NovelToon NovelToon

Sahabatku Selingkuhan Suamiku

Bab1 perjodohan...

"Hai namaku adelia dwiputri berasal dari keluarga kaya raya ayahku adalah pengusaha terkenal, tidak dipungkiri dari kecil hidupku dipenuhi dengan kemewahan tapi itu tidak membuatku sombong dari kecil aku diajari ayah untuk saling berbagi punya ayah yang baik itu adalah anugerah terindahku tapi sayang hidupku tidak pernah merasakan belaian kasih sayang seorang ibu dari cerita ayah, ibu meninggalkan ayah karena bangkrut waktu aku masih bayi ayah sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya tapi ya ibuku tidak mau menunggu ayah bangkit dari keterpurukan justru meninggalkan ayah, untung ada teman ayah yang mau membantunya membuat perusahaannya bangkit kembali dan alhamdulillah usahanya berjalan baik dan lancar sampai sekarang menjadi pengusaha kaya raya, semenjak dari situ ayahku berhutang budi dengan keluarga pak jovan sehingga mereka membuat janji akan menjodohkan aku dengan putra pak jovan".

"adel umur kamu sudah bisa untuk berumah tangga apa kamu belum memikirkan untuk itu nak?, "ucap pak deri kepada adel.

"hem belum yah adel masih mau menikmati perjuangan adel untuk menata karir aku gak mau uang ayah terbuang sia-sia hanya untuk kuliahnya adel, "ucap adel sambil tersenyum menatap ayahnya.

"nak ayah gak pernah merasa uang ayah terbuang sia-sia untuk kuliah kamu itu sudah kewajiban ayah, "ucap pak deri membalas senyuman adel.

"terimakasih banyak yah udah besarin adel seorang diri beruntung adel punya ayah seperti pahlawan, "peluk adel dibalas pak deri.

"sama-sama sayang itu sudah kewajiban ayah, hem nak ada yang mau ayah bicarakan sama kamu, "ucap pak deri melepas pelukan putrinya.

"ada apa yah? bicara aja yah, "ucap adel penasaran.

"nak ayah sudah menjodohkanmu dengan anak dari teman ayah pak jovan, waktu itu pernah ayah ceritakan sama kamu kalau ayah ada hutang budi sama keluarga pak jovan dan ayah sudah berjanji akan menjodohkanmu dengan anaknya, "ucap pak deri, menatap adel dengan hati-hati dia takut adel akan menolak.

"yah apa ini tidak terlalu cepat adel kan baru sudah wisuda belum bekerja adel belum siap untuk berumah tangga yah, "ucap adel menolak keinginan ayahnya dengan cara halus.

"nak ayah sudah tua umur gak ada yang tau sampai kapan ayah cuma mau kamu bahagia dengan pilihan ayah, ayah yakin putra pak jovan itu baik orangnya sayang, "mohon pak deri sambil memegang bahu anaknya.

"tapi yah, "langsung diberi tatapan marah dari ayahnya.

"ayah gak mau ada penolakan tolong terima permintaan ayah kali ini pak jovan sudah banyak membantu ayah pas ayah masih kesulitan mendapat bantuan dengan sukarela pak jovan menolong ayah kalau tidak ada pak jovan belum tentu kamu bisa hidup enak sampai sekarang, "ucap pak deri sambil menatap tajam adel.

"yah balas budi gak harus dengan perjodohan, "tolak adel dengan wajah memelas.

"pokoknya kamu harus turuti perintah ayah gak ada penolakan, "tegas pak deri.

"ayah egois gak ngerti perasaan adel, "ucap adel sambil menahan tangis.

pak deri berlalu dari ruang tamu masuk kekamarnya meninggalkan adel yang sudah menangis.

"kenapa sih ayah gak mau aku kerja dulu atau menata karir dulu percuma kuliah kalau cuma untuk mendapat gelar sarjana aja aku maunya sukses dengan tanganku sendiri, "gumam adel dalam hati.

Malam harinya seperti biasa mereka makan malam yang sudah disiapkan bik asih dimeja makan tidak ada yang bersuara ketika lagi makan, selesai makan adel langsung masuk kamar dia tidak menyapa ayahnya dia masih kesal dengan ayahnya yang mementingkan diri sendiri.

