Ketika mereka berdua turun tangga menuju ruang tamu keluarga pak jovan justru fokus melihat mereka yang sangat cantik dipandang mata, dan itu tidak lepas dari pandangan fendi walaupun dia belum pernah bertemu adel dia sudah kagum dengan kecantikan si wanita dress berwarna coklat muda yang sangat terlihat elegan dengan riasan wajah yang natural tetapi justru membuat wanita itu jadi pusat perhatian fendi dia menginginkan wanita dress berwarna coklat muda itu yang jadi istrinya dia sangat berharap, matanya tanpa berkedip melihat sosok wanita dress coklat muda sehingga terlalu fokus memandang adel dia tanpa disadarinya papa dan mamanya serta pak deri tersenyum melihat fendi melihat adel tanpa berkedip mereka yakin fendi saat ini telah menyukai adel pada pandangan pertama.
"apakah wanita dress warna coklat muda itu putrimu pak deri jika benar saya ingin melamarnya langsung malam ini jujur saya menyukai anak anda pada pandangan pertama dia sosok yang saya cari untuk dijadikan istri, "ucap fendi masih memandang lekat adel.
"benarkah syukurlah itu yang saya harapkan selama ini kalian memang pantas untuk disandingkan, "jawab pak deri dengan semangat.
"alhamdulillah, sini nak adel duduk samping fendi om mau tanya sesuatu sama kamu, "ucap pak jovan dibalas anggukan adel
Akhirnya adel mengajak vira untuk duduk juga tapi sahabatnya itu disuruh pak deri untuk duduk disofa samping pak deri masih kosong karena dia tidak mau moment indah untuk anaknya itu terganggu gara-gara vira karena sejak mereka turun tangga pak deri sudah curiga terhadap vira karena menampilannya sedikit glamour seperti ingin menyaingi penampilan putrinya, bukan su'uzon hanya saja menghindari yang tidak diinginkan.
"hai om jovan dan tante kenalin saya vira sahabatnya adel salam kenal, "ucap vira sembari mengulurkan tangannya.
"sahabatmu gak kalah cantik ya del kalian berdua memang cantik sekali, "jawab pak jovan sambil menyambut uluran tangan vira dengan tersenyum sama halnya dengan buk heni ibunya fendi.
"jangan terlalu memuji om nanti kami berdua bisa terbang, "ucap adel sedikit bercanda.
"wah anakmu bisa ngelawak juga ya pak deri paket komplit nih sudah cantik pintar bisa ngelawak lagi bisa panjang umur fendi kalau sifat istrinya bisa menghibur, "jawab pak jovan tak henti-hentinya memuji adel.
Mereka tidak sadar sedari tadi ada yang sudah iri dengan adel karena dia bisa menikahi tipe pria idamannya, terbesit dalam hati vira untuk merebut laki-laki yang bernama fendi itu.
"akan ku rebut kamu lihatlah nanti gimana hebatnya aku dalam mengoda kamu pasti jatuh kedalam pelukanku, "gumam vira dalam hati tersenyum licik dalam otaknya dia akan banyak rencana yang akan dilakukannya demi bisa merebut calon suami adel,
"tunggu tanggal mainnya akan kurebut calon suamimu, "senyum licik itu terpancar tapi mereka tidak menyadarinya hanya pak deri sesekali curi pandang ke vira, pak deri sudah curiga dia harus berhati-hati dengan vira musuh berkedok sahabat.
"hem hai del salam kenal saya fendi prawira putra dari ibu heni sulistiani dan bapak jovan pratama jujur saya dari pandangan pertama sudah jatuh hati sama kamu maukah kau menikah denganku, "ucap fendi sambil memperlihatkan sebuah cincin emas putih yang sangat indah dan sudah pasti mahal, vira sudah tidak tahan lagi melihat ini dia sudah merencanakan sesuatu tapi bukan untuk saat ini.
"salam kenal kembali saya adelia dwiputri putri dari bapak deri wijaya jujur saya juga sudah menyukaimu pada pandangan pertama tapi apakah ini tidak terlalu cepat bukankah kita baru saja kenal dan kita perlu beradaptasi dulu dengan sikap masing-masing saya tidak mau terjadi sesuatu yang tidak saya inginkan kalau terlalu cepat dan terburu-buru mengambil keputusan lebih baik kita mengenal sikap dan perilaku kita terlebih dahulu apakah kamu setuju mas fendi?, "tanya adel panjang kali lebar.
"baiklah kalau itu mau kamu saya setuju mana baiknya aja tapi saya mohon terima cincin pemberianku ini walaupun kamu belum ingin dilamar anggap saja ini hadiah dariku, "mohon fendi sambil menatap adel.
Adel masih ragu untuk menerima cincin itu atau menolak akhirnya dia menatap ayahnya agar diberi solusi yang terbaik menurut ayahnya.
"kenapa nak menatap ayah seperti itu pasti kamu ingin ayah ada solusi untuk masalah cincin ini?, jawaban ayah sangat setuju terima cincin itu tanda kamu sudah ada yang memiliki walaupun belum resmi tidak baik menolak pemberian orang lain, "jawab pak deri meyakinkan adel.
"baiklah yah adel terima cincin ini demi ayah tapi bukan berarti adel sudah ada yang memiliki adel belum menerima lamaran ini beri waktu sedikit untuk adel memikirkannya, "ucap adel terus terang, sebenarnya adel sudah menyukai sosok fendi dari awal melihatnya tapi dia masih perlu memikirkan untuk menerima lamaran pria ini dia ingin mengenal sosok fendi lebih dalam lagi biar dia tidak salah memilih pasangan nantinya.
