Sudah seminggu setelah pertemuan itu adel masih belum nerima lamaran fendi dia masih ragu akan berumah tangga secepat ini, yang ada dipikirannya saat ini hanya kebahagiaan ayahnya saja dan dia ingin melanjutkan bekerja setelah wisuda, tapi dia juga berpikir kalau memang dengan dia menikah sama mas fendi bisa buat ayahnya bahagia tidak ada pilihan lain selain menerima lamaran mas fendi walaupun sepenuhnya dia belum siap.
"yah kalau dengan menerima lamaran mas fendi ayah bahagia adel akan lakuin walaupun aku belum siap jadi istri aku hanya ingin ayah bahagia karena cuma ayah satu-satunya harta yang paling berharga hidupku, "ucap adel didalam kamar dia sudah menimbang-nimbang akan menerima lamaran ini untuk kebahagian ayahnya tidak ada pilihan lain selain menerimanya semoga pilihannya ini benar dan tidak mengecewakan.
"semoga benar mas fendi itu baik dan perhatian karena aku tidak pernah namanya pacaran jadi belum pernah sedekat ini dengan pria semoga pilihanku ini benar Aamiin yaAllah dengan melihat sikap dan perilakunya selama seminggu ini dia sangat perhatian dan bersikap sopan terutama sama ayah dia dengan mudahnya akrab sama ayah semoga dan semoga harapanku cuma ingin hidupku sama ayah bahagia terus cuma itu yang aku inginkan yaAllah semoga dikabulkan, "doa adel lagi yang masih setia didalam kamar dia terus memikirkan untuk melanjutkan kehidupan yang selanjutnya yang sebenarnya ada dihatinya masih ragu untuk berumah tangga dia tidak pernah niat untuk secepatnya menikah tujuannya sesudah wisuda ingin bekerja dulu untuk menghasilkan uang sendiri tidak mengandalkan harta ayahnya tapi karena ayahnya terus mendesak ingin cepat-cepat aku menikah ya terpaksa adel menerima lamaran ini.
Akhirnya dia bangkit dari tempat tidur terus mandi dan ganti pakaian santai pagi-pagi gini enaknya lari pagi biar badan rileks dan semangat sebelum itu dia pergi kekamar ayahnya untuk sekalian mengajak pak deri untuk belari pagi.
"yah bangun kita lari pagi yuk biar badan rileks dan bertenaga biar semangat gitu yah, "ucap ayah sambil ketuk-ketuk pintu kamar ayahnya.
"iya nak ayah siap-siap dulu tunggu bentar ,"sahut ayahnya dari dalam kamarnya.
"oke yah aku tunggu diruang tamu, "balas adel menyahut sahutan ayahnya.
Setelah 8 menit menunggu ayahnya akhirnya keluar dari kamarnya yang ada dilantai 1 menghampiri adel yang sedang duduk disofa ruang tamu.
"hei lama gak nungguin ayah?, "tanya pak deri.
"hem gak juga sih ya untung adel nunggu ayah sambil nonton tv jadi gak kerasa ayah sudah selesai yuk yah cepetan pasang sepatunya dulu kita lari pagi bareng, "jawab adel.
"oke kamu tunggu aja didepan pagar ayah pasang sepatu dulu, "ucap pak deri.
"oke cepetan yah, "balas adel sambil tangan dihurupkan seperti mirip oke.
Pak deri sudah siap lari pagi sambil nemuin adel yang sudah menunggu didepan pagar rumahnya.
"ayok nak ayah sudah siap ni sudah juga pasang sepatunya, "ucap pak deri dibalas anggukan adel.
"yuk yah buruan nanti keburu siang jadikan bukan lari pagi jadinya lari siang haha, "jawab adel sambil ngetawain ayahnya yang sedari tadi lama siapnya.
"iya iya maaf maklum ayahkan sudah tua nak bentar lagi keroposan saking tuanya haha, "ucap pak deri sambil ngetawain diri sendiri.
Adel geleng-geleng kepala melihat tingkah ayahnya walaupun sebenarnya ayahnya itu belum tua-tua banget masih kelihatan gagah dan kuat walaupun sudah berumur.
"udah tua tapi masih gagah dan ayah sudah berhasil menjadi ayah yang hebat buat adel terimakasih yah udah sabar selama ini merawat adel dari bayi sampai adel berhasil wisuda doain adel yah semoga sukses untuk membahagiakan ayah, "ucap adel sambil memeluk ayahnya dan hampir menangis tapi sudah dicegah ayahnya agar air mata adel tidak keluar.
"sama-sama sayang itu memang sudah kewajiban seorang ayah kepada anaknya dan kamu adalah harta satu-satunya yang ayah punya, ayah mau kamu selalu bahagia sampai batas umur ayah yang sudah ditentukan sang maha pencipta kalau kamu bahagia ayah pasti bahagia jangan menangis nak jangan pernah keluarkan air mata kalau bukan untuk kebahagiaan, "jawab pak deri membalas pelukan adel dengan hangat.
"iya yah, eh kok kita jadi melow gini sih yaudah yuk yah lanjut lari paginya, "ucap adel sambil tersenyum dia bersyukur bisa memiliki ayah seperti pak deri yang selalu mementingkan kebahagiaannya.
Sesudah mereka lari pagi dan sekitar jam 8 pagi mereka sudah pulang dan sampai rumah, lelah tapi bahagia itu yang dirasakan oleh mereka berdua.
"del ayah kekamar dulu ya ayah mau mandi sekitar jam 9 ayah mau kekantor ingin memastikan kinerja karyawan dan mau memeriksa hasil kerja hari ini, eh satu lagi kamu gak ngantor kan sudah ayah bilang kalau mau kerja ya dikantor ayah dong nak, "ucap pak deri.