"adel ayah mau bicara sama kamu, "ucap pak deri menatap adel yang langsung menuju kamarnya.

"mau bicara apa lagi yah masih tentang perjodohan itu kan adel sudah bilang belum siap berumah tangga, "ucap adel menatap ayahnya sekilas.

"jangan keras kepala kamu sudah turuti saja permintaan ayah, besok kamu siap-siap keluarga pak jovan akan bertamu kerumah kita jadi kamu harus jaga sikap, "ucap pak deri.

"iya, "jawab adel yang masih kesal langsung masuk kamarnya.

"adel kamu keras kepala sekali kalau sesuatu yang tidak kamu sukai tapi ayah yakin pasti kamu langsung jatuh hati sama putra pak jovan itu ayah sudah melihatnya dan langsung suka dia itu baik tampan dan ramah pasti kamu suka nak, "ucap pak deri berbicara sendiri sambil senyum.

Didalam kamarnya adel masih kesal dengan sikap ayahnya yang mementingkan diri sendiri, akhirnya adel memutuskan untuk menelepon sahabatnya vira untuk curhat.

"halo del tumben nelepon ada apa ni mau curhat ya sini gue dengerin ni telinga udah siap, "ucap vira sahabat adel.

"hehe iya tau aja lu gue mau curhat, "jawab adel sambil ketawa.

"udah paham gue sama lu butuh gue pas ada maunya doang kan, "ledek vira sambil ketawa.

"yee gak juga kali gue bukan sahabat yang seperti lu katakan, "jawab adel gak mau kalah.

"iyaa gak usah banyak drama lu mau curhat apa nih sama gue, "ucap vira penasaran.

"lu tau gak gue mau dijodohkan sama bokap gue gimana nih gue kan maunya kerja dulu atau berkarir dulu kek biar kuliah gue gak terbuang sia-sia vir tolongin gue kepala gue pusing nih bokap gue kalau sudah fix gak mau ngerubah lagi permintaannya itu, "curhat adel.

"ya elah del gue pikir lu mau curhat apa gitu cuma persoalan dijodohkan lu ambil pusing gue nih ya kalau dikasih kesempatan jadi lu gue terima perjodohan itu lu tau sendirikan gue maunya nikah males kerja haha, "ucap vira sambil ketawa ngeledek adel.

"iih lu apaan sih pikirannya dangkal banget deh gimana lu mau sukses kalau gak mau kerja, "ucap adel membalas ngeledek vira.

"tinggal cari cowok yang kaya del bahagia hidup gue, "jawab vira enteng.

"lu gak akan hidup bahagia kalau ngandalin kekayaan orang lain, nih kenapa gue jadi ceramahin lu yak, "ucap adel bingung.

"haha gue cuma bercanda doang del jangan diambil hati, nih ya saran gue lu terima aja dulu perjodohan ini ketemu dulu sama calon suami lu sesekali berbakti kepada orang tua del, "jawab vira dengan entengnya.

"emang lu pikir gue selama ini gak berbakti apa ngeselin lu ya lama-lama nyesel gue curhat sama lu, "kesal adel.

"yak elah del gue kn cuma ngasih saran aja sama lu sebagai sahabat sejati, "jawab vira dengan bangganya.

"iya sih gue juga gak mau ngecewain bokap gue selama ini bokap gue udah ngerawat gue seorang diri dengan sabar ayah gue terpaksa menjodohkan gue dengan anak dari teman ayah karena punya hutang budi dimasa lalu,"ucap adel, merasa bersalah sama ayahnya.

"ya udah lu samperin ayah lu minta maaf dan lu bilang gue terima perjodohan ini simple kan, "tawa vira pecah.

"lu emang suka lihat sahabat sendiri susah lu ngomong simple karena bukan lu yang ngerasainnya, "kesal adel.

"iya iya bawel jangan kesal gitu napa yaudah gue tutup ya teleponnya ada kerjaan dikit nih,"ucap vira.

"iya makasih ya udah dengerin curhatan gue dan ngasih sarannya, bye see you, "ucap adel.

"see you to assalamualaikum, "jawab vira diakhiri dengan salam.

"waalaikumsalam, "dijawab adel.

