Pertemuan Sky dengan klien pertama nya berjalan lancar, tanpa kendala berarti. Diam-diam Brian mengagumi cara Sky menelaah setiap kata, dari isi proposal kerjasama tersebut dengan begitu tanggap.
Pria kaku itu menarik sudut bibirnya samar, hingga tak akan ada yang menyadari, jika dia sedang tersenyum saat itu. Tugas pertama nya sudah selesai, tuan mudanya sangat cerdas untuk ukuran orang yang sedang mengalami amnesia. Dan dia sungguh mengapresiasi hal tersebut.
"Tuan Sky, Minggu depan perusahaan akan mengadakan sebuah pesta kecil untuk merayakan keberhasilan anda, juga penyambutan anda kembali di perusahaan." Ujar Brian saat mobil mereka melaju kembali ke kantor.
Sky terdiam, pria itu membuang pandangan nya keluar jendela mobil. pikiran nya sedang berkeliaran jauh, masih terekam jelas wajah gadis yang dia lihat tadi. Apa gadis itu ada hubungan nya dengan ingatan nya yang hilang.
"Tuan Sky?" Suara Brian kembali menguar di telinga Sky, mau tak mau Sky menoleh.
"Ya, paman?" Sky menatap lekat pria yang dia panggil paman namun terasa sangat asing.
"Anda mendengar apa yang saya katakan tadi?" Brian memastikan kembali.
"Soal pesta?" Sky bslik bertanya.
"Ya, bagaimana menurut anda?" Mimik wajah datar itu tidak terlihat sedang membujuk, sebaliknya, seolah terserah dengan apa keinginan nya.
Sky mengela nafas berat, pikiran nya sedang kacau.
"Apa harus? Aku tidak suka keramaian, aku bemci menjadi pusat perhatian." Balas Sky kembali membuang pandangan nya keluar.
"Itu bagus untuk anda, tuan muda. Anda baru bergabung kembali ke perusahaan, kolega kita masih banyak yang belum mengenal anda." Jelas Brian menguatkan argumen nya.
"Kalau begitu, kenapa paman masih harus bertanya pada ku jika tidak memberiku pilihan untuk menolak." Balas Sky datar.
Keduanya sama-sama terdiam, sesekali sopir melirik Sky melalui kaca spion tengah. Sky menyadari nya namun berusaha abai.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Di sudut lorong sebuah sekolah menengah atas, sepasang remaja sedang bercumbu mesra.
"Ash? Bolehkah? Aku merindukan mu, baby..." Suara parau Aslan terdengar seksi di telinga Ashley.
"Di lorong seperti ini? Aku tidak mau!" Tolak Ashley tegas lalu membenahi seragamnya yang acak-acakan, tidak lupa memperbaiki letak dalam*annya ke posisi semula.
"lihat dia sudah sangat tegang, bagaimana aku bisa konsentrasi belajar kalau dia berdiri terus." Rengek Aslan memohon, "tidak akan lama, cukup membuat nya muntah sekali saja. Maka langsung ku sudahi, aku janji." Rengek Aslan tak menyerah, lalu kembali menarik dalam*an Ashley hingga setengah paha.
Aslan memutar tubuh kekasihnya hingga membelakangi, lalu sedikit menunduk gadis itu dan mulai mengarahkan milik nya. Beruntung milik Ashley sudah sangat basah, jadi Aslan tidak kesulitan memasuki nya.
"Aakkhhhh... Kau selalu nikmat baby... Aku menyukai nya..." Aslan terus meracau dari arah belakang, sementara Ashley berusaha menahan suaranya agar tak ikut membuat kegaduhan.
Hampir 5 menit dalam posisi itu, Aslan mencabut miliknya lalu memutar kembali tubuh Ashley menghadap nya. Aslan mendorong kekasihnya hingga membentur dinding gudang sekolah.
"Angkat kaki mu, baby.." titah Aslan hanya di turuti saja oleh Ashley.
"Lihat dia baby" Aslan mengarah kan wajah Ashley pada milik nya yang sedang tegak menjulang. "Kau menyukai nya bukan, dia milikmu... Rasakan dia beib..." Aslan kembali menyatu kan milik mereka. Pria itu mengerang nikmat sambil memejamkan kedua matanya.
"Oouchh beib...milikmu menggigit terlalu kuat ... aku tidak kuat lagi..." Aslan mempercepat gerakan nya hingga mengeluarkan suara yang khas di bawah sana.
Tak selang lama tubuh Aslan memegang, pria itu menekan kuat-kuat miliknya ke dalam.
"Hah hah hah... Kau nikmat baby... Aku puas.. terimakasih..aku mencintaimu... Aku harap yang kali ini akan berhasil membuat perut rata mu berisi..." Aslan mencium kening Ashley dengan sayang lalu melepas milik, terlihat sisa cairan kenikmatan meleleh di paha Ashley, Aslan segera mengelap nya dengan dalam*an milik Ashley.
