02. Caroline

"Mama sudah menemukan calon istri yang pas untukmu!" jawab nyonya Belinda tersenyum.

"Ma !"

Senyum Nyonya Belinda memudar mendengar penolakan anaknya, dan menajamkan pandangannya memperhatikan wajah Chandra.

"Kali ini jangan menolak, kalau tidak ingin melihat Mama mati di kamarmu!" ancam wanita berusia enam puluh Tahun itu dengan suara lembut, namun terdengar horor di telinga Chandra.

Chandra menelan salivanya dan merapatkan gigi giginya, supaya tidak membentak dan melawan Ibunya.

Chandra tidak mau menikah dan tidak ingin menikah.

"Usiamu usah 38 Tahun Chandra, kamu belum juga menikah. Mama ingin menggendong cucu, apa kamu tidak kasihan melihat Mama?. Mama juga malu punya anak perjaka tua seperti kamu, gak laku laku" oceh Nyonya Belinda.

Chandra diam mendengarkan ocehan Ibunya tanpa melepas netranya dari wajah wanita yang melahirkannya itu, wajahnya nampak marah dan bercampur sedih.

Bukan kali ini saja Ibunya menyuruh dan memaksanya untuk menikah. Bahkan sudah banyak wanita yang di perkenalkan Ibunya padanya. Namun hati Chandra belum pernah terketuk untuk menikah.

Sekarang, apakah Chandra harus menuruti keinginan Ibunya itu?.

"Terserah Mama saja!"

Chandra melangkahkan kakinya ke arah tempat tidur, dan menjatuhkan tubuhnya di sana dengan posisi terlentang menghadap langit langit kamar.

Caroline ! aku harus mencarimu kemana?, batin Chandra memejamkan matanya.

"Mama sudah mempersiapkan pernikahanmu.Tiga hari lagi kamu akan menikah, Jadi...persiapkan dirimu!"

Refleks Chandra membuka kembali kelopak matanya, menatap Nyonya Belinda yang berjalan ke arah pintu.

Chandra bergeming, apa maksud dari Ibunya, tiga hari lagi akan menikah?. Dia belum diperkenalkan dengan calon istrinya. Dan kapan Ibunya mempersiapkan pernikahannya?. Siapa wanita yang akan di nikahinya?.

Chandra hanya bisa mengeram, kesal melihat Ibunya. Chandra tak ingin menikah dengan wanita lain, selain dengan wanita yang di cintainya. Tapi kali ini Chandra tidak tega jika harus menolak permintaan Ibunya.

Seandainya saja, Caroline tidak menghilang, Mungkin Chandra sudah menikah dari dulu. Tapi entah kemana menghilangnya sang kekasih. Sampai sekarang Chandra belum berhasil menemukannya.

Ceklek!

Pintu kamar itu tertutup kembali setelah Nyonya Belinda menghilang di baliknya. Dan terdengar suara kunci berbunyi dari luar, pertanda Nyonya besar rumah itu menguncinya dari dalam.

"Pengawal ! jangan ada yang berani membuka pintu ini tanpa seijin saya!" tegas Nyonya Belinda kepada kedua pengawal yang berdiri di depan pintu kamar Chandra.

Pengawal itu pun mengangguk patuh, dan Nyony Belinda langsung berlalu dari depan kamar Chandra menuruni tangga ke lantai bawah.

Mendengar itu, Chandra hanya geleng geleng kepala. Percuma pintu itu di kunci dan di jaga, pikir Chandra. Jika Chandra ingin kabur, ia bisa keluar lewat jendela.

Chandra yang masih berbaring di atas kasur, meraih handphonnya dari atas nakas untuk melalukan panggilan kepada seseorang.

"Halo Marco! bagaimana perkembangan pencarian Caroline?" tanya Chandra lewat telepon di tangannya.

"Aku bukan asistenmu lagi, kenapa masih saja menggangguku?" cetus pria di balik telepon. Marco kesal, karna Chandra membatalkan kerja sama mereka karna keterlambatannya tadi malam datang ke Club.

Marco adalah mantan asisten Chandra. Setahun yang lalu Marco mengundurkan diri, karna harus menggantikan Ayahnya mengurus perusahaan.

"Apa kau benar benar ingin kerja sama perusahaan kita kubatalkan?"ucap Chandra mendengar suara kesal Marco.

"Tadi malam aku belum terlambat lima belas menit. Tapi kalian sudah tidak di sana!" ujar Marco. Mengingat tadi malam ia sampai di Club, Chandra dan Bryan sudah tak ada.

Seketika kening Chandra mengerut, mengingat kejadian tadi malam. Gara gara seorang gadis remaja mabuk mendatanganginya, Chandra menjadi lupa tujuannya datang ke Club itu. Dan sialnya, wanita kecil itu memuntahi bajunya. Dan yang paling membuat kesal Chandra, wanita kecil itu adalah mantan kekasih Bryan.

"Perintahkan anak buahmu untuk mencari Caroline sampai dapat. Jika kau masih ingin kerja sama kita berlanjut."

