Bab 2

"Pagi kak? Apa tidur mu nyenyak, lihatlah, kau bahkan bangun kesiangan lagi hari ini" Ashley duduk di sisi ranjang, kemudian menarik tangan sang kakak untuk membantu nya duduk. "Apa semalam kakak bermimpi buruk lagi?" Wajah oval nya nampak menggemaskan bagi Sky. Di cubit nya hidung mancung sang adik dengan gemas.

"Tidak. Kakak bermimpi sesuatu yang indah. Kakak bertemu peri yang sangat cantik " jawab Sky kemudian turun dari ranjang menuju kamar mandi.

"Mimpi apa memangnya? Bertemu gadis desa dan jatuh cinta pada pandangan pertama, menjalin hubungan lalu kemudian menikah. Memiliki 5 orang anak dan hidup bahagia.....

meski di akhir.." suara Ashley melemah di ujung kalimatnya.

Sky menghentikan langkahnya kemudian menatap sang adik dengan heran. Pria itu mengernyit dahinya sempurna, bagaimana Ashley bisa meruntut masa depan nya dengan sedetail itu. Kemudian mengucapkan kalimat mengganjal di akhir analisis nya.

"Eh, kenapa tidak mandi. Mandilah, aku hanya bergurau. Mana bisa aku melihat masa depan seseorang, ada-ada saja. Mandi sana, kakak bau." Ashley mendorong pelan tubuh sang kakak menuju kamar mandi.

Setelah kakaknya menghilang dari balik pintu kamar mandi, Ashley keluar dari sana menuju lantai bawah untuk sarapan bersama keluarga nya.

"Kenapa lama sekali membangun kan kakakmu? Apa dia sudah mandi?" Pertanyaan sang ibu membuat langkah Ashley terhenti, sejenak dia menatap wajah wanita yang dia panggil ibu tersebut.

"Kemarilah, duduk di kursi mu sayang" suara sang ayah membuyarkan lamunan Ashley.

"Heh? Ya dad." Dengan patuh gadis itu mendudukkan dirinya di kursi miliknya.

"Apa kakak sudah bersiap mandi saat kau turun?" Lagi, ayahnya mengulang pertanyaan yang sama, seperti yang di tanyakan oleh sang ibu.

"Ya. Kakak sedang mandi saat aku turun. Lagi pula kakak sudah besar, bisa mengurus dirinya sendiri tanpa harus selalu di perintah untuk melakukan apapun. Dia bukan balita!" Ujar gadis itu dengan berani.

Kata-katanya terdengar sedang menyindir seseorang. Tentu saja sang ibu. Siapa lagi yang memperlakukan sang kakak layaknya anak kecil di rumah mewah itu.

"Kau sedang menyindir mom, Ash?" Tatapan tajamnya menyiratkan kemarahan yang besar.

"Sudah, kita sedang sarapan. Awali hari dengan mood yang baik. Samara, duduklah di kursi mu." Edgar Belluwig menyela situasi sengit yang mulai tercipta, antara putri dan juga istri nya. Dan titahnya tidak terbantahkan.

Keduanya pun kembali diam, melanjutkan perdebatan tidak akan berakhir baik bagi keduanya. Mengingat sang kepala keluarga sedang berada di sana, mengawasi dalam diamnya.

"Pagi mom, dad?" Sky duduk di kursi nya merasa sedikit aneh dengan suasana yang sehening pemakaman. "Apa aku melewatkan sesuatu, dad?" Di tatapnya sang ayah meminta penjelasan, akan situasi yang sedang terjadi di meja makan tersebut.

"Tidak ada apapun, son. Makan sarapan mu, hari ini kau ikut daddy ke kantor. Sudah saatnya kau kembali ke perusahaan keluarga kita. Daddy sudah tua, ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama mom dan Ash." Ujar Edgar panjang lebar di sela makannya.

