Pak Bos

Di toko baju, tempat di mana Linda bekerja.

"Linda!"

Dari tempatnya berdiri, Linda terjengkit, karena terkejut dengan sebuah panggilan, yang terdengar dari arah kasir toko.

Itu adalah suara Bu Bos.

"I_iya Bu. A_ada apa?" tanya Linda, gugup karena ketahuan sedang tidak fokus, dan melamun saja.

"Kamu sedang apa sih? Lihat itu lho, ada pembeli. Bukannya ikut melayani pembeli, sama seperti yang lain, malah melamun sendiri."

Karyawan di toko ini, ada tiga orang.

Linda kena marah Bu Bos pemilik toko baju, di mana dirinya bekerja. Apalagi, beberapa kali Ibu Bos_nya itu, memergoki Linda sedang memperhatikan suaminya. Om dari teman sekolah Linda.

"Maaf Bu. Maaf," ucap Linda dengan gugup, kemudian kembali bertugas, untuk melayani pembeli yang datang.

Linda secara tidak sadar, selalu memperhatikan suami Bos-nya itu, karena dia adalah lelaki yang cukup matang, menurut Linda.

Selain berperawakan sedang, dan tidak memiliki perut buncit, wajahnya juga lumayan tampan.

Hal yang sering menjadi gambaran umum, pada setiap tokoh-tokoh novel, yang sering Linda baca.

Apalagi, saat melihat laki-laki itu sedang menelpon atau merima panggilan telpon. Linda jadi membayangkan bahwa, dia adalah orang yang sedang berbincang-bincang melalui telpon tersebut, bersama dengan laki-laki itu.

Karena itu juga, Ibu Bos-nya itu, jadi merasa cemburu, dan takut jika, suaminya akan tergoda dengan Linda, yang tentu saja lebih cantik, dan lebih muda, dibanding dengan dirinya sendiri.

Itulah sebabnya, mengapa ibu Bos-nya itu mencari-cari alasan dan kesalahan, yang bisa membuat Linda tidak betah berlama-lama, untuk bekerja di tokonya ini.

Dia tidak mungkin bisa mengeluarkan Linda, karena Linda adalah teman dari keponakan suaminya. Sedangkan toko baju ini, adalah milik keluarga suaminya, yang dikelola oleh suami dan juga dirinya.

"Linda, ke sini!"

Linda mengeleng beberapa kali, membuang perasannya yang aneh, saat mendengar namanya dipanggil lagi.

"Ya Bu Bos," jawab Linda, saat sudah berada di depan Bos-nya itu.

"Kamu tolong belikan makan siang untuk semua karyawan ya. Ini uangnya. Jangan pakai lama lho, dan cepat kembali!"

Linda mengangguk mengiyakan, perintah dari ibu Bos-nya itu.

Setelah berjalan beberapa meter jauhnya dari toko, ada seseorang yang menepuk pundak Linda, dari arah belakang.

Pluk!

Linda dengan cepat menolehkan kepalanya ke arah belakang. Dan dia merasa terkejut, dengan siapa yang saat ini sedang berada di depan matanya.

Akhirnya, Linda benar-benar berbalik, menghadap ke arah pak Bos-nya, dengan wajah malu-malu.

"Maaf ya, jika ibu seperti tidak suka dengan Kamu."

"Iya. Iya Pak, tidak apa-apa," jawab Linda, dengan permintaan maaf dari pak Bos-nya.

Ternyata, tadi pak Bos-nya itu melihat Linda keluar dari toko, karena mendapat tugas dari istrinya.

Pak Bos, yang sadar jika Linda sering kali memperhatikan dirinya, jadi merasa penasaran, dengan Linda juga. Karena, keponakannya, yang merupakan temannya Linda, hanya mengantar Linda ke toko, dan bertemu dengan istrinya, saat wawancara kerja dulu.

Dan akhirnya, dia sekarang mengikuti Linda.

"Pak Bos mau ke mana?" tanya Linda, yang belum juga melanjutkan perjalanan untuk pergi mencari makan siang untuk semua karyawan toko.

"Mau antar Kamu."

