Nara
Arga Danuarta Lelaki matang berumur 40 tahun
Faranisa Inara perempuan cantik berumur 20 tahun
Dina Lestari istri pertama Arga.
Berumur 35 tahun
Siska Sriharja istri ke dua Arga
Berumur 32 tahun
Melani istri ke tiga Arga
Berumur 29 tahun
Andi Wijaya, adalah asisten sekaligus merangkap menjadi seketaris Arga.
Berumur 30 tahun
Andi bukan hanya sekedar Asisten atau seketaris, namun Andi juga sahabat Arga sejak masih duduk di bangku sd sampai dia sukses sekarang.
Memiliki sikap bar bar, ramah, dan asik, namun kepintaran nya sama rata-rata dengan Arga.
Namun Andi hanya keluarga sederhana saja, dan bisa sukses atas bantuan dari Arga.
****
Pagi hari di kediaman mewah Arga Danuarta.
Lelaki matang yang berumur 40 tahun kerap di juluki raja bisnis.
Memiliki sikap dingin, arogan, dan pemarah.
Namun tidak dengan nenek nya, yang selalu menurut apa kemauan nenek nya.
Termasuk harus menikahi anak-anak dari rekan bisnis ayah Arga.
Bahkan di hari bersamaan denga waktu berbeda.
Dengan ancaman sang nenek akan bunuh diri dengan meminum racun tikus.
Di balik itu semua, karena sang nenek ingin memiliki keturunan yang banyak di waktu yang singkat.
Karena sang nenek hanya memiliki satu orang anak yaitu ayah Arga yang bernama Diat Danuarta.
Sang nenek tidak ingin, jika penerus nya hanya sedikit saja.
Maka dari itu sang nenek meminta Arga menikahi perempuan pilihan nya sekaligus tanpa ada penolakkan.
Mau tidak mau, Arga harus menuruti nya, karena jika tidak sang nenek akan benar-benar bunuh diri.
Namun tanpa sepengetahuan sang nenek, selama tiga tahun menikah.
Arga tidak pernah sama sekali menyentuh ke tiga istri nya.
Arga akan meniduri istri-istri nya bergantian, namun tidak untuk menyentuh nya.
Awalnya ketiga sang istri perotes, namun dengan ancama Arga yang membuat nyali ketiga istri nya menciut.
Arga mengancam akan membuat orang tua istri-istri nya akan mengalami kebangkrutan, hingga tidak tersisa seperti tanah rata.
Dan akan membuat mereka semua menjadi gelandangan di pinggir jalan.
Ketiga istri Arga tidak ada yang berani.
Namun mereka bertiga bisa tenang, karena Arga selalu memberi apa saja yang mereka inginkan, terkecuali nafkah batin.
Sehingga Arga di cap sebagai lelaki mandul, karena ketiga istri nya tidak ada yang bisa hamil.
Namun Arga hanya bersikap acuh tak acuh saja.
Karena dia tidak ingin menyentuh wanita yang tidak dia cintai.
Arga bukanlah lelaki penggila semua wanita yang suka bermain dengan banyak wanita di luaran.
Bahkan Arga merasa sangat jijik dengan wanita-wanita j****g.
"Pagi nenek ku sayang," ucap Arga sambil mencium pipi sang nenek.
"Pagi juga cucu nenek," senang sekali kamu memangnya ada apa,?" jawab nenek Arga.
"Tidak ada apa-apa nek," ucap Arga dan sambil memakan makanan nya.
Tidak lama setelah itu, ke tiga istri Arga datang bersamaan sambil menduduki bangku mereka masing-masing.
Sebelum Arga pergi ke kantor.
Arga mengatakan saat masih di meja makan, bahwa Arga akan pergi untuk berbisnis selama satu minggu dan tidak akan pulang ke rumah.
Dan setelah itu Arga langsung meninggalkan meja makan tanpa bersuara lagi.
Ke tiga istri Arga sudah biasa seperti itu yang selalu di tinggal Arga kapan saja.
Yang penting uang tetap jalan dan isi tas brandad mereka selalu terisi penuh.
Bisa shopping, ke salon, arisan para sosialita dan jalan-jalan ke luar negri.
Namun sang nenek juga tidak mempermasalahkan itu semua, karena sang nenek menyangka cucu nya memang mandul.
