Sahabatku Selingkuhan Suamiku
"Hai namaku adelia dwiputri berasal dari keluarga kaya raya ayahku adalah pengusaha terkenal, tidak dipungkiri dari kecil hidupku dipenuhi dengan kemewahan tapi itu tidak membuatku sombong dari kecil aku diajari ayah untuk saling berbagi punya ayah yang baik itu adalah anugerah terindahku tapi sayang hidupku tidak pernah merasakan belaian kasih sayang seorang ibu dari cerita ayah, ibu meninggalkan ayah karena bangkrut waktu aku masih bayi ayah sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya tapi ya ibuku tidak mau menunggu ayah bangkit dari keterpurukan justru meninggalkan ayah, untung ada teman ayah yang mau membantunya membuat perusahaannya bangkit kembali dan alhamdulillah usahanya berjalan baik dan lancar sampai sekarang menjadi pengusaha kaya raya, semenjak dari situ ayahku berhutang budi dengan keluarga pak jovan sehingga mereka membuat janji akan menjodohkan aku dengan putra pak jovan".
"adel umur kamu sudah bisa untuk berumah tangga apa kamu belum memikirkan untuk itu nak?, "ucap pak deri kepada adel.
"hem belum yah adel masih mau menikmati perjuangan adel untuk menata karir aku gak mau uang ayah terbuang sia-sia hanya untuk kuliahnya adel, "ucap adel sambil tersenyum menatap ayahnya.
"nak ayah gak pernah merasa uang ayah terbuang sia-sia untuk kuliah kamu itu sudah kewajiban ayah, "ucap pak deri membalas senyuman adel.
"terimakasih banyak yah udah besarin adel seorang diri beruntung adel punya ayah seperti pahlawan, "peluk adel dibalas pak deri.
"sama-sama sayang itu sudah kewajiban ayah, hem nak ada yang mau ayah bicarakan sama kamu, "ucap pak deri melepas pelukan putrinya.
"ada apa yah? bicara aja yah, "ucap adel penasaran.
"nak ayah sudah menjodohkanmu dengan anak dari teman ayah pak jovan, waktu itu pernah ayah ceritakan sama kamu kalau ayah ada hutang budi sama keluarga pak jovan dan ayah sudah berjanji akan menjodohkanmu dengan anaknya, "ucap pak deri, menatap adel dengan hati-hati dia takut adel akan menolak.
"yah apa ini tidak terlalu cepat adel kan baru sudah wisuda belum bekerja adel belum siap untuk berumah tangga yah, "ucap adel menolak keinginan ayahnya dengan cara halus.
"nak ayah sudah tua umur gak ada yang tau sampai kapan ayah cuma mau kamu bahagia dengan pilihan ayah, ayah yakin putra pak jovan itu baik orangnya sayang, "mohon pak deri sambil memegang bahu anaknya.
"tapi yah, "langsung diberi tatapan marah dari ayahnya.
"ayah gak mau ada penolakan tolong terima permintaan ayah kali ini pak jovan sudah banyak membantu ayah pas ayah masih kesulitan mendapat bantuan dengan sukarela pak jovan menolong ayah kalau tidak ada pak jovan belum tentu kamu bisa hidup enak sampai sekarang, "ucap pak deri sambil menatap tajam adel.
"yah balas budi gak harus dengan perjodohan, "tolak adel dengan wajah memelas.
"pokoknya kamu harus turuti perintah ayah gak ada penolakan, "tegas pak deri.
"ayah egois gak ngerti perasaan adel, "ucap adel sambil menahan tangis.
pak deri berlalu dari ruang tamu masuk kekamarnya meninggalkan adel yang sudah menangis.
"kenapa sih ayah gak mau aku kerja dulu atau menata karir dulu percuma kuliah kalau cuma untuk mendapat gelar sarjana aja aku maunya sukses dengan tanganku sendiri, "gumam adel dalam hati.
Malam harinya seperti biasa mereka makan malam yang sudah disiapkan bik asih dimeja makan tidak ada yang bersuara ketika lagi makan, selesai makan adel langsung masuk kamar dia tidak menyapa ayahnya dia masih kesal dengan ayahnya yang mementingkan diri sendiri.
"adel ayah mau bicara sama kamu, "ucap pak deri menatap adel yang langsung menuju kamarnya.
"mau bicara apa lagi yah masih tentang perjodohan itu kan adel sudah bilang belum siap berumah tangga, "ucap adel menatap ayahnya sekilas.
"jangan keras kepala kamu sudah turuti saja permintaan ayah, besok kamu siap-siap keluarga pak jovan akan bertamu kerumah kita jadi kamu harus jaga sikap, "ucap pak deri.
"iya, "jawab adel yang masih kesal langsung masuk kamarnya.
"adel kamu keras kepala sekali kalau sesuatu yang tidak kamu sukai tapi ayah yakin pasti kamu langsung jatuh hati sama putra pak jovan itu ayah sudah melihatnya dan langsung suka dia itu baik tampan dan ramah pasti kamu suka nak, "ucap pak deri berbicara sendiri sambil senyum.
Didalam kamarnya adel masih kesal dengan sikap ayahnya yang mementingkan diri sendiri, akhirnya adel memutuskan untuk menelepon sahabatnya vira untuk curhat.
"halo del tumben nelepon ada apa ni mau curhat ya sini gue dengerin ni telinga udah siap, "ucap vira sahabat adel.
"hehe iya tau aja lu gue mau curhat, "jawab adel sambil ketawa.
"udah paham gue sama lu butuh gue pas ada maunya doang kan, "ledek vira sambil ketawa.
"yee gak juga kali gue bukan sahabat yang seperti lu katakan, "jawab adel gak mau kalah.
