Setelah Arga dan Andi berpisah bersama Laksman.
Arga tertawa terbahak-bahak melihat kekonyolan sahabat nya itu.
Bagaimana tidak, mata Andi selalu pokus ke depan rekan bisnis nya itu menjelaskan semua rincian tentang perusahaan.
Namun hati dan perasaan nya selalu menerima jika ada seseorang yang sedang bermain-main.
Andi dalah seorang yang cepat peka terhadap setiap lawan nya.
Tak salah jika ada orang luar yang ingin bermain-main dengan perusahaan, Andi cepat menangkap semua gerak-gerik lawan yang main curang.
Setelah mereka keluar dari restoran.
Arga dan Andi menaiki mobil mewah nya menuju tempat tujuan yaitu perdesaan.
Arga ingin mencari ketenangan selama satu minggu di perdesaan.
Walaupun Arga di juluki sebagai raja bisnis dengan sejumlah kekayaan yang dia miliki.
Namun di sisi hati nya yang terdalam, dia adalah lelaki yang paling kesepian.
Dari kecil sudah tanpa kedua orang tua dan hanya tinggal bersama sang nenek.
Di paksa menjadi dewasa untuk menjalankan semua perusahaan.
Arga tidak memiliki waktu bermain seperti pada anak-anak seumur nya.
Di usia Arga sepuluh tahun.
Arga sudah mulai bermain dengan laptop dan beberapa berkas-berkas.
Tidak salah jika sekarang Arga sangat mendunia dengan kepintaran yang dia miliki.
Di usia nya yang sudah kepala empat, Arga sama sekali belum menemukan cinta sejati nya.
Entah seperti apa perempuan yang Arga cari, yang pasti tidak seperti ke tiga istri nya di rumah.
Hingga beberapa jam lama nya mereka berada di perjalanan.
Akhirnya Arga dan Andi sampai ke tempat yang mereka tuju.
Yaitu sebuah villa yang tidak terlalu besar, namun sangat indah dan tentu nya juga sangat bersih.
Tempat ini adalah hasil rekomendasi dari rekan bisnis Arga.
Dia mengatakan bahwa ada tempat yang pemandangan dan alam sekitar nya dapat membuat hati menjadi tenang dan damai.
Arga dan Andi menemui penjaga villa tersebut untuk meminta izin selama seminggu berada di sini.
"Assalamu Alaikum," ucap Arga dan Andi bersamaan.
"Wa Alaikum salam," jawab seorang gadis cantik, berambut panjang, kulit putih dan mata indah.
Deggggggggggggg
Tiba-tiba saat mata mereka saling berpandangan jantung Arga berdetak sangat cepat.
Arga tidak pernah merasakan seperti ini sebelum nya.
Bahkan Arga yang selalu tidur di samping istri-istri nya juga tidak pernah merasakan ada getaran aneh seperti ini.
"Maap om, ada yang bisa saya bantu,?" ucap gadis tersebut yang bingung melihat tingkah ke dua lelaki tua di depan nya ini.
"Saya ingin bertemu dengan pemilik villa ini," ucap Arga dengan nada tegas nya.
"Maap om, kebetulan penjaga villa di sini pergi ke kota, untuk bertemu dengan kerabatnya," jawab gadis cantik tersebut.
"Terus anda ngapain berada di sini, jika penjaga villa nya tidak ada,?" ucap Andi yang mulai berbicara.
"Saya di sini sedang membersihkan villa ini om, karena setiap hari nya memang ini pekerjaan saya," jawab gadis cantik tersebut.
"Kalo boleh tau siapa nama kamu,?" ucap Arga yang sedari tadi sudah penasaran dengan gadis cantik tersebut.
"Kenalkan om nama saya Faranisa Inara," bisa di panggil Nara om, jawab Nara.
"Owhhhh nama kamu Nara," dan kenalkan nama aku Dirga Danuarta dan ini sahabat aku Andi wijaya, ucap Arga.
"Salam kenal om," jawab Nara.
"Terus jika tidak ada penjaga di sini, bagaimana kami akan tidur malam ini,?" jawab Arga.
"Sebentar om, saya akan lihat dulu apakah ada kunci yang di tinggal," jawab Nara.
Tidak berapa lama Nara kembali lagi dan membawa kunci villa tersebut.
Dan cepat-cepat membuka villa untuk ke dua lelak itu.
"Silahkan masuk om,!" ucap Nara yang menunjukkan ruangan-ruangan yang ada di villa ini.
"Di sini hanya ada dua kamar om, dan kamar utama ada di sebelah sana,!" sebenarnya kamar utama tidak terlalu besar om, cuman di ruangan itu biasa nya terdapat ada bak mandi dan shower nya.
Kamar itu biasa nya di tepati untuk pengantin baru om, untuk bulan madu.
"Hahhhhhhhhhhh?????," bulan madu, ucap Arga.
Sedangkan Andi sudah tertawa sangat kencang.
Menertawakan betapa bodoh nya bos sekaligus sahabatnya ini.
