"Aku.. sedang ada pertemuan dengan klien di dekat sini." Sky mencoba bersikap biasa saja, namun debar sialan jantung nya membuat nya semakin gugup.
"Apa kau tidak ingin menuntutnya cloey?" Tanya pria yang sejak tadi diam saja setelah menggedor kaca jendela mobil Sky.
Keduanya menoleh, "tidak perlu paman, terima kasih. Ini juga salahku, aku menyebrang tidak hati-hati. Aku baik-baik saja, beliau ini bos besar di kantor ku bekerja." Jelas Cloey tersenyum ramah.
Mendadak hati Sky panas melihat senyum manis Cloey pada pria yang dia panggil paman itu.
"Aku yang akan menangani, terimakasih sudah membantu nya tadi. Pergilah" usir Sky ketus.
Cloey dan pria tadi hanya saling pandang heran, "baiklah kalau begitu, aku akan pergi, Cloey paman pergi dulu. Jaga diri mu baik-baik, berhati-hatilah lain kali, ingat putri mu di rumah. Dia menunggu mu pulang dalam keadaan utuh dan hidup" ujar pria itu mengingat kan. Setelah kepergian pria tadi, Sky membantu Cloey berdiri.
"Kau punya anak?" Pertanyaan spontan Sky membuat Cloey terkejut. Lalu tersenyum lembut.
"Ya, aku punya seorang putri. Usianya 3 tahun," balas Cloey menjelaskan dengan senyum yang begitu manis di mata Sky.
Sky menatap nanar, manik wanita yang selalu hadir dalam mimpi nya tersebut.
"Ayo, aku antar pulang." Ajak Sky membuka pintu samping penumpang. Dia merutuki pikiran kotornya, bisa-bisanya tergoda dengan bibir tipis dan mungil Cloey.
"Apa tidak merepotkan anda, tuan? Aku bisa jalan kaki perlahan, lagi pula aku harus mampir ke suatu tempat. Terimakasih atas kebaikan anda, saya permisi" Cloey berbalik berjalan sedikit pincang.
Sky mendengus sebal, "dasar keras kepala" Pria itu mengejar langkah kecil Cloey dengan langkah lebar. Cloey tersentak kaget, saat merasakan tubuhnya melayang.
"Hei! Apa yang kau lakukan, tuan! Turun kan aku" pekik Cloey histeris. Namun Sky sama sekali tak menggubris nya, pria itu memasukkan tubuh kecil Cloey dengan mudah ke dalam mobilnya.
"Duduk diam! Atau kau akan aku bawa pulang!" Ancam Sky menyeringai puas, saat melihat kucing kecilnya terdiam takut.
"Gadis pintar.." puji Sky mengelus kepala Cloey dengan sayang. Cloey merasa tak nyaman dengan perlakuan itu, segera menepis pelan tangan Sky dari kepalanya.
"Alamat mu? Dimana?" Tanya Sky memecahkan keheningan.
"Di depan belok kiri, lalu berhenti di depan gang pertama." Cloey mengarah kan dengan ujung dagu lancip nya.
Sky hanya terdiam, pria itu terus melirik Cloey yang terus membuang pandangan keluar jendela.
"Di sini?" Tanya Sky memastikan.
"Ya, disini saja. Aku akan berjalan kaki ke dalam, terimakasih banyak sudah mengantarku, tuan" Cloey membuka pintu mobil lalu keluar. Sky menatap punggung kecil Cloey dengan perasaan tak menentu.
"Mommy..!" Pekik Lizzie girang, gadis kecil itu berlari ke arah sang ibu. "Kenapa lama sekali? Lizzie bosan bermain bersama bibi Joa. Dia sangat pemarah" Lizzie berbisik di ujung kalimatnya.
Cloey berjalan sambil menggendong Lizzie menuju teras.
"Aku tau kau membicarakan ku, Lizzie Velasquez!" Seru Joanna dari arah pintu rumah. Lizzie terkikik lalu menyembunyikan wajahnya di dada sang ibu.
"Mom.. tolong selamatkan Lizzie dari monster jahat itu, dia ingin memakan ku" Lizzie memperlihatkan wajah memelas dan ketakutan yang di buat-buat. Cloey tidak tahan lagi, wanita itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lucu anaknya.
"Ishh kalian berdua jahat sekali" rajuk Joanna dengan wajah sedih.
