Tante Melinda
Tahun 1994.
Musik orkes dangdut terdengar sangat meriah dari rumah pak lurah.
Kemarin, Pak lurah menikahkan anaknya. Dan malam ini adalah jadwal hiburan untuk rakyat di desanya. Dengan mengelar acara orkes dangdut, yang tentu saja, sangat jarang ada di daerahnya, karena biaya untuk acara tersebut tidak sedikit.
Hanya orang-orang tertentu saja, yang bisa membuat acara pesta dengan hiburan musik orkes dangdut yang besar, dengan artis-artis penyanyinya.
Dan artis penyanyi dangdut tersebut, tentu saja sangat cantik dan seksi-seksi.
Meskipun sebenarnya, artis-artis itu bukanlah artis kota, dan terkenal seperti yang ada di televisi. Tapi, tetap saja tampak berbeda, di banding dengan masyarakat biasa.
Apalagi penampilannya di atas panggung. Sangat mengiurkan untuk mata para laki-laki. Baik dewasa, remaja, hingga manula sekalipun.
Acara seperti ini memang jarang ada. Oleh sebab itu, orkes ini sudah lama dinanti-nanti oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya penduduk di desa tempat pak lurah tinggal.
Di gang sebelah gang rumah pak lurah. Ada sebuah rumah yang sangat sederhana.
Tok tok tok!
"Lin. Linda!"
"Lin, jadi ikut nonton orkes dangdut di rumah pak lurah gak?" panggil seseorang, yang datang ke rumahnya Melinda.
Melinda, yang biasa di panggil Linda, ditanya temannya. Dia membuka pintu rumah, dan melihat temannya itu sudah siap menjemputnya.
Melinda baru berusia tujuh tahun. Dia juga baru duduk ke bangku sekolah dasar, kelas dua. Sama seperti temannya, yang saat ini datang bertanya padanya.
Temannya itu, adalah tetangga Linda juga.
"Gak ahhh. Gak ada temannya."
Linda menjawab dengan ogah-ogahan. Dia merasa tidak nyaman, karena tidak ada orang tuanya, yang ikut serta menonton orkes dangdut tersebut.
Kedua orang tuanya Linda, hanya petani biasa. Bahkan, sawah mereka juga cuma ada dua petak. Selebihnya, mereka hanya buruh tani, jika ada orang yang membutuhkan tenaga mereka, waktu musim taman atau panen.
"Kan ada Aku. Ada juga teman-teman yang lain. Rame lho Lin. Kapan lagi lihatnya?"
Linda meragu. Dia sebenarnya ingin ikut melihat tontonan orkes dangdut tersebut. Karena selama ini, dia tidak pernah sekalipun melihatnya.
Apalagi, memang sangat lama tidak ada tontonan seperti itu di desanya.
Jika ada pun, hanya layar tancep, yang digelar di lapangan sepak bola desa, tak jauh dari rumahnya.
Jika ada tontonan bioskop layar tancep seperti itu kedua orang tuanya Linda, ikut menonton. Dan yang tentu saja, Linda juga akan diajak pula.
Tapi untuk tontonan orkes dangdut seperti sekarang ini, orang tuanya Linda, memang tidak pernah ikut menonton.
"Coba tanya ibu Kamu. Boleh ikut gak? bilang saja ada banyak temannya, gitu!"
Temannya Linda, kembali membujuknya, supaya ikut menonton bersama dengannya. Karena dia memang tidak sendiri. Ada dua orang lagi, yang menunggu di jalan, di depan rumah Linda.
Mereka berdua, temannya yang menunggu di pinggir jalan, juga seumuran dengannya.
Linda melihat sekilas ke depan, di mana kedua orang yang dimaksud oleh temannya berada.
"Ya sudah. Tunggu ya, Aku pamit dulu sama ibu dan bapak."
Linda akhirnya tertarik, dan tidak bisa menolak ajakan temannya itu.
Dan tak lama kemudian, Linda sudah kembali ke luar rumah.
"Ayok!" ajak Linda, dengan penuh semangat, karena sudah mendapatkan ijin dari ibunya, yang saat ini sedang memijit kaki suaminya, yang katanya sedang pegal-pegal.