Sesudah menelepon sahabatnya itu dia akhirnya berpikir untuk menerima perjodohan ini dia gak mau ayahnya kecewa cukup ibunya yang bikin ayahnya kecewa.

Hari sudah semakin larut akhirnya adel memutuskan untuk tidur besok pagi-pagi dia akan membicarakan ini sama ayahnya.

Keesokan harinya adel sudah bangun dari subuh sebelum bicara sama ayahnya adel mau mandi dan shalat subuh terlebih dahulu, sesudah shalat subuh dia keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan yang sudah disiapkan bik asih tapi dia belum melihat ayahnya keluar kamar.

"bik ayah belum keluar kamar ya, "ucap adel bertanya ke bik asih.

"belum non mungkin masih tidur tapi gak biasanya ya tuan belum bangun biasanya beliau yang duluan nungguin non adel dimeja makan, "jawab bik asih.

"iya gak biasanya ayah telat gini bik, yaudah adel mau ketuk pintu kamar ayah dulu mau bangunin, "ucap adel yang dibalas anggukan bik asih.

Akhirnya adel meranjak dari meja makan menuju tempat dimana kamar ayahnya berada, dia sudah didepan pintu kamar ayahnya.

tok tok tok.

"yah bangun udah pagi nih yuk sarapan, "ucap adel sambil mengetuk pintu kamar ayahnya.

"kok gak ada suara yang nyahut apa ayah belum bangun juga ya, "pikir adel.

"apa aku telepon aja mungkin suaraku gak kedengeran nih, "pikir adel lagi.

Adel menuju kamarnya yang ada dilantai 2 sambil berlari ingin mengambil hp nya yang ada dikamar mau nelepon ayahnya.

Sudah ditelepon 2 kali belum diangkat juga ketiga kalinya akhirnya telepon adel diangkat.

"halo yah kenapa kok gak keluar kamar ini udah pagi yuk sarapan, "tanya adel.

"ayah gak mau makan kalau kamu belum terima permintaan ayah, "jawab pak deri.

"ayah kok gitu ini adel ada yang mau dibicarakan cepat ayah keluar kamar kita sarapan bareng, "ucap adel sedikit kesal dengan tingkah ayahnya.

"oke siap baby, "semangat pak deri, dia sudah yakin pasti rencananya untuk melambui adel agar setuju dijodohkan pasti berhasil.

Dan akhirnya pak deri keluar kamar menuju meja makan yang sudah ada adel yang menunggunya.

"masih mau ngambek ya, "ledek adel kepada ayahnya.

"eeh gak ngambek kok cuma kurang semangat aja, "jawab pak deri gelagapan.

"Yuk sarapan yah nanti sudah sarapan kita ngobrol ada yang mau adel sampaikan, "ucap adel yang langsung dapat anggukan dari ayahnya.

Mereka akhirnya sarapan sesudah ada drama sedikit tadi yang dibuat pak deri untuk ngelabui anaknya.

bab2 tamu ayahku...

Sudah sarapan adel mengajak ayahnya pindah ke sofa diruang tamu untuk membicarakan tentang perjodohannya dengan putra pak jovan.

"yah duduk sini ada yang mau adel sampaikan kalau adel mau menerima perjodohan ini, "ucap adel to the point.

"beneran nak ayah senang sekali mendengarnya, terimakasih ya sayang sudah mau menuruti permintaan ayah, "ucap pak deri sambil memeluk adel.

"iya yah maafiin adel ya udah bantah perkataan ayah kemarin, "jawab adel membalas pelukan ayahnya.

"malam ini kamu siap-siap ya nanti ada tamu spesial untukmu, "ucap pak deri semangat.

"siapa sih ya tamu malam ini kek spesial banget gitu untuk adel?, siapa ya beri tau dong, "mohon adel.

"hem siapa ya rahasia dong pokoknya malam nanti kamu siap-siap awas kalau enggak jangan kecewain ayah nak, "ancam pak deri sambil senyum.

"iya siap bos, "balas adel.

"yaudah ayah mau mandi ada meeting hari ini, "ucap pak deri sambil mencium kening adel.

"oke yah adel juga mau siap-siap melamar kerja, "balas adel mencium tangan pak deri.

