"Sayang ...bangun,ayooo Kita mulai !"
Bara terlihat mengelus -elus wajah kecil Dinda,Wanita ini tersenyum,dan tersipu malu saat mendengar ucapan dari suaminya.
"Bar.....!"
"Ssshhhtt!"
Bara meletakan jari telunjuk nya di bibir Dinda membuat Wanita ini menghentikan ucapannya.
"Panggil nya Mas,jangan Bara lagi,kan Aku sudah suami Kamu !"
Bisik Bara di telinga Dinda,membuat Dinda tersipu malu,wajah nya memerah,bibirnya tersenyum,Bara menatap nya dengan me sum semakin membuat Dinda grogi.
Melihat Bara yang terus menatap nya,Dinda pun memajukan bi bir nya ke arah Bara,seseorang yang sudah siap menerima serangan ci uman yang hangat itu.
plak plak plak !
"Aaakkhh !"
Bara menampar pelan wajah Dinda saat melihat gadis di depannya yang akan bersikap bodoh.
"Bara apa yang Kamu lakukan,kenapa Kamu disini!"
Dinda langsung bangkit dan duduk diatas kasur,Bara menatap nya dengan mengerutkan dahinya .
"Aku datang membangunkan Kamu untuk sholat,ayooo sholat!jangan tidur saja kayak ..ba..."
"Ba bi !itu kan yang mau Kamu bilang !"
Dinda menatap Bara dengan kesal,Pria ini segera bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Segera bangun dan sholat !"
"Segeya banyun dan shoyat !"Ejek Dinda saat Bara sudah beranjak ke kamar mandi,namun pria ini masih bisa mendengar nya.
"Coba ulang lagi?"Ucap Nya berdiri di depan kamar mandi,menatap kearah Dinda,gadis ini menciut dan tersenyum bodoh,Bara pria yang baik,namun belum ada orang yang bisa bercanda sepuasnya dengan laki-laki ini.
"Aku akan segera turun!bantu Aku melepaskan gaun Ku!"Pinta Dinda berjalan ke arah Bara.
"Buka sendiri,jangan menyusahkan orang !"
"Bantu!bantu Aku ..!Bara....!"
Teriak Dinda dengan keras,Bara menutup telinganya "Sungguh menyebalkan !"Gumam Bara berjalan ke arah Dinda yang berdiri di depan kaca rias.
Dinda berdiri di depan kaca rias,ia menatap dirinya yang masih mengenakan gaun pengantin,Bara berdiri di belakang Dinda.
"Kamu liat kita ini sangat cocok berdua,kamu pangeran Aku ratu nya !"He...he...he..
Bugh !
Bara memukul kepala Dinda,gadis ini menatapnya dengan mengerutkan bi bir.
"Bi bir pan tat ayam !"
Cibir Bara.
Dugh !
"Ukkhhh..!"
Dinda menginjak kaki Bara yang beralas sandal jepit.
"Dinda..!"Pekik Bara dengan keras.
"Apa ?" Dinda menatap ke arah Bara,sehingga pandangan mereka berdua bertemu.
Sreeettttt.......
Resleting gaun pengantin Dinda terbuka,sehingga menampakan punggung putih mulus milik istrinya.
'Hemm...kagum Kau kan,liat punggung Ku yang putih mulus itu,Aku sudah pakek scrub pemberian Mama mertua!'Hi...hi...hi..
Dinda tersenyum dalam hati nya melihat ke arah Bara.
"Bara,wajah mu memerah,apakah Kamu sakit ?"
Suara Dinda mengagetkan Pria ini,dan segera melepaskan resleting di tangan nya.
'Merah?bagaimana bisa Aku tersipu hanya melihat punggung nya saja '
"Cepat ganti baju Mu,dan bersihkan riasan Mu itu macam badut saja!"Gerutu Bara,lalu segera pergi ke kamar mandi.
"Badut?tadi pan tat ayam,sekarang Badut ?Aku harus bisa memberi nama untuk Dia juga!"
"Sapi Banggala Ha..ha..ha.."Gumam Dinda yang masih berusaha melepaskan gaun nya,lalu tertawa.
"Apa yang gadis itu pikirkan !"
Gumam Bara di kamar mandi mendengar tawanya Dinda.
Begitu selesai mandi,Bara keluar dari kamar mandi,dan melihat Dinda yang masih duduk di tepi ranjang,dengan handuk kecil yang berbalut di tubuh nya.
Gluk !
Bara menelan ludah.