Marco terdengar mendengus di balik telepon. Dia bukan asisten lagi, tapi mantan bosnya itu masih saja suka memerintahnya.

"Sampai kapan kau akan terus mencari wanita itu?. Aku yakin sekarang kekasihmu itu sudah tua dan jelek. Di dunia ini banyak wanita, kau bisa memilih yang mana saja."

Marco sudah malas mengurus pencarian kekasih dari Chandra Wahid Kurniawan itu. Karena mungkin bisa saja wanita yang di carinya sudah mati.

Chandra terdengar menghela napasnya,"Ada hal penting yang harus kami selesaikan."

"Sampai kapan?, karna itu kau tak menikah sampai sekarang. Usiamu sudah separoh baya. Jika dia memikirkanmu, dia pasti sudah menemuimu sejak dulu. Aku rasa dia sudah bahagia dengan laki laki lain" oceh Marco.

"Lakukan saja perintahku !" ujar Chandra tak ingin mendengarkan ocehan sahabatnya itu.

"Terserahmu saja, baiklah ! aku akan menyuruh anak buahku untuk mencari wanita tua itu" Marco mencibir sedikit pria yang berusia sepuluh Tahun di atasnya itu.

Marco sendiri sudah lelah menyuruh anak buahnya mencari wanita yang hilang jejak sejak lama. Seharusnya pria yang bernama Chandra itu lebih lelah laki memikirkan wanita itu, pikir Marco.

tlut

Sambungan telepon itu mati begitu saja, tanpa ada embel embel ucapan trimakasih dari si penelepon, membuat Marco mengumpat kesal kepada mantan bosnya itu.

"Dasar bos sialan !"

Chandra mendudukkan tubuhnya dan menurunkan kakinya ke lantai, menyugar rambutnya kasar ke belakang lalu menghela napas.

Chandra berpikir, apakah dia harus berhenti mencari Caroline?. Kalau di pikir pikir, seharusya memang seperti itu. sudah hampir dua puluh Tahun ia mencari wanita itu. Namun wanita itu entah menghilang kemana?. Mungkin benar dia memang harus melupakan wanita itu, dan memulai hidup baru dengan wanita lain.

Mengingat tiga hari lagi dia akan menikah. Dengan wanita mana dia akan menikah?. Kenapa kali ini Ibunya tidak mengenalkan calon istrinya kepadanya?.

Sedangkan di bawah rumah, Nyonya Belinda masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang belakang. Tujuannya adalah ke rumah sahabatnya, untuk mengatakan kepastian pernikahan anaknya dan putri sahabatnya, yang sudah mereka rencanakan sebulan yang lalu.

"Jalan Pak!" perintah Nyonya Belinda kepada supirnya.

"Baik Nyonya!" patuh sang supir dan langsung melajukan kenderaannya perlahan keluar dari pekarangan rumah.

Tiba di depan rumah sahabatnya, sang supir yang mengantar menghentikan kendaraannya tepat di depan pintu rumah sahabatnya itu, Nyonya Belinda pun langsung turun.

Di lantai dua rumah itu, Hajar merias wajahnya di depan kaca cermin meja riasnya. Mendengar kalau pria yang akan di jodohkan dengannya adalah pria tajir melintir. Seketika jiwa matrenya langsung meronta ronta. Kegalauannya seminggu ini karna di putus cinta langsung menghilang.

"Baiklah Bryan!, kau yang memutuskanku, jangan menyalahkan aku jika memilih pria lain.Semoga kamu bertobat dari sifat pelitmu. Supaya kamu cepat mendapatkan penggantiku!" gumam Hajar.

Meski ia mencintai Bryan, laki laki yang berusia lima Tahun di atasnya. Tapi Hajar lebih mencintai materi dari pada orangnya. Ah ! itu sudah menjadi sifat buruknya yang sudah melekat dalam dirinya.

Tok tok tok !

"Hajar ! calon mertuamu sudah datang !"sahut Ibunya dari luar.

"Iya Ma ! sebentar!" Hajar berdiri dari kursi meja riasnya, memperhatikan penampilan dan make up nya sekali lagi. Hajar mengulas senyumnya mengingat kata kata Ibunya tadi supaya ia tidak menolak lamaran sahabat Ibunya.

'Kalau kamu menerima lamaran Nyonya Belinda. Nyonya Belinda akan memberikanmu uang sebanyak sepuluh Milliar. Dan kamu akan di beri mahar sebuah mobil mewah. Jika kamu berhasil memberinya seorang cucu, makan kamu akan mendapatkan saham dari perusahaan peninggalan suami Nyonya Belinda. Bayangkan saja ! seberapa banyak nanti kekayaan yang kamu miliki?. Jika kamu benar benar bisa mengambil hati suami mu nanti, kamu bisa mendapatkan lebih banyak harta lagi'

"Hajar..!!!"

Hajar langsung tersadar dari lamunannya."Ah..iya Ma !."

Hajar memutar tubuhnya, berjalan ke arah pintu kamarnya dan membuka pintunya. Seperti kata Ibunya tadi, ia akan menerima menikah dengan anak dari sahabat Ibunya. Tanpa berpikir pria seperti apa yang akan menikah dengannya.