"kamu ini ada perusahaan ayah sendiri kok mau cari kerja dilain sih kamu itu pewaris tunggal ayah jadi mau gak mau harus kerja dikantor ayah titik, "tekan pak deri kepada adel.

"hem yah tapi adel mau sensasi yang berbeda kalau dikantor ayah kan udah sering aku kesana jadi aku mau melamar kerja diperusahaan lain aja, "ucap adel tersenyum.

"ak boleh anak ayah gak boleh kecapekan atau disuruh-suruh orang lain kalau mau bantu orang lain boleh, "balas pak deri menatap adel serius.

"hem oke baiklah ayahku sayang aku akan memenuhi perintahmu, "lawak adel sambil memberi hormat.

"ada-ada saja kamu ini, "ucap pak deri senyam senyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya.

"yah belum pergi katanya mau meeting hari ini, "tanya adel.

"oh iya ayah lupa, "bergegas pak deri masuk kamarnya untuk mandi dia jadi lupa kalau hari ini meeting penting gara-gara ngobrol dengan adel jadi lupa waktu walaupun seperti itu pak deri bahagia akhirnya adel setuju dengan perjodohannya.

Adel hari ini belum mau pergi kekantor ayahnya dia masih malas niatnya mau melamar kerja diperusahaan lain tapi gak boleh sama ayahnya, ya otomatis adel harus menuruti permintaan ayahnya lagi bagaimanapun satu-satunya keluarga adel hanya ayahnya pak deri.

Yang sebenarnya pak deri rencanakan hari ini bukanlah meeting tapi bertemu pak jovan untuk membahas perjodohan ini dia semangat untuk menemui pak jovan karena adel sudah menyetujuinya, akhirnya pak deri sampai dikantornya yang sudah ditunggu oleh pak jovan teman lamanya itu.

"wah sudah lama kita gak ketemu pak jovan apa kabar,"ucap pak deri menyambut kedatangan pak jovan.

"baik pak deri sangat baik bapak sendiri sudah pasti baik-baik aja kan lihat saja walaupun sudah berumur masih kelihatan segar dan gagah, "ucap pak jovan membalas uluran tangan pak deri.

"wah wah anda pintar sekali memuji saya dan kamu juga masih kelihatan gagahnya walaupun sama-sama sudah berumur, "tawa pak deri disambut tawa pak jovan.

"iya kamu benar pak deri haha, hem kedatangan saya hari ini mau mengingatkan janji kita dulu untuk menjodohkan putraku dan putrimu, bagaimana pak deri apa masih ingat, "tanya pak jovan mengingatkan perjanjian mereka.

"tentu saya masih ingat pak jovan dan saya sudah berhasil membujuk putriku untuk dijodohkan dengan putramu, "jawab pak deri antusias.

"wah benarkah pak deri sungguh cepat kau membujuknya saya sendiri belum memberitahu putraku dengan perjodohan ini mungkin sepulang dari sini akan ku ceritakan, "ucap pak jovan semangat.

"anda kurang cepat pak jovan malam ini ajak keluargamu untuk bertamu kerumahku sambil memperkenalkan anak-anak kita nanti, "jawab pak deri.

"oke pak deri saya akan mengajak istri dan fendi putraku dia pasti akan menyukai putri anda karena dia sangat cantik dipandang mata, "kagum pak jovan.

"hem jangan terlalu memuji putriku karena dia memang cantik, "jawab pak deri tersenyum.

"memang kita tak salah memilih akan perjodohan ini pak deri, "ucap pak jovan.

"iya kamu benar, diminum pak jovan tehnya, "jawab pak deri sambil menawarkan minum.

"oke baiklah, "ucap pak jovan sambil meminum teh.

Setelah mereka membicarakan tentang perjodohan putra putri mereka akhirnya pak jovan pulang ada urusan penting lainnya.

"saya pamit pak deri terimakasih sudah menyambut saya dengan baik saya merasa dihormati, "ucap pak jovan memeluk teman masa lalunya itu.

"sama-sama pak jovan tidak perlu sungkan sama saya kita ini sudah lama berteman hanya saja jarang bertemu, "jawab pak deri membalas pelukan hangat pak jovan.

"tetap selalu terjalin pertemanan kita ini sampai kapanpun, "ucap pak jovan menjabat tangan pak deri.

