Senyuman dan Ingatan
Kota Amsterdam, Belanda
Langit Amsterdam. Terlihat mendung dengan butiran-butiran salju putih yang turun dari langit. Awan-awan hitam yang tak sedikit namun juga tak banyak terlihat bergerumpul diatas kota kecil tempat Gamma kini berpijak. Netranya yang hitam pekat terlihat memantulkan sebuah gambaran indah diatas canvasyang tersaji dihadapannya. Hingga fokusnya terlalih pada langit yang menggelap itu, tangannya behenti menari-nari diatas canvas.
Huft
Gamma terlihat menghela nafas. Sudah hampir sebulan pria workholic itu tinggal di ibu kota negeri Belanda. Meninggalkan Tanah Air tak membuatnya rindu akan rumahnya. Gamma merasa kemanapun ia pergi tak pernah ada tempat yang bisa membuatnya benar-benar serasa pulang ke rumah. Karena rumah pria itupun sudah pergi 5 tahun lamanya.
Tring! Tring! Tring!
Benda pipih yang pria itu letakan diatas meja samping canvas terlihat menyala-nyala dan bergetar pelan. Gamma membuka pesan tanpa melihat nama si pengirim, dia sudah tahu itu pasti sang ibu yang mengiriminya pesan beruntun. Ketika ia membuka pesan itu muncul gambar-gambar lucu sosok kecil yang begitu mirip dengannya, bagai duplikat.
Alpha. Bayi itu sudah tumbuh semakin besar rupanya. Gamma tak ingat kapan ia pernah menyentuh Alpha, untuk melihat wajahnya saja butuh waktu berbulan-bulan lamanya. Mata dan bibirnya yang tipis begitu mirip dengan Aily dan karena itulah Gamma tak sanggup, emosinya seperti tak bisa dikendalikan saat bertemu bayi mungil itu.
Belanda, adalah salah satu bentuk pelarian Gamma dari Alpha. Dia bisa kabur ke kota manapun yang ada di Indonesia namun keluarganya terlalu memaksa. Mereka mau membuat pria itu mengerti bahwa dia juga seorang ayah. Gamma tahu. Dia tahu kini dia adalah wali tunggal satu-satunya bagi Alpha, tapi disamping itu baginya yang lain tak mengerti bahwa dia juga seorang suami.
Kehilangan Aily serasa masih basah dalam ingatan. Bayangan ketika Aily pergi karena mempertaruhkan segalanya untuk Alpha membuat segalanya hancur. Berulang kali orang-orang terdekatnya membujuk agar Gamma Ikhlas. Tapi Gamma tak mampu. Gamma bisa mencintai Aily begitu besar namun jangan tanyakan apakah ia bisa melupakan Aily dan mengesampingkan egonya menjadi ayah yang baik bagi putranya.
Pria itu meletakan kembali ponsenya tanpa membalas pesan momy. Dengan kaku Gamma menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi santai. Ia kembali memandang lukisan indah nan cantik hasil karyanya. Pandangan rindu dengan senyum menyedihkan terlihat memancar saat memandang canvas yang tak kosong itu. Lukisan yang ia beri judul, ‘Aily, My Ocean’
“Aily. Aku rindu kamu. Kenapa kamu pergi?” Aily hanya tersenyum dilukisan itu seolah memberikan Gamma jawaban atas pertanyaannya.
[][]
“Mas... kalo semisal aku pergi jauh bagaimana?” mata bulat Aily teralih memandang wajah rupawan suaminya. Tangannya tergerak menyuapi Gamma buah anggur, topping salah satu salad buahnya.
Gamma menerimanya dengan sukarela sambil menggeleng seraya mengunyah. “Jauh? Kemanapun kamu pergi ya pasti bakal ketemu. Selama kita berdua tetap di Bumi.” Aily terlihat tak suka terlihat dari bibirnya yang mengerut lucu.
“Bukan itu maksudnya bee,”
“Ada maksud lain?” Alis tebal gamma mengerut bingung.
“Misal nih misal ya.... aku pergi atas kemauan yang diatas ninggalin kamu gimana?”
Aily, wanita imut itu menunggu jawaban suaminya dengan wajah penasaran. Sedangkan Gamma hanya merenung seolah enggan memberi jawaban yang ditunggu Aily. Harusnya Aily tahu. Gamma tak mungkin menjawab, aku akan melawan tuhan agar Aily tetap disampingnya. Tapi dia juga tak sanggup jika harus tanpa Aily. Dan pada akhirnya pertanyaan Aily hanya bagai angin lalu yang tak pernah menemukan jawabannya.
[]
Ailee. Wanita berparas rupawan dengan kulitnya yang cerah semakin cantik ketika bibirnya terlengkung membentuk senyuman indah. Tangannya dengan telaten bermain dengan cream cake membentuk karakter-karakter imajinatif yang lucu di atas adonan. Setelah beberapa menit dia menjadi kreatif. Sebuah senyuman kepuasan tercetak di bibir nya dengan wajah seolah senang akibat hasil karyanya yang terlihat memanjakan mata.
