Belajarlah kuat Ailee, suatu saat semua luka yang didapat akan menghasilkan ribuan kebahagiaan.
Ailee Kanedy. Memiliki paras ayu nan manis dengan rambut kemerah-merahannya. Semua orang menganggap Ailee sempurna hanya dengan memiliki kecantikan dan harta yang setara dengannya. Ailee tahu mereka yang selalu menganggapnya seperti itu, hanyalah sekelompok orang yang memiliki penyakit hati tiada obat. Mereka iri. Sesungguhnya mereka tak tahu bahwa selalu ada ganjaran yang setimpal untuk setiap kelebihan yang dimiliki Ailee.
Dia nyaris sempurna, namun sayang dia lahir didalam keluarga sampah. Semuanya hanya memikirkan tentang loyalitas, bagi mereka anak adalah sebuah harta untuk menghasilkan uang tak perlu diberikan kasih sayang dan cinta. Ailee hidup sampai sekarang pun ia masih bersyukur.
Hingga dia dibuang dan menikah dengan Arslan Sirius. Sebuah kegelapan yang juga menjadi cahaya bagi Ailee. Ars memaksanya bangkit dari segala keterpurukan dan Ailee tahu bahwa segala kesabarannya telah digantikan oleh Tuhan, Ars adalah hadiah untuknya.
Bersama dengan Ars, ia merasakan cinta. Cinta yang begitu diusahakannya. Ars seolah menyadarkannya jika kau ingin mendapatkan kebahagian kejarlah kebahagiaan itu. Kini selepas Ailee menjadi istri dari Ars, Ailee juga tengah berusaha membuat sebuah kesepakatan dengan Ars.
2 tahun yang lalu Ars dan Ailee membuat sebuah tantangan yang begitu menyenangkan. Ailee akan membuat Ars mencintainya dan pria itu selalu berusaha menyadarkan Ailee dari segala impiannya.
“Kau pasti akan jatuh Ars... Jatuh hati padaku.”
Ars membalas tantangan istri kecilnya itu, senyuman angkuh terpatri diwajahnya, “Silahkan nona, kuberi 2 tahun. Jika tak berhasil bersiaplah aku akan mendepakmu dari status istri Arslan Sirius.”
Hari ini tepat hari dimana Ailee melewati 2 tahunnya. Wanita cantik itu begitu bahagia, karena dia tahu tak akan lama maka Ars akan memberikannya sebuah keputusan. Keputusan apakah Ailee berhak berada disampingnya atau benar-benar akan dibuang oleh suaminya itu. Ailee bahagia karena dia yakin semua usahanya untuk mendapatkan hati Ars selama 2 tahun pasti mampu menumbuhkan cinta di hati pria itu. Terlebih lagi kabar gembira segera akan Ailee berikan untuk Arsnya.
Wanita itu berdiri menata bunga-bunga kesukan almarhumah bunda Ars. Hari ini juga hari yang bertepatan dengan kematian wanita yang mungkin amat penting bagi suaminya itu dan hari ulang tahun Ars. Ailee sebisa mungkin selalu ada untuk Ars, pasti Ars sedih. Meskipun Ailee sama sekali tak tahu apa artinya bersedih ditinggalkan seorang ibu, baginya dia hanyalah anak yang lahir sendiri. Ia rasa ia tak akan sedih meski dua orang tua gila hartanya itu hidup atau mati.
“Em... bibi amber!!” Ailee melangkahkan kaki jenjangnya lebar-lebar, “Hari ini bantu aku buatkan kue kesukaan Ars ya...” matanya berbinar cerah. Ia menatap penuh harap pada wanita paruh baya dengan wajah yang ramah itu.
Amber tesenyum, “Aduh nona ini mau merayakan ulang tahun tuan kok pake sungkan begitu sama bibi...” namun Amber mengangguk cepat tanda menyetujui permintaan istri dari tuannya itu.
Ailee bersenandung ria, tubuhnya menari-nari sambil menata adonan kue ulang tahun Ars. Bibi Amber yang melihat nonanya tersenyum kecil, rumah tak pernah sepi dengan kehadiran Ailee yang begitu ceria. Namun wanita paruh baya itu juga sedikit prihatin dengan Ailee, prawakannya yang muda dan masih terlihat seperti gadis sangat disayangkan harus menikah dengan Ars yang bertempramental dan dingin. Amber tahu Ailee sangatlah berusaha meluluhkan hati tuannya itu, yang bahkan selama 2 tahun pernikahan mereka Ars tak pernah memandang Ailee.
“Nona...” Amber mencoba menarik perhatian Ailee dari adonan kue yang sangat disayangnya itu, “Kenapa nona begitu perhatian pada Tuan Ars? Nona lebih pantas mendapat pria yang hangat...”
Bibir Ailee melengkung ketika mendengar pertanyaan Amber yang sudah dia anggap seperti ibu baginya. Amber selalu menemaninya ketika Ars sama sekali tak peduli tentangnya, “Karena...” Ailee menimang-nimang jawabannya sambil kembali melanjutkan fokus pada adonan kue yang hampir jadi, “Aku mencintai Ars bi... tidakkah bibi melihat itu dimataku.”