"tentu pak jovan itu sudah pasti, "jawab pak deri membalas uluran tangan pak jovan.

"saya pamit pak deri, "ucap pak jovan dibalas anggukan kepala pak deri.

Sedangkan adel dirumahnya dia sudah memikirkan seperti apa paras pria yang akan dijodohkan ayahnya, dipikiran adel bagaimanapun parasnya tidak penting yang jauh lebih penting kebahagiaan ayahnya.

"mau pakai baju yang mana ya bingung harus tampil cantik atau biasa aja, "bingung adel, apa lebih baik dia undang vira sahabatnya itu kerumahnya untuk membantunya dia tidak ingin membuat ayahnya kecewa.

"aku harus telepon vira untuk membantuku, "ucap adel angsung mengambil hpnya yang ada diranjang tidurnya.

"halo vir sekarang lu lagi ngapain?, "tanya adel.

"iya halo dirumahnya aja lagi suntuk nih, "jawab vira.

"nah kebetulan gue butuh bantuan lu cepat ku tunggu 15menit kerumah gue please ya, "mohon adel.

"iya iya bawel banget ngerepotin tau gak lu yang dijodohin kok gue yang repot, "kesal vira.

"yak elah vir lu sama sahabat sendiri kok pelit, "ucap adel tanpa rasa bersalah.

"iyaaa gue kesana sekarang tungguin aja, "balas vira terpaksa.

"emmz lu emang sahabat terbaik gue vir, "jawab adel senang.

"lebay lu, "balas vira tersenyum.

tut tut tut.

panggilan dimatiin oleh vira.

"gak ada sopan-sopannya ni anak untung lu sahabat gue kalau gak udah gue lecek lu, "kesal adel panggilannya dimatiin sepihak oleh vira gak ada kata salam juga diakhir telepon.

20menit kemudian akhirnya vira datang dengan membawa mobilnya sudah memasuki pagar rumah adel.

"akhirnya tuh anak datang juga gercep juga ya walaupun telat dikit 5menit gakpapa yang penting dia datang untuk bantu gue, "ucap adel dikamarnya yang buru-buru turun kebawah menyambut kedatangan sahabatnya itu, vira sudah masuk rumah adel yang dibukakan pintunya oleh bik asih tadi.

"hai vir duduk dulu lu mau minum apa, "tanya adel.

"hai juga minum apa aja del gue terima, "jawab vira tersenyum.

"oke bik asih tolong buatin jus jeruk 2 ya kalau bisa cepet ya bik, "perintah adel.

"baik non, "jawab bik asih.

"del mana ayah lu atau masih kerja ya, "tanya vira.

"iya vir ayah masih kerja mungkin sore pulangnya soalnya malam ayah ada tamu spesial untukku katanya, "jawab adel.

"wah seru nih ada tamu spesial, "ucap vira.

"iya makanya gue butuh bantuan lu carikan baju yang cocok untuk ku pakai malam ini gue gak mau ngecewain ayah, "jawab adel.

"itu masalah gampang lu tenang selagi ada gue, "ucap vira meyakinkan.

"lu malam harus nginap disini temenin gue vir, "mohon adel.

"oke tenang aja gue akan selalu bantuin lu, "jawab vira.

Sebelum hari menjelang malam mereka mampir ke mall untuk beli baju untuk adel malam ini biar penampilannya sempurna cuma satu tujuannya agar tidak mengecewakan ayahnya, sudah mendapat yang diinginkan mereka memilih makan direstoran dekat mall dan sesudah itu mereka memilih untuk pulang karena hari sudah sore mungkin ayah adel juga sudah pulang.

"vir yuk pulang udah sore ni pasti ayah sudah pulang juga, "ucap adel memberitahu vira.

"oke les't go, "jawab vira.

Mereka bangkit dari kursi restoran menuju parkiran sebelum itu mereka ke kasir terlebih dahulu untuk membayar.

Sudah didalam mobil dengan vira yang mengemudi karena pakai mobilnya dan akhirnya dalam waktu 20menit mereka sampai didepan rumah pak deri ayah adel, setelah itu pagar dibuka oleh satpam agar mobil vira bisa masuk.

