Sebelum Deon berbicara, bell pintu pin berbunyi selertinyanitu adalah pesanan mereka yang sudah datang
Tok....tok...tok .. ..
Bunyi pintu yang di ketuk dari luar, lalu seterusnya Nisa beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu tersebut, dan menerima serta membayar pesanan makanan mereka pada tukang antar itu.
Setelah selesai tukang antar makanan tersebut pun pergi dan Nisa menutup kembali pintunya , lalu berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan makanan tersebut untuk mereka makan siang itu.
" Deon ini makanlah agar kau tak pusing lagi habis itu minum obatnya " Panggil Nisa
" Ahh iya terimaksih, kau juga makan lah " Ucap Deon laku ia pun membuka matanya dan duduk tegak walau kepalanya terasa pusing ia menyandarkan badannya di sofa karena tak kuat lalu ia mulai memakan makanan yang di pesan oleh Nisa dengan lahap, meskipun lidahnya pahit ia tetap akan memakannya karena ia tak ingin berlama lama sakit tapi apalah daya karena lidahnya memang pahit tetapi ia paksakan namun itu tetap pahit, Deon menghabiskan makakan nya dengan pelan pelan karena jika cepat cepat maka ia akan merasa mual maka dari itu ia pun memakannya dengan pelan meskipun tampak memakan dengan lahap .
Nisa sudah menyelesaikan makannya dan membersihkan tempat makannya serta membersihkan piring kotor nya , lalu ia mengambil obat untuk Deon dan melarutkannya membali, sementara Dekn ia belum menghabiskan makanannya itu
" Deon minumlah obatnya dulu nanti makan lagi " Ucap Nisa
Dengan patuh Deon meminum obatnya dan meminum air putihnya, setelah itu ia melanjutkan makannya kembali sampai habis
" Apakah pahit " Tanya Nisa karena saat ia makan Nisa juga sempat memperhatikan Deon yang makan dengan lahap namun di tengah tengah ia berhenti dan memakan dengan pelan pelan, walau sempat berhenti dengan waktu yang cukup ia pun tetap mrmakannya dengan perlahan sampai makanan nya habis
" Ya sangat pahit, dan tak enak sama sekali " Jujur Deon
" Tunggulah di sini aku membereskannya " Lalu Nisa pun membereskan tempat makan Deon, setelah selesai ia menghampiri Deon kembali yang menyandarkan badannya di sofa sambil memejamkan matanya
" Deon apa sebaiknya kau di periksa saja kau sudah dari semalam panas " Ungkap Nisa pasa Deon
" Baiklah, aku akan memanggil dokter sekarang " Ucap Deon pada Nisa, kemudian ia meraih ponselnya dan menghubungi nomer dokter Nugroho dokter pribadinya ya Deon memang tidak memiliki orang tua lagi ia hidup sendirian sekarang tetapi ia masih memiliki kerabat jauh paman bibinya yang tinggal di luar kota, dan dokter Nugroho adalah dokter pribadi paman dan bibinya juga termasuk dokter pribadinya
" Halo dokter " Ucap Deon sasttsambungan telpon pun tersambung dengan dokter Nugroho
" Ya Halo ada apa anda menghubungi saya tuan Deon " Ucap Dokter Nugroho di sambungan telepon
" Bisa ke apartemen saya sekarang dokter "
" Ohh ya bisa tunggu 15 menit saya akan ada di sana tuan " Ucapnya lalu panggilan pun terputus
" Sudah 15 menit lagi dokter akan datang "
" Baiklah , sekarang istirahatlah di kamar aku akan menunggu dokter disini "
" Tidak tidak tidak aku akan di sini saja, di sana panas aku ingin yang dingin " Ucap Deon pada Nisa
" Oky jika itu maumu berbaringlah, kau pusing bukan " Ucap Nisa, lalu Deon pun membaringkan badannya dengan kepala yang ia letakkan di paha Nisa, Nisa pun sempat terkejut karena tak menyalnga bahwa Deon akan membaringkan kepalanya dino aja kaki nya, ia tak bisa menolak sebab Deon sudah memejamkan matanya kembali dan ia memegang dahi nya, benar saja suhu badan Deon tidakenurun sama sekali dari kemaren malam tetap panas tetapi Deon tidak berkeriat
Sampai dokter tiba, Nisa pun membukakan pintunya dan menyuruh dokter Nugroho masuk, Deon pun mendudukkan dirinya
" Salam tuan apakah ada yang sakit atau mana yang akan di periksa " Ucap dokter Nugroho saat ia sudah masuk ke ruang tengah dan menemukan Deon di sana TV yang masih menyala ia biarkan saja
" Ahh iya dokter, tolong periksa saya, mari ikut kekamar saya " Ucap Deon seraya bangkit dari duduknya tetapi karena kepalanya sangat pusing dan badannya yang merupakan dadak dingin ingin pingsan saja, Deon oun tak kuat hingga akhirnya ia oun jatuh pingsan
" Astaga Deon , " Teriak Nisa dan ia langsung menuju ke arah Deon yang pingsan
" Maaf, pak dokter bisa bantu saya membawa Deon ke kamarnya " Ucap Nisa pada dokter tersebut
" Mari saya bantu, nona " Icap dokter Nugroho lalu langsung saja mereka membawa Deon yang tengah pingsan tersebut ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya
Lalu setelah itu dokter Nugroho pin memeriksa Deon yang masih pingsan, tak lama dokter Nugroho pun keluar dari kamar nya dan membicarakan pada Nisa yang sedari tadi menunggunya kelurahan dari kamar Deon
" Maaf nona, kalo boleh tahu nona siapa nya tuan Deon ya " Tanya dokter Nugroho
" Ahh saya asisten nya dokter " Jawab Nisa pada siang dokter
" Begini nona tuan Deon saat ini kecapean akibat perjalanan jauh mungkin, dan kondisi tuan Deon tidak ada yang serius, ia hanya demam dan radang tenggorokan saja, setelah istirahat beberapa hari tuan Deon akan sembuh, dan ini obatnya nona, jika obatnya habis dan tuan Deon belum sembuh saya sarankan tuan Deon meminum madunhangay saja, karena mungkin metabolisme tuan deon menurun " Jelas dokter tp ada Nisa seraya menyerahkan obat Deon padanya
" Ahh iya dokter terimakasih, mari saya antar " Jawab Nisa sopan.
