Haikal dan Firman segera berdiri,dan membenarkan piyama nya.
"Bara...!siapa di depan pintu!"Tanya Dinda yang duduk di atas ranjang,menutupi tubuh Nya.
Firman mengintip ke dalam kamar.
"He..he..kalau begitu Kami permisi dulu!"
Ujar Firman menarik Karina untuk segera pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Kami juga permisi dulu!"
Sambung Haikal segera menarik Wulan untuk turun ke lantai bawah.
Bara yang membawa kantong plastik di tangan nya segera turun ke lantai dasar.
Beberapa menit kemudian ia kembali ke kamar,melihat Dinda masih duduk di atas ranjang,dengan selimut di tangan nya.
"Turun!Aku mau tidur !"Titah Bara menarik selimut Dinda.
"Gue juga mau tidur,Gue tidur disini !"
Jawab Dinda tidak mau mengalah dengan suaminya.
"Dinda dengar!Kamu dan Aku berbeda!tidak boleh tidur satu ranjang!"
Bara menarik tangan Dinda agar turun dari ranjang.
"Tidak,Gue gak mau!Gue mau disini !"
"Turun ..!Kamu tidur di bawah,Aku tidur di atas !"
Bara masih berusaha menarik tangan Dinda agar turun dari ranjang,namun Gadis ini masih bersikukuh untuk tetap diatas kasur.
"Dinda,kalau Kamu gak tidur dibawah,Aku akan pergi sekarang,Kita gak akan bertemu lagi selama dua tahun mau ?"
Ancam Bara kepada Dinda,Gadis ini mengerucutkan bibirnya.
"Ia..ia!Gue tidur di bawah,awas saja kalau Lo bohong ya !Uuuhhh..!"
Bara tersenyum bahagia,dapat menyingkirkan Dinda dari kasurnya.
"Ini untuk Mu!"
Bara melempar selimut busa kepada Dinda dan juga bantal.
"Dasar sapi banggala !" Cibir Dinda segera berbaring di lantai dengan alas selimut tebal dan juga kasur rasfur milik nya .
"Tidur!jangan merepet saja pan tat ayam !"
"Sapi Banggala !"
"Pan tat Ayam !"
Dugh !
"Aaawww!Bara....!"
Bara melemparkan guling kepada Dinda.Bara segera berbaring,dan menutupi dirinya dengan selimut.
Baru saja memejam mata,Bara telah tertidur begitu lelap.Berbeda dengan Dinda yang dari tadi susah tidur,bahkan tubuh nya merasa kedinginan.
"Gue gak bisa tidur!Bara udah tidur belum ya!"
Gumam Dinda segera melihat kearah Bara yang sudah tertidur,Dinda segera naik ke atas ranjang,dan tidur di sebelah Bara.
"Nyaman sekali !"
Dinda memejamkan matanya,tiba-tiba ada sebuah tangan yang kekar yang memeluk nya dari belakang.
"Uuhh...Bar...!"
Dinda menutup mulut nya,wajah nya merona,ia merasakan kehangatan saat di peluk oleh Bara dari belakang.Dinda memilih untuk diam saja,dan membiarkan Pria itu memeluk tubuhnya,sampai ia tertidur.
Pagi Nya ...!
"Dinda....!" Teriak Bara dengan keras,membuat Gadis ini terbangun dan segera membuka matanya yang masih mengantuk.
"Apaan sih berisik amat !"
Ujar Dinda yang masih mengucek mata,dan berusaha untuk duduk.
"Awww...sakit,sakit.. sakit..sakit..lepas!"
Pekik Dinda saat telinga nya di tarik oleh Bara,dan pan tat Nya ikut terangkat yang sedari tadi menempel di kasur.
"Kenapa Kamu bisa di kasur ?"
Bara bertanya saat ia sudah turun dari ranjang,Dinda masih mengelus daun telinga nya yang sakit,akibat ulah Bara.
"Kenapa masih duduk,cepat turun !"
Dinda menatap ke arah Bara yang begitu marah,membuat gadis ini kesal,pagi-pagi sudah di marahin.
"Iya...iya..!Gue turun,ribet amat hidup Lo pagi- pagi sudah berisik,ganggu orang tidur saja!"
Cerocos Dinda,sembari berjalan ke arah kamar mandi.
Bara duduk di tepi ranjang,ia mengusap kasar wajahnya.
'Dinda,Dinda,napa gak bisa menjaga diri,sembarangan naik ke atas kasur orang lain,untung saja tidak khilaf!'
Bara segera bangkit dari duduk nya,berjalan ke arah tempat wudhu yang ada di sebelah kamar mandi.
Begitu siap wudhu,Bara berdiri sambil berdoa,Dinda baru keluar dari kamar mandi,dan mengibas-ngibas rambut nya.