Linda mendongak menatap ke arah pak Bos-nya itu, dengan pandangan mata yang tidak percaya, dengan apa yang dia dengar barusan.

"Apa Kamu keberatan?" tanya pak Bos, yang melihat Linda terlihat kaget, mendengar jawabannya tadi.

"Emhhh... anu pak Bos, itu... itu warungnya deket kok," jawab Linda dengan gugup.

Dia merasa aneh, dengan sikap bos-nya itu. Ada rasa yang tiba-tiba Linda sendiri, tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan saat ini.

Darahnya berdesir, dan dia sulit untuk bernafas dengan normal.

"Hai. Hai Lin, Kamu tidak apa-apa?"

Pak Bos bertanya, dengan menggoyang-goyangkan telapak tangannya, di depan wajah Linda.

"Egh... eh, anu... itu Pak Bos, emhhh... pak Bos kembali ke toko saja. Saya bisa beli sendiri kok makanannya," kata Linda, dengan sangat susah payah, untuk bisa mengeluarkan suaranya, menolak tawaran dari pak Bos-nya itu.

Pak Bos terlihat tersenyum, dan senyum itu, membuat Linda menahan nafas.

"Ya sudah, Kamu hati-hati. Jika ada masalah, Kamu jangan sungkan dan malu, untuk meminta bantuan pada Bapak."

Linda hanya mengangguk dengan samar, saat mendengar perkataan dari pak Bos-nya itu.

Setelah Pak Bos-nya itu pergi dari hadapannya, Linda belum juga beranjak dari tempatnya berdiri. Dia masih tampak memperhatikan, hingga bayangan Pak Bos-nya itu tidak lagi terlihat.

"Huhfff..."

Nafas lega terdengar dari mulut Linda. Dia segera tersadar dan cepat berjalan lagi, untuk menuju ke arah warung, yang sudah menjadi langganan toko, untuk makan siang para karyawan.

Toko baju tempat Linda bekerja, menyediakan makan siang, untuk semua karyawannya. Apalagi, toko tersebut buka hingga jam empat sore.

Ini karena letaknya ada di dalam pasar kecamatan, yang memang akan tutup pada sore hari.

Untungnya, toko baju ini adalah yang terbesar dan cukup lengkap, untuk ukuran orang-orang desa di sekitar kecamatan, tempat tinggalnya Linda.

Karena itu juga, toko tersebut ramai dan banyak pembeli yang datang.

*****

Setelah kejadian siang itu, pak Bos jadi lebih sering berada di toko, dari pada di bengkelnya sendiri, yang dia buka, beberapa bulan yang lalu.

Istrinya jadi seringkali marah-marah, karena merasa jika, suaminya itu ada main dengan Linda.

Apalagi, Linda juga seringkali kepergok sedang memperhatikan suaminya itu, dan jika sudah ketahuan, akan menjadi salah tingkah sendiri.

Tiap malam, Linda juga tidak bisa tidur dengan cepat dan nyenyak.

Dia akan terus terbayang-bayang, dengan wajah dan senyum pak Bos-nya.

Jika sudah seperti itu, Linda jadi kelabakan sendiri, karena ada sesuatu yang tidak busa dia tahan yang tiba-tiba datang dalam alam bawah sadarnya, untuk melakukan sesuatu pada dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian.

"Ahhh..."

Linda tersenyum sendiri, dalam keadaan mata terpejam. Ada kepuasan yang dia rasakan.

"Aku kenapa jadi seperti ini ya? Apa yang bisa Aku lakukan, agar tidak lagi menjadi seperti ini?"

"Tapi, jika tidak seperti ini, Aku juga tidak bisa tidur," gumam Linda lagi, menyesali perbuatannya, yang terus menerus terulang lagi dan lagi.

Dia tidak bisa menolak gejolak yang ada pada dirinya. Dan juga yang sebenarnya dia takutkan selama ini.

Sering kali, Linda bertanya tentang keadaan dirinya sendiri, dengan semua yang dia rasakan dan lakukan, saat semuanya tidak bisa dia tahan.

Tapi Linda juga tidak bisa berbuat apa-apa, dengan apa yang ada pada dirinya.

