05.Perjaka tua

Chandra sudah tidak di kurung di dalam kamar lagi, setelah tadi malam berhasil meyakinkan Ibunya, kalau dia tidak akan kabur. Tapi itu hanya boleh keluar kamar, bukan keluar rumah, dan harus tetap di kawal oleh dua pengawal. Dan Kini Chandra sudah berada di ruang kerjanya yang berada di dalam rumah.

"Bagaimana? apa kamu sudah berhasil mengajak pacarmu itu balikan?" tanya Chandra kepada asistennya itu.

"Belum Tuan!" jawab Bryan sedikit menundukkan kepalanya.

Bryan adalah asisten baru Chandra, dia baru setahun bekerja dengan Chandra. Sehingga ia masih kaku dan sangat segan melihat tuannya itu.

"Waktumu tinggal dua hari lagi untuk membujuknya. Kalau kamu gagal, itu artinya pernikahanku akan terjadi dengannya." Chandra menatap intens wajah Bryan. Memperhatikan raut wajah Bryan yang terlihat frustasi.

"Kamu masih mencintainya?" tanya Chandra.

Bryan menghela napasnya,dia masih mencintai Hajar, hanya saja dia tidak sanggup menjadi pacar gadis materialistis itu lagi.

"Masih Tuan "

"Kenapa kamu memutuskannya?" Chandra mengerutkan keningnya, kalau masih cinta kenapa asistennya itu memutuskan kekasihnya, pikir Chandra.

"Ka-karna dia cewek matre Tuan. Aku tidak sanggup memenuhi permintaannya" jawab Bryan gugub. Wajahnya nampak memerah dan mengalihkannya ke arah lain. Sebagai laki laki, Bryan sedikit malu dengan keterbatasan keuangannya.

"Emang dia meminta apa? sampai kamu memutuskannya" tanya Chandra penasaran.

Meski Bryan bukan seorang pengusaha. Tapi ia memiliki gaji yang besar menjadi seorang Asisten. Menurut Chandra, Bryan mampu mengabulkan permintaan kekasihnya.

"Meminta di bayarin liburan dan di sewakan pesawat jet pribadi Tuan!" jawab Bryan.

Chandra mengulum senyumnya, entah apa yang lucu."Seharusnya kamu menurutinya, bukankah kamu memiliki gaji yang besar?."

Chandra memgambil kertas berkas di atas mejanya, dan memeriksanya.

"Saya juga perlu memikirkan masa depan saya tuan" jawab Bryan.

Chandra menghela napasnya," waktumu tinggal dua hari lagi untuk mendapatkannya." Chandra mengalihkan tatapannya kembali ke wajah Bryan yang berdiri di depan mejanya."Jika dia sudah sah menjadi istriku..." Chandra menjeda kalimatnya, lalu melanjutkannya kembali tanpa melepas netranya dari wajah Bryan yang masih merona."Jangan menjadi pe-bi-nor!."

Bryan menelan salivanya bersusah payah, ia tidak berani membalas tatapan Chandra." Tidak akan Tuan."

"Jangan coba coba berani mendekatinya nanti. Dan jaga pandanganmu" ujar Chandra lagi.

"Saya tidak akan berani Tuan!" balas Bryan.

"Bagus, dan sekarang pergilah berjuang!" usir Chandra.

Bryan menghela napasnya lagi, Buat apa memperjuangkan cewek matre, batin Bryan.

Jika bukan karna permintaan tuannya itu, untuk membantu menggagalkan pernikahannya. Bryan sudah tidak berniat mengajak mantan kekasihnya itu balikan.

Dan yang membuat Bryan heran, kenapa bosnya itu berlagak posesif, jika memintanya juga untuk membantu membatalkan pernikahannya lewat Hajar. Dasar pria tidak jelas, maki Bryan dalam hati.

"Kalau begitu saya permisi Tuan!" pamit Bryan.

"Hm..."

Bryan pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Bryan akan kembali ke perusahaan, untuk menggantikan tuannya mengurus perusahaan untuk sementara waktu.

Saat Chandra pokus memeriksa berkas di tangannya. Tiba tiba handphonnya berbunyi dari atas meja. Chandra langsung meraih handphon itu dan mendial tombol hijau di layarnya.

