Setelah pulang dari villa, Nara pergi ke pasar berjalan kaki.
Membeli bermacam sayur-sayuran, ikan, daging, tahu, dan tempe.
Nara terbiasa berjalan kaki ketika pergi ke pasar, jika menaiki angkot maka bisa kurang apa yang akan dia beli.
Nara juga membeli beberapa buah-buahan dan tepung-tepungan untuk di buat kue bolue dan brownis.
"Belanja banyak neng,?" ucap seorang ibu yang mengenal baik Nara.
"Iya bu, ini pesanan orang-orang yang menginap di villa," jawab Nara.
"Saya kira ibu kamu sudah datang Nara, soal nya aku dengar paman kamu pergi ke kota,?" ucap ibu tersebut.
"Ibu aku belum bisa pulang bu," karena di sana banyak sekali pekerjaan ibu, apa lagi kata ibu dia disana di angkat menjadi kepala maid, jawab Nara.
"Wahhh beruntung sekali ibu kamu Nara," ucap ibu tersebut.
"Yasudah Nara pamit dlu bu, mau masak lagi setelah ini," jawab Nara.
Nara berjalan melalui jalan alternatif. karena ini waktu makan siang, jadi banyak motor dan mobil berlalu lalang.
****
Di lain tempat
Ketiga istri Arga mereka sedang mengadakan pesta besar-besaran bersama teman-teman sosialita nya.
Karena Arga banyak sekali memberikan mereka uang untuk bersenang-senang.
"Wahhh kalian bertiga memang gila," ucap salah satu teman sosialita nya.
Namun ketiga istri Arga hanya tertawa saja.
Tiba-tiba hp Dina berbunyi, ada panggilan penting yang membuat dia pergi dan meninggalkan pesta tersebut.
"Siska, Melani, aku pergi dulu ya," ucap Dina.
Setelah Dina pergi meninggalkan pesta tersebut, mereka semua tertawa lagi.
"Kemana tuh nyonya besar,?" ucap salah satu teman-teman mereka.
"Entahlah paling ada bisnis baru," jawab Siska.
Tidak berselang lama, tiba-tiba hanphone Melani juga berbunyi.
Dan setelah sambungan terputus Melani cepat-cepat pergi dari acara tersebut.
"Ada apa,?" ucap Siska.
"Tidak apa-apa, aku ada urusan penting," aku pergi ya semua, jawab Melani.
'Anehh,' batin Siska.
****
"Ada apa sayang,?" ucap Dina kepada seorang laki-laki yang bertubuh tegap dan kekar.
"Aku kangen kamu baby, aku dengar suami kamu pergi bersama seketaris nya," maka nya aku segera menghubungi kamu, jawab laki-laki tersebut.
"Iya sayang, kata nya ada urusan kantor di luar kota," ucap Dina yang terdengar tidak bersemangat.
"Kenapa kamu baby, kamu menyesal sudah bersama aku,?" jawab laki-laki tersebut.
"Mana mungkin aku menyesal, aku mendapatkan segala nya dengan kamu," ucap Dina.
"Baiklah baby, kita bersenang-senang sekarang,!" karena aku dengar suami kamu selama seminggu tidak pulang dan selama itu pula kita akan bersama, jawab laki-laki tersebut.
"Yess sayang," ucap Dina.
****
Sedangkan Melani baru tiba di sebuah hotel mewah bersama seorang laki-laki yang sudah berumur.
Namun ketampanan laki-laki tersebut tidaklah mengalahkan ketampanan Arga Danuarta.
Bagaimana lagi, hanya laki-laki tersebut yang bisa memuaskan nafsu Melani, yang memiliki kelebihan hiperseksual.
Saat berdekatan bersama Arga, Melani mati-matian untuk menahan gairah nya, karena Arga sama sekali tidak pernah mau menyentuh tibuh nya.
Pernah sutu kali Melani menjebak Arga dengan minuman yang di campur dengan obat pe*******g.
Setelah Arga meminumnya, Arga seperti cacing kepanasan dan langsung keluar dari kamar Melani dan masuk ke kamar peribadi nya.
Setelah kejadian itu Arga mulai tidak mau lagi tidur satu kamar bersama Melani, seakan-akan Arga melihat Melani merasakan jijik.
Melani sempat mengira saat itu Arga pergi ke kamar salah satu istri nya.
Namun setelah Melani bertanya kepada ke dua istri Arga.
Ternyata jawaban mereka adalah sama.
Arga juga tidak mau menyentuh mereka, bahkan mereka juga sempat melakukan hal yang sama mencampurkan obat tersebut ke minuman Arga.
Hingga sampai sekarang Arga tidak pernah lagi tidur di kamar ke tiga istri nya.
Arga meanggap mereka bertiga hanyalah pajangan semata.
Dan akan di turunkan dari tembok, jika ada foto yang benar-benar Arga harapkan.
"Honey aku kangen kamu," ucap laki-laki tersebut.
"Aku juga sayang, sangat merindukan semua yang ada pada dirimu," jawab Melani.
Mereka berdua memasuki salah satu kamar terbesar di hotel ini, dan memadu kasih tanpa ada status hubungan yang halal.
Di saat permainan panas mereka, tiba-tiba Melani bertanya kepada laki-laki tersebut.
"Apakah istri mu tidak akan curiga, jika kita akan menghabiskan waktu lama selama satu minggu,?" ucap Melani.
"Tentu tidak honey, kamu tenang saja," jawab laki-laki tersebut sambil menghentakkan milik nya ke dalam milik Melani semakin dalam.
Erangan terdengar jelas di dalam kamar hotel tersebut, hingga membanjiri seluruh tubuh mereka dengan keringat yang sangat banyak.
****
Nara sudah sampai di rumah nya.