"Kenapa menggunakan dalam*an ku? Lalu aku pakai apa nanti?" Hardik Ashley marah di sela nafasnya yang ngos-ngosan.
Aslan terkekeh pelan lalu kembali mencium kilas bibir kekasih nya. "Maaf, kau tidak perlu dalam*an lagi baby. Aku ingin mengulang nya lagi nanti, di mobil sepulang sekolah." Balas Aslan enteng.
"Dasar maniak" sungut Ashley membenarkan seragam nya kembali.
"Ayo kembali ke kelas" Aslan mengantongi dalam*an milik Ashley lalu menggandeng kekasih nya menuju kelas seolah tidak terjadi apa-apa.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Huaahhh!" Seru Luciel mengagetkan Ashley yang sedang memasang lip bam.
Ashley menatap horor pada temannya itu, " apa kau tidak punya pekerjaan?" Sarkas Ashley kesal.
"Punya, sangat punya!" Balas Luciel percaya diri. "Aku berusaha menghalau para siswa yang akan ke belakang gudang sekolah tadi, karena aku tau, ada dua insan yang sedang bercinta disana dan ak......." Ashley membekap mulut lemes teman nya.
"Ssssttt...! Bagaimana kau bisa ke sana? Menyebalkan!" Gerutu Ashley menahan malu wajah putihnya memerah seperti tomat masak.
"Ini lingkungan sekolah, aku di mana saja bukan masalah. Kalianlah yang bermasalah, bisa-bisanya bercinta di tempat yang tidak tepat." Luciel bersungut kesal.
"Mana suara laknat Aslan terdengar hingga beberapa meter dari sana. Astagaaa! Telinga suci ini telah ternodai" ratap Luciel dramatis.
"Luciel, bisakah kau tidak membahasnya! Sepupumu itu menyebalkan, selalu saja tak bisa menahan diri nya." Rutuk Ashley kesal.
"Apa kau akan menikah setelah kita lulus, aku khawatir perut mu akan mengembang Ketika kita lulus nanti. Mengingat sepupuku yang sangat rajin menyemai dan ganas itu" ujar Luciel cekikikan.
"Anak kecil diamlah, kau belum cukup umur membahas area tegang dan basah. Keluar sana! Pergi ke kelas mu sendiri." Usir Ashley mendorong pelan bahu adik sepupu kekasihnya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sudah 3 minggu Sky mengganti kan posisi sang ayah di perusahaan. Kini dirinya menjabat sebagai seorang CEO Belluwig company.
"Paman, aku akan keluar. Aku ingin pergi sendiri, paman di kantor saja." Sky berjalan menuju elevator tanpa menunggu jawaban Brian.
Brian lalu menghubungi seseorang, "ikuti tuan muda kemanapun dia pergi, jaga jarakmu tapi jangan sampai kehilangan jejaknya" selesai memberikan ultimatum pada seseorang, Brian kembali berkutat dengan pekerjaan yang harus nya di kerjakan oleh Sky.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sky membawa mobilnya tak tentu arah, pikiran nya menerawang pada seorang gadis, yang beberapa waktu belakangan ini, mengganggu pikirannya.
Ckiitttt
Sky mengatur laju nafasnya, hampir saja dia menabrak seseorang atau bahkan sudah menabrak nya. suara gedoran kaca mobilnya membuat Sky tersadar sepenuhnya. Perlahan Sky membuka pintu mobil nya.
"Maaf aku tidak sengaja, apa kau terluka? Ayo aku antar ke rumah sakit" ucap Sky merasa bersalah, pada wanita yang masih menunduk memegangi pergelangan kakinya.
"Tidak perlu tuan, hanya terkilir saja, tidak akan membuat ku mati." Kekeh gadis itu lalu mendongak, wajahnya langsung pucat saat melihat siapa yang ada didepannya.
Deg!!
Jantung Sky berdetak kencang, wanita yang dia cari telah dia temukan tanpa sengaja.
"Kau? apa yang kau lakukan di tempat ini?" Sky merutuki pertanyaan bodohnya, harus nya dia bertanya, bagaiamana keadaan kakimu.
"Aku tinggal di daerah sini tuan Belluwig, lalu anda? Kenapa bisa berkendara sejauh ini?" Cloey balik bertanya pada bos baru di Perusahaan tempat nya bekerja.
Sky tergagap, tidak mungkin kan, dia mengatakan jika dirinya sedang mencari wanita itu? Wanita yang seminggu ini memporak porandakan hati dan pikiran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
💎hart👑
👍👍👍
2022-12-31
1
Hiatus
Dari awal belum tau umur sky Thor?😅
2022-10-25
3
Hiatus
Memelah kah?
2022-10-25
1