"Baik dad." Tidak ada bantahan. Itu lebih baik, mengingat situasi yang tidak kondusif di meja tersebut.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sebuah gedung tinggi menjulang tepat berada di hadapannya, dari balik kaca jendela mobil, Sky dapat melihat dengan jelas gedung tinggi itu dari dekat. Saat mobil mulai memasuki basement, Sky tanpa sengaja menangkap siluet seorang wanita, yang pernah dia lihat di dalam mimpi nya. Namun bayang itu kemudian menghilang di balik tembok menuju lobby kantor tersebut.

"Apa yang kamu perhatikan sejak tadi, son?" Suara bariton sang ayah membuyar rasa penasaran nya, pada gadis berbaju cleaning servis tadi.

"Bukan apa-apa dad. Aku hanya sedang mengagumi gedung perusahaan ini. Daddy hebat karena bisa membuat nya menjadi sebesar ini." Puji Sky tersenyum bangga.

"Ini semua untuk mu dan Ashley. Daddy hanya merintis nya agar lebih maju, tugas mu adalah mengembangkan nya menjadi perusahaan nomor satu di dunia dan berkualitas. Para pemegang saham tidak menginvestasikan uang mereka untuk di buang percuma, kau harus pandai melihat prospek. Itulah tugasmu, membuat uang mereka berkali-kali lipat lebih banyak dari jumlah semula." Tutur sang ayah panjang lebar.

"Ayo keluar" titah Edgar.

"Heh? Ya dad." Sky mengekori sang ayah menuju elevator yang di khususkan untuk mereka.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Masuklah! Ini ruangan daddy untuk sementara waktu. Setelah ini, kau yang akan menempati nya lagi seperti sebelum kau kecelakaan. Jadi biasakan dirimu mulai sekarang, belajarlah dasar-dasar menjadi seorang pemimpin yang hebat. Ingat, di segani dan di takuti, adalah dua hal yang berbeda. Tapi kadang kau bisa menjadi keduanya di sewaktu-waktu jika memang diperlukan." Lagi-lagi Sky harus mengisi memori di kepalanya dengan segala petuah dari sang ayah.

"Baik dad. Aku akan belajar sungguh-sungguh bersama paman Brian." Ujar Sky tegas. Di liriknya pria berjas hitam di samping ayahnya, yang mengikuti mereka sejak dia dan sang ayah keluar dari elevator.

Lirikan Sky mendapat balasan tatapan yang tak biasa dari pria tersebut.

"Tuan muda akan saya bimbing sesuai perintah yang sudah anda titah kan, tuan besar." Ujar pria tersebut sedikit menundukkan kepalanya pada Edgar.

Sky hanya memperhatikan interaksi keduanya dengan seksama, mungkin ini salah satu yang harus di pelajari juga, begitulah pikir nya. Otak Sky di paksa untuk merekam semua hal yang dia lihat dan dengar. Seperti anak kecil yang baru masuk taman kanak-kanak, Sky merasa Ashley benar. Dia seperti balita di keluarga nya.

Lamunan Sky buyar oleh suara sang ayah "Sky, kau akan mewakili dad untuk pertemuan dengan klien kali ini. Ikuti arahan uncle Brian, teliti dengan setiap tulisan yang kau baca. Lihat profil nya dengan jelas, yang paling penting, perhatikan sistematis proposal nya dengan seksama. Jangan melewatkan apapun yang berhubungan dengan tujuan proposal itu di buat. Sedikit kesalahan mu, bukan hanya membuat kerugian bagi perusahaan, namun juga bagi seluruh karyawan kita. Teliti pada prospek juga suspek, sehingga tidak berpotensi terhadap dampak tertentu. " Ujar Edgar serius.

Setiap kata sang ayah seperti terekam otomatis oleh kepala nya. Dan itu membuat nya sedikit tertekan. Namun membantah pun tak ada gunanya, atau lebih tepatnya, dia tidak punya cukup keberanian untuk menolak semua keinginan sang ayah.

