NovelToon NovelToon

Nara

Visual

Arga Danuarta Lelaki matang berumur 40 tahun

Faranisa Inara perempuan cantik berumur 20 tahun

Dina Lestari istri pertama Arga.

Berumur 35 tahun

Siska Sriharja istri ke dua Arga

Berumur 32 tahun

Melani istri ke tiga Arga

Berumur 29 tahun

Andi Wijaya, adalah asisten sekaligus merangkap menjadi seketaris Arga.

Berumur 30 tahun

Andi bukan hanya sekedar Asisten atau seketaris, namun Andi juga sahabat Arga sejak masih duduk di bangku sd sampai dia sukses sekarang.

Memiliki sikap bar bar, ramah, dan asik, namun kepintaran nya sama rata-rata dengan Arga.

Namun Andi hanya keluarga sederhana saja, dan bisa sukses atas bantuan dari Arga.

****

Pagi hari di kediaman mewah Arga Danuarta.

Lelaki matang yang berumur 40 tahun kerap di juluki raja bisnis.

Memiliki sikap dingin, arogan, dan pemarah.

Namun tidak dengan nenek nya, yang selalu menurut apa kemauan nenek nya.

Termasuk harus menikahi anak-anak dari rekan bisnis ayah Arga.

Bahkan di hari bersamaan denga waktu berbeda.

Dengan ancaman sang nenek akan bunuh diri dengan meminum racun tikus.

Di balik itu semua, karena sang nenek ingin memiliki keturunan yang banyak di waktu yang singkat.

Karena sang nenek hanya memiliki satu orang anak yaitu ayah Arga yang bernama Diat Danuarta.

Sang nenek tidak ingin, jika penerus nya hanya sedikit saja.

Maka dari itu sang nenek meminta Arga menikahi perempuan pilihan nya sekaligus tanpa ada penolakkan.

Mau tidak mau, Arga harus menuruti nya, karena jika tidak sang nenek akan benar-benar bunuh diri.

Namun tanpa sepengetahuan sang nenek, selama tiga tahun menikah.

Arga tidak pernah sama sekali menyentuh ke tiga istri nya.

Arga akan meniduri istri-istri nya bergantian, namun tidak untuk menyentuh nya.

Awalnya ketiga sang istri perotes, namun dengan ancama Arga yang membuat nyali ketiga istri nya menciut.

Arga mengancam akan membuat orang tua istri-istri nya akan mengalami kebangkrutan, hingga tidak tersisa seperti tanah rata.

Dan akan membuat mereka semua menjadi gelandangan di pinggir jalan.

Ketiga istri Arga tidak ada yang berani.

Namun mereka bertiga bisa tenang, karena Arga selalu memberi apa saja yang mereka inginkan, terkecuali nafkah batin.

Sehingga Arga di cap sebagai lelaki mandul, karena ketiga istri nya tidak ada yang bisa hamil.

Namun Arga hanya bersikap acuh tak acuh saja.

Karena dia tidak ingin menyentuh wanita yang tidak dia cintai.

Arga bukanlah lelaki penggila semua wanita yang suka bermain dengan banyak wanita di luaran.

Bahkan Arga merasa sangat jijik dengan wanita-wanita j****g.

"Pagi nenek ku sayang," ucap Arga sambil mencium pipi sang nenek.

"Pagi juga cucu nenek," senang sekali kamu memangnya ada apa,?" jawab nenek Arga.

"Tidak ada apa-apa nek," ucap Arga dan sambil memakan makanan nya.

Tidak lama setelah itu, ke tiga istri Arga datang bersamaan sambil menduduki bangku mereka masing-masing.

Sebelum Arga pergi ke kantor.

Arga mengatakan saat masih di meja makan, bahwa Arga akan pergi untuk berbisnis selama satu minggu dan tidak akan pulang ke rumah.

Dan setelah itu Arga langsung meninggalkan meja makan tanpa bersuara lagi.

Ke tiga istri Arga sudah biasa seperti itu yang selalu di tinggal Arga kapan saja.

Yang penting uang tetap jalan dan isi tas brandad mereka selalu terisi penuh.

Bisa shopping, ke salon, arisan para sosialita dan jalan-jalan ke luar negri.

