Beberapa tahun kemudian, di saat Linda baru saja lulus sekolah menengah atas, atau SMA.
Linda bingung, dengan apa yang harus dia lakukan, setelah dia lulus.
Dia tidak mungkin bisa meminta pada ibu atau bapaknya, untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas.
Linda sadar, jika kedua orang tuanya itu, tidak mungkin mampu membiayai kuliahnya.
Itulah sebabnya, Linda meminta ijin pada ibu dan bapaknya, agar diijinkan kerja. Meskipun hanya sebagai penjaga toko.
"Linda mau kerja apa?" tanya ibunya, pada saat Linda meminta ijin pada ibunya.
"Kerja jaga toko Bu. Toko itu milik budhenya teman Linda."
Ibunya Linda terdiam. Dia belum bisa memutuskan untuk mengijinkan anaknya itu, untuk bekerja. Dia masih belum tega, melepas anaknya itu untuk bekerja, meskipun hanya sebagai penjaga toko saja.
"Linda belum ada pengalaman Bu. Jadi, Linda harus cari pengalaman, yang belum pernah Linda lakukan."
Ibunya masih saja diam, di saat Linda kembali bicara, mengungkapkan apa yang ingin dia lakukan, setelah tidak lagi bersekolah.
Singkat cerita, akhirnya ibunya Linda mengijinkan anaknya itu untuk bekerja, di sebuah toko yang ada di pasar kecamatan, tak jauh dari desa mereka tinggal.
Bapaknya Linda, juga tidak keberatan dengan keputusan yang diambil oleh anaknya itu. Dia sadar jika tidak mampu membiayai anaknya, untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Apalagi, Linda juga masih memiliki seorang adik laki-laki, yang masih bersekolah di sekolah dasar.
Dan anak laki-laki yang seharusnya memiliki pendidikan yang lebih tinggi, di banding dengan anak perempuan.
Pemikiran seperti itulah, yang biasanya ada pada kebanyakan orang-orang desa, sama seperti bapaknya Linda juga, yang menginginkan anak laki-lakinya, adiknya Linda, bisa bersekolah setinggi-tingginya di waktu ke depan.
*****
Beberapa hari, setelah Linda bekerja, ada seorang pemuda, yang masih memiliki ikatan kekerabatan dengan ibunya, ingin menikahinya.
Tapi sebelum pemuda itu datang melamar Linda, pemuda tersebut mengajak Linda untuk bertemu, dan membicarakan tentang hal ini.
"Kamu setuju kan Lin, jika Aku datang melamar Kamu?" tanya pemuda tersebut.
Linda, yang belum punya pikiran untuk menikah, bingung harus menjawab apa. Dia juga tidak punya alasan, untuk menolak ajakan pemuda, yang sering dia panggil Kang Mus.
"Tapi, kita masih saudara Kang," ujar Linda, menjawab pertanyaan dari kang Mus.
"Kenapa memangnya?" tanya kang Mus bingung, dengan alasan yang dikemukakan oleh Linda barusan.
Akhirnya Linda mengatakan alasannya, kenapa dia belum siap untuk menikah, apalagi dengan kang Mus sendiri.
Menurut Linda, pernikahan antara dua orang yang masih memiliki ikatan kekerabatan atau persaudaraan, memang bagus. Karena bisa lebih mengeratkan tali persaudaraan dengan silaturahmi dan hubungan dua keluarga akan lebih baik.
Tapi itu jika pernikahannya berjalan dengan baik dan tidak ada masalah.
Namun, jika pada suatu saat nanti, seandainya datang permasalahan yang cukup besar, bisa menyebabkan perpecahan dan putusnya tali persaudaraan yang sudah ada sebelumnya.
"Kok Kamu mikirnya jelek begitu Lin?" tanya kang Mus, dengan apa yang dikemukakan oleh Linda barusan.
"Aku tidak habis pikir, Kamu sudah memikirkan segala sesuatunya dengan buruk!"
Kang Mus, kembali berkata dengan suara kecewa dan juga kesal.
Tapi, Linda yang biasa terdiam, tidak bisa pagi hanya diam saja, menerima apa yang tidak dia sukai.
Linda memang tidak menyukai kang Mus. Selain itu, Linda juga tahu, bagaimana keadaan keluarga kang Mus, dan sikap mereka, terhadap keluarganya Linda selama ini.
"Apa Linda salah kang Mus? Coba kang Mus perhatian, bagaimana keadaan pernikahan Yu Narti."