"Halo!"

"Tuan! kami melihat Nona Hajar masuk ke sebuah rumah sakit jiwa" lapor seorang laki laki dari dalam telephon.

Chandra langsung mengerutkan keningnya, berpikir untuk apa gadis itu ke rumah sakit jiwa?.

"Cari tau apa tujuannya ke sana!" perintah Chandra.

"Baik Tuan"

Tlut !

Sambungan telepon itu langsung terputus, Chandra lah yang memutuskannya.

Chandra meletakkan handphonnya kembali ke atas meja. Terlihat keningnya semakin mengerut, berpikir keras, untuk apa calon istrinya mendatangi rumah sakit jiwa?.

Chandra mengetuk ngetukkan jarinya ke atas meja kerjanya. Ia sudah tidak pokus untuk melanjutkan pekerjaannya. Ia pun memutuskan untuk menunggu laporan dari orang yang di tugaskannya untuk mengawasi calon istrinya.

Tak lama kemudian, handphonnya kembali berbunyi, Chandra langsung mengangkatnya.

"Nona kesana untuk memberikan donasi untuk rumah sakit itu Tuan" lapor pria yang mengawasi Hajar.

Chandra mengulas sedikit senyumnya, tidak menyangka gadis kecil itu memiliki jiwa peduli kepada sesama, Chandra bangga untuk itu.

"Oh, ya sudah, kalian tak perlu mengawasinya lagi" ujar Chandra.

"Baik Tuan"

Chandra langsung memutuskan sambungan telephonnya sepihak. Setelah Chandra meletakkan handphonnya ke atas meja, Chandra menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi dan memejamkan matanya.

Caroline!, kamu dimana?, batin Chandra.

.

.

"Apa Ibu saya masih bisa sembuh Bu?."

Seorang wanita berpakaian seragam putih menghela napas beratnya. Sebagai jawaban dari pertanyaan gadis di sampingnya itu.

"Dari dulu dia hanya diam saja, tidak pernah mau berbicara" ucap wanita berprofesi sebagai Dokter itu, sambil membuka pintu ruangan di depannya.

Hajar melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu sembari menghela napasnya.

"Kalau begitu saya pergi dulu!" pamit Dokter itu.

"Trimakasih Dok!" ucap Hajar.

Dokter itu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum dan menutup pintu itu kembali.

Hajar melangkahkan kakinya mendekati seorang wanita yang duduk terdiam di atas ranjang. Melihat rambut wanita paruh baya itu berantakan. Hajar membuka laci di samping ranjang mengambil sisir dari dalamnya.

"Apa kabar Bu?" tanya Hajar.Naik ke atas tempat tidur mendudukkan tubuhnya di belakang patung wanita bernapas itu untuk menyisir rambutnya.

"Sampai kapan Ibu seperti ini?. Hajar sudah besar Bu. Dua hari lagi Hajar akan menikah dengan pria kaya. Apa Ibu tidak ingin melihat Hajar menikah?. Hajar akan di rias, pasti Hajar akan kelihatan sangat cantik" ucap Hajar dengan air mata mengalir di pipinya.

Namun wanita di depannya hanya diam membisu dan menulikan telinganya.

"Bu" Hajar berpindah duduk ke samping Ibunya. Kemudian membaringkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di pangkuan wanita batu bernapas itu.

"Cempat sembuh Bu" Hajar mengambil satu tangan wanita itu, meletakkannya di kepalanya. Hajar ingin wanita itu membelai kepalanya. Tapi wanita itu sama sekali tidak menggerakkan tangannya.

Hajar hanya bisa menangis, sedih mengingat dirinya terlahir dari wanita yang mengalami gangguan jiwa. Dan entah sampai kapan, wanita yang melahirkannya itu hanya diam membisu?.

Tok tok tok

Mendengar pintu ruangan itu di ketuk dari luar. Hajar kembali mendudukkan tubuhnya.

"Masuk!" sahutnya.

Pintu itu langsung terbuka dari luar, dua orang perawat datang mendorong troli, membawa handuk dan pakaian beserta makanan di atasnya.