Sudah turun dari mobil mereka langsung masuk rumah dan menuju kamar.

"udah pulang del darimana kamu?, "tanya pak deri.

"hem dari mall yah beli baju untuk ku pakai malam ini ditemani vira, "jawab adel santai.

"oh bagus itu berarti kamu masih memikirkan penampilanmu dan kamu vira malam ini temani adel ya kalau bisa nginap, "ucap pak deri senang dengan jawaban adel.

"baik om memang tujuanku untuk menemani adel, "jawab vira tersenyum, dibalas anggukan kepala oleh pak deri.

Dan mereka menuju kamar tidur adel dilantai 2 istirahat ejenak karena lelah mengitari mall siang tadi, kalau tujuannya bukan untuk tidak mengecewakan ayahnya adel paling malas keluar rumah kalau gak penting apalagi ke mall berbanding terbalik dengan vira dia suka sekali yang namanya shopping jadi dia butuh pria kaya untuk memenuhi keinginannya, jam menunjukkan pukul jam 4 sore mereka masih ada waktu untuk tidur sebentar sebelum siap-siap menyambut tamu ayahnya itu.

Hai guys assalamualaikum salam kenal saya author baru dimangaToon semoga senang dengan karyaku, selamat tidur semua semoga mimpi indah😘😴.

Bab3 tamu spesial untukku...

Jam menunjukkan sudah pukul setengah 6 sore adel meranjak dari tempat tidur untuk mandi tidak lupa dia membangunkan vira sahabatnya dari kecil.

"vira bangun udah mau magrib nih gue mandi duluan ya, "ucap adel.

"iya, "jawab vira singkat dia masih ngantuk.

"dasar pemalas ayok bangun udah mau magrib mandi abis itu shalat magrib, "kesal adel dengan sikap acuh vira.

"iyaaa gue bangun nih gue dulu yang mandi atau lu?, "tanya vira.

"gue dulu lu tunggu aja bentar gak lama kalau gue mandi, "jawab adel.

"iya iya cepetan dong tadi maksa banget bangunin gue dih mandi sana,"sungut vira sambil manyun.

"iya bawelku,"gemas adel sambil cubit pipi vira.

"lu kalau marah tambah jelek haha, "ledek adel.

"yaudah mandi sana ngeselin banget sih, "kesal vira.

Setelah mandi adel mempersilahkan vira mandi juga jamnya sudah pukul 17.40 bentar lagi magrib gak lupa mereka menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.

"vir mandi sana abis itu kita shalat bareng,"ucap adel.

"iya del gue mandi dulu tungguin gue, "jawab vira.

"iya cepetan dong bentar lagi azan ni nanti telat shalatnya, "ucap adel sambil menatap vira sekilas.

"iya bawel, "jawab vira senyum.

Akhirnya vira sudah mandi dan memakai baju tidur tidak lupa ambil wudhu karena sudah azan magrib.

"del lu aja ya yang didepan gue dibelakang tapi shalatnya sendiri-sendiri aja, "ucap vira.

"sebarisan aja gakpapa walaupun shalatnya sendiri-sendiri, yaudah pasang mukenanya sebelum waktunya abis ni, "jawab adel.

"iya del kita sebarisan aja, "ucap vira mempercepat memasang mukena.

Sesudah shalat mereka siap-siap untuk makan malam sebelum tamu spesial itu datang, mereka keluar dari kamar menuju meja makan yang sudah disiapin bik asih dan ternyata sudah ada pak deri yang sudah menunggu mereka berdua dimeja makan.

"sudah shalat magrib belum kalian berdua, "tanya pak deri.

"sudah om tadi shalatnya barengan sama adel tapi bacaanya sendiri-sendiri, "jawab vira.

"hem bagus itu namanya wanita shalihah jangan pernah tinggalkan kewajiban kita sebagai umat muslim ingat itu, "ucap pak deri mengingatkan.

"iya yah, iya om, "jawab mereka berdua serempak.

Seperti biasa rutinitas mereka dimeja makan tidak ada yang bersuara hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu dalam genggaman mereka bertiga.

Sudah makan malam pak deri mengingatkan adel untuk siap-siap ganti baju karena sebentar lagi tamu spesial mereka datang janjinya sekitar jam 8 sesudah isya mereka sampai.