Ia lalu mengangkat cake hasil karyanya dan memberikannya pada gadis muda untuk di letakkan pada etalase dingin khusus untuk menyimpan kue. Gadis berambut bob itu menatap takjub hasil buatan tangan Ailee, “Bu... kenapa sih minta Ira belajar bikin cake, padahal ibu aja yang bikin semua buat pelanggan toko.”
“Yaampun Ira masih aja protes soal itu. kamu kan tau saya gak selalu bisa ngehandle SA...” Ira hanya mengangguk-anggukan kepalanya pasrah lalu meninggalkan Ailee untuk menyimpan kue ditangannya.
Sedangkan Ailee diam-diam menelanjangi bangunan modern dengan nuansa classic dan khas anak remaja yang kini menjadi tempatnya berpijak, Sweetest Ailee. Toko kue yang juga merangkap cafe yang menyajikan berbagai jenis kue terenak yang bisa memuaskan hati para pelanggan. Toko ini jugalah yang memberikan Ailee ketenangan untuk sejenak beristirahat dari masalah hidupnya yang tak pernah usai.
Sudah hampir berjalan 4 tahun lamanya. Semakin hari tokonya semakin digemari orang, membuat Ailee semakin bersemangat. Walau hanya sebatas toko kue kecil tetap saja semua adalah hasil kerja kerasnya yang ia mulai dari nol hingga bisa jadi seperti ini. Sungguh sangat bersyukur seorang Ailee Kanedy kembali bisa meraih impian yang dulu sempat tertunda.
Cring!
Lonceng di atas pintu kaca berbunyi nyaring. Memberikan tanda bahwa baru saja ada pelanggan baru yang berkunjung ke tokonya. Ailee dengan sigap menyambut hangat dan terkesiap ketika seorang pemuda tampan dengan kemeja kerjanya berdiri tegap dihadapan wanita itu. Tinggi Ailee yang hanya sebahu pria itu mendongak untuk melihat wajah rupawan dihadapannya.
“Arslan...”
Arslan Sirius. Pria yang berstatus sebagai mantan suaminya itu menatap penuh rindu pada Ailee. Ailee tersenyum ramah pada Ars dan menubruk tubuhnya yang tegap, masuk kedalam dekapan hangat Ars ketika pria itu mengkode Ailee untuk berlari kepelukannya.
“Honey...” Ailee mendongak lagi untuk menatap wajah Ars, “Akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi...” Ars menyunggingkan senyum manisnya. Ailee hanya menganggukan kepala lalu kembali memasukan wajahnya kedalam dekapan pria itu, mengendus-enduskan kepalanya sambil menikmati aroma maskulin Ars.
Setelah acara pelukan hangat bagaikan pasangan kasmaran yang melepas rindu. Ailee mengajak Ars untuk beristirahat sejenak diruangannya, memberi mereka privasi dan memberikan pelayanan spesial untuk Ars. Cupcake yang lebih banyak chocolate cream tersaji dipandangan mata pria itu plus dengan grean tea late panas yang asapnya mengebul berterbangan.
Ailee duduk disebelah Ars, “Gimana? Perusahaan kamu yang di kaltim udah beres?” tanya Ailee.
Arslan meneguk grean tea late nya, membasahi kerongkongan sebelum menjawab pertanyaan Ailee, “Udah.” Pria itu menjawabnya singkat lalu memasukan cupcake coklat itu kedalam mulutnya.
“Ars... kamu cuek banget sih,”
Ars menoleh, “Terus aku harus jawab apa honey?”
Ailee memukul bahu Arslan lumayan keras menumpahkan rasa sebalnya yang mendadak muncul, “Ga usah panggil aku kaya gitu. Kita kan udah bukan pasangan suami istri lagi.” Ailee berkata tegas.
“Bentar lagi juga rujuk...” Ars berujar santai kembali menikmati grean tea late buatan Ailee. Pria itu seolah tak mempedulikan respon Ailee akan ucapannya itu.
“Tapi Ars... sepertinya gak akan terjadi deh,” Ailee membuat Ars menoleh lagi, pria itu terlihat tak suka atas jawaban Ailee, “Soalnya gak ada alasan yang bisa bikin kita rujuk.” Wanita itu puas akan kalimat yang ia lontarkan. Ada rasa tak nyaman saat Ars ingin mengulang pernikahan mereka lagi dan Ailee tak berhasil mengingat penyebabnya.
“Ada Ailee...” Ars tak lagi memanggilnya honey, “karena aku dan kamu saling mencintai.” Terdapat nada penekan dikalimat Ars.
Cinta? Aneh. Ailee merasa aneh mendengarnya, ada rasa sakit yang tak tertahankan juga cinta yang pudar. Ailee tak merasa bahwa ia masih mencintai Ars justru malah sebaliknya, rasanya ia benci mendengar kalimat Ars barusan namun ia tak tahu mengapa ia membencinya? Ingatannya tak menemukan jawaban.
[][][]
Ada yang bingung kenapa Ailee dan Ars malah terlihat damai?
Kalian pasti bakal tau
Sabar ya All hihi
Jangan lupa klik jempolnya ya
Kiss much dari aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
rayo78
Ailee amnesia ya ?
2021-04-22
0
Diana Susanti
OK👌
2021-01-19
0
ayyona
ini jg 😍
2020-07-30
2