"iyaa gak usah banyak drama lu mau curhat apa nih sama gue, "ucap vira penasaran.
"lu tau gak gue mau dijodohkan sama bokap gue gimana nih gue kan maunya kerja dulu atau berkarir dulu kek biar kuliah gue gak terbuang sia-sia vir tolongin gue kepala gue pusing nih bokap gue kalau sudah fix gak mau ngerubah lagi permintaannya itu, "curhat adel.
"ya elah del gue pikir lu mau curhat apa gitu cuma persoalan dijodohkan lu ambil pusing gue nih ya kalau dikasih kesempatan jadi lu gue terima perjodohan itu lu tau sendirikan gue maunya nikah males kerja haha, "ucap vira sambil ketawa ngeledek adel.
"iih lu apaan sih pikirannya dangkal banget deh gimana lu mau sukses kalau gak mau kerja, "ucap adel membalas ngeledek vira.
"tinggal cari cowok yang kaya del bahagia hidup gue, "jawab vira enteng.
"lu gak akan hidup bahagia kalau ngandalin kekayaan orang lain, nih kenapa gue jadi ceramahin lu yak, "ucap adel bingung.
"haha gue cuma bercanda doang del jangan diambil hati, nih ya saran gue lu terima aja dulu perjodohan ini ketemu dulu sama calon suami lu sesekali berbakti kepada orang tua del, "jawab vira dengan entengnya.
"emang lu pikir gue selama ini gak berbakti apa ngeselin lu ya lama-lama nyesel gue curhat sama lu, "kesal adel.
"yak elah del gue kn cuma ngasih saran aja sama lu sebagai sahabat sejati, "jawab vira dengan bangganya.
"iya sih gue juga gak mau ngecewain bokap gue selama ini bokap gue udah ngerawat gue seorang diri dengan sabar ayah gue terpaksa menjodohkan gue dengan anak dari teman ayah karena punya hutang budi dimasa lalu,"ucap adel, merasa bersalah sama ayahnya.
"ya udah lu samperin ayah lu minta maaf dan lu bilang gue terima perjodohan ini simple kan, "tawa vira pecah.
"lu emang suka lihat sahabat sendiri susah lu ngomong simple karena bukan lu yang ngerasainnya, "kesal adel.
"iya iya bawel jangan kesal gitu napa yaudah gue tutup ya teleponnya ada kerjaan dikit nih,"ucap vira.
"iya makasih ya udah dengerin curhatan gue dan ngasih sarannya, bye see you, "ucap adel.
"see you to assalamualaikum, "jawab vira diakhiri dengan salam.
"waalaikumsalam, "dijawab adel.
Sesudah menelepon sahabatnya itu dia akhirnya berpikir untuk menerima perjodohan ini dia gak mau ayahnya kecewa cukup ibunya yang bikin ayahnya kecewa.
Hari sudah semakin larut akhirnya adel memutuskan untuk tidur besok pagi-pagi dia akan membicarakan ini sama ayahnya.
Keesokan harinya adel sudah bangun dari subuh sebelum bicara sama ayahnya adel mau mandi dan shalat subuh terlebih dahulu, sesudah shalat subuh dia keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan yang sudah disiapkan bik asih tapi dia belum melihat ayahnya keluar kamar.
"bik ayah belum keluar kamar ya, "ucap adel bertanya ke bik asih.
"belum non mungkin masih tidur tapi gak biasanya ya tuan belum bangun biasanya beliau yang duluan nungguin non adel dimeja makan, "jawab bik asih.
"iya gak biasanya ayah telat gini bik, yaudah adel mau ketuk pintu kamar ayah dulu mau bangunin, "ucap adel yang dibalas anggukan bik asih.
Akhirnya adel meranjak dari meja makan menuju tempat dimana kamar ayahnya berada, dia sudah didepan pintu kamar ayahnya.
tok tok tok.
"yah bangun udah pagi nih yuk sarapan, "ucap adel sambil mengetuk pintu kamar ayahnya.
"kok gak ada suara yang nyahut apa ayah belum bangun juga ya, "pikir adel.
"apa aku telepon aja mungkin suaraku gak kedengeran nih, "pikir adel lagi.
Adel menuju kamarnya yang ada dilantai 2 sambil berlari ingin mengambil hp nya yang ada dikamar mau nelepon ayahnya.
Sudah ditelepon 2 kali belum diangkat juga ketiga kalinya akhirnya telepon adel diangkat.
"halo yah kenapa kok gak keluar kamar ini udah pagi yuk sarapan, "tanya adel.
"ayah gak mau makan kalau kamu belum terima permintaan ayah, "jawab pak deri.
"ayah kok gitu ini adel ada yang mau dibicarakan cepat ayah keluar kamar kita sarapan bareng, "ucap adel sedikit kesal dengan tingkah ayahnya.
"oke siap baby, "semangat pak deri, dia sudah yakin pasti rencananya untuk melambui adel agar setuju dijodohkan pasti berhasil.
Dan akhirnya pak deri keluar kamar menuju meja makan yang sudah ada adel yang menunggunya.
"masih mau ngambek ya, "ledek adel kepada ayahnya.
"eeh gak ngambek kok cuma kurang semangat aja, "jawab pak deri gelagapan.
"Yuk sarapan yah nanti sudah sarapan kita ngobrol ada yang mau adel sampaikan, "ucap adel yang langsung dapat anggukan dari ayahnya.
Mereka akhirnya sarapan sesudah ada drama sedikit tadi yang dibuat pak deri untuk ngelabui anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sisca Ayu Pertiwi
nulisnya msh acak2an, penempatan titik komanya kurang pas,
2022-06-14
1
Erni Y
bagus jalan ceritanya tapi pesan untuk author tulisannya diperbaiki lagi ya biar tambah bagus semangat author
2022-05-18
3