Setelah lelah dengan semua yang sudah dia lakukan dan pikirkan, akhirnya Linda bisa juga tertidur pulas dalam mimpi yang selalu dia inginkan.

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

Linda Oh Linda...opo sing enek gon diri Kamu...🤭🤭

2022-10-14

1

harie insani putra

harie insani putra

wah d mangsa bos nih

2022-10-12

1

Hulapao

Hulapao

jatuh cinta ini mahhh

Save You hadir lagi kak 🥰

2022-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Orkes Dangdut
2 Air Hujan Dan Gerimis
3 Ruangan Konseling
4 Menolak Tawaran Untuk Menikah
5 Pak Bos
6 Tidak Bisa Menolak
7 Di Tempat Baru
8 Pak Mandor
9 Tentang Rasa
10 Dia Kak Romi
11 Janji Temu
12 Pacar Dan Handphone Baru
13 Sebuah Tawaran
14 Pemikiran Yang Bagus
15 Kembang Desa
16 Polisi Ferry
17 Saingan Hati
18 Dilema
19 Mulai Ragu
20 Awal Kehancuran
21 Menunggu Waktu
22 Sebuah Keputusan
23 Perubahan Sikap
24 Kasus-kasus Yang Ada
25 Jangan Terpengaruh
26 Cukup Tahu
27 Pingsan
28 Suaminya?
29 Semakin Maju
30 Kondisi Linda
31 Ingin Segera Pulang
32 Pulang Ke Rumah
33 Ajakan Untuk Pulang
34 Dalam Kebimbangan
35 Akur
36 Roda Berputar
37 Melamar Pekerjaan
38 Semua Tidak Lagi Sama
39 Berusaha Untuk Tetap Bertahan
40 Persiapan Melamar
41 Urusan Selesai
42 Menjadi Leader
43 Memulai Usaha Baru
44 Rencana Manager
45 Perlakuan Yang Nyaman
46 Mendapat Tugas Baru
47 Bukan Rahasia Lagi
48 Masalah Demi Masalah
49 Bukan Ide Bagus
50 Mencari Solusi
51 Gosip Yang Beredar
52 Kejadian Aneh
53 Merasa Aneh
54 Menemukan Solusi
55 Sebuah Tawaran
56 Membuat Alasan
57 Tidak Normal
58 Rencana Lembur
59 Bukan Yang Sebenarnya
60 Di Sebuah Ruangan
61 Belum Tahu
62 Perihal Sawah
63 Selesai Juga
64 Jadi Manja
65 Sore Hari
66 Boleh Nitip Erli?
67 Menginap
68 Di Mata Orang Lain
69 Jangan Tanya Lagi
70 Berangkat Ke Jakarta
71 Bagaimana Bisa?
72 Hal Yang Biasa
73 Ada Apa?
74 Bermain Seperti Itu?
75 Mau Sate?
76 Entah Yang Lain
77 Semua Ada Waktunya
78 Perasaan Yang Aneh
79 Tentang Hal Lainnya
80 Dampak Yang Ada
81 Siapa Yang Menelpon?
82 Permasalahan Baru
83 Tawaran Naik Jabatan
84 Di Mata Orang Lain
85 Tak Jauh Beda
86 Pekerjaan Untuk Danang
87 Tawaran Kemarin
88 Merasakan Hal Baru
89 Pengaruh Besar
90 Belum Ada Kepastian
91 Merajuk
92 Belum Tahu Bagaimana
93 Linda Di Mata Orang Lain
94 Pemikiran Yang Ada
95 Penasaran
96 Kejadian Tak Terduga
97 Harus Istirahat
98 Sadar Diri
99 Rasa Yang Aneh
100 Bukan Hal Yang Baru
101 Yang Terlupakan
102 Kenangan
103 Tentang Keadaan Pabrik
104 Penilaian Dari Sisi Lain
105 Menolak Lagi
106 Tugas Baru
107 Memaklumi Kondisi Yang Berbeda
108 Keadaan Yang Tidak Diinginkan
109 Rencana Untuk Bapak
110 Membandingkan Wajah
