Mr. Perfect
Siapa yang tak kenal dengan Deon Pramudya Angkasa seorang CEO dari perusahaan Angkasa crop yang terkenal saat ini , pemuda itu sudah mengelola perusahaan nya sendiri setelah lulus dari pendidikannya di luar negri dan ia membangun perusahaannya mulai dari nol hingga sekarang sukses dan banyak di segani oleh kalangan atas
Deon di juluki sebagai tuan sempurna karena ia memiliki daya pikat yang sangat memukau tak bisa di tolak, badannya yang atlentis karena sering berolahraga, ia memiliki bulu mata yang lentik, bola mata hitam yang menawan dan rahang yang kokoh dengan sedikit bulu tipis di rahangnya yang kokoh tersebut, bibirnya yang merah dan ****, dengan tinggi badan di atas rata rata, tatapan nya yang tajam tapi mampu membuat kaum hawa meleleh di buatnya, tak jarang ia di dekati oleh perempuan perempuan genit, tetapi ia menolaknya mentah mentah, karena merasa tak tertarik dan jijik, ya laki laki dengan segala kesempurnaannya itu ia memiliki sedikit trauma dengan wanita karena masa lalunya yang pahit, segala macam cara ia lakukan tapi tak mampu membuat perasaannya lebih baik jika ada wanita yang mendekat kepadanya
Di kantor saat ini ia sedang tiduran di sofa sebab pekerjaannya yang menumpuk kemarin karena ia tak hadir dari dua hari lalu di karenakan ia ada kepentingan bisnis di salah satu negara yang menginginkannya bekerja sama, tetapi setelah ia menyuruh Gilang Sekertaris pribadinya itu menyelidikinya ternyata perusahaan mereka memiliki masalah dengan perusahaan lain , sedangkan Deon yang tak menyukai masalah ia menolak kerja sama tersebut ia tidak rugi sama sekali walau sahamnya hilang sedikit ia tak mempermasalahkannya, yang terpenting ia tidak ingin terlihat atau dengan masalah yang bukan karena dirinya.
" Bos pulanglah bos pekerjaan yang ada di sini akan saya kerjakan, anda beristirahat lah bos lihat kantung matamu yang hitam seperti panda " Ucap Gilang hang membangunkan Deon di ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu dan langsung masuk, ya karena Gilang adalah sahabatnya ia tak segan untuk masuk ke ruangan bos nya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
" Hah kebisaan kau itu ya, masuk tanpa mengatuk pintu , baiklah aku akan pulang, urus semua yang ada. Di kantor, jika ada masalah hubungi aku segera " Jawab Deon setelah ia bangun karena terusik dengan suara Gilang yang cempreng, ia pun dengan malas pun bangkit dan langsung melenggang pergi dari ruangan tersebut lalu pulang ke apartemennya menggunakan mobil nya yang ia parkir di depan kantor nya,
Sedangkan Gilang ia geleng geleng kepala dengan sahabat nya itu lalu ia pun mulai mengerjakan pekerjaannya yang sangat banyak di kantor, belum sebagian yang di kerjakan oleh Deon ia pun mengerjakan semuanya,
Di dalam perjalanan ia sangat mengantuk, ia takut akan menabarak seseorang nanti, lalu ia mencari kedai atau kafe terdekat, untung saja di pinggir jalan ia menemukan kedai kofee ia pun menuju ke sana dan membeli kopi, setelah membeli kopi ia pun duduk di bangku yang di sediakan kedai tersebut sementara mobilnya ia parkir di sebrang jalan, karena terlalu mengantuk ia pun tertidur dengan posisi duduk, dengan tangan yang ia gunakan untuk menopang kepalanya,
Seseorang yang melihat pun ingin membangunkannya tetapi ia ingin menutup kedainya terlebih dahulu, setelah menutupnya dan membersihkan tempat nya tinggal bangku dan mejanya saja yang perlunya bereskan
" Maaf tuan bisakah anda bangun sekarang " Panggilnya dan sedikit menepuk pundak pemuda yang membeli kopinya itu tetapi ia tertidur di sini setelah beberapa teguk kopi yang ia minum