Namun sang nenek juga tidak mempermasalahkan itu semua, karena sang nenek menyangka cucu nya memang mandul.

Jadi anggaplah mempunyai istri itu sebagai menutup aib keluarga.

Saat di kantor Arga dan Andi duduk bersana.

"Yakin bro loe mau hangout,?" ucap Andi kepada Arga.

"Iya otak gue perlu istirahat dulu selama satu minggu dan loe harus temanin gue,!" jawab Arga.

"Kemana tujuan kita,?" ke bali, ke jerman, atau bahkan kita akan keliling dunia,? ucap Andi.

"Tidak semua nya," kita akan ke perdesaan.!

"Whattttttt?????, apa gue tidak salah dengar, ucap Andi.

Andi memang orang sederhana, namun dia tidak pernah tinggal di desa.

Maka dari itu, sikap nya tidak pernah salah jika sedikit agak sombong.

Sedangkan selama mengenal Arga, Andi tidak pernah sekalipun mendengar Arga mengajak nya bepergian ke tempat-tempat yang berbau perdesaan.

"Kenapa, ada yang salah,?" jawab Arga.

"Tidak, hanya terkejut saja," apa yang akan kita lakukan di perdesaan,? ucap Andi.

"Selain berlibur, gue juga ingin membeli tanah di sana," untuk persiapan masa tua gue nanti, jawab Arga

"Tidak salah dengar kan gue, loe mau tinggal di perdesaan jika tua nanti,?" ucap Andi.

"Tidak," jawab Arga.

Jika jawaban Arga sudah singkat, maka itu artinya, keinginan Arga tidak bisa di rubah lagi.

"Terus kapan kita berangkat,?" ucap Andi.

"Sore ini, setelah miting selesai dengan perusahaan xxx," kita langsung berangkat, dan pekerjaan bisa kita kerjakan sambil berlibur.

Setelah kedua bersahabat ini selesai merencanakan keinginan sang bos besar.

Mereka pergi untuk miting dengan perusahaan yang akan membuat kerja sama.

Setelah mereka sampai di restoran, tempat mereka membuat janji.

Datanglah rekan bisnis Arga bersama seorang wanita cantik dan berpakaian dengan kekurangan bahan.

Mereka saling berjabat tangan dan berkenalan menyebutkan nama mereka masing-masing.

"Senang bisa kerja sama dengan anda tuan Arga," ucap Laksman rekan yang akan bekerja sama dengan perusahaan besar Arga.

"Saya juga senang tuan Laksman, semoga kerja sama kita bisa saling meuntungkan," jawab Arga.

Sedangkan seketaris tuan Laksman sedari tadi menggerak-gerakkan kaki nya seperti cacing kepanasan.

Seketaris tuan Laksman mengira kaki yang di elus-elus nya sedari tadi pakai kaki nya.

Menyangka itu adalah kaki Arga, namun tanpa dia sadari itu adalah kaki Andi.

Seketaris tuan Laksman bukan bekerja sebagai seketaris saja, namun juga sebagai patner ranjang tuan Laksman.

Saat Laksman membutuhkan kehangatan, tanpa susah payah mengajak sang istri kesana kemari, Dara lah yang akan selalu siap kapan pun Laksman mebutuhkan.

Laksman paham jika sang seketaris seperti menggoda Arga.

Laksman cepat-cepat memutuskan untuk segera berpamitan, agar bisa memberi pelajaran dengan Dara yang sudah berani menggoda laki-laki lain.

"Kalo begitu maapkan saya tuan Arga, pertemuan kita hari ini cukup sampai di sini dulu," karena saya lupa, istri saya di rumah sudah menunggu, ucap Laksman kepada Arga yang merasa tidak enak hati.

"Tidak masalah tuan Laksman," jawab Arga.

Mereka ber empat berpisah dan meakhiri pertemuan mereka yang membuat Laksman merasa geram dan ingin cepat-cepat memberi pelajaran Dara di atas ranjang panas nya.

Ikutin terus gaes 🤗🤗🤗🤗

Jangan lupa Like, Komen dan Vote 😊😊😊🙏🙏🙏🙏

Pertemuan

Setelah Arga dan Andi berpisah bersama Laksman.

Arga tertawa terbahak-bahak melihat kekonyolan sahabat nya itu.

Bagaimana tidak, mata Andi selalu pokus ke depan rekan bisnis nya itu menjelaskan semua rincian tentang perusahaan.

Namun hati dan perasaan nya selalu menerima jika ada seseorang yang sedang bermain-main.

Andi dalah seorang yang cepat peka terhadap setiap lawan nya.

Tak salah jika ada orang luar yang ingin bermain-main dengan perusahaan, Andi cepat menangkap semua gerak-gerik lawan yang main curang.

Setelah mereka keluar dari restoran.

Arga dan Andi menaiki mobil mewah nya menuju tempat tujuan yaitu perdesaan.

Arga ingin mencari ketenangan selama satu minggu di perdesaan.

Walaupun Arga di juluki sebagai raja bisnis dengan sejumlah kekayaan yang dia miliki.

Namun di sisi hati nya yang terdalam, dia adalah lelaki yang paling kesepian.

Dari kecil sudah tanpa kedua orang tua dan hanya tinggal bersama sang nenek.

Di paksa menjadi dewasa untuk menjalankan semua perusahaan.

Arga tidak memiliki waktu bermain seperti pada anak-anak seumur nya.

Di usia Arga sepuluh tahun.

Arga sudah mulai bermain dengan laptop dan beberapa berkas-berkas.

Tidak salah jika sekarang Arga sangat mendunia dengan kepintaran yang dia miliki.

Di usia nya yang sudah kepala empat, Arga sama sekali belum menemukan cinta sejati nya.

Entah seperti apa perempuan yang Arga cari, yang pasti tidak seperti ke tiga istri nya di rumah.

Hingga beberapa jam lama nya mereka berada di perjalanan.

Akhirnya Arga dan Andi sampai ke tempat yang mereka tuju.

Yaitu sebuah villa yang tidak terlalu besar, namun sangat indah dan tentu nya juga sangat bersih.

Tempat ini adalah hasil rekomendasi dari rekan bisnis Arga.

Dia mengatakan bahwa ada tempat yang pemandangan dan alam sekitar nya dapat membuat hati menjadi tenang dan damai.

Arga dan Andi menemui penjaga villa tersebut untuk meminta izin selama seminggu berada di sini.

"Assalamu Alaikum," ucap Arga dan Andi bersamaan.

"Wa Alaikum salam," jawab seorang gadis cantik, berambut panjang, kulit putih dan mata indah.

Deggggggggggggg

Tiba-tiba saat mata mereka saling berpandangan jantung Arga berdetak sangat cepat.

Arga tidak pernah merasakan seperti ini sebelum nya.

Bahkan Arga yang selalu tidur di samping istri-istri nya juga tidak pernah merasakan ada getaran aneh seperti ini.

"Maap om, ada yang bisa saya bantu,?" ucap gadis tersebut yang bingung melihat tingkah ke dua lelaki tua di depan nya ini.

"Saya ingin bertemu dengan pemilik villa ini," ucap Arga dengan nada tegas nya.

"Maap om, kebetulan penjaga villa di sini pergi ke kota, untuk bertemu dengan kerabatnya," jawab gadis cantik tersebut.

"Terus anda ngapain berada di sini, jika penjaga villa nya tidak ada,?" ucap Andi yang mulai berbicara.

"Saya di sini sedang membersihkan villa ini om, karena setiap hari nya memang ini pekerjaan saya," jawab gadis cantik tersebut.

"Kalo boleh tau siapa nama kamu,?" ucap Arga yang sedari tadi sudah penasaran dengan gadis cantik tersebut.

"Kenalkan om nama saya Faranisa Inara," bisa di panggil Nara om, jawab Nara.

"Owhhhh nama kamu Nara," dan kenalkan nama aku Dirga Danuarta dan ini sahabat aku Andi wijaya, ucap Arga.

"Salam kenal om," jawab Nara.

"Terus jika tidak ada penjaga di sini, bagaimana kami akan tidur malam ini,?" jawab Arga.

"Sebentar om, saya akan lihat dulu apakah ada kunci yang di tinggal," jawab Nara.

Tidak berapa lama Nara kembali lagi dan membawa kunci villa tersebut.

Dan cepat-cepat membuka villa untuk ke dua lelak itu.

"Silahkan masuk om,!" ucap Nara yang menunjukkan ruangan-ruangan yang ada di villa ini.

"Di sini hanya ada dua kamar om, dan kamar utama ada di sebelah sana,!" sebenarnya kamar utama tidak terlalu besar om, cuman di ruangan itu biasa nya terdapat ada bak mandi dan shower nya.

Kamar itu biasa nya di tepati untuk pengantin baru om, untuk bulan madu.

"Hahhhhhhhhhhh?????," bulan madu, ucap Arga.

Sedangkan Andi sudah tertawa sangat kencang.

Menertawakan betapa bodoh nya bos sekaligus sahabatnya ini.

Sedangkan Nara merasa bingung, kenapa mendengar bulan madu, om ini menjadi kaget.

"Kenapa om,?" ucap Nara kepada Arga.

"Ti-tidak apa-apa," jawab Arga yang sedikit gagap.

"Andi, kamu saja tidur di sana,!" ucap Arga dengan nada perintah tanpa harus di bantah.

"Baik bos," jawab Andi yang langsung meninggalkan Nara dan Arga berdua.

"Kenapa om,?" ucap Nara.

"Tidak apa-apa," jawab Arga kembali menetralkan suasana.

"Kalo begitu saya permisi dulu om," ucap Nara.

Nara mulai meninggalkan tempat tersebut, setelah beberapa langkah hingga hampir sampai di dekat pintu.

Arga kembali memanggilnya, untuk menanyakan sesuatu kepada Nara.

"Nara, kalo makan di sini dimana,?" ucap Arga, yang mulai mendekati Nara.

"Di sini banyak orang berjualan makanan om, om bisa beli apa saja," ucap Nara yang sedikit deg deg kan jantung nya, karena jarak mereka sangat dekat.

"Apakah kamu bisa memasak,?" ucap Arga.

"Bi-bisa om," jawab Nara yang semakin gugup.

"Kalo begitu mulai hari ini saya ingin kamu yang memasak buat saya dan teman saya tadi,!" karena saya sangat tidak suka dengan masakkan luaran.

"Ba-baik om," jawab Nara.

"Ini ada uang buat kamu berbelanja untuk satu minggu,!" ucap Arga.

Arga senghaja memberi uang banyak kepada Nara, karena Arga ingin mengetahui bagaimana respon Nara saat menerima uang sebanyak itu, apakah dia sama saja seperti cwe pada umum nya.?

"Ini terlalu banyak om, cobalah om menyingkir dulu saya susah napas om,!" ucap Nara yang mulai semakin panas dingin karena jarak mereka sangat dekat, bahkan hembusan Arga sangat tersa di kulit-kulit Nara.

Arga tersenyum samar, ternyata cwe ini sangat antik, batin Arga.

"Ini sangat kebanyakan om, uang segini buat apa om,?" ucap polos Nara.

"Yaaa buat kamu berbelanja satu minggu," jawab Arga.

Sedangkan Nara tertawa kecil, mendengar jawaban dari Arga.

"Ini cukup untuk satu tahun om, mana mungkin habis untuk satu minggu," jawab Nara sambil tersenyum kecil.

Namun jawaban dari Nara membuat hati Arga semakin membeku.

Ini jawaban yang selama ini Arga tunggu.

Dulu Arga sangat berharap salah satu ketiga istri nya ada yang bersikap layak nya perempuan baik-baik.

Yang pandai menyimpan uang, bahkan bisa membuat hati Arga menjadi luluh.

Namun semua itu hanya harapan Arga saja, karena ketiga istri Arga adalah sosok perempuan yang kehausan akan uang, dan berbeda dengan perempuan di depan Arga ini.

"Terus bagaimama,?" ucap Arga.

"Saya akan menagmbil uang ini tiga ratus ribu saja om," dan saya akan berjanji memasak yang terbaik buat om dan juga teman om tadi, ucap Nara yang mengambil uang tiga ratus ribu.

"Memang nya cukup,?" jawab Arga kepada Nara.

"Insya Allah sangat cukup om," kalo begitu saya permisi dulu om, ucap Nara yang membuka pintu villa.

"Hati-hati Nara.!"

Nara hanya membalas dengan senyuman saja, tanpa menjawab ucapan dari Arga.

Setelah kepergian Nara, Arga memegang jantung nya yang merasa berdetak sangat cepat.

Tiba-tiba Arga di buat terkejut oleh kedatangan Andi secara tiba-tiba.

"Kenapa loe jatuh cinta sama tuh cwe,?" ucap Andi.

"Loe mau bikin gue jantungan saja," jawab Arga.

"Loe aneh yang gue tanya apa dan jawaban loe apa," ucap Andi.

"Entahlah gue belum terlalu yakin dengan perasaan gue," jawab Arga.

"Kenapa,?" ucap Andi.

"Dia sangat berbeda dengan cwe-cwe yang pernah gue kenal, tapi kita lihat saja nanti," jawan Arga sambil meninggalkan Andi sendirian.

Cerita nya masih datar-datar dulu ya gaes, nanti akan ada saat nya konflik yang akan memanas 😊😊😊😊😊

Hai gaes jangan lupa Like, Komen Dan Vote ya 😊🙏🙏🙏🙏

Masakkan Nara

Setelah pulang dari villa, Nara pergi ke pasar berjalan kaki.

Membeli bermacam sayur-sayuran, ikan, daging, tahu, dan tempe.

Nara terbiasa berjalan kaki ketika pergi ke pasar, jika menaiki angkot maka bisa kurang apa yang akan dia beli.

Nara juga membeli beberapa buah-buahan dan tepung-tepungan untuk di buat kue bolue dan brownis.

"Belanja banyak neng,?" ucap seorang ibu yang mengenal baik Nara.

"Iya bu, ini pesanan orang-orang yang menginap di villa," jawab Nara.

"Saya kira ibu kamu sudah datang Nara, soal nya aku dengar paman kamu pergi ke kota,?" ucap ibu tersebut.

"Ibu aku belum bisa pulang bu," karena di sana banyak sekali pekerjaan ibu, apa lagi kata ibu dia disana di angkat menjadi kepala maid, jawab Nara.

"Wahhh beruntung sekali ibu kamu Nara," ucap ibu tersebut.

"Yasudah Nara pamit dlu bu, mau masak lagi setelah ini," jawab Nara.

Nara berjalan melalui jalan alternatif. karena ini waktu makan siang, jadi banyak motor dan mobil berlalu lalang.

****

Di lain tempat

Ketiga istri Arga mereka sedang mengadakan pesta besar-besaran bersama teman-teman sosialita nya.

Karena Arga banyak sekali memberikan mereka uang untuk bersenang-senang.

"Wahhh kalian bertiga memang gila," ucap salah satu teman sosialita nya.

Namun ketiga istri Arga hanya tertawa saja.

Tiba-tiba hp Dina berbunyi, ada panggilan penting yang membuat dia pergi dan meninggalkan pesta tersebut.

"Siska, Melani, aku pergi dulu ya," ucap Dina.

Setelah Dina pergi meninggalkan pesta tersebut, mereka semua tertawa lagi.

"Kemana tuh nyonya besar,?" ucap salah satu teman-teman mereka.

"Entahlah paling ada bisnis baru," jawab Siska.

Tidak berselang lama, tiba-tiba hanphone Melani juga berbunyi.

Dan setelah sambungan terputus Melani cepat-cepat pergi dari acara tersebut.

"Ada apa,?" ucap Siska.

"Tidak apa-apa, aku ada urusan penting," aku pergi ya semua, jawab Melani.

'Anehh,' batin Siska.

****

"Ada apa sayang,?" ucap Dina kepada seorang laki-laki yang bertubuh tegap dan kekar.

"Aku kangen kamu baby, aku dengar suami kamu pergi bersama seketaris nya," maka nya aku segera menghubungi kamu, jawab laki-laki tersebut.

"Iya sayang, kata nya ada urusan kantor di luar kota," ucap Dina yang terdengar tidak bersemangat.

"Kenapa kamu baby, kamu menyesal sudah bersama aku,?" jawab laki-laki tersebut.