"Akan aku lakukan dengan baik, daddy bisa percaya kan pertemuan ini padaku. Bukankah uncle Brian ada untuk membantu ku? Benar begitu kan, paman?" Sky sengaja menekan kata 'membantu' sambil menatap datar pada asisten sang ayah, yang sebenar lagi akan menjadi asisten pribadi nya.

"Anda benar, tuan muda" balas pria itu tak kalah datar, namun tetap menunduk hormat pada calon atasan barunya tersebut.

"Baiklah, Brian. Tolong bantu putraku dalam tugas pertama nya, kau akan sering bekerja bersama nya setelah ini, sebelum aku melepaskan jabatanku sepenuhnya pada Sky. Pergilah."

Meskipun sang ayah bilang ini bukanlah pertemuan pertama nya, karena sebelumnya, dirinya juga sudah pernah mewakili sang ayah dalam beberapa pertemuan. Namun ini kali pertama nya sejak dirinya kehilangan ingatannya. Mungkin sang ayah khawatir, jika memori nya mempengaruhi kinerja otaknya. Itu yang Sky tafsir kan.

Sesuai titah Edgar, Brian segera bergegas dari ruangan tersebut. Yang kemudian di ikuti oleh Sky di belakang nya.

Setelah sampai di luar ruangan, Brian membiarkan Sky berjalan terlebih dahulu menuju elevator. Keduanya sama-sama terdiam, tanpa satupun yang berniat membuka suara lebih dulu.

Tatapan datar dan kaku, Brian, tidak membuat Sky takut. Hanya saja situasi nya berbeda, dirinya sedang dalam fase kritis kepercayaan diri. Tidak ada satupun yang dia pahami tentang struktur sebuah perusahaan, dan kini, dia di paksa oleh keadaan. Untuk menjadi Sky, si calon pewaris Belluwig company. Perusahaan terbesar di negara ini, dan nomor satu di dunia.

Sungguh, Sky merasa seperti sedang di paksa berjalan, saat kakinya terluka parah dan hampir patah. Namun kedua tangannya justru di paksa untuk bisa mengepak dan menopang beban yang berat.

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

menarik

2022-12-31

1

Hiatus

Hiatus

Mengiri ya dek?gak boleh gitu sama kakaknya nanti kualat dan gak dikasih uang jajan tambahan lho...🤣

2022-10-25

3

Hiatus

Hiatus

Apa ni...