"Kenapa tidak menggunakan baju mandi ?sekarang Kamu sudah dewasa,tidak boleh sembarangan mengenakan handuk kecil seperti ini!"
Marah Bara lagi,langsung berjalan ke arah lemari,wajahnya memerah melihat pa ha mulus Dinda,yang kecil dan pinggang nya yang ramping.
"Bilang aja Lo naksir liat tubuh Gue kan ?"Dinda bangkit dari duduk nya.Lalu menghampiri suaminya.
"Kamu bilang apa barusan ?"
Bara berbalik menatap Dinda yang sudah berada di belakang nya.
"Tidak ada!"
Jawab Dinda segera menyembunyikan ke dua tangan nya di belakang.
Bara berbalik,namun Dinda menarik nya.
"Bara...!"Panggil Dinda,seraya menarik lengan Bara,sehingga membuat Pria itu menatap Dirinya.
"Lo naksir Gue gak ?"
Tanya Dinda mengerutkan dahinya,Bara malah menyempitkan matanya mendengar pertanyaan sang istri.
"Dinda,ini Bara kasih tau ya,Kamu itu di depan Ibu sama Ayah,jangan sesekali ngomong Lo Gue,karena Ayah gak kan suka ngerti ?"
Bara memegang bahu Dinda,seraya menggoyangkan nya pelan,sembari mengingatkan gadis ini.
"Apa beda nya Kamu Aku,Lo Gue,sama-sama tentang Bara dan Dinda kan yang di bahas,ya bahasa Lo Gue itu kan bahasa jaman sekarang,masak Bara ketinggalan!"
Protes Dinda,melipatkan kedua tangan di dada.
"Ini bukan soal ketinggalan,tapi Ayah sama Ibu gak suka,Kamu masak gak paham bahasa manusia!"
Bara menaikan satu alisnya.
"Eh sapi Banggala !Gue paham bahasa manusia,Gue kan sejenis nya,lah Lo yang gak peka dengan bahasa manusia !"
Ujar Dinda sambil berkacak pinggang di depan Bara.
"Apa Kamu bilang !"
Bara melangkah lebih dekat dengan Dinda,Gadis ini mundur,namun handuknya malah melorot.
"Aagggrhhh...!"
"Eeehh..!"
Dinda segera menarik handuknya kembali,sementara Bara berbalik badan segera saat melihat handuk Dinda melorot di depan nya.
Deg..
Deg ..
Deg...
Jantung Bara berdegup begitu kencang,meskipun hanya melihat sekilas,Bara sudah melihat indahnya payu dara milik Dinda,dan choco chip berwarna coklat muda ada disana.
'Apa yang baru saja ku liat!ada dua gunung dan satu sarang burung !'
Bara belum berani berbalik,sementara Dinda masih mencoba membenarkan handuk nya.
"Lo jangan berbalik dulu!"
Titah Dinda.
'Kenapa ini handuk pakek melorot lagi,bikin Gue saja,untung saja sarang burung udah Gue bersihin !'
Begitu selesai membenarkan handuk nya,Dinda segera berjalan ke arah kamar mandi.
"Bara siapkan baju Dinda!"
Teriak Dinda begitu sampai di kamar mandi,Bara masih terdiam.
Meski Dinda masih kecil,namun payu dara nya sudah begitu menonjol,mampu membuat aset milik Bara yang bersemayam di sana bergejolak kaget,saat kedua mata nya di suguhkan dengan pemandangan indah.
Bara menyadari kalau dirinya bisa terpancing dengan keberadaan Dinda,namun ia tidak bisa terus-terusan berada di dekat Dinda,itu akan membuat Dirinya dalam bahaya.
Bara meletakan piyama milik Dinda di atas ranjang,ia segera keluar dari kamar nya,menuju kamar tamu.Saat Bara berjalan menuju kamar tamu,Tuan Faisal sang Ayah Bara menegur nya.
"Bara!"
Mendengar ada suara yang memanggil,Bara segera menoleh,ia melihat Ayahnya sudah berada di belakang dimana ia berdiri.
"Kamu mau kemana ?"
Tanya Tuan Faisal penuh rasa curiga,bagaimana tidak malam pertama malah keluyuran di luar kamar pengantin,membuat orang curiga saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Andi Fitri
wkwkkkkk
2023-10-04
0
Sweet Girl
Bara masih sawan, habis lihat dua gunung dan sarang burung.
2022-08-28
1
Sweet Girl
dhasar bocil.....
2022-08-28
1