"Mana mungkin aku menyesal, aku mendapatkan segala nya dengan kamu," ucap Dina.

"Baiklah baby, kita bersenang-senang sekarang,!" karena aku dengar suami kamu selama seminggu tidak pulang dan selama itu pula kita akan bersama, jawab laki-laki tersebut.

"Yess sayang," ucap Dina.

****

Sedangkan Melani baru tiba di sebuah hotel mewah bersama seorang laki-laki yang sudah berumur.

Namun ketampanan laki-laki tersebut tidaklah mengalahkan ketampanan Arga Danuarta.

Bagaimana lagi, hanya laki-laki tersebut yang bisa memuaskan nafsu Melani, yang memiliki kelebihan hiperseksual.

Saat berdekatan bersama Arga, Melani mati-matian untuk menahan gairah nya, karena Arga sama sekali tidak pernah mau menyentuh tibuh nya.

Pernah sutu kali Melani menjebak Arga dengan minuman yang di campur dengan obat pe*******g.

Setelah Arga meminumnya, Arga seperti cacing kepanasan dan langsung keluar dari kamar Melani dan masuk ke kamar peribadi nya.

Setelah kejadian itu Arga mulai tidak mau lagi tidur satu kamar bersama Melani, seakan-akan Arga melihat Melani merasakan jijik.

Melani sempat mengira saat itu Arga pergi ke kamar salah satu istri nya.

Namun setelah Melani bertanya kepada ke dua istri Arga.

Ternyata jawaban mereka adalah sama.

Arga juga tidak mau menyentuh mereka, bahkan mereka juga sempat melakukan hal yang sama mencampurkan obat tersebut ke minuman Arga.

Hingga sampai sekarang Arga tidak pernah lagi tidur di kamar ke tiga istri nya.

Arga meanggap mereka bertiga hanyalah pajangan semata.

Dan akan di turunkan dari tembok, jika ada foto yang benar-benar Arga harapkan.

"Honey aku kangen kamu," ucap laki-laki tersebut.

"Aku juga sayang, sangat merindukan semua yang ada pada dirimu," jawab Melani.

Mereka berdua memasuki salah satu kamar terbesar di hotel ini, dan memadu kasih tanpa ada status hubungan yang halal.

Di saat permainan panas mereka, tiba-tiba Melani bertanya kepada laki-laki tersebut.

"Apakah istri mu tidak akan curiga, jika kita akan menghabiskan waktu lama selama satu minggu,?" ucap Melani.

"Tentu tidak honey, kamu tenang saja," jawab laki-laki tersebut sambil menghentakkan milik nya ke dalam milik Melani semakin dalam.

Erangan terdengar jelas di dalam kamar hotel tersebut, hingga membanjiri seluruh tubuh mereka dengan keringat yang sangat banyak.

****

Nara sudah sampai di rumah nya.

Rumah yang tidak terlalu besar, dan tidak juga terlalu kecil.

Semenjak ibu nya bekerja ke luar kota.

Nara tinggal sendirian di rumah tersebut.

Sedangkan paman dan bibi nya mempunyai rumah sendiri.

Setelah selesai memasak, Nara mengemas masakkan tersebut dan segera pergi ke villa.

Jam menunjukkan pukul lima sore, Nara berangkat berjalan kaki menuju villa tersebut.

Karena Nara sudah mengatakan hari pertama dia akan terlambat mengantar makanan, dan akan kembali sore hari.

Setelah sampai ke villa tersebut, Nara mengetok pintu dan tidak lama pintu terbuka lebar.

"Silahkan masuk, kamu bawa apa Nara,?" ucap Andi.

Yaaaaaa yang membuka pintu adalah Andi.

Karena Arga sedang sibuk dengan ritual mandi nya.

Karena tidak terbiasa mandi memakai gayung.

Ingin menumpang mandi ke kamar utama juga merasa ogah, karena kamar itu sering di pakai oleh pasutri.

Setelah selesai dengan ritual mandi nya, Arga memakai pakaian rumahan dan cepat-cepat keluar dari kamar.

Karena Andi sudah mengatakan bahwa Nara sudah datang dan membawakan berbagai macam menu masakkan dan ada juga kue brownis.

"Sore Nara," ucap Arga.