"Ayo cepat!, calon mertuamu sudah menunggu di bawah!" ucap Ibu Misra, menuntun Hajar berjalan ke arah tangga.

Hajar menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, menghayalkan hidupnya akan bergelimang harta setelah menjadi menantu orang kaya tajir melintir.

* Bersambung

Terpopuler

Comments

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

Caroline itu mungkin mamanya Hajar ...

2022-11-15

0

ppadang1

ppadang1

perjaka tuir euyei....

2022-07-29

0

Peryeni

Peryeni

om om kak👍

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 01.Mantan
2 02. Caroline
3 03.Matre
4 04. Balikan
5 05.Perjaka tua
6 06. Pingsan
7 07. Taruhan
8 08. Tidak ada yang gratis
9 09. Keterlauan
10 10.Om Chandra
11 11. Pura pura sakit
12 12. Menghianatiku
13 13. Akhiri saja
14 14.Biarkan saja
15 15 Memiliki banyak wanita
16 16. Buktikan
17 17. Drama dramatis
18 18. Menghilang
19 19.Maaf
20 20. Kau yang bersalah
21 21.Kecewa
22 22. Dua wanita
23 23.Berpoligami
24 24 Terasa panas
25 25. Aku dimana
26 26 Lepaskan dia
27 27. Apa maksudmu
28 28.Hampir gila
29 29.Tetap menjadi istrinya
30 30. Mengamuk
31 31.Bodoh
32 32. Aku mencintai Om
33 33. beruntung
34 34. Mau Om
35 35.Bertanggung jawab
36 36. Kamu hanya ingin harta
37 37. Kamu masih istriku
38 38. Kabur
39 39. Lepas Om
40 40. Bertanggung jawab
41 41.Gak mau
42 42. Talak satu
43 43. Rencana penculikan
44 44. Terlanjur menikah
45 45.Kesempatanku
46 46.Benci
47 47. Jatuh
48 48. Lebih baik membunuhmu
49 49.Kelemahan dan kekuatan
50 50. Terlalu perhatian
51 51. Curiga
52 52. Jadi istri ke tiga
53 53.Madu yang malang
54 54. Plus madu
55 55. Masih mencintai
56 56. mampus
57 57.Menahan diri
58 58. hasil percintaan
59 59.Terlihat cantik dan s*ksi
60 60. Aku bukan menantunya
61 61. membayarku
62 62.Licik sekali otaknya
63 63. Gambar tato
64 64. Omong kosong
65 65. Urusan kita sudah selesai
66 66. Kerinduan yang mendalam
67 67.Tidak salah aku menggodanya
68 68. Siapa wanita itu?
69 69. Siapa kamu bagiku
70 70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71 71. Aku berjanji
Episodes

Updated 71 Episodes

1
01.Mantan
2
02. Caroline
3
03.Matre
4
04. Balikan
5
05.Perjaka tua
6
06. Pingsan
7
07. Taruhan
8
08. Tidak ada yang gratis
9
09. Keterlauan
10
10.Om Chandra
11
11. Pura pura sakit
12
12. Menghianatiku
13
13. Akhiri saja
14
14.Biarkan saja
15
15 Memiliki banyak wanita
16
16. Buktikan
17
17. Drama dramatis
18
18. Menghilang
19
19.Maaf
20
20. Kau yang bersalah
21
21.Kecewa
22
22. Dua wanita
23
23.Berpoligami
24
24 Terasa panas
25
25. Aku dimana
26
26 Lepaskan dia
27
27. Apa maksudmu
28
28.Hampir gila
29
29.Tetap menjadi istrinya
30
30. Mengamuk
31
31.Bodoh
32
32. Aku mencintai Om
33
33. beruntung
34
34. Mau Om
35
35.Bertanggung jawab
36
36. Kamu hanya ingin harta
37
37. Kamu masih istriku
38
38. Kabur
39
39. Lepas Om
40
40. Bertanggung jawab
41
41.Gak mau
42
42. Talak satu
43
43. Rencana penculikan
44
44. Terlanjur menikah
45
45.Kesempatanku
46
46.Benci
47
47. Jatuh
48
48. Lebih baik membunuhmu
49
49.Kelemahan dan kekuatan
50
50. Terlalu perhatian
51
51. Curiga
52
52. Jadi istri ke tiga
53
53.Madu yang malang
54
54. Plus madu
55
55. Masih mencintai
56
56. mampus
57
57.Menahan diri
58
58. hasil percintaan
59
59.Terlihat cantik dan s*ksi
60
60. Aku bukan menantunya
61
61. membayarku
62
62.Licik sekali otaknya
63
63. Gambar tato
64
64. Omong kosong
65
65. Urusan kita sudah selesai
66
66. Kerinduan yang mendalam
67
67.Tidak salah aku menggodanya
68
68. Siapa wanita itu?
69
69. Siapa kamu bagiku
70
70. Tubuhku mengenal siapa pemiliknya
71
71. Aku berjanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!