*****
Lirik lagu Kerinduan
Aku tahu kau menanti
Sabarkanlah hatimu sabarlah sayang
Aku segera kembali
Rita: Betapa hati rindu pada dirimu duhai kekasihku
Segeralah kembali pada diriku duhai kekasihku
Rhoma: Aku juga rindu lincah manja sikapmu
Aku sudah rindu kasih sayang darimu
Duet: Semoga kota dapatkan bertemu lagi seperti dahulu
Lagu dangdut yang dipopulerkan oleh Rita Sugiarto dan Roma Irama, dinyanyikan oleh dua orang, laki dan perempuan, yang memang anggota dari orkes tersebut.
Iramanya yang mendayu-dayu, membuat semua penonton ikut meresapi lagunya.
Banyak juga dari para penonton yang ikut bergoyang, bersama dengan artis penyanyi dangdut tersebut.
Apalagi, saat lagu berubah iramanya, menjadi lebih kencang dan cepat.
Semua orang berjoget dengan antusias. Apalagi, pakaian sang penyanyi, yang sangat minim, membuat pakaian dalamnya terlihat dari bawah panggung.
Tentu saja, ini membuat sebagian para laki-laki lebih bersemangat dan bergerak ke arah depan, di bawah panggung, supaya bisa mengintip pakaian segitiga cantik, sang artis.
Kakinya yang jenjang, dengan kulit yan putih mulus, membuat gairah laki-laki semakin besar.
Penonton yang hadir, selain laki-laki, ada juga para wanita, yang sekarang jadi tersenyum malu-malu, karena melihat tampilan artis di atas panggung saat ini.
Dengan goyangannya yang meliuk-liuk, membuat penonton juga ikut bergerak mengikuti musik dan lagunya.
Linda, yang menonton bersama dengan temannya, duduk di kursi-kursi yang tersedia, tak jauh dari samping panggung.
"Minggir! Aku mau duduk."
Tiba-tiba, muncul seorang laki-laki dewasa, yang meminta Linda, supaya berdiri, karena kursi yang dia duduki, mau dipakai orang tersebut.
Linda yang merasa takut, langsung berdiri, tanpa berani melihat ke arah laki-laki itu. Apalagi, dia juga tidak melihat keberadaan teman-temannya.
Dan ternyata, teman-temannya itu, sudah berdiri, dan ikut bergoyang bersama dengan para penonton yang lain.
Tapi yang lebih mengejutkan Linda adalah, laki-laki tersebut menariknya, untuk duduk di kursi, yang sekarang sudah diduduki laki-laki itu juga.
Jadi, posisi duduk Linda, dipangkuan laki-laki tersebut.
Linda yang merasa tidak mengenal orang itu, ingin pergi dan bergerak dengan gelisah.
Tapi sepertinya gerakan Linda yang sembarangan itu membuat laki-laki tersebut jadi on, untuk senjatanya.
Linda terkejut lagi, karena ada sesuatu yang mengganjal, di area tempatnya duduk.
Saat Linda ingin turun, laki-laki itu memegang tubuhnya dengan erat. Bahkan sekarang, tangan yang satunya lagi, memegang paha Linda dengan mencengkeram.
Linda tidak bisa bergerak. Dia terdiam di tempatnya duduk, dipangkuan laki-laki itu.
Saat laki-laki itu *******-***** kaki atasnya, dan terus menggerak-gerakkan sesuatu, yang saat ini diduduki oleh Linda.
Linda merasa khawatir, jika dia akan terluka. Dia takut, jika laki-laki itu orang jahat.
Linda kecil, yang polos dan lugu, tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat ini.
Dia hanya bisa terdiam di tempatnya, dengan keadaan yang sekarang dia alami.
Sesuatu yang baru dirasakan oleh Linda. Dan kejadian ini juga, yang akan membuat Linda akan terus mengingatnya.
Tapi juga ingin mengulanginya.
Linda kecil tidak tahu, jika telah terjadi sesuatu pada dirinya.
Sesuatu yang bisa merubah segala sesuatu yang ada pada perasaan, kelakuan dan hatinya juga.
Tapi, kejadian itu juga, yang akan merubah segala hal, termasuk rasa ketakutan yang dia miliki untuk jangka waktu yang cukup lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
Trauma sikis yg sangat membekas hingga dewasa
Ini namanya pelecehan, dia akan sangat mengganggu mental si linda😢😢
2022-12-24
0
Inru
Mawar🌹 untuk mu, thor
2022-11-15
0
Kar Genjreng
waduh gaswat..di gerayangi wong lanang nakal...edan koplo..😈😈😭😭
2022-10-13
2