" Tidak perlu nona saya bisa sendiri, lebih baik nona ke kamar menemani tuan Deon saja, ia sudah sadar waktu saya periksa tadi "
" Maaf dokter " Ucap Nisa
Dokter Nugroho pun tersenyum dan pergi dari sana, Nisa hanya bisa menatapnya sambilengikutinya dari belakang sampai dokter Nugroho keluar dari rumah tersebut lalu pergi menggunakan mobilnya .
Setelah dokter Nugroho pergi Nisa menitup kembali pintu apartemen nya dan menuju ke kamar Deon untuk melihat kondisi Deon sekarang
" Deon apa kamu tidur " Panggil Nisa saat ia memasuki kamar Deon
" Tidak aku tak bisa tidur boleh temani aku di sini " Ucap Deon pada Nisa
" Ya tidurlah, istirahat lah agar kau cepat sembuh, aku makan menemanimu di sini " Ucap Nisa , dan ia menemani Deon di kamar hingga Deon tertidur .
Sudah seminggu Deon sakit dan sekarang Deon sudah sehat kembali karena Nisa merawatnya dengan baik, Deon pagi ini akan kekantor bersama Nisa, sebelumnya ia sudah mengabari Gilang saat ia sakit dan tiga hari lalu Gilang ke rumahnya membawa pesanan Deon dan yang benar saja, Gilang tak percaya bahwa sahabat nya ini membawa seorang permpuan ke apartemennya, dan menjadikannya asisten pribadi nya,
Deon pun menceritakan nya pada Gilang dan saat itu juga Gilang pun tak habis pikir dengan sahabat satunya itu bagaimana bisa ia membawa seorang perempuan yang merupakan jual kopi di kedai kopi yang telah di hancurkan pamannya sendiri dan membawanya dari sana tanpa membawa apapun dan tanpa memikirkan apapun juga, itulah pikiran Gilang pada Deon saat ini .
" Nisa apa kau sudah siap, jika sudah mari berangkat sekarang " Panggil Deon seraya ia mengambil kunci mobilnya di kamar nya
" Iya sudah, ayo berangkat " Jawab Nisa lalu ia kekurangan dari kamarnya memakai blus warna biru laut dengan lengan lanjang dan celana pa jangnya pakainnyantidak ia masukkan karena memang panjang, ia tidak suka memasukkan bajunya, akan terlihat sangat tak nyaman maka ia membiarkannya saja, dan tas selempang sederhana yang berwarna hitam dengan bling bling merah muda untuk memoet manis tampilan tas tersebut dengan gaya rambut yang ia kuncir satu dan menyisakan sedikit rambutnya yang tidak ikut ia kuncir
" Deon haloo " Panggilnya karena saat ia kirim tatapan Deon sudah tertuju padanya, dan saat ia ada di hadapan Deon lalu memanggilnya Deon pun tak menjawab nya
" Haloooo tuan Deooon " Ucap nya lagi sembari menaikkan nada bicaranya lebih keras agar Deon dapat dengarkan panggilannya
" Ahh iy iya ayo berangkat, " Ucap Deon canggung pasalnya ia sempat tertegun dengan penampilan Nisa yang menurutnya sangat menawan dan **** meskipun baju yang ia kenalan tak ia masukkan seperti orang kantor biasanya .
Di dalam perjalanan Deon dan Nisa sama sama diam mereka tak ada yang membuka suara, Deon yang fokus menyetir dan Nisa yang hanya melihat pemandangan luar dari kaca mobilnya yang di buka sedikit , sampai mereka tiba di kantor perusahaan Angkasa Corp milik Deon .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments