Saat Nara ke luar dari rumah, tiba-tiba Arga menjadi bingung.
Nara menaiki sebuah sepeda yang menurut Arga sepeda itu terlihat sudah tua.
"Ara kenapa naik sepeda,?" ucap Arga.
"Om lebih asik naik sepeda, ambil lah di belakang ada satu sepeda punya paman ku,!" jawab Nara.
Mau tidak mau, Arga terpaksa mengambil sepeda tersebut agar bisa jalan-jalan berdua bersama Nara.
Arga ingin semakin dekat bersama Nara.
Arga ingin memastikan apakah perasaan nya ini benar-benar perasaan suka, atau hanya sebatas kagum saja dengan sosok wanita yang menurut Arga sangat berbeda.
Arga beriringan bersepeda bersama Nara, menikmati suasana malam di perdesaan yang begitu sejuk dan damai.
Sampai akhirnya mereka berdua samapai di tempat acara pasar malam tersebut.
Arga dan Nara berjalan berdua layak nya seperti sepasang kekasih, yang sedang saling mencintai.
Dalam hati yang paling terdalam, Arga sangat menikmati momen indah seperti ini.
Walaupun Arga sudah memiliki istri, namun Arga tidak pernah sekali pun jalan-jalan bersama istri nya.
Arga selalu menutupi jati diri nya masalah tentang istri nya.
Setiap pergi ke acara perusahaan atau reuni pun Arga tidak pernah mengajak salah satu istri nya.
Arga hanya mengajak Andi.
Sebab itu, Arga sering di katain oleh orang-orang bahwa raja bisnis ini tidak normal, bahkan nafsu nya bukan perempuan melainkan sesama jenis.
"Om mau beli apa,?" ucap Nara kepada Arga.
"Lihat-lihat dulu deh, siapa tahu ada yang aku suka," jawab Arga.
Ketika mereka melewati wahana rumah hantu, pikiran Arga sudah mulai jahil.
"Bagaimana jika kita masuk ke dalam,?" ucap Arga.
"Ahhhh tidak om, aku tidak suka," jawab Nara.
Arga semakin bersemangat untuk mengajak Nara, ini kesempatan bagus untuk mengerjai Nara, batin Arga.
Mau tidak mau, Nara dan Arga masuk ke dalam wahana rumah hantu tersebut.
"Om yakin kita masuk,?" ucap Nara yang mulai ketakuttan dengan kegelapan tersebut.
Namun tidak dengan Arga.
Dia malah lebih semangat, karena ini adalah tujuan nya mengajak Nara untuk bermain ke wahana rumah hantu tersebut.
"Yakin lah, karena aku sudah lama sekali tidak bermain-main dengan wahana ini," ucap Arga.
Setelah mereka sudah masuk ke dalam, suara-suara khas hantu tersebut menggema di telinga Nara.
Hingga tanpa sadar Nara memegang erat tangan Arga, dan Arga pun merasakan itu semua.
Semakin mereka masuk lebih dalam, keringat Nara bercucuran dan badan Nara bergetar hebat.
Arga merasa menjadi bingung.
Tujuan nya masuk ke sini untuk lebih dekat dengan Nara, bukan membuat Nara menjadi ketakuttan.
"Kamu tidak apa-apa Nara, apa ada sesuatu,?" ucap Arga.
Namun Nara hanya diam saja, yang membuat Arga merasa sangat bersalah.
"Nara, Nara, panggil Arga, hingga Nara terjatuh ke dalam pelukkan Arga dan tidak sadarkan diri."
Arga merasa sangat panik, hingga tanpa sadar Arga merasa sangat bersalah dengan apa yang telah dia lakukan kepada Nara.
Arga cepat-cepat meangkat Nara, dan menelepon Andi, untuk segera membawa mobil tersebut.
Sekitar lima menit, Andi datang menghampiri Arga dan Nara.
"Kenapa dia bisa pingsan,?" ucap Andi.
"Nanti gue jelasin di mobil," jawab Arga.
Ketika mereka sudah di dalam mobil tersebut, Arga mengusap kening Nara yang penuh dengan keringat dingin.
Badan nya menjadi panas.
Mungkin saja Nara demam, guman Arga.
"Kita mau kemana membawa dia,?" ucap Andi.
"Kita bawa dia ke villa saja,!" jawab Arga.
Setelah mereka sampai ke villa.
Arga merebahkan tubuh Nara ke kasur milik Arga.
Arga menatap dalam muka yang terlihat sangat pucat.
Walaupun dalam keadaan pingsan, namun Nara terlihat sangat cantik, tanpa make up, bibir yang ke warna pink tanpa lipstik.
Tanpa sadar Arga mengecup lembut bibir Nara.
Awal nya hanya kecuppan biasa saja, namun akhirnya membuat semakin menuntut.
Namun Arga harus cepat-cepat menyudahi permainan tersebut.
Takutnya jika Nara bangun, Nara akan membenci apa yang telah Arga perbuat tanpa permisi.
Arga masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket.
Setelah beberapa menit, Arga keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya saja.
Arga sangat terkejut setelah mendengar Nara mengigau memanggil nama ibu nya.
"Ibu Nara takut, Nara takut sendiri ibu," ucap Nara sambil terisak.
"Ibu cepat pulang, Nara takut sendiri ibu."
Arga cepat-cepat memakai baju dan celana nya.
Setelah itu Arga naik keatas ranjang dan memeluk tubuh Nara yang sedang menggigil dan ternyata setelah Arga menyentuh kulit Nara,
Nara sedang demam tinggi.
'Maapkan aku Nara, aku tidak tahu akhirnya akan jadi seperti ini,' ucap Arga di sela pelukkan nya.
Setelah Nara sedikit tenang, dan kembali tertidur.
Arga pergi ke dapur mengambil air untuk mengompres Nara yang sedang demam tinggi.
Tiba-tiba Arga terkejut ketika Andi datang tiba-tiba, tanpa bersuara.
"Lama-lama loe mau membunuh gue juga," ucap Arga kepada Andi.
Namun Andi hanya cuek-cuek saja, sambil berjalan mengambil air di dalam kulkas.
"Tuh cwe malam ini tidur sama loe,?" jawab Andi.
"Satu kamar saja, tapi tidak satu kasur," soal nya dia sedang demam tinggi, ucap Arga.
"Awas ya loe jangan macam-macam,!" kalo tidak mau di tendang sama Nara, jawab Andi sambil meninggalkan Arga sendirian.
Sedangkan Arga hanya geleng-geleng kepala saja, melihat tingkah berani Andi saat di luar kerjaan.
Namun kalo sudah di dalam kerjaan maka sikap Andi berubah menjadi penurut kepada Arga.
Arga masuk ke dalam kamar, yang di tepati nya malam ini bersama Nara.
Arga mengompres kepala Nara dengan alat kompressan.
Arga merawat Nara dengan sabar.
Nara adalah perempuan ke dua yang pernah di rawat Arga selain nenek nya.
Tiba-tiba hanphone Nara berdering tanda ada panggilan masuk.
Dan ternyata itu panggilan dari paman nya.
Arga tidak ingin paman nya berpikiran macam-macam kepada Nara, jika tahu malam ini Nara sedang bersama seorang laki-laki.
****
Di lain tempat.
Seorang perempuan menghabiskan malam panas nya dengan seorang laki-laki yang selama dua tahun ini sudah bersama dan menjalin kasih di belakang Arga.
Dia adalah Dina, istri pertama dari Arga Danuarta, laki-laki yang di juluki sebagai raja bisnis.
Dina mendapatkan kepuasan dengan kekasih nya itu, yang tidak pernah Dina dapatkan saat bersama Arga.
"Baby oh baby lebih cepat lagi,!" ucap laki-laki tersebut yang bernama Daniel.
"Iya sayang, aku sudah sangat cepat," aku lelah sayang kamu dari tadi tidak mau berhenti, ucap Dina.
"Biar aku saja yang memimpin baby, kamu tinggal nikmati saja permainan ku, jawab Daniel.
Daniel adalah seorang laki-laki yang berumur 36 tahun.
Daniel seorang pengusaha di bidang pertambangan, yang cukup terkenal sebagai laki-laki hidung belang.
Namun Daniel selalu mendapatkan kepuasan saat bersama Dina.
Daniel juga mengetahui bahwa Dina adalah istri dari Arga Danuarta.
Namun Daniel tidak pernah mempermasalahkan, selagi mereka sama-sama mendapatkan keuntungan.
Maap gaes baru up 😊🙏🙏
Jangan lupa Like, Komen, dan Vote ya gaes 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Alvaro Alfahri
k'3 istrinya Arga gak ada yg beres semua 😬🙄
2022-08-15
1
Pipit Sopiah
ketiga istri arga semua selingkuh, semoga ketahuan
2022-08-10
1
Huang jiahong
semoga semua perselingkuhan istri Arga di ketahui oleh Arga dan nenek Arga,,,
2022-05-22
1