"eitz tunggu bentar yah adel ada yang mau adel disampaikan duduk dulu sini, "ajak adel kepada ayahnya .
"emang ada apa ayah buru-buru ni, "jawab pak deri sambil duduk didekat adel.
"hem adel sudah siap menerima lamaran mas fendi yah, "ucap adel sambil menatap ayahnya.
"serius ini beneran kan nak bukan karena kamu terpaksa nerima ini?, "tanya pak deri kaget dengan jawaban anaknya ya karena selama seminggu pak deri sudah sering membujuk adel untuk menerima lamaran itu tapi jawabannya masih sama adel belum siap berumah tangga pak deri juga akhir-akhir ini dia mulai berpikir apa dia terlalu memaksakan kehendaknya hanya karena balas budi.
"ya enggak lah yah adel nerima ini karena adel memang sudah suka sama mas fendi sejak awal bertemu seminggu yang lalu dan dia juga sudah membuktikan kalau dia pantas untuk adel dia sudah menunjukkan sikap perhatian dan tanggung jawabnya insyaAllah pilihan adel ini benar tidak mengecewakan yah, "jawab adel sambil tersenyum.
"Aamiin yaAllah sekali lagi terimakasih nak ayah bersyukur punya anak penurut seperti ini selalu mementingkan kebahagiaan ayahnya padahal ayah sudah berpikir untuk membatalkan saja lamaran ini karena kamu belum siap tapi hari ini ayah dikejutkan dengan jawaban dari kamu yang mau menerima lamaran nak fendi, "ucap pak deri mau menuruti permintaannya.
"sama-sama yah sering banget ayah mengucapkan terimakasih yang seharusnya berterimakasih itu aku karena ayah sudah memilihkan adel laki-laki yang baik dan bertanggung jawab insyaAllah gak salah pilih yah, "balas adel sambil memeluk ayahnya.
"sama-sama ya sudah ayah pamit kekamar dulu mau siap-siap kekantor dan ayah sudah tidak sabar memberitahu pak jovan kabar kalau kamu mau menerima lamaran ini dia pasti bahagia sekali, "ucap pak deri menatap adel sekilas dan berlalu kekamarnya.
Adel mengangguk pertanda dia setuju dengan ayahnya dan dia akhirnya naik kelantai 2 untuk masuk kekamarnya dia ingin istirahat dibalkon kamarnya sambil memandang pemandangan hijau dari pohon-pohon besar yang ada diseberang rumahnya, dia masih memikirkan pilihannya ini benar toh dia juga sudah melihat sikap dan perilaku fendi kepadanya selama seminggu ini sudah cukup baginya untuk menerima lamaran fendi.
Dilantai 1 dalam kamarnya pak deri sudah siap-siap mau kekantor sebelum itu dia sudah menelepon pak jovan untuk datang kekantornya untuk membahas lamaran yang akan dilaksanakan malam ini juga dirumah pak deri yang hanya mengundang keluarga besar mereka saja.
Pak deri sudah menaiki mobilnya yang kendarai sang sopir menuju kantornya, tidak jauh jaraknya dari rumah sekitar 20menit pak deri sudah sampai dikantor dia memasuki kantornya seperti biasa para karyawannya selalu menyapa beliau dan selalu dibalas anggukan kepala sambil tersenyum itulah kenapa para karyawan dikantor pada betah semua karena pemilik perusahaan tempat mereka bekerja sangat ramah dan sopan sebagai atasan sifat sombong itu yang tidak pernah beliau ajarkan kepada anaknya sehingga sifat pak deri yang ramah dan tidak sombong sudah menurun ke sifat anaknya, sekitar 5menit dia sudah sampai didalam ruangannya cukup cepat karena naik pakai lift, tidak lama dari dia sampai ternyata pak jovan sudah sampai sekitar 15menit dan mereka sudah siap membahas tentang lamaran dan pernikahan anak mereka berdua.
"assalamualaikum selamat pagi pak deri apa kabar, "ucap pak jovan menjabat tangan pak deri.
"sangat baik silahkan duduk pak jovan, "balas pak deri membalas menjabat tangan pak jovan.
"oh iya terimakasih, "ucap pak jovan sambil tersenyum.
"baiklah pak langsung pada intinya saja ya alhamdulillah adel anak saya sudah siap menikah dengan fendi dia sudah akan menerima lamaran fendi, saya ingin malam ini fendi siap-siap datang kerumah saya untuk melamar anak saya pak saya tidak banyak mengundang orang hanya keluarga besar kami saja, "ucap pak deri.
"oke terimakasih pak sudah mau menerima lamaran anak saya insyaAllah malam ini kami akan datang kerumah pak deri sekitar jam 7 malam kami sampai pak, "jawab pak jovan.
"tidak perlu berterimakasih pak memang inilah tujuan kita dari awal anda menolong saya dulu kita sudah sepakat untuk menjodohkan anak kita berdua, selamanya kita akan jadi keluarga dengan adanya anak kita bersatu kita bisa selalu mempererat silahturahmi dari teman baik menjadi besan haha, "tawa pak deri yang langsung disambut tawa pak jovan.
"ya ya anda benar sekali pak deri sebentar lagi kita akan jadi besan itulah yang saya harapkan dari dulu karena selama kita berteman anda selalu mengajari saya bersikap peduli dan tolong menolong sesama ciptaan Allah swt, "ucap pak jovan.
"selalu menjadi teman baik selamanya, "ucap pak deri sambil memeluk erat temannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments