangkap Indra pengelihatan ku adalah Divisi Desain Produk. Karena perusahaan ini pun membuat beberapa kebutuhan pokok masyarakat.

Ruangan kepala HRD ada di sebelah Divisi pemasaran. Langsung saja ku ketuk pintu, setelah di persilahkan masuk aku pun menarik handel pintu ini dan melangkah dengan pasti walau sedikit gugup.

Dari mejanya aku tahu namanya adalah Pandu. Belum terlalu tua, namun cukup matang. Mungkin baru memiliki 1 orang anak atau justru belum berkeluarga. Entah lah aku tidak ingin tahu.

Aku pun mengatakan maksud kedatangan ku dan dengan senang hati ia mengantarkan ku ke ruangan GM, sebagai atasan ku.

Ternyata ruangan GM ada di lantai 14 bersama beberapa ruangan yang lain. Entah lah aku tidak begitu memperhatikan.

Pak Pandu membuka pintu setelah sebelumnya sudah mendapat izin dari dalam ruangan itu.

Tiba di dalam aku melihat ruangan yang cukup luas. tidak banyak di isi barang sehingga ruangan ini tidak terlalu sesak. Cukup nyaman. ada sofa dan juga meja, rak-rak buku dan sepasang kursi kerja yang sedang di duduki oleh seorang pria yang menurutku cukup tampan lah. Atasan ku mulai dari sekarang. Di atas mejanya ada setumpuk berkas dan juga komputer.

"Selamat pagi pak, ini Tasya sekertaris bapak yang baru" pak Pandu memperkenalkan ku. Aku pun membungkukkan sedikit badan ku sembari tersenyum manis.

"Selamat pagi, pak"

Cukup lama dia memandangiku dengan tatapan yang sulit ku artikan. Jujur aku sedikit gugup kalau dia ini atasan ca**l seperti yang ku dengar dari orang-orang bagaimana?.

"HM.. terimakasih pak Pandu. Maaf merepotkan" ujarnya ramah.

Setelah cukup puas memandangi ku seperti itu akhirnya dia membuka suara juga.

Suaranya terdengar merdu di telinga ku, tapi serasa tidak asing. Aku seperti pernah mendengar suara seperti ini tapi di mana ya? Aku lupa.

Setelah pak Pandu undur diri. Kini, tinggal kami berdua. Atasan ku ini bernama Zayn tertulis di mejanya, Zayn Pranata.

"Anastasya Putri?" Ujarnya.

"Iya, pak"

"Selamat bergabung di perusahaan kami, semoga anda betah dan bekerjalah dengan sungguh-sungguh, karena kami tidak membutuhkan karyawan yang tidak bisa serius." ujar nya terdengar ramah namun penuh penekanan.

Tentu saja aku pasti akan sungguh-sungguh, karena mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang itu sangat susah. Bisa di terima di perusahan besar seperti ini tentu aku akan bekerja dengan giat.

Sejauh ini meskipun kami hanya berdua tapi ia tidak menunjukan tanda-tanda yang aneh. Ia bersikap biasa selayaknya atasan. Ku rasa fikiran ku terlalu jauh!

"Terimakasih, pak"

"Baiklah, untuk sekarang saya minta data ulang jadwal saya hari ini"

"Segera laksanakan! kalau begitu saya permisi." Pamit ku undur diri.

Aku tidak perlu menanyakan dimana letak ruangan ku karena tadi sebelum masuk, pak Pandu sudah menunjukan nya.

Di ruangan ini masih nampak kosong ternyata hanya ada 4 buah kursi yang mengelilingi sebuah meja bundar terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Bentuk kursinya pun unik aku sangat menyukainya.

Selain itu, tentu saja ada meja kerja untuk ku dan komputer di atasnya. Segera ku kerjakan apa yang di perintahkan pak Zayn.

Kesan awal bertemu dengannya aku belum bisa menganalisa seperti apa sikapnya. Hanya saja aku merasa wajah itu, suara itu aku sungguh tidak asing. Tapi aku benar-benar lupa.

Aku adalah tipe manusia yang susah menghafal wajah dan juga arah jalan. Tapi pak bos pengecualian. Aku pun heran wajah nya serasa menari-nari di kepala ku.

Padahal sebelumnya butuh beberapa kali pertemuan supaya aku benar-benar bisa menghafal bentuk wajah seseorang.

Tok..tok..tok...

"Masuk" terdengar jawaban dari dalam ruangan yang ku ketuk.

"Pukul 10 nanti jadwal anda meeting dengan pak Frans di cafe x, pak" ujar ku melaporkan kegiatannya hari ini. Seperti yang ia minta.

"HM"

Sudah hanya itu saja? Seperti itu responnya? Hanya deheman yang keluar? Tidak bisa kah dia bilang terimakasih? Aneh sekali memang!

"Hanya itu?" Tanyanya

"Iya, pak"

"Lalu untuk apa kau masih ada di sini? Kembali bekerja!!" Ujarnya ketus.

Aku pun kembali tenggelam dalam kesibukan. Aku merindukan suasana seperti ini, sungguh. Sejak tadi senyum ku tak pernah surut. Aku sangat menikmatinya.

Tanpa terasa hari sudah siang, cacing di perut ku pun sudah berteriak meminta makan. Aku membereskan kertas yang berserakan di atas meja sebelum pergi makan siang.

Namun, saat kaki ini akan melangkah pintu ruangan ku di buka seseorang tanpa mengetuknya. Tentu saja aku terkejut.

Pak Zayn masuk dengan menenteng dua box makanan yang berlogo cafe tempat ia meeting tadi. Ku rasa ia membawa dari sana. Tapi maksudnya apa coba? Dia membawanya ke sini? Mengajak makan siang bersama kah?

Aku memicingkan mata curiga ke arahnya. Dia menyadari tatapan ku dan menghela nafasnya sebelum mengatakan maksud kedatangan nya.

"Duduklah" perintahnya. Padahal ini kan ruangan ku kenapa juga dia yang menyuruh ku duduk?

"Aku membungkus makanan tadi di sana. Karena aku sedang tidak ingin makan di luar, jadi ku bawa ke sini. Tapi ternyata makanan yang aku pesan sedang promo, Buy 1 get 1. Jadi ini untukmu!" ujarnya menjelaskan. Namun serasa tidak masuk akal, kenapa aku? Bukankah lebih enak jika makan di tempat? Kenapa harus repot-repot?

"Cepat makanlah. Jangan memandang ku seperti itu!. Aku tidak meletakan apa-apa dalam makanan mu!" Ujarnya ketus.

"Bapak yakin tak memberikan sesuatu pada makanan saya? Pelet mungkin? Supaya saya bisa jatuh cinta sama bapak?" Ujar ku. Dia meringis mendapatkan pertanyaan seperti itu.

"Kau pikir dirimu semenarik apa sampai saya harus repot-repot, memberi mu hal seperti itu?"

Iya juga sih, aku kan tidak cantik apa lagi menarik. Sepupu ku bilang body ku seperti penggaris. Tinggi tapi depan belakang rata

Pada akhirnya kami makan bersama, untuk pertama kalinya. Walau masih terasa aneh dengan sikap nya yang berubah menghangat, Tapi ya sudahlah ku nikmati saja makanan yang di berinya. Lumayan kan Ge... Ra.. tis...

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

Akhirnya Tasya dapat kerjaan juga setelah mencarinya kesana kemari. Bagiannya pun lebih tinggi dibandingkan di tempat sebelumnya.

2022-09-01

1

auliasiamatir

auliasiamatir

percaya diri banget kamu.

2022-08-30

0

Rini Antika

Rini Antika

aduh pengen bgt lihat yg bening"..🤭

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 bab 04
5 bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Cuap-cuap Ranucha
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 BAB 113
116 Bab 114
117 BAB 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Cuap-cuap Ranucha part 3
Episodes

Updated 134 Episodes

1
bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
bab 04
5
bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Cuap-cuap Ranucha
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105 | mengandung 21+ yah guys mohon bijak dalam membaca!
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
BAB 113
116
Bab 114
117
BAB 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Cuap-cuap Ranucha part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!