111 Cuti
112 Bertemu Dengan Kang Mus
113 Tidak Ada Kesempatan
114 Gosip Di Pengilingan Padi
115 Mendengar Gosip
116 Tidak Usah Dipikirkan
117 Diintrogasi Danang
118 Tak Bisa Ditahan
119 Soal Pekerjaan
120 Keadaan Yang Tidak Diinginkan
121 Mengurus Surat Ijin
122 Rasa Khawatir
123 Membahas Tentang Linda
124 Tidak Baik-baik Saja
125 Rencana Resign
126 Apa Ada Beban?
127 Rencana Tinggal Rencana
128 Beda Pemikiran Satu Tujuan
129 Banyak Pikiran
130 Menolak VS Menerima
131 Karyawan Baru
132 Hati Yang Buta
133 Tak Sengaja Mendengar
134 Menahan Diri
135 Berusaha Tetap Tenang
136 Mengelak Dari Pertanyaan
137 Semoga Salah
138 Tidak Mendapatkan Hasil
139 Masih Berusaha
140 Tidak Pada Saat Yang Tepat
141 Kesialan Yang Datang
142 Tidak Siap
143 Situasi Yang Tidak Wajar
144 Mengelak
145 Ketemu?
146 Berat Melepaskan
147 Penyesalan
148 Beda Yang Dirasakan
149 Salah Sasaran
150 Rasa Bersalah
151 Kegundahan Hati
152 Kenyataan Atau Mimpi?
153 Mencari Dukungan
154 Ternyata Konspirasi
155 Usaha Untuk Memaafkan
156 Tidak Pernah Disangka
157 Tugas Baru
158 Kamu Siapa?
159 Tamu Itu Romi
160 Masih Rindu Tidak?
161 Belum Terjawab
162 Gundah
163 Akhirnya Danang Tahu
164 Bukan Soal Penyakit
165 Merajuk
166 Kisah Cinta Romi
167 Siapa
168 Mendengar Sendiri
169 Malam Minggu
170 Memberikan Penjelasan
171 Jadilah Kekasihku
172 Harus Belajar Banyak
173 Sebuah Rayuan
174 Tak Perlu Dipikirkan
175 Bukan Bodoh
176 Kembali Cantik
177 Mampu
178 Biarkan Berlalu
179 Pesona Mantan
180 Hati Yang Berbunga
181 Kasus Yang Beredar
182 Tidak Biasa
183 Harus Tegas
184 Rasa Khawatir
185 Berita Terkait
186 Kepergok
187 Perang Dingin
188 Memberikan Penjelasan
189 Tamu
190 Usulan Menikah
191 Suara Masa Lalu
192 Sosok Yang Berbeda
193 Masih Sakit
194 Tidak Apa-apa
195 Tidak Terduga
196 Operasi
197 Selesai
198 Masa Berkabung
199 Semua Sudah Berlalu
200 Sah
201 Membaik
202 Malas Menanggapi
203 Niatan Paman
204 Memberikan Kebebasan
205 Kesempatan
206 Tak Terduga
207 Mimpi
208 Gelisah
209 Kangen
210 Syarat
211 Tamu
212 Bersaing
213 Rasa Canggung
214 Ulah Sendiri
215 Kepikiran
216 Sakit Itu Karena
217 Aturan Pekerja
218 Menyakinkan Diri
219 Awal
220 Sebuah Harapan
221 Terlambat
222 Tidak Bisa
223 Semua Bisa Diatur
224 Lamaran
225 Berusaha
226 Akhirnya
227 Tidak Sanggup
228 Permintaan Maaf
229 Akhir Kisah Paman
230 Harus Bisa
231 Jangan Ragu
232 Maaf
233 Jalan Takdir
234 Tempat Baru
235 Akhirnya
236 Berbeda
237 Kesempatan Kedua
238 Saling Percaya
239 Tamu Dan Tuan Rumah
240 Rasa Takut
241 Ingat Kesehatan
242 Salah Paham
243 Akhirnya Mau
244 Bahagia Itu Ada Kalian
245 Terima Kasih
246 Tidak Disangka
247 Sadar Diri
248 Harus Bayar