Rumah yang tidak terlalu besar, dan tidak juga terlalu kecil.
Semenjak ibu nya bekerja ke luar kota.
Nara tinggal sendirian di rumah tersebut.
Sedangkan paman dan bibi nya mempunyai rumah sendiri.
Setelah selesai memasak, Nara mengemas masakkan tersebut dan segera pergi ke villa.
Jam menunjukkan pukul lima sore, Nara berangkat berjalan kaki menuju villa tersebut.
Karena Nara sudah mengatakan hari pertama dia akan terlambat mengantar makanan, dan akan kembali sore hari.
Setelah sampai ke villa tersebut, Nara mengetok pintu dan tidak lama pintu terbuka lebar.
"Silahkan masuk, kamu bawa apa Nara,?" ucap Andi.
Yaaaaaa yang membuka pintu adalah Andi.
Karena Arga sedang sibuk dengan ritual mandi nya.
Karena tidak terbiasa mandi memakai gayung.
Ingin menumpang mandi ke kamar utama juga merasa ogah, karena kamar itu sering di pakai oleh pasutri.
Setelah selesai dengan ritual mandi nya, Arga memakai pakaian rumahan dan cepat-cepat keluar dari kamar.
Karena Andi sudah mengatakan bahwa Nara sudah datang dan membawakan berbagai macam menu masakkan dan ada juga kue brownis.
"Sore Nara," ucap Arga.
"Sore juga om, ayo cepat makan,!" aku harap om menyukai masakkan aku, dan ini juga ada kue brownis, aku harap om juga menyukai nya, jawab Nara.
"Wahhh ini seperti nya enak sekali Nara, aku jadi teringat sama maid di rumah ku," dia sering memasak menu seperti ini, ucap Arga.
"Benarkah om, cepatlah makan om aku harap masakkan ku tidak kalah dengan masakkan maid di rumah mu itu,!" jawab Nara.
Setelah Arga mulai memakan masakkan Nara, Arga terdiam sebentar dan memasukkan nya sekali lagi.
'Ini benar-benar hampir mirip dengan masakkan bi Heny,' batin Arga.
"Kenapa om, apakah masakkan ku kalah dengan maid mu itu,?" ucap Nara.
"Masakkan mu hampir sama dengan maid di rumah ku, dan ini sungguh sangat enak sekali," jawab Arga.
"Benarkah om,?" syukurlah kalo om suka, tidak sia-sia ibu ku mengajari aku memasak, namun raut wajah Nara berubah menjadi sendu setelah Nara berbicara tentang ibu.
"Kamu kenapa Nara,?" ucap Andi, yang mulai peka dengan perasaan Nara.
Arga yang melihat pun ikut bertanya-tanya, kenapa Nara tiba-tiba menjadi sedih setelah mengatakan tentang ibu nya.?
"Aku sedih om, aku sudah lama tidak bertemu dengan ibu," jawab Nara.
"Memangnya ibu kamu kemana,?" ucap Arga.
"Ibu sudah lama tidak pulang ke rumah om, ibu bekerja di kota sebagai maid di rumah orang kaya," jawab Nara.
"Orang kaya,?" ucap Arga dan Andi bersamaan.
"Iya om, aku bahkan tidak mengetahui dimana ibu bekerja," ibu pulang ke kampung halaman satu tahun sekali, dan ibu sudah bekerja di sana sudah empat tahun lama nya, jawab Nara.
"Kenapa kamu tidak ikut ke kota bersama ibu mu,?" ucap Andi.
"Ibu melarang ku om, karena hidup di kota itu penuh kekerasan," bahkan ibu sering bercerita kepada ku bahwa istri-istri majikan nya sangat kejam dan memperlakukan ibu seperti seorang sampah.
"Istri-istri,?" ucap Arga, yang mulai tertarik dengan cerita Nara.
"Iya om, ibu pernah cerita tentang majikan nya,"
Flashback On
"Assalamu Alaikum Nara, ucap ibu Heny.
"Wa Alaikum Salam ibu," jawab Nara.
"Nara bagaimana kabarmu,?" ucap sang ibu.
"Alhamdulillah baik ibu, kabar ibu juga bagaimana,?" jawab Nara.
"Ibu kurang sehat Nara, karena pekerjaan ibu di sini sangat banyak," ucap ibu Heny.
"Jika ibu tidak baik-baik saja, katakan kepada majikkan ibu bahwa ibu ingin istirahat sebentar saja,!" jawab Nara.
"Mana ibu berani Nara, ke tiga istri majikkan ibu sangat galak," bahkan jam waktu istirahat ibu pun sering mereka curi dengan alasan yang tidak jelas.
"Kenapa ibu tidak melaporkan kepada suami mereka bu,?" ucap Nara.
"Ibu sangat jarang bertemu dengan tuan majikkan Nara, karena beliau jarang berada di rumah."
Flashback Off
Uhuk uhuk uhuk uhuk
Mendengar kata tiga istri Arga merasa sangat aneh dengan cerita dari Nara.
Sedangkan Andi tertawa terbahak-bahak, dia paham sekali apa yang ada di dalam pikiran sahabat nya ini.
Refleks Nara memberikan air minum kepada Arga, dan mengelus pundak Arga. karena Nara melihat Arga sangat kesusahan.
"Om tidak apa-apa,?" ucap Nara.
"Ti-tidak apa-apa Nara, terima kasih," jawab Arga, yang semakin gugup dengan perilaku Nara kepada nya.
Jangan lupa Like, Komen dan Vote gaes 🤗🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
bunga mawar sudah mendarat sempurna ya kak jangan lupa feedbacknya
2022-08-10
0
Huang jiahong
rupanya istri istei nyaArga buaya betina semua ya,,,,,,buatan betina yg tamak harta,,,
2022-05-19
1