Tanpa sadar Deon malah menarik perempuan yange membagunkannya itu duduk di pangkuannya dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sang perempuan yang menjual kopi di kedai kopi itu
" Tu tuan tolong bangun, tuan bangunlah disini banyak orang " Ucapnya agak keras walau terdengar lembut, Deon yang terusik pun membuka matanya dan ia bertemu dengan manik mata coklat yang ada di hadapannya itu, sejenak ia terpesona melihatnya
" Tuan, heii bisa lepas kan saya "
" ....... "
" Tuaaannn halooooo" Ucap perempuan itu sedikit meninggikan suaranya dan menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah pemuda itu
" Ahh iya maaf " Ucap Deon seraya melepaskan rangkumannya dan seketika perempuan tersebut berdiri tegak setelahnya
" Maaf tua saya ingin itu tutup kedainya saya ingin membereskan bangku dan mejanya tuan, " Ucapnya nya lagi
" Ahh iya, maaf saya ketiduran, permisi " Jawabnya lagi tetapi sebelum ia pergi ada beberapa orang yang mencegahnya yaitu warga sekitar
" Dua orang beduanan pakek acara pangku pangkuan lagi jangan pergi anda " Ucap bapak bapak di sana yang melihat itu ia tahu bahwa pemuda itu akan pergi, dan ia mengatakan hal tersebut
" Maaf Pak saya pikir anda salah paham " Ucapnya dan ingin berlaku pergi namun ia tak menyangka bahwa orang yang bicara tersebut adalah paman dari perempuan yang menjual kopi di kedai tersebut
" Hai Nisa kau beduaan dengan pria mana lagi hah, mau jadi apa kamu, kerja tak becus, sekarang bayar sewa tempat tinggal mu " Ucapnya sedikit berteriak, Deon tak jadi pergi karena mendengar teriakan orang tersebut
" Maaf paman pelanggan hari ini sepi, besok aku akan membayarnya paman, " Bela Permpuan itu yang bernama Nisa Faradilla
" Maaf maaf, berduaan sama laki laki kaya itu hmm, jangan jangan kamu udah jadi jalangnya orang itu hah jawab kamu " Ucapnya sarkas sambilrnalar Nisa
" Tidak paman, paman kau salah paham dia hanya pelanggan kopi di kedai ku saja " Ucapnya sambil memegang pipinya yang panas bekas tamparan pamannya itu
" Halah jangan bohong kamu, aku lihat tadi kau berada diboangkuannya jika bukan ****** apa, wanita murahan cih. . . , pergi dana kau jangan berani pulang lagi kerumah " Bentaknya
" Jangan paman, jangan usir Nisa paman.. . . " Ucapnya dengan air matanya namun sangat paman tak menghiraukan nya dan malah merusak keribak kedai kopi milik Nisa da dengan teriakannya ia berkata bahwa Nisa adalah perempuan murahan dan sabagainya.
Orang orang yang melihat itupun tak jarang melihat dan ikut mencibir , sedangkan Deon ia masih tetap diam disana melihat semuanya ingin membantu tetapi itu bukan urusannya, jika tidak membantunya maka ia merasa bersalah, akhirnya ia menghampiri Nisa kembali
" Hah sudahlah, untuk apa kau tangisi , ikut aku sekarang " Ucapnya seraya menarik tangan Nisa
" Tuan, tidak lepas kan saya " Tolak Nisa tetspi karena tenaganya kurang maka ia tak bisa berbuat banyak ia mengikuti langkah Deon yang menyeret tangannya kemudian Deon membuka pintu mobilnya yang berada di sebrang jalan lalu memasukkan Nisa kedalam mobil, setelah itu ia pun mulai masuk ke dalam mobil dan mengemudikan nya, sebelum itu agar Nisa tak kabur ia mengunci pintu mobilnya.
" Tuan tolong turunkan saya tuan, tuan kedai saya, ku mohon, tuaaannn" Ucap Nisa dengan segala kekesalannya karena mobil yang sudah melakukan, ia memiliki ta turun tetapi Deon tak mengizinkannya ia tetap melahirkan mengemudikan mobilnya hingga tiba di apartemennya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Kotimah
bagus...lanjutkan...
dan tetap semangat...
sehat selalu...
2022-07-17
3
Riki Sulaeman
ngetiknya belepotan...
jangan terburu'' thor. santai aja biar hurupnya jelas. yg baca gk perlu berpikir lagi.
2022-07-07
1