249 Berpisah Lagi
250 Pemeriksaan
251 Pulang Kampung
252 Tidak Sama Lagi
253 Harus Berani
254 Kehidupan Tante Melinda
255 Pengumuman
256 Promo Novel Baru TK
257 Novel Baru TK
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Orkes Dangdut
2
Air Hujan Dan Gerimis
3
Ruangan Konseling
4
Menolak Tawaran Untuk Menikah
5
Pak Bos
6
Tidak Bisa Menolak
7
Di Tempat Baru
8
Pak Mandor
9
Tentang Rasa
10
Dia Kak Romi
11
Janji Temu
12
Pacar Dan Handphone Baru
13
Sebuah Tawaran
14
Pemikiran Yang Bagus
15
Kembang Desa
16
Polisi Ferry
17
Saingan Hati
18
Dilema
19
Mulai Ragu
20
Awal Kehancuran
21
Menunggu Waktu
22
Sebuah Keputusan
23
Perubahan Sikap
24
Kasus-kasus Yang Ada
25
Jangan Terpengaruh
26
Cukup Tahu
27
Pingsan
28
Suaminya?
29
Semakin Maju
30
Kondisi Linda
31
Ingin Segera Pulang
32
Pulang Ke Rumah
33
Ajakan Untuk Pulang
34
Dalam Kebimbangan
35
Akur
36
Roda Berputar
37
Melamar Pekerjaan
38
Semua Tidak Lagi Sama
39
Berusaha Untuk Tetap Bertahan
40
Persiapan Melamar
41
Urusan Selesai
42
Menjadi Leader
43
Memulai Usaha Baru
44
Rencana Manager
45
Perlakuan Yang Nyaman
46
Mendapat Tugas Baru
47
Bukan Rahasia Lagi
48
Masalah Demi Masalah
49
Bukan Ide Bagus
50
Mencari Solusi
51
Gosip Yang Beredar
52
Kejadian Aneh
53
Merasa Aneh
54
Menemukan Solusi
55
Sebuah Tawaran
56
Membuat Alasan
57
Tidak Normal
58
Rencana Lembur
59
Bukan Yang Sebenarnya
60
Di Sebuah Ruangan
61
Belum Tahu
62
Perihal Sawah
63
Selesai Juga
64
Jadi Manja
65
Sore Hari
66
Boleh Nitip Erli?
67
Menginap
68
Di Mata Orang Lain
69
Jangan Tanya Lagi
70
Berangkat Ke Jakarta
71
Bagaimana Bisa?
72
Hal Yang Biasa
73
Ada Apa?
74
Bermain Seperti Itu?
75
Mau Sate?
76
Entah Yang Lain
77
Semua Ada Waktunya
78
Perasaan Yang Aneh
79
Tentang Hal Lainnya
80
Dampak Yang Ada
81
Siapa Yang Menelpon?
82
Permasalahan Baru
83
Tawaran Naik Jabatan
84
Di Mata Orang Lain
85
Tak Jauh Beda
86
Pekerjaan Untuk Danang
87
Tawaran Kemarin
88
Merasakan Hal Baru
89
Pengaruh Besar
90
Belum Ada Kepastian
91
Merajuk
92
Belum Tahu Bagaimana
93
Linda Di Mata Orang Lain
94
Pemikiran Yang Ada
95
Penasaran
96
Kejadian Tak Terduga
97
Harus Istirahat
98
Sadar Diri
99
Rasa Yang Aneh
100
Bukan Hal Yang Baru
101
Yang Terlupakan
102
Kenangan
103
Tentang Keadaan Pabrik
104
Penilaian Dari Sisi Lain
105
Menolak Lagi
106
Tugas Baru
107
Memaklumi Kondisi Yang Berbeda
108
Keadaan Yang Tidak Diinginkan
109
Rencana Untuk Bapak
110
Membandingkan Wajah
111
Cuti
112
Bertemu Dengan Kang Mus
113
Tidak Ada Kesempatan
114
Gosip Di Pengilingan Padi
115
Mendengar Gosip
116
Tidak Usah Dipikirkan
117
Diintrogasi Danang
118
Tak Bisa Ditahan
119
Soal Pekerjaan
120
Keadaan Yang Tidak Diinginkan
