Darkest Dream

Darkest Dream

Bab 1

Terlihat seorang pria tengah berlari kencang, di tengah hutan yang gelap gulita. Dengan tanpa menggunakan alas kaki. Terlihat ceceran darah yang menetes dari bagian tubuh pria itu yang terluka, namun tidak membuat nya mengehentikan langkah nya.

Suara derap langkah yang mengikuti nya dari belakang pun, terdengar semakin jelas. Tentu saja itu membuat kepanikan nya bertambah, khawatir akan di temukan, dia memutuskan untuk berhenti sejenak. Matanya berpendar liar ke seluruh penjuru hutan, minimnya cahaya bulan dari balik rimbunnya pepohonan. Membuat dia tidak bisa melihat dengan jelas, apa yang ada di hadapannya.

Sementara, suara langkah kaki itu kian mendekat ke arahnya. Di saat dirinya akan pasrah, mata nya tanpa sengaja melihat sebuah batu besar dengan sedikit rongga. Tanpa pikir panjang, dirinya pun menuju ke sana, kemudian menggeser batu yang ada di depan nya, agar bisa masuk ke dalam rongga tersebut.

Saat sudah berhasil masuk, suara langkah kaki itu berhenti beberapa meter dari arahnya. Tak ada suara langkah lagi, hanya suara deru napas yang dia yakini lebih dari dua orang. Dirinya pun tak berani bersuara, bahkan untuk bernapas pun, dia harus menghela sepelan mungkin agar tak terdengar.

"Yakin dia berlari ke arah sini?" Suara itu membuat napasnya semakin tercekat. Ketakutan nya semakin menjadi-jadi. Bayangan akan di temukan lalu di siksa seperti yang dia alami sekarang, membuat nya ingin mati saja sekalian. Agar tak merasakan sakit yang teramat luar biasa ini.

"Yakin! Lihat jejak darah nya sampai di sini" tunjuk seseorang pada rekannya, dia sangat yakin, mereka melihat ceceran darahnya di atas daun-daun kering tadi. Karena dia sempat berhenti untuk melihat arah untuk bersembunyi.

"Lalu kenapa jejak darah nya hanya sampai di sini? Apa kekuatan nya bisa membuat nya menghilangkan diri?" Suara lain pun ikut menimpali.

"Kalau dia punya kekuatan itu, kenapa harus susah payah berlari sejauh ini? Bukankah itu menyusahkan dirinya sendiri" Sambung orang pertama dengan suara ketus dan meremehkan.

"Bisa jadi, bukan kah kita masih belum tau, alasan kenapa pria itu harus kita culik dan membawanya ribuan mil dari perkotaan?" Balas orang kedua berargumen.

"Sudah, sudah! Aku lelah, pencarian kita sudahi dulu. Katakan saja pada tuan kita, jika pria itu terjatuh ke jurang yang ada di sisi barat hutan ini. Itu persis di belakang mu. Aku sudah tidak sanggup. Mari kita bekerja sama soal ini, satukan argumen kita agar tidak salah berbicara dan gugup saat tuan bertanya. Ayo kembali." Itu adalah suara orang ke empat. Artinya ada empat orang yang mengejar nya ke dalam hutan ini.

Pria itu mulai tak bisa menahan rasa sakit dan perih di beberapa bagian tubuh nya. Terutama bagian kaki nya, yang banyak terluka akibat terinjak ranting dan bebatuan kecil yang tajam. Suara derap langkah itu mulai menjauhi tempat persembunyian nya, namun kekuatan nya untuk keluar dari celah sempit itu hampir tak ada.

Belum lagi dia masih takut di jebak, bisa jadi mereka tidak benar-benar pergi semua dari tempat itu. Namun bertahan di sana pun tak akan membuat nya selamat. Satu-satunya pilihan adalah keluar, lalu kembali berlari untuk mencari pertolongan. Entah kapan terakhir dirinya makan juga minum, dia tidak mengingat apapun.

Hal yang dia ingat adalah, ketika dirinya mulai berlari di dalam hutan tersebut dan di kejar entah oleh siapa.

Dengan sedikit sisa tenaganya, dia mencoba peruntungan untuk keluar dari sana. Dengan bantuan kakinya yang penuh luka, dia mendorong sisi batu agar tubuhnya bisa keluar dari sana. Setelah usaha yang susah payah dan menguras banyak energi rikuhnya, dia berhasil keluar. Walau kepalanya harus lebih dulu mencium tanah, dan itu menambah satu lagi daftar rasa sakit di tubuhnya.

Dia terdiam sejenak untuk sedikit meredakan rasa ngilu di ujung kepala nya. Setelah di rasa cukup, dia pun mulai beranjak, sekali lagi, netranya mencoba mengawasi sekitarnya. Berharap dapat menemukan ujung jalan untuk keluar dari hutan tersebut. Namun hanya pepohonan yang yang tak berujung, sepanjang penglihatan nya hanya kabut dan suasana malam yang pekat, serta dingin menusuk tulang.