Jadi anggaplah mempunyai istri itu sebagai menutup aib keluarga.
Saat di kantor Arga dan Andi duduk bersana.
"Yakin bro loe mau hangout,?" ucap Andi kepada Arga.
"Iya otak gue perlu istirahat dulu selama satu minggu dan loe harus temanin gue,!" jawab Arga.
"Kemana tujuan kita,?" ke bali, ke jerman, atau bahkan kita akan keliling dunia,? ucap Andi.
"Tidak semua nya," kita akan ke perdesaan.!
"Whattttttt?????, apa gue tidak salah dengar, ucap Andi.
Andi memang orang sederhana, namun dia tidak pernah tinggal di desa.
Maka dari itu, sikap nya tidak pernah salah jika sedikit agak sombong.
Sedangkan selama mengenal Arga, Andi tidak pernah sekalipun mendengar Arga mengajak nya bepergian ke tempat-tempat yang berbau perdesaan.
"Kenapa, ada yang salah,?" jawab Arga.
"Tidak, hanya terkejut saja," apa yang akan kita lakukan di perdesaan,? ucap Andi.
"Selain berlibur, gue juga ingin membeli tanah di sana," untuk persiapan masa tua gue nanti, jawab Arga
"Tidak salah dengar kan gue, loe mau tinggal di perdesaan jika tua nanti,?" ucap Andi.
"Tidak," jawab Arga.
Jika jawaban Arga sudah singkat, maka itu artinya, keinginan Arga tidak bisa di rubah lagi.
"Terus kapan kita berangkat,?" ucap Andi.
"Sore ini, setelah miting selesai dengan perusahaan xxx," kita langsung berangkat, dan pekerjaan bisa kita kerjakan sambil berlibur.
Setelah kedua bersahabat ini selesai merencanakan keinginan sang bos besar.
Mereka pergi untuk miting dengan perusahaan yang akan membuat kerja sama.
Setelah mereka sampai di restoran, tempat mereka membuat janji.
Datanglah rekan bisnis Arga bersama seorang wanita cantik dan berpakaian dengan kekurangan bahan.
Mereka saling berjabat tangan dan berkenalan menyebutkan nama mereka masing-masing.
"Senang bisa kerja sama dengan anda tuan Arga," ucap Laksman rekan yang akan bekerja sama dengan perusahaan besar Arga.
"Saya juga senang tuan Laksman, semoga kerja sama kita bisa saling meuntungkan," jawab Arga.
Sedangkan seketaris tuan Laksman sedari tadi menggerak-gerakkan kaki nya seperti cacing kepanasan.
Seketaris tuan Laksman mengira kaki yang di elus-elus nya sedari tadi pakai kaki nya.
Menyangka itu adalah kaki Arga, namun tanpa dia sadari itu adalah kaki Andi.
Seketaris tuan Laksman bukan bekerja sebagai seketaris saja, namun juga sebagai patner ranjang tuan Laksman.
Saat Laksman membutuhkan kehangatan, tanpa susah payah mengajak sang istri kesana kemari, Dara lah yang akan selalu siap kapan pun Laksman mebutuhkan.
Laksman paham jika sang seketaris seperti menggoda Arga.
Laksman cepat-cepat memutuskan untuk segera berpamitan, agar bisa memberi pelajaran dengan Dara yang sudah berani menggoda laki-laki lain.
"Kalo begitu maapkan saya tuan Arga, pertemuan kita hari ini cukup sampai di sini dulu," karena saya lupa, istri saya di rumah sudah menunggu, ucap Laksman kepada Arga yang merasa tidak enak hati.
"Tidak masalah tuan Laksman," jawab Arga.
Mereka ber empat berpisah dan meakhiri pertemuan mereka yang membuat Laksman merasa geram dan ingin cepat-cepat memberi pelajaran Dara di atas ranjang panas nya.
Ikutin terus gaes 🤗🤗🤗🤗
Jangan lupa Like, Komen dan Vote 😊😊😊🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Achmad Agung
visual nya koq gak bisa di buka kak
2025-01-28
0
Adila Ardani
paling suka baca kalau di awal udh muncul visualnya
2023-01-02
1
Sugiharti Rusli
sepertinya menarik jalan ceritanya
2022-08-11
1