"del siap-siap kamu ganti bajumu itu penampilan kamu malam ini harus sempurna biar ayah gak kecewa, "ucap pak deri sedang menatap serius ke putrinya.

"oke yah tunggu aku mau siap-siap dulu, yuk vir dandani aku ya hehe, "balas adel.

"iya ayok jangan kelamaan nanti mereka sampai lu belum dandan gini masih pakek baju tidur lagi, "jawab vira sedikit sebal dengan tingkah sahabatnya itu seperti memang menunda-nunda waktu.

"oke baiklah bukbos, "ledek adel sambil tangan seperti memberi hormat.

"masih sehatkan lu?, "ucap vira sambil pegang kening sahabatnya itu.

"lihat anak om satu ini udah putus syarafnya, "kesal vira masih diledek oleh adel yang masih cekikikan.

"gakpapa vira walaupun dia gedek tapi om tetap sayang adel, "ucap pak deri dibalas tawa vira.

"gedek berarti sedeng dong om, "tawa vira dengan nada ngeledek.

"udah gue gak mau ganti baju males biarin baju tidur ini aja, "kesal adel.

"yak elah ngambek kek anak kecil aja lu, udah yuk kekamar biar gue dandani lu jadi cantik, "ucap vira diberi anggukan pak deri.

"emang lu pikir gue gak cantik selama ini perasaan memang dari dulu walaupun gak dandan, "jawab adel dengan bangganya.

"ya serah lu yuk buruan nanti om jovan sama keluarga sampai sini lu belum juga dandan, "kesal vira.

"iya, "balas vira singkat.

Akhirnya mereka menuju kamar tidur adel dan vira sudah siap mendandani adel secantik mungkin dia juga penasaran seperti apa calon suami sahabatnya itu.

Vira memilih baju dress lengan panjang dan roknya selutut dan rambutnya diurai bergelombang diberi conditioner biar lembut wajah adel dirias senatural mungkin tapi tetap cantik dengan eyeshadow warna coklat ada gliternya senada dengan dress yang dipakai adel, akhirnya vira sudah mendandani adel semaksimal mungkin agar terlihat sederhana tapi elegan gak salah adel memilih sahabatnya itu untuk dandani dia terlihat dicermin begitu kagumnya dia melihat dirinya sendiri dicermin dia tidak percaya ini dirinya.

"wah vir ini gue kan kok cantik banget gak salah lihatkan gue mata gue masih sehatkan, "ucap adel masih gak percaya.

"iya itu lu makanya sering-sering dandan biar tau lu itu cantik ini gak muka kusam gak pernah perawatan padahal harta bokap lu banyak gak akan habis walaupun lu perawatan tiap hari belajar sayangi diri lu sendiri del jangan acuh nanti lu sendiri yang nyesel, "ucap vira panjang lebar menjelaskan agar adel mau perawatan.

"ya gue males aja perawatan buang-buang waktu gue aja mending tidur kalau bosen main game dilaptop haha, "jawab adel enteng.

"serah lu tapi saran gue kalau sudah nikah sering-sering perawatan nanti suami lu kepincut wanita lain mau lu?, "kesal vira.

"iya iya makasih lu udah mau ngingatin gue untuk perawatan emang gue pikir-pikir gak salahnya gue mulai perawatan diri rasanya badan gue gatel karena gak pernah perawatan haha, "tawa adel pecah meledek dirinya sendiri.

"nah bagus sering-sering introspeksi diri, "ledek vira.

"yaudah yuk kebawah kasian bokap gue udah nunggu lama apalagi jam udah pukul setengah 8 bentar lagi mereka datang, "ucap adel.

"oh iya lu sih ngajakin gue ngobrol jadi lama kan mana gue belum ganti baju, lu duluan aja kebawah temuin om biar gue nyusul nanti, "jawab vira dibalas anggukan adel.

"iya jangan lama-lama gak usah dandan ganti baju aja lu, "ucap adel berlalu meninggalkan vira dikamarnya menuju ruang tamu.

"iya bawel banget sih, gue harus dandan juga dong bisa jadi tamu spesial itu pria tampan apalagi kaya wah idaman banget kalau misalnya adel gak mau perjodohan ini biar gue yang ambil haha, "gumam vira tersenyum licik.