"Sore juga om, ayo cepat makan,!" aku harap om menyukai masakkan aku, dan ini juga ada kue brownis, aku harap om juga menyukai nya, jawab Nara.

"Wahhh ini seperti nya enak sekali Nara, aku jadi teringat sama maid di rumah ku," dia sering memasak menu seperti ini, ucap Arga.

"Benarkah om, cepatlah makan om aku harap masakkan ku tidak kalah dengan masakkan maid di rumah mu itu,!" jawab Nara.

Setelah Arga mulai memakan masakkan Nara, Arga terdiam sebentar dan memasukkan nya sekali lagi.

'Ini benar-benar hampir mirip dengan masakkan bi Heny,' batin Arga.

"Kenapa om, apakah masakkan ku kalah dengan maid mu itu,?" ucap Nara.

"Masakkan mu hampir sama dengan maid di rumah ku, dan ini sungguh sangat enak sekali," jawab Arga.

"Benarkah om,?" syukurlah kalo om suka, tidak sia-sia ibu ku mengajari aku memasak, namun raut wajah Nara berubah menjadi sendu setelah Nara berbicara tentang ibu.

"Kamu kenapa Nara,?" ucap Andi, yang mulai peka dengan perasaan Nara.

Arga yang melihat pun ikut bertanya-tanya, kenapa Nara tiba-tiba menjadi sedih setelah mengatakan tentang ibu nya.?

"Aku sedih om, aku sudah lama tidak bertemu dengan ibu," jawab Nara.

"Memangnya ibu kamu kemana,?" ucap Arga.

"Ibu sudah lama tidak pulang ke rumah om, ibu bekerja di kota sebagai maid di rumah orang kaya," jawab Nara.

"Orang kaya,?" ucap Arga dan Andi bersamaan.

"Iya om, aku bahkan tidak mengetahui dimana ibu bekerja," ibu pulang ke kampung halaman satu tahun sekali, dan ibu sudah bekerja di sana sudah empat tahun lama nya, jawab Nara.

"Kenapa kamu tidak ikut ke kota bersama ibu mu,?" ucap Andi.

"Ibu melarang ku om, karena hidup di kota itu penuh kekerasan," bahkan ibu sering bercerita kepada ku bahwa istri-istri majikan nya sangat kejam dan memperlakukan ibu seperti seorang sampah.

"Istri-istri,?" ucap Arga, yang mulai tertarik dengan cerita Nara.

"Iya om, ibu pernah cerita tentang majikan nya,"

Flashback On

"Assalamu Alaikum Nara, ucap ibu Heny.

"Wa Alaikum Salam ibu," jawab Nara.

"Nara bagaimana kabarmu,?" ucap sang ibu.

"Alhamdulillah baik ibu, kabar ibu juga bagaimana,?" jawab Nara.

"Ibu kurang sehat Nara, karena pekerjaan ibu di sini sangat banyak," ucap ibu Heny.

"Jika ibu tidak baik-baik saja, katakan kepada majikkan ibu bahwa ibu ingin istirahat sebentar saja,!" jawab Nara.

"Mana ibu berani Nara, ke tiga istri majikkan ibu sangat galak," bahkan jam waktu istirahat ibu pun sering mereka curi dengan alasan yang tidak jelas.

"Kenapa ibu tidak melaporkan kepada suami mereka bu,?" ucap Nara.

"Ibu sangat jarang bertemu dengan tuan majikkan Nara, karena beliau jarang berada di rumah."

Flashback Off

Uhuk uhuk uhuk uhuk

Mendengar kata tiga istri Arga merasa sangat aneh dengan cerita dari Nara.

Sedangkan Andi tertawa terbahak-bahak, dia paham sekali apa yang ada di dalam pikiran sahabat nya ini.

Refleks Nara memberikan air minum kepada Arga, dan mengelus pundak Arga. karena Nara melihat Arga sangat kesusahan.

"Om tidak apa-apa,?" ucap Nara.

"Ti-tidak apa-apa Nara, terima kasih," jawab Arga, yang semakin gugup dengan perilaku Nara kepada nya.

Jangan lupa Like, Komen dan Vote gaes 🤗🤗🤗🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!