Saat akan berbalik ke samping yang dia rasa sedikit lebih memberi harapan hidup, sebuah pukulan keras menghantam tengkuknya. Di sisa kesadarannya, dia dapat melihat dengan samar, wajah seorang pria asing menyeringai ke arahnya. Beberapa detik kemudian, hanya kegelapan.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hos hoss hoosss... Ssshuh...

Seorang pria terbangun dari mimpi buruknya. Lagi dan lagi. Mimpi yang sama selama dua minggu ini, benar-benar mengganggu tidur nyenyak nya.

Klek

Terlihat seorang wanita berdiridi ambang pintu, kemudian masuk dengan membawa segelas air minum.

"Mimpi buruk lagi? Masih sama?" Tanya wanita itu lembut. Sekilas tak ada yang percaya, jika wanita yang masih nampak muda itu adalah ibunya. Namun itulah kenyataannya.

"Yaa." Jawabnya lesu. "Aku lelah dengan semua mimpi-mimpi ku, mom. Bantuan psikiater tak sedikit pun membantu" ditatapnya wajah teduh wanita di hadapannya dengan tatapan putus asa. "Bolehkah aku berhenti menemui psikiater? Aku semakin tertekan dengan segala pertanyaan yang ajukan kepadaku." Lagi-lagi wajah sang ibu tak memberi reaksi apapun. Artinya, dia harus tetap pada terapinya, yaitu menemui psikiater dan mengkonsumsi obat penenang dan anti-depresan nya.

"Coba lagi besok, mungkin bisa sedikit membantu. Katakan apa yang terjadi dalam mimpi mu secara runtut, jangan ada yang tertinggal satupun. Barangkali ada celah di sana untuk menghilangkan trauma tak mendasar mu ini" balas sang ibu mencoba memberikan kekuatan dengan sedikit nasihat.

Trauma tak mendasar? Kenapa setiap kali ibunya selalu berkata seperti itu. Bagaimana bisa dia dapat memilih mimpi mana yang akan dia mimpikan? Jika pun bisa, tentu saja dia akan memilih mimpi yang indah dan menyenangkan. Atau minimal, memilih mimpi yang bisa memperlihatkan masa lalunya, sebelum kecelakaan itu terjadi.

Namun lain di hati lain di bibir. "Baik mom." Itu adalah jawaban yang dia rasa paling tepat, untuk membuat sang ibu segera keluar dari kamar nya.

"Memang begitu lebih baik. Kembalilah tidur, dan cobalah untuk tidak bermimpi buruk lagi. Daddy mu kesulitan tidur dengan suara teriakan mu setiap malam buta. Ingat Sky, kau harapan mom dan dad satu-satunya. Segeralah pulih, perusahaan sudah menunggu mu kembali. Buatlah ayahmu bangga. Mengerti?" Pria yang di panggil Sky itupun hanya bisa mengangguk samar.

Sepeninggal sang ibu, Sky merebahkan kembali tubuhnya. Mimpi itu terasa sangat nyata, bahkan seluruh persendian terasa sangat ngilu. Layaknya orang yang habis berlari maraton puluhan mil tanpa henti. Namun tak ingin larut dalam pikiran nya akan mimpi tersebut, Sky memilih untuk kembali memejamkan kedua matanya. Dia hanya berharap tak bermimpi lagi, mengingat jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Perlahan namun pasti, matanya mulai meredup dan.....

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Klek

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

👣👣👣

2022-12-30

1

Hiatus

Hiatus

Ini nih yang bikin tambah penasaran...🤣

2022-10-25

2

Hiatus

Hiatus

Mimpi itu emang kadang kayak didunia nyata...jadi penasaran sama nama tokoh utamanya...