Adel sudah turun dari lantai 2 kamarnya menuju ruang tamu yang sudah ditunggu pak deri sedari tadi.

"nak ini kamu cantik sekali ayah sampai pangling karena gak pernah lihat kamu dandan, "ucap pak deri terkesima melihat penampilan adel malam ini yang sederhana tapi elegan.

"serius yah berarti adel gak akan kecewakan ayah dong pastinya, "jawab adel percaya diri.

"iya kamu cantik sekali ayah yakin pasti pandangan pertama kalian langsung jatuh hati karena kalian berdua sama-sama cantik dan tampan, "ucap pak deri gak sabar bertemu calon menantunya itu.

"iya semoga yah, "jawab adel singkat.

"udah jam 19.55 kok vira belum turun juga kan bentar lagi mereka sampai, "ucap adel khawatir kalau sahabatnya itu gak mau turun.

"adel jemput vira dulu yah sebelum mereka datang, "ucap adel menatap ayahnya yang langsung diberi anggukan pak deri.

Adel terpaksa kembali ke kamarnya ingin lihat sahabatnya itu lagi ngapain bisa memakan waktu 15 menit padahal kalau cuma ganti baju aja paling lama 5 menit pikiran adel mengatakan kalau vira gak mau turun menemani dia diruang tamu, sesampai didepan pintu kamar ceklek dibukanya pintu dan dia terkejut melihat penampilan vira glamour melebihi dirinya berbanding terbalik dengan pemikiran dia tadi yang dipikirnya vira gak mau turun dia jadi heran kok vira dandannya seperti menghadiri pesta hiasannya juga agak tebal tapi gak menor.

"hei lu lama banget ditungguin juga katanya tadi mau ganti baju kok dandanan kamu seperti mau ke pesta aja, "heran adel menatap vira.

"eh gak cuma gak mau dibilang kok sahabatnya adel penampilan biasa aja, cuma takut direndahin aja kok del gak ada maksud apa-apa kok tenang aja gue ini sahabat lu kenapa tatapan lu seperti penuh selidik gitu, "jawab vira setenang mungkin dia takut adel curiga.

"gue gak maksud apa-apa gue cuma heran kok dandanan lu kek mau kepesta aja gitu, "jujur adel.

Hp adel berdering dilihat ternyata ayahnya nelepon, pak deri memberitahu adel bahwa keluarga pak jovan sudah tiba.

"viraaa ayok cepetan lama banget dari tadi gak selesai, ini bokap gue nelepon mereka sudah tiba ada diruang tamu, "kesal adel sambil menarik tangan vira.

"iihh pelan-pelan tangan gue sakit lu tarik, gue belum selesai nih dikit lagi, "ucap vira masih dengan santainya dandan.

"gak ada waktu lagi serah lu mau selesai belum kita harus turun, "paksa adel menarik tangan vira sesampai ditangga dilepaskan tangan vira karena malu dilihat keluarga pak jovan.

Mereka turun tangga keluarga pak jovan melihat ke tangga mereka fokus dengan dua gadis yang sangat cantik, dia penasaran yang mana anak pak deri karena dia bertemu dengan adel pas adel gak dandan sama sekali jadi dia agak pangling.

"cantik sekali mereka boleh saya tanya pak yang mana anak anda?, "tanya pak jovan tidak sabar mengetahui yang mana anak pak deri.

"anak saya yang pakai dress warna coklat muda yang ada manik-maniknya dibagian depan, "jawab pak deri heran melihat penampilan vira seperti mau kepesta sangat glamour.

"wah cantik sekali anak anda sederhana tapi elegan saya suka itu tidak salah saya menjodohkan fendi dengan adel mereka terlihat cocok sekali ya pak deri, "ucap pak jovan disambut senyuman dibibir pak deri dan fendi pada pandangan pertama dia sudah kagum dengan sosok adelia dwiputri penampilan yang sederhana tapi elegan itu berhasil mencuri hati seorang fendi pengusaha muda tampan dan kaya raya.

Diam-diam vira langsung menyukai fendi dia pria idamannya pria tampan dan kaya raya dia sangat menginginkan sosok seperti fendi terbesit sifat iri vira terhadap adel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!