Menantu Bayaran

Menantu Bayaran

01.Mantan

Mobil sedan berwarna hitam metalik berhenti tepat di depan sebuah pintu masuk sebuah Club. Seorang pria berpakaian rapi langsung turun dari kursi pengemudi dan berjalan ke arah pintu kursi penumpang belakang untuk membukakan pintu.

"Silahkan Tuan"

Pria di dalam mobil langsung turun, melangkah ke arah pintu masuk Club tersebut.

"Tuan! saya baru mendapat kabar, kalau Tuan Marco akan datang terlambat" Pria yang menjabat sebagai asisten pribadi itu mensejajarkan langkah dengan tuannya.

"Katakan, jika dalam lima belas menit tidak sampai, saya akan membatalkan kerja samanya."

"Baik Tuan"

Sampai di dalam Club kedua pria itu langsung duduk di salah satu sofa kosong.

"Apa Tuan ingin minum?."

"Tidak! pesanlah untukmu!."

"Tidak Tuan, saya kawatir nanti lalai menjaga Tuan."

Tuannya itu menepuk bahunya" sedikit ! tak masalah !."

"Tidak usah Tuan!"

"Bryan! ternyata kamu di sini !."

Refleks kedua pria itu mengarahkan pandangan mereka ke arah wanita yang berjalan sempoyongan ke arah mereka.

Bruk !

Wanita itu menjatuhkan tubuhnya ke pangkuan pria bernama Bryan.

"Bryan ! kenapa kamu memutuskanku? ha !." Wanita bertubuh kurus itu meraba raba wajah Bryan.

"Bryan !" Pria yang memangku wanita mabuk itu melepas tangan wanita itu dari wajahnya.

"Ya Tuan" Bryan menundukkan pandangannya.

"Bryan ! apa kau benar benar tak mencintaiku?. Kenapa setelah kau kaya, kau meninggalkanku." Wanita itu malah menarik krah jas pria di depannya.

"Bereskan mantanmu ini !." Pria itu berusaha menurunkan wanita itu dari atas pangkuannya.Namun wanita itu malah mencium bibir pria yang dikiranya Bryan. Pria itu mengumpat sambil mendorong kuat wanita itu hingga terjatuh dari pangkuannya.

"Aw !" keluh wanita itu mengusap usap bokongnya yang mencium lantai.

"Maaf Tuan" bergegas Bryan membantu wanita mantan kekasihnya itu berdiri.

"Bryan kamu mau kemana ?"wanita itu menepis tangan Bryan yang memeganginya, dan mengejar pria yang di kiranya Bryan mantan pacarnya.

"Bryan !"

Pria bertubuh kekar itu menghentikan langkahnya saat wanita itu memeluknya dari belakang. Pria itu melepas tangan wanita itu dari pinggangnya dan memutar tubuhnya ke belakang.

"Aku bukan Bryan!" Pria itu mengeraskan rahangnya kesal melihat wanita remaja mabuk itu.

"Ah ya ! sepertinya kamu bukan Bryan !. Kamu terlalu tampan dan tua menjadi Bryan. Kamu lebih tampan. Ya! kamu lebih gagah dan menggoda dari Bryan." Wanita itu berbicara sambil tersenyum, menatap pria bertubuh tinggi di depannya dengan kelopak mata dipaksa terbuka.

"Kenapa bukan kamu saja yang menjadi Bryan."

Oek !

Bruk!

Setelah memuntahkan isi perutnya, wanita itu langsung ambruh ke tubuh pria itu. Membuat pria itu mengumpat kembali.Dan pria itu terpaksa memeluk wanita itu supaya tidak ambruh ke lantai.

Pria itu memejamkan matanya dan mengeraskan rahangnya untuk menahan amarahnya.

"Maaf Tuan, saya harus menerima telepon dari asisten Tuan Marco" Bryan langsung mengambil wanita mantan kekasihnya itu dari pelukan Tuannya.

"Kita pulang sekarang! dan bereskan wanita itu!" tegas pria itu melangkahkan kakinya keluar dari Club sambil membuka jasnya yang terkena muntahan.

Sedangkan Bryan, ia terpaksa harus membopong tubuh mantannya itu dan membawanya ikut bersama mereka.

.

.

Gadis yang terbaring di atas ranjang menggeliatkan tubuhnya karna merasakan tidurnya terusik oleh sinar matahari yang masuk lewat kaca menyapa kulit wajahnya.

"Akhirnya kamu bangun juga!"

Gadis bertubuh kurus itu langsung membuka kelopak matanya dan mengarahkannya pandangannya ke arah pria yang berdiri di samping tempat tidur dengan posisi memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Kenapa kamu bisa berada di kamarku ?." gadis itu menarik selimut menutupi tubuhnya sampai ke leher.

"Ini kamarku ! bukan kamarmu !" Bryan menarik sebelah sudut bibirnya ke samping.

Mantan pacarnya itu memutar pandangannya ke setiap sudut ruangan kamar itu. Benar, kamar itu bukan kamarnya, melainkan kamar pria yang melangkah ke arah pintu.

"Kenapa aku bisa berada di kamarmu?."