2022-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Dia berbeda
12 Memendam perkara
13 Menginap
14 Penghianatan
15 Dasar ceroboh
16 Tertegun
17 Perjalanan
18 Loyalitas
19 Sampah paling hina
20 ?
21 Ajaib
22 Bab 22
23 Si kecil, Lizzie yang cerdik
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Pengorbanan
27 Pesona Murahan
28 Memulai Petualangan
29 Bab 29
30 Gadis istimewa
31 Mencoba mengelabui takdir
32 Pertarungan
33 Bab 33
34 Memulai misi
35 Misi baru dan pergulatan hati para Servidor
36 Pertemuan Keturunan Murni
37 Keserakahan nenek moyang
38 Peperangan Kecil
39 Menukar Dengan Tetesan Darah Nya
40 Keturunan Klan Servidor
41 Berbagi Takdir
42 Makan Bersama yang Sesungguhnya
43 Mantra Ingatan
44 Alex dan Modus
45 Bertemu Kembali
46 Secara teknis seperti mencuri, tapi tidak!
47 Kucing Liar
48 Sedikit Frustasi
49 Kebocoran Informasi
50 Dukungan Para klan Servidor
51 Tamu pagi-pagi
52 Benci Perpisahan
53 Ciuman Harapan
54 Part Ending (Season 1)
55 Otak mesum S2
56 Putranya yang malang S2
57 Terlalu Banyak Kecewa S2
58 Hama
59 Air mata yang mengering
60 Hak Seorang pewaris
61 Penyatuan takdir
62 Detik Menuju Puncak Takdir
63 Tambahan beban di pundak rikuh Lizzie
64 Pertarungan sengit 1
65 Pertarungan sengit 2
66 Butuh belaian
67 mengikuti Insting
68 Kekuatan Kesetiaan
69 Jalur Hampa
70 Tertekan
71 Kembali dari kematian untuk keduakalinya
72 Pria menyebal kan
73 Tangis haru? pilu!
74 Cara Ekstrim mengungkap kejujuran
75 Banjir Bandang
76 Gadis galak
77 None
78 None 2
79 Tawaran
80 None
81 Rubah penampilan
82 Salah Tingkah
83 Misi Rahasia Berea
84 Candu
85 Keluarga Ekstrim I
86 Keluarga Ekstrim II
87 Lelah menjadi orang kaya
88 Pertemuan Singkat
89 Pertemuan yang tak biasa
90 kejutan kecil
91 Kejutan kecil II
92 Isakan pertama
93 Segumpal Dendam
94 18 tahun, puncak dari segala takdir
95 Niat Terselubung
96 Makna senyuman
97 Benih kesayangan
98 Kencan terakhir
99 Pertemuan Terakhir
100 Lawan Yang Salah
101 Jodoh Sejati
102 Sepasang kekasih
103 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Dia berbeda
12
Memendam perkara
13
Menginap
14
Penghianatan
15
Dasar ceroboh
16
Tertegun
17
Perjalanan
18
Loyalitas
19
Sampah paling hina
20
?
21
Ajaib
22
Bab 22
23
Si kecil, Lizzie yang cerdik
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Pengorbanan
27
Pesona Murahan
28
Memulai Petualangan
29
Bab 29
30
Gadis istimewa
31
Mencoba mengelabui takdir
32
Pertarungan
33
Bab 33
34
Memulai misi
35
Misi baru dan pergulatan hati para Servidor
36
Pertemuan Keturunan Murni
37
Keserakahan nenek moyang
38
Peperangan Kecil
39
Menukar Dengan Tetesan Darah Nya
40
Keturunan Klan Servidor
41
Berbagi Takdir
42
Makan Bersama yang Sesungguhnya
43
Mantra Ingatan
44
Alex dan Modus
45
Bertemu Kembali
46
Secara teknis seperti mencuri, tapi tidak!
47
Kucing Liar
48
Sedikit Frustasi
49
Kebocoran Informasi
50
Dukungan Para klan Servidor
51
Tamu pagi-pagi
52
Benci Perpisahan
53
Ciuman Harapan
54
Part Ending (Season 1)
55
Otak mesum S2
56
Putranya yang malang S2
57
Terlalu Banyak Kecewa S2
58
Hama
59
Air mata yang mengering
60
Hak Seorang pewaris
61
Penyatuan takdir
62
Detik Menuju Puncak Takdir
63
Tambahan beban di pundak rikuh Lizzie
64
Pertarungan sengit 1
65
Pertarungan sengit 2
66
Butuh belaian
67
mengikuti Insting
68
Kekuatan Kesetiaan
69
Jalur Hampa
70
Tertekan
71
Kembali dari kematian untuk keduakalinya
72
Pria menyebal kan
73
Tangis haru? pilu!
74
Cara Ekstrim mengungkap kejujuran
75
Banjir Bandang
76
Gadis galak
77
None
78
None 2
79
Tawaran
80
None
81
Rubah penampilan
82
Salah Tingkah
83
Misi Rahasia Berea
84
Candu
85
Keluarga Ekstrim I
86
Keluarga Ekstrim II
87
Lelah menjadi orang kaya
88
Pertemuan Singkat
89
Pertemuan yang tak biasa
90
kejutan kecil
91
Kejutan kecil II
92
Isakan pertama
93
Segumpal Dendam
94
18 tahun, puncak dari segala takdir
95
Niat Terselubung
96
Makna senyuman
97
Benih kesayangan
98
Kencan terakhir
99
Pertemuan Terakhir
100
Lawan Yang Salah
101
Jodoh Sejati
102
Sepasang kekasih
103
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!