2022-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Dia berbeda
12 Memendam perkara
13 Menginap
14 Penghianatan
15 Dasar ceroboh
16 Tertegun
17 Perjalanan
18 Loyalitas
19 Sampah paling hina
20 ?
21 Ajaib
22 Bab 22
23 Si kecil, Lizzie yang cerdik
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Pengorbanan
27 Pesona Murahan
28 Memulai Petualangan
29 Bab 29
30 Gadis istimewa
31 Mencoba mengelabui takdir
32 Pertarungan
33 Bab 33
34 Memulai misi
35 Misi baru dan pergulatan hati para Servidor
36 Pertemuan Keturunan Murni
37 Keserakahan nenek moyang
38 Peperangan Kecil
39 Menukar Dengan Tetesan Darah Nya
40 Keturunan Klan Servidor
41 Berbagi Takdir
42 Makan Bersama yang Sesungguhnya
43 Mantra Ingatan
44 Alex dan Modus
45 Bertemu Kembali
46 Secara teknis seperti mencuri, tapi tidak!
47 Kucing Liar
48 Sedikit Frustasi
49 Kebocoran Informasi
50 Dukungan Para klan Servidor
51 Tamu pagi-pagi
52 Benci Perpisahan
53 Ciuman Harapan
54 Part Ending (Season 1)
55 Otak mesum S2
56 Putranya yang malang S2
57 Terlalu Banyak Kecewa S2
58 Hama
59 Air mata yang mengering
60 Hak Seorang pewaris
61 Penyatuan takdir
62 Detik Menuju Puncak Takdir
63 Tambahan beban di pundak rikuh Lizzie
64 Pertarungan sengit 1
65 Pertarungan sengit 2
66 Butuh belaian
67 mengikuti Insting
68 Kekuatan Kesetiaan
69 Jalur Hampa
70 Tertekan
71 Kembali dari kematian untuk keduakalinya
72 Pria menyebal kan
73 Tangis haru? pilu!
74 Cara Ekstrim mengungkap kejujuran
75 Banjir Bandang
76 Gadis galak
77 None
78 None 2
79 Tawaran
80 None
81 Rubah penampilan
82 Salah Tingkah
83 Misi Rahasia Berea
84 Candu
85 Keluarga Ekstrim I
86 Keluarga Ekstrim II
87 Lelah menjadi orang kaya
88 Pertemuan Singkat
89 Pertemuan yang tak biasa
90 kejutan kecil
91 Kejutan kecil II
92 Isakan pertama
93 Segumpal Dendam
94 18 tahun, puncak dari segala takdir
95 Niat Terselubung
96 Makna senyuman
97 Benih kesayangan
98 Kencan terakhir
99 Pertemuan Terakhir
100 Lawan Yang Salah
101 Jodoh Sejati
102 Sepasang kekasih
103 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Dia berbeda
12
Memendam perkara
13
Menginap
14
Penghianatan
15
Dasar ceroboh
16
Tertegun
17
Perjalanan
18
Loyalitas
19
Sampah paling hina
20
?
21
Ajaib
22
Bab 22
23
Si kecil, Lizzie yang cerdik
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Pengorbanan
27
Pesona Murahan
28
Memulai Petualangan
29
Bab 29
30
Gadis istimewa
31
Mencoba mengelabui takdir
32
Pertarungan
33
Bab 33
34
Memulai misi
35
Misi baru dan pergulatan hati para Servidor
36
Pertemuan Keturunan Murni
37
Keserakahan nenek moyang
38
Peperangan Kecil
39
Menukar Dengan Tetesan Darah Nya
40
Keturunan Klan Servidor
41
Berbagi Takdir
42
Makan Bersama yang Sesungguhnya
43
Mantra Ingatan
44
Alex dan Modus
45
Bertemu Kembali
46
Secara teknis seperti mencuri, tapi tidak!
47
Kucing Liar
48
Sedikit Frustasi
49
Kebocoran Informasi
50
Dukungan Para klan Servidor
51
Tamu pagi-pagi
52
Benci Perpisahan
53
Ciuman Harapan
54
Part Ending (Season 1)
55
Otak mesum S2
56
Putranya yang malang S2
57
Terlalu Banyak Kecewa S2
58
Hama
59
Air mata yang mengering
60
Hak Seorang pewaris
61
Penyatuan takdir
62
Detik Menuju Puncak Takdir
63
Tambahan beban di pundak rikuh Lizzie
64
Pertarungan sengit 1
65
Pertarungan sengit 2
66
Butuh belaian
67
mengikuti Insting
68
Kekuatan Kesetiaan
69
Jalur Hampa
70
Tertekan
71
Kembali dari kematian untuk keduakalinya
72
Pria menyebal kan
73
Tangis haru? pilu!
74
Cara Ekstrim mengungkap kejujuran
75
Banjir Bandang
76
Gadis galak
77
None
78
None 2
79
Tawaran
80
None
81
Rubah penampilan
82
Salah Tingkah
83
Misi Rahasia Berea
84
Candu
85
Keluarga Ekstrim I
86
Keluarga Ekstrim II
87
Lelah menjadi orang kaya
88
Pertemuan Singkat
89
Pertemuan yang tak biasa
90
kejutan kecil
91
Kejutan kecil II
92
Isakan pertama
93
Segumpal Dendam
94
18 tahun, puncak dari segala takdir
95
Niat Terselubung
96
Makna senyuman
97
Benih kesayangan
98
Kencan terakhir
99
Pertemuan Terakhir
100
Lawan Yang Salah
101
Jodoh Sejati
102
Sepasang kekasih
103
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!