Cinta Tulus Mafia Kejam
Alison Whingston 28 tahun
Alisha Elenea 32 tahun
"Saya bisa memberikan jaminan untuk kebebasan adik anda jika anda mau menghabiskan selama satu malam bersama atasan saya"
"Aku akan memberikanmu uang seratus juta dollar jika kamu mau menghangatkan malamku"
"Panggil aku Key, sebut itu setiap kamu ingin meneriakkan namaku sepanjang malam ini"
"Akhhh, Key" Pekiknya dengan nada tertahan.
"Mommy, apakah hari ini mommy akan berangkat bekerja lebih awal lagi?"
Alisha yang sedang menyiapkan makanan untuk bekal anaknya sedikit terkejut dari lamunannya, lintasan ingatan masa lalu membuatnya tersadar kalau semuanya sudah berlalu cukup lama.
"Maaf hari ini mommy harus berangkat bekerja lebih pagi lagi, karena hari ini pesanan kue cukup banyak" Ucap Alisha dengan penuh sesal.
Alisha berjalan ke kursi yang diduduki Aaron anaknya "Baiklah, aku hari ini akan berangkat dengan Uncle Michael" Aaron tersenyum tulus ke arah Alisha menyembunyikan perasaan murungnya.
Michael yang baru selesei mandi, berhenti sejenak saat mendengar percakapan Alisha dan Aaron lalu berjalan ke arah mereka "Apa Kak Alisha tidak bisa berhenti bekerja saja, bagiku uang ku sudah cukup untuk membiayai kehidupan kita bertiga" Sahut Michael sedikit memohon kepada Alisha.
Mendengar suara Michael, membuat Alisha mengalihkan pandangannya kepada Michael "Aku tidak bisa terus menyusahkan kamu, Aaron tanggung jawab kakak, kamu harus mengumpulkan cukup banyak uang untuk biaya pernikahanmu dengan Clara, jangan buat dia menunggu terlalu lama"
Michael hanya menghembuskan nafasnya pelan, selalu itu yang Alisha ucapkan jika dia meminta kakaknya itu untuk berhenti bekerja, sungguh dia tidak tega jika harus melihat keluarga yang dia miliki satu satunya harus hidup banting tulang demi menghidupi keponakannya, padahal baginya uang yang dia hasilkan dari bekerja sebagai manager sudah sangat cukup membuat kakaknya hanya berdiam diri di rumah tanpa harus merasa lelah setiap harinya.
"Kalau begitu mommy berangkat bekerja dulu ya" Ucap Alisha yang diangguki oleh Aaron, melihat mata Aaron yang selalu menunjukkan kebahagiaan dan kesedihan secara bersamaan terkadang membuat Alisha merasa bersalah karena tidak punya banyak waktu untuk menemani anaknya sebab dia harus berangkat kerja dari pagi hingga pulang malam hanya untuk mendapatkan uang demi biaya pendidikan Aaron agar terjamin.
***
Sesampainya di tempatnya bekerja, Alisha segera mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja "Alish, aku rasa hari ini kita akan sangat sibuk, ku dengar beberapa pegawai akan di kirim ke tempat acara Whingston grup di adakan" Ucap Gisella, teman kerja Alisha.
Alisha tidak terlalu menanggapi perkataan rekan kerjanya tersebut, menurutnya hal itu tidak cukup menarik untuk dia tanggapi.
"Astaga, aku berharap semoga aku saja yang dikirim ke sana" Lanjutnya.
Alisha sendiri terdiam ketika mendengar nama Whingston, dia seperti tidak asing dengan nama itu "Whingston grup?" Tanyanya.
"Jangan bilang kamu tidak tahu tentang Whingston grup" Gisella menatap temannya itu dengan tidak percaya.
Alisha menggelengkan kepalanya "Aku hanya sering mendengar namanya, hanya saja aku tidak tahu seperti apa Whingston grup itu"
"Astaga Alisha, satu dataran Amerika pun tahu perusahaan Whingston grup, jangankan satu Amerika bahkan hampir seluruh dunia membicarakan tentang Whingston grup di setiap pertemuan bisnis yang mereka lakukan"
"Benarkah?" Tanyanya "Ah mungkin aku selama ini terlalu tertutup dengan dunia luar" Balasnya.
Dia memang tidak terlalu mencari tentang hal hal yang menurutnya tidak ada hubungannya dengan hidupnya selama ini hidupnya hanya dihabiskan untuk mencari uang untuk membiayai kehidupannya dan anaknya.
"Tidak masalah, karena memang kehidupanmu selama ini berada di Toronto" Jawab Gisella.
Alisha melanjutkan pekerjaannya dan mengabaikan ucapan rekan kerjanya yang tidak berhenti berbicara.
"Semuanya bisa berkumpul ke sini sebentar" Panggil kepala koki tempatnya bekerja.
"Semua kue ini akan dikirim dalam waktu 30 menit lagi, aku harap tidak ada yang mengecewakan dari kue kita sebab kalian tahu sendiri kue ini di pesan langsung oleh Whingston grup untuk acara tahunan perusahaanya jadi untuk Gisella, Alisha dan Kevin, kalian bertiga yang akan di tugaskan untuk mengantar kue kue ini ke tempat acara"
Gisella tersenyum bahagia saat mendengar namanya dipilih untuk mengantarkan kue ini ke sana, berbeda dengan Alisha yang tidak menampilkan raut wajah apapun, dia merasa tidak ada keistimewaan khusus untuknya.