Cloey mengode pada putri nya, gadis kecil itu langsung tanggap. "Bibi Joanna yang cantik, maafkan Lizzie yang tak kalah cantik ini yaa.." ujar Gadis itu membuat Joanna memutar bola matanya malas.
"Tidak bisakah kau memuji bibi mu ini, tanpa mengikut sertakan dirimu di dalam nya? Mengalahlah pada bibi sesekali" Joanna menekuk wajahnya kesal.
Cloey kembali cekikikan lalu berjinjit mecium pipi bibinya yang sedang berjongkok didepan nya.
"Aku kasih ciuman, jangan marah lagi. Nanti cantik bibi berpindah semua padaku, aku kan jadi semakin cantik." Ujar Lizzie menepuk pipi nya pelan.
"Kau suka, bukan? Jika aku jelek kau akan jadi cantik," cibir Joanna sengit.
"Kalian berdua, berhentilah berdebat sehari saja. Ya ampun, aku pusing mendengar nya" keluh Cloey menegur keduanya.
Lizzie segera bersembunyi di dada ibunya, Joanna pun terdiam.
Tanpa mereka sadari, jika sejak tadi, seorang pria menyaksikan perdebatan bibi dan keponakan itu, dengan hati berdesir hebat. Air mata nya keluar tanpa permisi, entah apa yang sudah terjadi padanya.
Sky berbalik menuju mobil nya, kemudian pergi dari sana membawa rasa penasaran yang besar di hati nya.
Apa hubungannya semua mimpi-mimpi nya dengan ibu dan anak itu, Kenapa mereka seolah tak asing baginya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sesampai nya di rumah, Sky mendapat tatapan tajam dari sang ibu, namun sebisa mungkin Sky bersikap tenang.
"Dari mana saja kau? Kau melewatkan makan malam keluarga dengan keluarga McGraw. Apa kau tau, ibu dan ayah hampir kehilangan muka dihadapan keluarga Monica." Samara mencecar putranya dengan suara dingin. Suasana tiba-tiba terasa mencekam, hingga Ashley membuka suara.
"Istirahat lah kak, kau pasti lelah. Nanti aku akan membawakan makanan ke kamar kakak" titah sang adik menyela, dan berhasil membuat nya ikut ditatap penuh intimidasi oleh sang ibu.
Namun bukan Ashley nama nya jika tidak memberontak. "Kenapa mommy menatap ku begitu?" Tanya Ashley dengan berani, Suara deheman sang ayah membuat keduanya terdiam.
"Sky, lain kali jika kau tidak bisa hadir ke suatu pertemuan, apa pun itu. kabari kami, membuat orang tua mu malu itu bukan sikap terpuji. Kau tidak akan terlihat hebat, dengan dengan terus menghindari sesuatu. Kau paham?" Ujar sang ayah berusaha menengahi.
"Maaf dad, lain kali tidak akan mengulangi nya lagi." Balas Sky patuh.
"Baiklah, istrahat di kamar mu. Dan ya, jangan lupa minum obat mu" kembali sang ayah mengingat kan Sky pada obat yang paling dia benci.
"Baik dad, aku tidak akan lupa meminumnya. Permisi, aku ke kamar dulu." Sky bergegas menuju tangga, dia ingin segera kabur dari tatapan intimidasi ibunya.
Obat? tentu saja Sky tidak meminum nya lagi. Selama 2 minggu ini dia hanya mengeluarkan satu persatu obat dari botol nya, dan berakhir di dalam closed. Sky hanya perlu menyesuaikan dengan hari tanpa melewati satupun tanggal nya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Selesai mandi, Sky kembali teringat gadis kecil tadi. Segera dia meraih ponsel nya lalu membuka album foto, terlihat ada banyak sekali foto Cloey dan Lizzie didalam nya. Sky tersenyum lembut melihat foto keduanya, hatinya menghangat, merasa kan gelayar yang aneh. Ada semacam kerinduan yang dalam namun entah untuk siapa, tidak mungkin pada kedua wanita beda generasi itu, kan? Dia bahkan baru bertemu hari ini dengan gadis kecil itu.
Sky mencium foto ibu dan anak itu dengan penuh perasaan, rasanya dia ingin kembali ke sana lagi sekarang. Namun mengingat sang ibu, Sky tidak ingin membuat masalah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hiatus
Aku curiga obat itu membuat sky hilang ingatan...
2022-10-25
1
Hiatus
Jangan-jangan itu anakmu sky...🤣
2022-10-25
1
Senajudifa
jgn2 lizie itu putrix
2022-10-07
0