Setelah merasa ada yang aneh dengan dirinya, Alisha dengan cepat berlari ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dan berlalu pergi dengan cepat dari acara ini.
Sepanjang perjalanan dia banyak melamun bahkan saat dia sudah duduk di tempat pemberhentian bus terdekat dari tempatnya berada, dia masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan dirinya saat melihat pria yang berdiri dengan tatapan dinginnya tapi penuh dengan kegelapan di dalamnya, ada perasaan aneh yang saat ini dia rasakan.
"Aku tidak mengenal pria itu tapi kenapa aku merasa seolah olah mengenal pria itu" Batin Alisha yang memegang dadanya yang masih sedikit berdebar.
Alisha merasa tidak mungkin pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya, dia hanya seorang wanita biasa mana mungkin bisa bertemu dengan seorang pewaris Whingston grup yang ternyata bukan perusahaan yang bisa di sepelekan, setelah perkataan Gisella tadi tiba - tiba membuatnya ingin tahu banyak tentang Whingston grup yang ternyata adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang real estate, penerbangan, perhotelan dan yang membuatnya tercengang adalah ternyata Whingston Grup tidak pernah menunjukkan seperti apa wajah pewaris utama dari perusahan tersebut dan sebuah keberuntungan untuknya kalau hari ini dia bisa melihat secara langsung seperti apa wajah seorang Alison Whingston.
"Nona anda naik bus ini apa tidak?, kalau tidak aku akan segera memberangkatkannya sekarang" Ucap seorang pengemudi bus dengan sedikit keras saat melihat Alisha hanya diam berdiri saja.
"Tunggu, aku ikut naik" Dengan sedikit berlari dia segera masuk ke bus umum, hampir saja dia ketinggalan bus terkahir yang lewat hari ini hanya karena pikirannya bodohnya padahal selama ini Alisha tipe orang yang tidak mau mencari tahu apapun tentang dunia luar setelah kejadian yang dialaminya beberapa tahun lalu
***
Alisha berjalan dengan gontai masuk ke apartemen kecil yang dia sewa bersama Michael, jam sudah menunjukkan lewat 10 malam yang berarti dia sudah terlambat pulang satu jam, Alisha yakin pasti dia sudah mengecewakan anaknya untuk kesekian kalinya.
Alisha membuka pintu apartemen dan melihat kondisi apartemen yang sudah gelap, tapi dia yakin kalau Michael belum tidur, dia berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum lalu terdengar suara langkah kaki yang menghampiri Alisha di dapur "Lembur lagi" Ucap Michale yang sudah berdiri di depannya.
"Maaf, hari ini aku ada tambahan pekerjaan untuk mengantar kue" Balasnya.
"Aaron dari tadi menanyakanmu, dia tidak mau tidur kalau mommy nya belum datang, mungkin karena terlalu capek menunggu mommy nya pulang akhirnya dia tertidur sendiri" Michael menatap Alisha, yang Alisha pahami sebagai tatapan yang kurang mengenakkan.
"Kalau kamu ingin menyuruh aku untuk berhenti bekerja, jawabannya tetap sama, aku tidak bisa berhenti bekerja" Ucap Alisha terlebih dahulu sebelum Michael kembali memohon kepadanya.
Michael menghela nafasnya pelan "Aku tidak akan menyuruhmu berhenti bekerja jika kamu tidak bekerja terlalu keras, dan kamu hampir saja mengabaikan Aaron, ingat yang Aaron punya hanya mommy nya, jangan sampai dia semakin merasa kesepian karena merasa mommy nya tidak ada waktu untuknya" Setelah mengatakan itu Michael berjalan pergi meninggalkan Alisha dengan perasaan tertohok dengan ucapan yang adiknya berikan kepadanya.
Setelah mendengar perkataan Michael, dengan tergesa dia menuju kamar tidur Aaron lalu berbaring di samping Aaron.
"Maafin mommy maaf" Bisiknya di telinga Aaron dengan mata yang sudah berkaca - kaca, pikirannya mulai kacau mendengar ucapan adiknya, benarkan selama ini dia kurang perhatian dengan Aaron, apa dia bukan ibu yang baik untuk Aaron, segala pertanyaan muncul di pikirannya.
Alisha mendekap Aaron dengan erat yang sama sekali tidak terganggu tidurnya, tidak lama karena terlalu lelah Alisha ikut terbawa mimpi sama seperti Aaron
"Ahhh, kamu begitu nikmat Alisha"
"Kita harus bertemu lagi suatu hari nanti" Alisha hanya diam menikmati setiap cumbuan pria yang berada di atasnya dengan keadaan pikiran yang kacau bercampur dengan gairah dan penyesalan.