"Ibunya waktunya mandi ya!" ucap salah satu perawat.

Hajar mengulas senyumnya dan langsung turun dari atas tempat tidur.

Selesai kedua perawat itu memandikan Ibunya, Hajar memberi Ibunya makan, menyuapinya perlahan dengan sendok. Hajar terus mengoceh, menceritakan kesehariannya, meski wanita yang melahirkannya itu diam saja dan tidak mendengar ceritanya.

"Coba Ibu sehat, pasti Ibu bisa ikut menyaksikan pernikahanku" ucap Hajar.

"Tapi nanti Hajar akan menunjukkan photo pernikahan Hajar sama Ibu" ucap Hajar lagi. Kemudian Hajar mengerucutkan bibirnya.

"Tapi Hajar sendiri belum mengenal calon suami Hajar Bu. Kata Mama calon suami Hajar masih di luar Negri" ucap Hajar lagi bernada kecewa.

Kira kira laki laki seperti apa yang akan menikah dengannya itu, Hajar masih penasaran.

Setelah puas menghabiskan waktu dengan Ibunya, dan hari juga sudah malam. Hajar pun memutuskan untuk pulang. Hajar membantu Ibunya berbaring di atas tempat tidur, kemudian menyelimutinya.

"Selamat istirahat Bu, besok Hajar akan kesini lagi menemani Ibu!" ucap Hajar, kemudian mengecup pipi wanita itu, lalu pergi.

Sampai di parkiran rumah sakit, Hajar langsung masuk ke dalam mobilnya, melajukannya perlahan keluar dari Halaman rumah sakit jiwa itu.

Setelah aku kaya, aku akan membawa Ibu berobat ke rumah sakit yang lebih bagus Bu. Aku ingin Ibu cepat sembuh, supaya Hajar tidak perlu merahasiakan keberadaan Ibu lagi. Kita bisa tinggal di rumah yang sama Bu!. Batin Hajar

Ciiiittttt.....!

Duk !

"Aw!" keluh Hajar, keningnya terbentur ke setir mobilnya karna terpaksa melakukan rem mendadak, karna ada motor yang tiba tiba menghalangi jalannya.

Hajar mengeram kesal sampai ia mengeraskan rahangnya, melihat pria yang membuka helm di depan mobilnya.

"Bryan"

Hajar sampai mengepalkan kedua tinjunya, dan bergegas membuka pintu di sampingnya dan langsung turun.

"Ada apa?, apa kamu sudah mendapatkan uang untuk menyewa jet pribadi untukku?" tanya Hajar, masih gemas melihat sang mantan yang menghalangi jalannya.

"Meski aku punya uang, aku tidak akan melakukan itu" jawab Bryan.

Hajar memutar bola matanya malas." Dasar pelit" makinya.

Bryan menyinggungkan senyumnya.Wanita matre sepertimu memang cocok menikah dengan perjaka tua. Ah ralat, pria tua. Karna Tuan Chandra belum tentu masih perjaka, bisa saja perjakanya hanya di ktp, batin Bryan.

"Kenapa tersenyum?" Hajar menautkan kedua alisnya.

Bryan melangkahkan kakinya mendekati Hajar yang berdiri di samping body mobilnya. Tanpa aba aba, langsung menyambar bibir Hajar, menciumnya rakus.

"Aw aw aw !"

Bryan langsung melepas ciumannya, karna Hajar menginjak kuat kakinya.

Bukh !

"Aw ! masa depanku !" Bryan lagsung menangkap masa depanya yang mendapat tendangan dari Hajar.

"Kalau sudah mantan, jangan asal nyosor" Hajar masuk kembali ke dalam mobilnya, dan langsung melajukannya.

Brank !!!