Bryan menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya. Bryan menghela napasnya melihat wanita yang di pacarinya selama dua Tahun terakhir ini. Tapi semenjak seminggu yang lalu, mereka sudah menjadi mantan. Karna gadis itu terlalu matre, Bryan tidak sanggup memenuhi banyak permintaan gadis cantik dan imut itu.

"Semenjak kapan kamu berani pergi ke Club?." Bryan memutar tubuhnya kembali dan langsung keluar kamar.

Gadis itu diam tidak menjawab, karna percuma juga, Bryan sudah menghilang di balik pintu. Gadis itu pun memutar memori ingatannya, semenjak kapan ia berani pergi ke club, sendirian pula.

"Aduh! mampus! Mama pasti memarahiku habis habisan kalau tau aku pergi ke Club" gumamnya benapas lemah.

Gadis itu bergegas turun dari ranjang dan keluar dari kamar itu untuk pulang.

"Ini gara gara Yona, Luna, Naomi, Katrin. Awas kalian. Kalian yang mengajakku ke sana, malah kalian tidak nampak batang hidungnya" oceh gadis itu saat keluar dari lif yang mengantarnya dari lantai apartement Bryan.

Sampai di parkiran Apartement mantan kekasihnya itu. Gadis itu berdecak karna mobilnya sepertinya masih berada di parkiran Club tadi malam. Dan terpaksa gadis itu pulang harus menggunakan taksi.

Sampai di depan rumah, gadis itu turun dari dalam taxi dan masuk mengendap endap ke pekarangan rumahnya.

"Hajar ! kamu dari mana ? Ha !"

Hajar memejamkan matanya sampai keningnya mengernyit mendengar suara Ibunya. Gadis bernama Hajar itu memutar tubuhnya perlahan.

"Kamu semalaman dari mana Ha !. Kenapa gak pulang !. Kamu tidur dimana?, mobilmu dimana?, ini sudah jam berapa?"wanita paru baya itu mengomel sambil menjewer telinga putrinya, gemas, karna sudah membuatnya kawatir semalaman.

"Ampun Ma! ampun Ma!" Hajar memegangi tangan Ibunya supaya melepas telinganya.

"Kenapa Kakakmu menemukan mobilmu di parkiran club malam? Ha !."

'Mampus' batin Hajar.

"Aku gak masuk ke sana Ma!. Sumpah, tadi malam Yona meminjam mobilku, aku gak tau Yona membawanya kemana" Hajar berusaha berbohong untuk membuat Ibunya percaya.Kalau tidak, dia pasti akan mendapat hukuman, tidak mendapat uang jajan selama sebulan.

"Kamu pikir Mama percaya?."

"Sumpah Ma, Hajar anak yang baik!" Hajar berusaha meyakinkan Ibunya. Hajar mengangat satu tangannya membuat jari telunjuk dan jari tengahnya berbentuk huruf V.

"Sekarang ayo ikut Mama!, Mama akan segera menikahkanmu dengan pria pilihan Mama!". Wanita paru baya itu menarik telinga Hajar supaya mengikuti langkahnya masuk ke dalam rumah.

"Sakit Mama !" Hajar terpaksa mengikuti langkah Ibunya, karna telinganya terasa sakit kerena terus di tarik.

Sampai di dalam kamar Hajar, Ibunya menyeretnya masuk ke kamar mandi.

"Setengah jam, kamu sudah harus rapi.Sebentar lagi calon Ibu mertuamu akan datang!" tegas wanita bernama Misra itu, langsung meninggalkan putrinya di kamar mandi.

"Aku gak mau menikah dengan pria miskin Ma !!!" teriak Hajar.

Meski Hajar gadis bodoh dan pemalas, tapi cita citanya tetap ingin menjadi orang kaya. Dan jalan pintasnya adalah menikah dengan pria kaya.

Setelah membuka pakaiannya, Hajar pun menyiram tubuhnya di bawah shawer.

.

.

Di tempat lain

"Ma ! buka pintunya Ma !" sahut seorang pria dari dalam kamarnya.

Semenjak tadi malam pulang dari club, Ibunya mengurungnya di dalam kamar. Sampai untuk sarapan pagi, Ibunya mengantarnya sendiri ke dalam kamar.

"Ma ! Chandra harus bekerja Ma!."

Pria bernama Chandra itu dari tadi memanggil manggil Ibunya bernada frustasi.Chandra sudah dewasa, bahkan sudah dibilang pria matang, malah sang Ibu memperlakukannya seperti anak anak.

Ceklek !

Pintu kamar itu akhirnya terbuka.

"Ma! Chandra ada rapat penting hari ini!" ucap Chandra kepada Ibunya yang melenggang masuk ke dalam kamar.

"Mama sudah membatalkan semua jadwalmu selama dua minggu ke depan!" balas wanita yang kecantikannya sudah memudar itu dengan santai.

"Untuk apa ?, kenapa Mama mengurungku di sini?."

Wanita yang biasa di sapa Nyonya Belinda itu memutar tubuhnya ke arah anaknya yang mengikuti langkahnya dari belakang.