"Kamu milikku Alish"
"Jangan pernah berusaha membunuh anak dalam kandunganmu" Teriak seorang pria dihadapan Alisha yang sudah bersimbah darah.
Alisha terbangun dari tidurnya saat potongan masa lalunya masuk ke dalam alam mimpinya, dia menolehkan kepalanya menatap Aaron yang juga menatapnya dengan senyum bahagianya "Mommy berkeringat, padahal suhu AC nya sudah Aaron rendahkan" Balas Aaron yang mengusap keringat yang membasahi kening Alisha, hal yang di lakukan Aaron justru membuat Alisha semakin merasa bersalah, dia memeluk Aaron dengan erat.
Aaron membalas pelukkan Alisha tidak kalah eratnya "Mommy menangis?" Tanya Aaron saat merasakan tubuh Alisha bergetar.
"Maafkan Mommy, maaf" Ucap Alisha berkali kali lalu mengurai pelukkan mereka.
"Mommy tidak melakukan kesalahan kepada Aaron, kenapa mommy harus meminta maaf?" Aaron mengambil sapu tangannya di laci samping tempat tidur lalu mengusap air mata Alisha dengan penuh kasih sayang.
"Mommy salah, maaf karena tidak pernah ada waktu untuk kamu, mulai sekarang mommy janji akan pulang lebih cepat agar bisa menjemput kamu pulang sekolah dan les" Janji Alisha kepada Aaron "Mommy juga tidak akan mengambil lembur lagi, agar mommy bisa main dengan kamu di rumah" Ucapnya dengan nada tercekat.
"Apa kemarin Uncle Michael mengatakan pada mommy kalau Aaron menunggu mommy pulang?" Tanya Aaron yang mendapat anggukan dari Alisha "Padahal Aaron sudah bilang kepada Uncle agar tidak memberi tahu mommy tapi kenapa Uncle mengingkari janjinya" Dengus Aaron.
Alisha tersenyum ke arah Aaron, hal ini lah yang terkadang membuat Alisha merasa khawatir dengan sifat dewasa Aaron yang belum waktunya di usia anaknya yang baru menginjak 6 tahun.
"Mommy sayang Aaron jangan pernah merasa kalau kamu sendiri ada Mommy dan Uncle Michael yang akan selalu ada untuk kamu" Alisha mengelus rambut Aaron
"Aaron lebih sayang mommy di banding apapun dan siapapun" Kasih sayang Aaron kepada Alisha tentu saja sangat besar, sedari kecil dia hanya mengenal sosok Alisha sebagai orang tua.
Mereka tertawa bersama setelah mengucapkan kalimat itu, dan saling berpelukkan kembali, Aaron begitu menyayangi Alisha begitupun sebaliknya untuk selamanya.
***
Aaron sangat bahagia, ini untuk pertama kalinya dia masuk ke sekolah diantar oleh mommy nya, biasanya uncle Michael lah yang selalu mengantar dia pergi sekolah dan untuk pulangnya dia akan di antar oleh pihak sekolah dan berada di apartemen hingga seharian menunggu uncle dan mommy nya pulang.
Sesampainya di depan gerbang sekolah Alisha berjongkok di depan Aaron "Belajar dengan rajin, nanti mommy jemput" Ucap Alisha lalu melambaikan tangannya ke arah Aaron saat anaknya mulai masuk ke area sekolah.
Alisha menatap kepergian Aaron dengan senyuman, lalu pandangannya beralih ke segala penjuru sekolahan di mana di sini merupakan salah satu sekolah elite yang ada di Manhattan, itulah alasan dia bekerja keras agar dia bisa memberikan pendidikan terbaik untuk putranya walaupun dia hanya seorang single mom.
***
Seorang pria dengan setelah kemeja mahalnya memandang ke arah jendela penthouse nya yang menampilkan pemandangan indah kota Manhattam dengan segelas Americano di tangannya
"Tahun - tahun yang sangat menyedihkan" Kekehnya dengan nada dinginnya yang penuh intimidasi
Setelahnya pria itu berjalan ke meja kerjanya dan mengambil sebuah liontin yang pernah dia pesan beberapa tahun lalu untuk dia berikan kepada seorang wanita tetapi belum sempat dia berikan hingga saat ini.
.
.
.
Bersambung
Jangan Lupa Vote, Like dan Komennya ya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sitiaisyah Putri
seruuuuuu🥰
2022-07-12
0
Ainun Dunggio
mmm
2022-07-07
0
Srihidayani Puspita
bagus
2022-07-07
0