*Bersambung

Terpopuler

Comments

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

elipse cukup tiga, empat jika dialog aksi

2022-06-20

0

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

enggak perlu dipisah

2022-06-20

0

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

oiya elipsenya kasih spasi dlu baru dikasiu elipse begitu juga setelah elipse

2022-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 01.Mantan
2 02. Caroline
3 03.Matre
4 04. Balikan
5 05.Perjaka tua
6 06. Pingsan
7 07. Taruhan
8 08. Tidak ada yang gratis
9 09. Keterlauan
10 10.Om Chandra
11 11. Pura pura sakit
12 12. Menghianatiku
13 13. Akhiri saja
14 14.Biarkan saja
15 15 Memiliki banyak wanita
16 16. Buktikan
17 17. Drama dramatis
18 18. Menghilang
19 19.Maaf
20 20. Kau yang bersalah
21 21.Kecewa
22 22. Dua wanita
23 23.Berpoligami
24 24 Terasa panas
25 25. Aku dimana
26 26 Lepaskan dia
27 27. Apa maksudmu
28 28.Hampir gila
29 29.Tetap menjadi istrinya
30 30. Mengamuk
31 31.Bodoh
32 32. Aku mencintai Om
33 33. beruntung
34 34. Mau Om
35 35.Bertanggung jawab
36 36. Kamu hanya ingin harta
37 37. Kamu masih istriku
38 38. Kabur
39 39. Lepas Om
40 40. Bertanggung jawab
41 41.Gak mau
42 42. Talak satu
43 43. Rencana penculikan
44 44. Terlanjur menikah
45 45.Kesempatanku
46 46.Benci
47 47. Jatuh
48 48. Lebih baik membunuhmu
49 49.Kelemahan dan kekuatan
50 50. Terlalu perhatian
51 51. Curiga
52 52. Jadi istri ke tiga
53 53.Madu yang malang
54 54. Plus madu
55 55. Masih mencintai
56 56. mampus
57 57.Menahan diri
58 58. hasil percintaan
59 59.Terlihat cantik dan s*ksi
60 60. Aku bukan menantunya
61 61. membayarku
62 62.Licik sekali otaknya
63 63. Gambar tato
64 64. Omong kosong
65 65. Urusan kita sudah selesai
66 66. Kerinduan yang mendalam
67 67.Tidak salah aku menggodanya
68 68. Siapa wanita itu?
69 69. Siapa kamu bagiku
70 70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71 71. Aku berjanji
Episodes

Updated 71 Episodes

1
01.Mantan
2
02. Caroline
3
03.Matre
4
04. Balikan
5
05.Perjaka tua
6
06. Pingsan
7
07. Taruhan
8
08. Tidak ada yang gratis
9
09. Keterlauan
10
10.Om Chandra
11
11. Pura pura sakit
12
12. Menghianatiku
13
13. Akhiri saja
14
14.Biarkan saja
15
15 Memiliki banyak wanita
16
16. Buktikan
17
17. Drama dramatis
18
18. Menghilang
19
19.Maaf
20
20. Kau yang bersalah
21
21.Kecewa
22
22. Dua wanita
23
23.Berpoligami
24
24 Terasa panas
25
25. Aku dimana
26
26 Lepaskan dia
27
27. Apa maksudmu
28
28.Hampir gila
29
29.Tetap menjadi istrinya
30
30. Mengamuk
31
31.Bodoh
32
32. Aku mencintai Om
33
33. beruntung
34
34. Mau Om
35
35.Bertanggung jawab
36
36. Kamu hanya ingin harta
37
37. Kamu masih istriku
38
38. Kabur
39
39. Lepas Om
40
40. Bertanggung jawab
41
41.Gak mau
42
42. Talak satu
43
43. Rencana penculikan
44
44. Terlanjur menikah
45
45.Kesempatanku
46
46.Benci
47
47. Jatuh
48
48. Lebih baik membunuhmu
49
49.Kelemahan dan kekuatan
50
50. Terlalu perhatian
51
51. Curiga
52
52. Jadi istri ke tiga
53
53.Madu yang malang
54
54. Plus madu
55
55. Masih mencintai
56
56. mampus
57
57.Menahan diri
58
58. hasil percintaan
59
59.Terlihat cantik dan s*ksi
60
60. Aku bukan menantunya
61
61. membayarku
62
62.Licik sekali otaknya
63
63. Gambar tato
64
64. Omong kosong
65
65. Urusan kita sudah selesai
66
66. Kerinduan yang mendalam
67
67.Tidak salah aku menggodanya
68
68. Siapa wanita itu?
69
69. Siapa kamu bagiku
70
70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71
71. Aku berjanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!