121
Mengurus Surat Ijin
122
Rasa Khawatir
123
Membahas Tentang Linda
124
Tidak Baik-baik Saja
125
Rencana Resign
126
Apa Ada Beban?
127
Rencana Tinggal Rencana
128
Beda Pemikiran Satu Tujuan
129
Banyak Pikiran
130
Menolak VS Menerima
131
Karyawan Baru
132
Hati Yang Buta
133
Tak Sengaja Mendengar
134
Menahan Diri
135
Berusaha Tetap Tenang
136
Mengelak Dari Pertanyaan
137
Semoga Salah
138
Tidak Mendapatkan Hasil
139
Masih Berusaha
140
Tidak Pada Saat Yang Tepat
141
Kesialan Yang Datang
142
Tidak Siap
143
Situasi Yang Tidak Wajar
144
Mengelak
145
Ketemu?
146
Berat Melepaskan
147
Penyesalan
148
Beda Yang Dirasakan
149
Salah Sasaran
150
Rasa Bersalah
151
Kegundahan Hati
152
Kenyataan Atau Mimpi?
153
Mencari Dukungan
154
Ternyata Konspirasi
155
Usaha Untuk Memaafkan
156
Tidak Pernah Disangka
157
Tugas Baru
158
Kamu Siapa?
159
Tamu Itu Romi
160
Masih Rindu Tidak?
161
Belum Terjawab
162
Gundah
163
Akhirnya Danang Tahu
164
Bukan Soal Penyakit
165
Merajuk
166
Kisah Cinta Romi
167
Siapa
168
Mendengar Sendiri
169
Malam Minggu
170
Memberikan Penjelasan
171
Jadilah Kekasihku
172
Harus Belajar Banyak
173
Sebuah Rayuan
174
Tak Perlu Dipikirkan
175
Bukan Bodoh
176
Kembali Cantik
177
Mampu
178
Biarkan Berlalu
179
Pesona Mantan
180
Hati Yang Berbunga
181
Kasus Yang Beredar
182
Tidak Biasa
183
Harus Tegas
184
Rasa Khawatir
185
Berita Terkait
186
Kepergok
187
Perang Dingin
188
Memberikan Penjelasan
189
Tamu
190
Usulan Menikah
191
Suara Masa Lalu
192
Sosok Yang Berbeda
193
Masih Sakit
194
Tidak Apa-apa
195
Tidak Terduga
196
Operasi
197
Selesai
198
Masa Berkabung
199
Semua Sudah Berlalu
200
Sah
201
Membaik
202
Malas Menanggapi
203
Niatan Paman
204
Memberikan Kebebasan
205
Kesempatan
206
Tak Terduga
207
Mimpi
208
Gelisah
209
Kangen
210
Syarat
211
Tamu
212
Bersaing
213
Rasa Canggung
214
Ulah Sendiri
215
Kepikiran
216
Sakit Itu Karena
217
Aturan Pekerja
218
Menyakinkan Diri
219
Awal
220
Sebuah Harapan
221
Terlambat
222
Tidak Bisa
223
Semua Bisa Diatur
224
Lamaran
225
Berusaha
226
Akhirnya
227
Tidak Sanggup
228
Permintaan Maaf
229
Akhir Kisah Paman
230
Harus Bisa
231
Jangan Ragu
232
Maaf
233
Jalan Takdir
234
Tempat Baru
235
Akhirnya
236
Berbeda
237
Kesempatan Kedua
238
Saling Percaya
239
Tamu Dan Tuan Rumah
240
Rasa Takut
241
Ingat Kesehatan
242
Salah Paham
243
Akhirnya Mau
244
Bahagia Itu Ada Kalian
245
Terima Kasih
246
Tidak Disangka
247
Sadar Diri
248
Harus Bayar
249
Berpisah Lagi
250
Pemeriksaan
251
Pulang Kampung
252
Tidak Sama Lagi
253
Harus Berani
254
Kehidupan Tante Melinda
255
Pengumuman
256
Promo Novel Baru TK
257
Novel Baru TK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!