"oke tak masalah nak kalau itu pilihanmu tolong cepat beri tau ayah apakah pikiranmu sudah berubah untuk menerima lamaran nak fendi, "jawab pak deri penuh harap kepada anaknya itu.
"mama setuju denganmu nak adel pikiranmu sangat dewasa sekali tidak langsung memutuskan sesuatu dengan cepat karena tak ingin ada kecewa didalamnya kami menghargai keputusanmu itu tapi mama sangat berharap tolong beri tau kami secepatnya keputusanmu selanjutnya mama harap kamu menerima lamaran putra mama karena kamu tipe menantu idaman kami, "ucap buk heni mamanya fendi sambil mengenggam tangan adel penuh harap.
"baik tante terimakasih sudah memberi waktu untuk adel memikirkan apakah adel mau menerima lamaran mas fendi atau tidak karena adel ingin mengenal mas fendi lebih dalam lagi, "jawab adel memeluk buk heni.
"jangan panggil tante dong panggil mama aja karena mama sangat menyukaimu untuk menjadi menantu mama, "ucap buk heni membalas pelukan adel.
"iya ma, "jawab adel, buk heni beralih menatap vira sahabat calon menantunya itu.
"hemm siapa namamu tadi?, "tanya buk heni kepada vira.
"namaku vira tante sahabatnya adel, "jawab vira tersenyum.
"kalau boleh tante tanya apa kamu sudah punya pacar dan umurmu berapa?, "tanya buk heni lagi kepada vira, vira bingung kenapa tante heni nanya soal punya pacar apakah tante heni ingin aku yang jadi menantunya pikir vira sambil melamun, akhirnya adel nyenggol lengan vira.
"hei vir lu ditanyain sama nyokap mas fendi tu kok asyik ngelamun aja kenapa ada yang menganggu isi kepalamu, "bisik adel ditelinga vira.
"eh iya maaf tante vira melamun gak fokus sama pertanyaan tante tadi, belum punya pacar tante kalau umur seumuran adel 23 tahun baru tamat kuliah tante, "jawab vira gugup, jantung vira sudah senam yoga sudah seperti mau copot saking gugupnya, vira berharap dia yang akan menjadi menantunya pak jovan dan buk heni.
"kebetulan sekali sepupunya fendi anak dari adik kandung saya masih jomblo mungkin dia mau dijodohkan sama kamu nanti kita buat jadwal pertemuan kapan kamu bisa ketemuan sama keponakan tante namanya beni, "ucap buk heni menjelaskan kemauannya.
"hem vira pikir-pikir dulu ya tante mau dikasih tau juga bunda sama ayah dirumah nanti vira kabarin aja tante, "jawab vira kecewa dia berharap dijodohkan sama fendi ternyata dengan sepupunya.
"tunggu aja nanti kamu akan menjadi milikku fendi akan ku rebut kau dari adel tunggu tanggal mainnya, "gumam vira dalam hati sambil melirik fendi.
Tanpa disadari oleh vira pak deri ayahnya adel selalu memperhatikan mimik wajah vira yang sangat mencurigakan dan diam-diam mencuri pandang kearah fendi, pak deri harus berhati-hati ular berbisa yang akan menganggu hubungan adel dan fendi rusak dia akan waspada.
"baiklah pak deri terimakasih banyak sudah menyambut dengan sangat baik dan mempersilahkan kami untuk bertamu kerumah anda kami merasa dihargai disini, "ucap pak jovan memberi uluran tangan untuk bersalaman.
"oke sama-sama semoga pertemanan kita selalu terjalin silaturahmi semoga perjodohan anak kita berjalan dengan lancar Aamiin, "jawab pak deri penuh harap dan menyambut uluran tangan pak jovan.
"kami pamit pulang pak deri semoga sehat selalu, "balas pak jovan sembari memeluk pak deri yang langsung dibalas pelukan hangat dari pak deri.
"hati-hati dijalan pak jovan buk heni dan nak fendi, "ucap pak deri sambil melambaikan tangan ke arah mereka.
"assalamualaikum, "balas mereka bertiga serempak.
"waalaikumsalam, "jawab mereka serempak.
Akhirnya pertemuan ini sudah selesai adel tidak sabar untuk menuju tempat tidur dia lelah sekali risih juga dengan dress manik-manik tersebut dan riasan diwajah ingin segera dicucinya sangat menganggu wajah serasa berat.
"huh akhirnya selesai juga tu pertemuan capek banget pengen tidur aja sudah larut malam juga dan baju ini gue mau lepas jadi beban gue aja ni muka juga pengen cepet dicuci berat banget rasanya dimuka huh, "ucap adel sambil menghembuskan napas berat dengan muka capek dan ngantuk.
Sementara vira kebalikan dari adel dia masih diruang tamu sambil menyusun rencana untuk dia merebut fendi dari adel. Akhirnya dia bangkit dari sofa menuju kamar adel sesampai dikamar dia mendapati adel sudah molor ngantuk berat keknya sedangkan vira dia belum membersihkan badannya ataupun wajahnya dia malah bercermin memandang dirinya dikamar mandi.
"apa aku kurang cantik mas fendi sehingga kamu tidak mau melirikku apa kamu suka yang sederhana dan elegan tidak mau yang glamour seperti ini baiklah akan ku turuti maumu itu aku akan berusaha merebutnya dari tangan gadis kusam itu kamu tak pantas dengannya kamu pantasnya bersamaku, "ucap vira tersenyum licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Syofini
ini memang tipikal teman jaman sekarang Thor...cemangat ya...
2022-06-15
0