"Aku sangat senang sekali bisa berkesempatan datang ke acara terhormat seperti ini walaupun hanya sebagai pengantar kue saja" Gisella sedari tadi tidak berhenti berbicara di dalam mobil yang akan membawa mereka ke tempat acara.
"Kamu sudah mengatakannya berkali - kali, jadi tidak bisakah kamu sekarang diam dan tidak mengoceh terus" Timpal Kevin yang sudah merasa kesal dengan ocehan Gisella sedari tadi.
Alisha hanya tersenyum kecil melihat pertengkaran antara Gisella dan Kevin, kemudian tatapannya beralih kembali ke sepanjang jalanan Manhattan
"Wow" Ucap Gisella saat mereka sampai di gedung acara.
"Dasar norak" Ucap Kevin sambil membuka pintu mobil belakang untuk mengambil kue yang akan mereka bawa masuk.
Gisella mencebikkan bibirnya kesal mendengar ucapan Kevin yang menurutnya selalu saja mengejeknya.
"Biar aku yang mengangkat kue tart ini, kamu dan Gisella bawa saja beberapa kue kecilnya" Kevin menghentikan gerakan Alisha yang akan mengangkat kue yang Kevin maksud.
"Baiklah" Alisha beralih ke pintu samping mobil diikuti Gisella di belakangnya.
"Aku rasa Kevin menyukaimu" Ucapnya yang membuat Alisha tekekeh kecil.
"Mana mungkin Kevin menyukaiku, aku sudah menganggap dia sebagai adikku seperti Michale, lagian jarak usia kita terlalu jauh Sel"
"Tapi aku bisa melihat dengan jelas dia juga begitu perhatian dengan anakmu, kamu lihat sendiri kan hampir setiap gajian dia selalu memberikan Aaron mainan dan makanan" Balasnya sambil berjalan mengikuti Kevin yang sudah berjalan terlebih dahulu lewat pintu samping gedung "Mengingat Aaron, aku jadi merindukannya" Ucap Gisella sambil mengingat begitu tampannya anak dari Alisha
"Sudahlah, jangan menyebarkan gosip yang tidak tidak, kamu tahu sendiri kan kalau anak dari koki utama menyukai Kevin, aku tidak mau sampai bermasalah dengan wanita sepeti Anne" Alisha bergidik ngeri ketika mengingat begitu menyebalkannya anak dari koki utama di toko kue tempatnya bekerja.
Sampai di dalam gedung mereka bertiga segera menata kue dengan rapi di atas meja yang sudah di siapkan.
"Sudah selesei semua, saatnya kita pergi, kelihatannya tidak lama lagi acara ini dimulai" Kevin tersenyum ke arah Alisha dan menganggap seolah Gisella tidak berada di sekitar mereka.
"Ayo kita pulang, sudah banyak tamu yang hadir di sini" Ajak Alisha yang sudah mulai beranjak pergi tapi langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara sambutan dari seorang MC namun itu tidak bertahan lama untuk Alisha melanjutkan langkahnya keluar dari tempat acara.
Namu langkahnya terhenti saat salah satu pelayan mendatanginya "Apa anda salah satu waiters dari Lavina Bakery?"
"Iya" Jawab Alisha singkat, saat dia menolehkan kepalanya, dia sudah tidak melihat keberadaan Kevin dan Gisella.
"Bisa saya minta tolong karena hari ini kami kekurangan pelayan disini karena banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan, bisakah anda menjaga di bagian kue?" Pinta pelayan tersebut penuh harap "Hanya untuk beberapa waktu saja, setelah acara dimulai anda bisa langsung pergi"
Merasa tidak tega menolak permintaan pelayan tersebut akhirnya dia menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju "Baiklah"
Sebelum berjalan kembali ke tempat kue, dia terlebih dahulu mengirim kepada Kevin dan Gisella untuk menyuruh mereka pulang terlebih dahulu.
Setelah memastikan pesan yang dia buat sudah terkirim, Alisha memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian pelayan acara ini.
Di sepanjang acara, beberapa kali Alisha merasa tidak nyaman dengan adanya beberapa tamu yang secara terang terangan menggodanya bahkan ada yang sengaja ingin memegang tangannya namun dengan segera dia hindari sehingga para lelaki menyebalkan itu tidak sampai menyentuhnya.
Alisha bisa bernafas lega ketika acara inti akan segera dimulai, itu berarti dia bisa dengan segera pergi dari tempat ini dan mengakhiri semu momen menyebalkan malam ini.
"Seperti acara tahunan yang rutin diadakan Whingston Grup, untuk kali ini akan ada acara yang lebih spesial dari acara tahun - tahun sebelumnya karena hadirnya CEO sekaligus pemilik Whingston Grup, Tuan Alison Whingston" Ucap seorang MC yang diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari tamu undangan saat nama pemilik Whingston grup di panggil.
Entah Alisha merasa ada yang berbeda dengan dirinya saat mendengar nama itu, hingga tatapannya jatuh pada tatapan kelam dan dingin seorang pria dengan pesonanya yang dominan berdiri dengan angkuh di depan sana.
"Ada apa dengan diriku kenapa aku merasa de Javu" Alisha memegangi dadanya saat ada perasaan aneh yang menyusup ke hatinya.
.
.
.
Bersambung
Jangan Lupa Vote, Like dan Komennya ya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sitiaisyah Putri
kayaknya seruu nih, figthing💪🙂buat thor nya
2022-07-12
1
Ainun Dunggio
lnjut
2022-07-07
1
Tuti Hayuningtyas
lanjuuuuuuuuuut terus thooooorrrr 😊😊😊😊
2022-07-06
1