Sedangkan Nara merasa bingung, kenapa mendengar bulan madu, om ini menjadi kaget.
"Kenapa om,?" ucap Nara kepada Arga.
"Ti-tidak apa-apa," jawab Arga yang sedikit gagap.
"Andi, kamu saja tidur di sana,!" ucap Arga dengan nada perintah tanpa harus di bantah.
"Baik bos," jawab Andi yang langsung meninggalkan Nara dan Arga berdua.
"Kenapa om,?" ucap Nara.
"Tidak apa-apa," jawab Arga kembali menetralkan suasana.
"Kalo begitu saya permisi dulu om," ucap Nara.
Nara mulai meninggalkan tempat tersebut, setelah beberapa langkah hingga hampir sampai di dekat pintu.
Arga kembali memanggilnya, untuk menanyakan sesuatu kepada Nara.
"Nara, kalo makan di sini dimana,?" ucap Arga, yang mulai mendekati Nara.
"Di sini banyak orang berjualan makanan om, om bisa beli apa saja," ucap Nara yang sedikit deg deg kan jantung nya, karena jarak mereka sangat dekat.
"Apakah kamu bisa memasak,?" ucap Arga.
"Bi-bisa om," jawab Nara yang semakin gugup.
"Kalo begitu mulai hari ini saya ingin kamu yang memasak buat saya dan teman saya tadi,!" karena saya sangat tidak suka dengan masakkan luaran.
"Ba-baik om," jawab Nara.
"Ini ada uang buat kamu berbelanja untuk satu minggu,!" ucap Arga.
Arga senghaja memberi uang banyak kepada Nara, karena Arga ingin mengetahui bagaimana respon Nara saat menerima uang sebanyak itu, apakah dia sama saja seperti cwe pada umum nya.?
"Ini terlalu banyak om, cobalah om menyingkir dulu saya susah napas om,!" ucap Nara yang mulai semakin panas dingin karena jarak mereka sangat dekat, bahkan hembusan Arga sangat tersa di kulit-kulit Nara.
Arga tersenyum samar, ternyata cwe ini sangat antik, batin Arga.
"Ini sangat kebanyakan om, uang segini buat apa om,?" ucap polos Nara.
"Yaaa buat kamu berbelanja satu minggu," jawab Arga.
Sedangkan Nara tertawa kecil, mendengar jawaban dari Arga.
"Ini cukup untuk satu tahun om, mana mungkin habis untuk satu minggu," jawab Nara sambil tersenyum kecil.
Namun jawaban dari Nara membuat hati Arga semakin membeku.
Ini jawaban yang selama ini Arga tunggu.
Dulu Arga sangat berharap salah satu ketiga istri nya ada yang bersikap layak nya perempuan baik-baik.
Yang pandai menyimpan uang, bahkan bisa membuat hati Arga menjadi luluh.
Namun semua itu hanya harapan Arga saja, karena ketiga istri Arga adalah sosok perempuan yang kehausan akan uang, dan berbeda dengan perempuan di depan Arga ini.
"Terus bagaimama,?" ucap Arga.
"Saya akan menagmbil uang ini tiga ratus ribu saja om," dan saya akan berjanji memasak yang terbaik buat om dan juga teman om tadi, ucap Nara yang mengambil uang tiga ratus ribu.
"Memang nya cukup,?" jawab Arga kepada Nara.
"Insya Allah sangat cukup om," kalo begitu saya permisi dulu om, ucap Nara yang membuka pintu villa.
"Hati-hati Nara.!"
Nara hanya membalas dengan senyuman saja, tanpa menjawab ucapan dari Arga.
Setelah kepergian Nara, Arga memegang jantung nya yang merasa berdetak sangat cepat.
Tiba-tiba Arga di buat terkejut oleh kedatangan Andi secara tiba-tiba.
"Kenapa loe jatuh cinta sama tuh cwe,?" ucap Andi.
"Loe mau bikin gue jantungan saja," jawab Arga.
"Loe aneh yang gue tanya apa dan jawaban loe apa," ucap Andi.
"Entahlah gue belum terlalu yakin dengan perasaan gue," jawab Arga.
"Kenapa,?" ucap Andi.
"Dia sangat berbeda dengan cwe-cwe yang pernah gue kenal, tapi kita lihat saja nanti," jawan Arga sambil meninggalkan Andi sendirian.
Cerita nya masih datar-datar dulu ya gaes, nanti akan ada saat nya konflik yang akan memanas 😊😊😊😊😊
Hai gaes jangan lupa Like, Komen Dan Vote ya 😊🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Adila Ardani
mampir thor 😍
2023-01-02
0
Sri Wahyuni
cwo sm cwe ga jauh berbeda mslh hati dan punya penilain msing2 d dlm memilih psangn hidup walau pun sdah bnyk brhubungan
2022-12-28
0
Sugiharti Rusli
mudah"an konflik ke depan seru ya, secara ni si Nara orang desa dan masih muda, trus 3 istrinya Agra orang kota dan sudah dewasa
2022-08-11
1