Kerutan di dahi Amber berlipat-lipat, ia sedikit tertegun mendengarnya. Cinta? Nonanya mencintai Tuan muda Ars, sungguh darimanakah sikap Ars yang dapat membuat wanita baik seperti Ailee mencintainya sedalam itu. Ya sedalam itu, saat inilah yang Amber lihat dari pancaran mata Ailee, wanita itu terlihat begitu mencintai sang suami. Sungguh betapa beruntung Tuan Ars mendapatkan Ailee.
[]
Ailee tak berhenti tersenyum. Tubuh kecilnya sama sekali tak mau diam, ia berdiri didepan pintu dengan wajah antusias. Apalagi yang Ailee tunggu jika bukan Ars. Dia bahkan sudah menunggu berjam-jam hanya untuk menyambut Ars pulang kerja. Matanya tak berhenti mengawasi pintu dengan pendengaran yang benar-benar sudah terpasang, siapa tahu bunyi mobil Ars bisa tertangkap oleh telinganya.
Ditangannya ia sudah membawa kue berbentuk hati dengan warna coklat gelap, warnanya kesukaan Ars. Ia sudah bersiap menyambut Ars karena biasanya suaminya itu akan pulang jam 08.00, dua menit lagi Ars pulang. Ailee terus mengawasi hingga dugaannya benar-benar melesat tepat. Suara mobil Ars yang berhenti terdengar tertangkap oleh pendengaran Ailee. Wanita itu sudah memeggang ganggang pintu dan bersiap membukanya.
“Happy Birthday Ars....”
Bruk
Kue yang sempurna dan indah itu melayang bebas bertabrakan dengan lantai. Darah Ailee mendidih hingga tanpa sadar air matanya mengalir dari pelupuk mata yang kering itu. Ars pulang, pria itu pulang namun sudah memberinya kejutan sebelum Ailee mengejutkannya. Ars bercumbu dengan mesranya didepan Ailee. Sungguh ini kejutan ulang tahun Ars yang hanya mengejutkan Ailee.
“Ailee minggir jangan menghalangi jalanku...” Pria itu dengan santainya membawa pasangan wanitanya memasuki rumah membuat hati Ailee semakin perih.
Tep
Ailee menahan tangan wanita yang digandeng Ars, suaminya itu, “Tunggu. Nona anda siapa? Tidak baik seorang wanita masuk kedalam rumah pria yang sudah beristri!” Ailee mencoba bersabar dengan segala emosinya. Dia mencoba membiarkan adegan menjijikan yang ia lihat tadi tak pernah ada.
“Ars...” Wanita itu dengan mudahnya mencengkram lengan suaminya dengan manja dan mengeluarkan suara bagai bisa ular ditelinga Ailee.
“Amber!!”
Bibi Amber langsung muncul dihadapan Ars dengan larinya yang tergopoh-gopoh. Kelihatan sekali wanita paruh baya itu sedikit terkejut dengan teriakan majikannya itu, “Iya tu—tuan?”
“Tunjukan Licya kamarku!!” Amber menuruti perintah tuannya.
Selanjutnya setelah wanita yang Ailee baru tahu bernama Licya itu pergi, Ars menatapnya dengan pandangan menusuk yang sudah hampir 2 tahun ini selalu menjadi makanan Ailee. Ars tak pernah memberikan tatapan teduh untuk Ailee, “Apa maumu huh?” Ars melonggarkan tali dasi yang mencekik lehernya dengan kasar, pria itu menjatuhkan bokongnya pada sofa ruang tamu.
Ailee menghampiri suaminya, “Ars dia siapa?”
Senyum miring Ars terbit diwajahnya yang tampan nan rupawan itu, “Ailee... kau ini polos ya..” Ars berbisik lirih namun masih terdengar ditelinga Ailee, “Aku tau kau melihat ku berciuman dengan Licya, menurutmu dia siapa?”
“Mu-mungkin saja dia temanmu kan. Mungkin dia yang menggodamu duluan, ak-aku tak mau mencurigaimu Ars...” Ailee sebenarnya ragu akan ucapannya. Bayangan Ars yang menikmati ciuman tadi jelas terekam dalam memori dan hatinya. Sangat sakit. Namun ia ingin menampik itu semua, Ars tau Ailee mencintai pria itu, Ars berhak menganggapnya tak ada namun Ailee yakin Ars tak akan menyakitinya.
“Teman? Menggoda? Apa salahnya menggodaku diakan bukan sekedar teman...” Ailee mencerna dengan baik setiap kalimat Ars, “Dia kekasihku...”
[][]
Maaf Ailee Aku membuat kisahmu begitu menyedihkan diawal
Eh Author bikin part yang ini sambil dengerin Ost The World Of Mariagge : Solitary Voyage - Kim Yuna
Sedih banget lagu itu hiks
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Yanti Turus
Semangat Ailee, km hrs kuat!!!
2021-07-27
1
rayo78
g papa sedih di awal... jangan di akhir ya tor
2021-04-22
0
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
aq skip2 dulu baca part ini,,nyeseg..😁
2020-12-17
0