Yu Narti, yang dijadikan contoh oleh Linda adalah kakak perempuan kang Mus, yang sudah menikah.
Kakak perempuan kang Mus itu, menikah dengan saudara yang masih ada ikatan kekerabatan dengan pihak ibu dari nenek.
Tapi pernikahan itu tidak berjalan dengan baik, dan mereka sudah pisah rumah selama yu Narti mengandung.
Dan saat ini, anaknya yu Narti sudah berumur tujuh tahun lebih.
Itu artinya, pernikahan mereka tidak jelas, karena belum ada perceraian di antara keduanya, tapi juga tidak ada yang mengalah untuk bisa memperbaiki hubungan tersebut.
Karena itu juga, perang dingin antar dua keluarga besar mereka, terjadi selama bertahun-tahun.
Dua keluarga yang tadinya baik-baik saja, kini jadi terancam putus, karena ikatan pernikahan yang tidak bisa dipertahankan, tapi juga tidak mereka putuskan.
Kang Mus tampak menghela nafas panjang, saat menyadari kalau, apa yang dikatakan oleh Linda barusan, menang ada benarnya.
"Apa ini karena Kamu sudah punya pacar Lin?" tanya kang Mus ingin tahu.
Linda mengeleng. Dia memang belum punya pacar, tapi ada seseorang yang sudah dia anggap sebagai pacar, meskipun sebenarnya bukan pacarnya Linda.
"Ya sudah kalau begitu. Aku tidak jadi datang melamar Kamu. Tapi jika suatu hari nanti, Kamu berubah pikiran, Kamu harus bicara denganku. Aku pastikan, bahwa sebelum Kamu menikah, Aku tidak akan pernah menikah terlebih dahulu."
Linda kaget, saat kang Mus mengatakan bahwa dia akan menunggu dirinya.
"Tidak usah Kang. lebih baik kang Mus menikah dulu. Bukannya kang Mus juga sudah cukup umur?"
Umurnya kang Mus, memang sudah dua puluh lima tahun. Jadi, untuk ukuran seorang pemuda, umur segitu memang sudah pantas untuk menikah.
"Kamu dulu. Lagian, Aku mau memastikan bahwa, Kamu memang menolak ajakan ini karena sudah punya pacar."
Linda tidak lagi menjawab, atau mengatakan sesuatu. Dia hanya tersenyum tipis, kemudian pamit untuk pulang terlebih dahulu, dengan alasan ada beberapa hal yang akan dia kerjakan.
Sepulangnya Linda, kang Mus bergumam seorang diri. "Awas ya Lin. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain memilikimu, sebelum Aku bisa mendapatkan penggantimu di hatiku ini."
*****
Malam harinya, di kamar, Linda merasa gelisah. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.
"Ck. Aku kenapa tidak bisa tidur sih! Kan besok harus pergi kerja juga," keluh Linda, yang merasa gelisah dan tidak nyaman untuk berbaring.
Akhirnya, untuk menghilangkan rasa gelisah, Linda membaca buku-buku lama miliknya, yang merupakan novel-novel lama.
Dan novel-novel tersebut adalah novel dewasa.
Linda akan merasa lebih nyaman, jika sudah bisa menghayati dan mengkhayalkan segala sesuatu, yang ada pada adegan-adegan romantis dalam novel tersebut.
Tapi Linda, yang sudah terbiasa dengan posisi telungkup sambil membaca, sekarang ini tidak lagi bisa melakukan dengan baik.
Ada sesuatu yang ingin dia lakukan, untuk bisa lebih nyaman lagi.
Dan Linda tidak tahu, bagaimana cara melakukannya, tanpa harus mencari alat bantu, yang bisa membuatnya merasa puas.
Linda mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Tapi dia hanya menemukan bantal dan guling saja, yang bisa dia gunakan untuk membuat dirinya sendiri lebih nyaman dalam keadaan membaca novel-novel itu.
Akhirnya, tak lama kemudian, Linda pun bisa tersenyum, saat kepuasan itu bisa dia rasakan.
***Sebenarnya, apa yang terjadi pada Linda?
Yuk simak terus ya gaess 👍👍✌️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
Betul itu, dan kenapa kalau masih saudara gak boleh menikah karena takutnya ya akan merusak tali persaudaraan yg ada
2022-12-24
0
Kar Genjreng
sing penting ga ngeres Ell 😮😮
2022-10-14
0
harie insani putra
jgn nikah dulu siapa tahu ketemu duren ntar
2022-10-12
0