"Mama sudah menemukan calon istri yang pas untukmu!" jawab Nyonya Belinda tersenyum.

"Ma..!

Senyum Nyonya Belinda langsung memudar mendengar penolakan anaknya. Menajamkan pandangannya, menatap marah ke wajah Chandra.

"Kali ini jangan menolak !, kalau kamu tidak ingin melihat Mama mati di kamarmu!" ancam wanita berusia enam puluh Tahun itu dengan suara lembut, namun sangat terdengar horor di telinga Chandra.

Chandra menelan salivanya dan merapatkan gigi giginya, menahan diri supaya tidak sampai membentak dan melawan Ibunya.

Chandra tidak mau menikah, dan tak ingin menikah.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

ppadang1

ppadang1

kasian....

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 01.Mantan
2 02. Caroline
3 03.Matre
4 04. Balikan
5 05.Perjaka tua
6 06. Pingsan
7 07. Taruhan
8 08. Tidak ada yang gratis
9 09. Keterlauan
10 10.Om Chandra
11 11. Pura pura sakit
12 12. Menghianatiku
13 13. Akhiri saja
14 14.Biarkan saja
15 15 Memiliki banyak wanita
16 16. Buktikan
17 17. Drama dramatis
18 18. Menghilang
19 19.Maaf
20 20. Kau yang bersalah
21 21.Kecewa
22 22. Dua wanita
23 23.Berpoligami
24 24 Terasa panas
25 25. Aku dimana
26 26 Lepaskan dia
27 27. Apa maksudmu
28 28.Hampir gila
29 29.Tetap menjadi istrinya
30 30. Mengamuk
31 31.Bodoh
32 32. Aku mencintai Om
33 33. beruntung
34 34. Mau Om
35 35.Bertanggung jawab
36 36. Kamu hanya ingin harta
37 37. Kamu masih istriku
38 38. Kabur
39 39. Lepas Om
40 40. Bertanggung jawab
41 41.Gak mau
42 42. Talak satu
43 43. Rencana penculikan
44 44. Terlanjur menikah
45 45.Kesempatanku
46 46.Benci
47 47. Jatuh
48 48. Lebih baik membunuhmu
49 49.Kelemahan dan kekuatan
50 50. Terlalu perhatian
51 51. Curiga
52 52. Jadi istri ke tiga
53 53.Madu yang malang
54 54. Plus madu
55 55. Masih mencintai
56 56. mampus
57 57.Menahan diri
58 58. hasil percintaan
59 59.Terlihat cantik dan s*ksi
60 60. Aku bukan menantunya
61 61. membayarku
62 62.Licik sekali otaknya
63 63. Gambar tato
64 64. Omong kosong
65 65. Urusan kita sudah selesai
66 66. Kerinduan yang mendalam
67 67.Tidak salah aku menggodanya
68 68. Siapa wanita itu?
69 69. Siapa kamu bagiku
70 70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71 71. Aku berjanji
Episodes

Updated 71 Episodes

1
01.Mantan
2
02. Caroline
3
03.Matre
4
04. Balikan
5
05.Perjaka tua
6
06. Pingsan
7
07. Taruhan
8
08. Tidak ada yang gratis
9
09. Keterlauan
10
10.Om Chandra
11
11. Pura pura sakit
12
12. Menghianatiku
13
13. Akhiri saja
14
14.Biarkan saja
15
15 Memiliki banyak wanita
16
16. Buktikan
17
17. Drama dramatis
18
18. Menghilang
19
19.Maaf
20
20. Kau yang bersalah
21
21.Kecewa
22
22. Dua wanita
23
23.Berpoligami
24
24 Terasa panas
25
25. Aku dimana
26
26 Lepaskan dia
27
27. Apa maksudmu
28
28.Hampir gila
29
29.Tetap menjadi istrinya
30
30. Mengamuk
31
31.Bodoh
32
32. Aku mencintai Om
33
33. beruntung
34
34. Mau Om
35
35.Bertanggung jawab
36
36. Kamu hanya ingin harta
37
37. Kamu masih istriku
38
38. Kabur
39
39. Lepas Om
40
40. Bertanggung jawab
41
41.Gak mau
42
42. Talak satu
43
43. Rencana penculikan
44
44. Terlanjur menikah
45
45.Kesempatanku
46
46.Benci
47
47. Jatuh
48
48. Lebih baik membunuhmu
49
49.Kelemahan dan kekuatan
50
50. Terlalu perhatian
51
51. Curiga
52
52. Jadi istri ke tiga
53
53.Madu yang malang
54
54. Plus madu
55
55. Masih mencintai
56
56. mampus
57
57.Menahan diri
58
58. hasil percintaan
59
59.Terlihat cantik dan s*ksi
60
60. Aku bukan menantunya
61
61. membayarku
62
62.Licik sekali otaknya
63
63. Gambar tato
64
64. Omong kosong
65
65. Urusan kita sudah selesai
66
66. Kerinduan yang mendalam
67
67.Tidak salah aku menggodanya
68
68. Siapa wanita itu?
69
69. Siapa kamu bagiku
70
70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71
71. Aku berjanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!