"Bara ..!"Panggil Dinda sembari menarik lengan Bara.
"Dinda.......!"Pekik Bara dengan keras,Dinda kaget segera melepaskan tangannya.
"Aku sudah wudhu!jadi batal kan ?"
Bara menatap kesal ke arah Dinda,Gadis ini merasa bersalah.
"Ma..maaf,Dinda gak tau!"
Braakk!
Bara membanting pintu kamar mandi,Pria itu malah langsung mandi,dan setelah selesai mandi baru mengambil wudhu kembali.Sementara Dinda telah bersiap untuk sholat,ia mengambil posisi nya di belakang Bara.
Dinda tanpa melihat ke arah Bara yang sudah berdiri di depan nya,Bara sesekali melirik ke arah Dinda,namun ia malah membuang pandangan nya ke arah lain.
15 menit telah berlalu...
Bara duduk dengan begitu tenang,mulut nya membacakan sholawat,dan Dinda mengikutinya dari belakang,begitu selesai,Dinda segera berdiri,padahal Bara baru saja menoleh ke belakang dan mengulurkan tangan Nya kepada Dinda.
Namun,ia telah berdiri duluan dan melepaskan mukena yang ia kenakan tadi.Bara menarik kembali tangan,dan ikut menyimpan sajadahNya.
"Dinda...!"
Panggil Bara,pria ini mengenakan kaos putih polos dengan sarung hitam dan peci putih,membuat ketampanan nya mampu meluluhkan hati Dinda yang barusan sedang kesal kepada Nya.
"Apeee...!"Jawab Nya singkat,menoleh ke arah Bara.
Bara berjalan ke arah Dinda yang duduk di meja rias.
"Tidak ada!"
Bara melewati Dinda,berjalan ke arah pintu kamar,ia segera memutarkan handle pintu,lalu menutup nya kembali.
'Sampai kapan ia akan terus bersikap seperti anak kecil,bahkan ia belum paham arti dari sebuah pernikahan,usia Nya sudah 18 tahun beranjak 19 tahun,namun sikap nya masih sama saat Dia di usia 10 tahun,beberapa tahun lalu Aku merawat Nya !'
Bara mengusap kasar rambut nya lalu menuruni satu persatu anak tangga rumah Nya.
Bara berjalan ke arah ruangan olahraga,tempat nya masih begitu rapi,terbukti belum ada yang menggunakan nya lagi ini,jam di dinding menunjukan pukul 06:00 wib.
Bara menggunakan alat elektronik sejenis kinetic treadmill,untuk berlari di tempat,ia menyimpan sarung nya,kini hanya mengenakan celana pendek selutut untuk berlari di atas benda tersebut,bahkan ia telah menggantikan sendal jepit milik nya dengan sepatu olahraga yang ada di dalam ruangan tersebut.
Semenjak Dinda berusia 15 tahun,Bara telah jarang pulang ke rumah,bahkan ia jarang berkumpul dengan keluarga nya,lantaran Dinda sangat tergantung akan diriNya,Bara tidak ingin Dinda bergantung pada Dia,Ia ingin Dinda lebih mandiri dan lebih dewasa.Namun pada kenyataan nya,ia tetap bersikap seperti Anak kecil,karena keluarga Ardiansyah terlalu memanjakan nya.
10 menit berlalu,ia merasa telah cukup untuk berolahraga,Bara keluar dari ruangan tersebut,menuju dapur.
"Sayang,sudah bangun ?"
Tanya sang ibu saat melihat Bara yang berjalan ke arah dapur.
"Sudah tadi waktu sholat subuh,Bara gak lanjut tidur,namun olahraga sebentar !"
Jawab nya mengambil minuman mineral yang di susun oleh pelayan di dalam lemari es.
"Mana Dinda,bukan Nya,hari ini ia akan bersekolah ?"
"Ada di kamar,sedang mempersiapkan diri!"
"Kamu antar saja Dia sekolah,nanti barang-barang kalian, biarkan sopir sama pelayan yang antar ke rumah,karena mereka akan ikut kalian ke rumah baru !"
"Tapi mah,Aku harus kembali bekerja,jika Dinda pindah bukannya ia akan kesepian disana ?"
Bara menarik kursi yang tersusun rapi di meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Xiaomi Redmi 4a
Sabar Dinda,,Bambang bara blm cinta
2022-11-24
0
Sofie Ilyas Ilyas
Dinda msa manggilnya nama sma bara, trus klo ngomong lo gue lo gue,, g sopan pdhal bara kan lebih tua kemana mana dri dinda
2022-08-31
0
Fitria Lisa
loh..knapa batal wudhu nya Thor..kan sudah muhrim suami istri gpp
2022-08-30
0