Pengkhianatan

"Akhirnya seorang Alison Whingston menunjukkan dirinya ke depan publik" Alison hanya menatap tanpa ekspresi kepada pria yang duduk di depannya.

"Untuk apa kamu datang ke sini?" Tanya Alison tanpa ingin basa basi.

"Kamu sangat tidak sopan dengan kakak iparmu sendiri" Kekeh Darren ke arah Alison, dia sudah tahu kalau Alison bukan tipe pria yang suka basa basi dan bercanda.

"Cepat katakan, atau aku akan suruh satpam untuk menyeretmu keluar dari sini" Ucapnya yang mendapat dengusan dadi Darren.

"Pulanglah ke Los Angeles, Mom dan Miranda sangat merindukanmu, mereka selalu menantikan ke datanganmu untuk pulang, sejak kematian Dad kamu tidak pernah mau lagi kembali ke kediaman Whingston, lalu kamu lebih memilih untuk mengurus perusahaan yang ada di Manhattan di banding di LA yang menjadi pusatnya, lupakan semuanya dan kembalilah demi Mom dan Miranda" Ucap Darren dengan serius lalu dia berdiri dan berjalan keluar dari ruang kerja Alison tanpa menunggu jawaban yang akan diberikan adik iparnya itu karena dia tahu tidak akan pernah ada jawaban dari permintaanya itu tapi setidaknya dia sudah berusaha menuruti permintaan mertua dan juga istrinya yang meminta untuk membujuk agar Alison mau pulang ke mansion keluarga Whingston

Alison menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya, jika mengingat tentang masa lalu kehidupannya membuat kepalanya mendadak menjadi pusing, tangannya memijit keningnya pelan "Harusnya itu sudah berakhir, kenapa semuanya harus hadir kembali"

Seharusnya Alison sudah melupakan kenangan yang indah sekaligus menyakitkan itu tapi dunia seolah tidak mengizinkannya melupakan semua itu dengan mudah.

Sedangkan Aaron sedang duduk di taman sekolah sendirian, wajahnya terlihat murung saat mengingat salah satu temannya yang menanyakan soal keberadaan daddy nya, bahkan ada juga tadi temannya yang mengatakan kalau dia tidak mempunyai Daddy, dia sebenarnya juga ingin bertanya lagi mengenai keberadaan daddy nya kepada Alisha tapi mengingat kalau dulu mommy nya pernah menangis saat dia bertanya masalah keberadaan daddy nya membuat Aaron tidak pernah ingin bertanya lagi untuk menjaga perasaan Alisha.

"Aaron" Panggil seorang anak perempuan dengan rambut di kuncir ekor kuda.

"Cheryl" Balas Aaron yang merubah raut wajahnya dengan senyuman "Kamu kenapa ada disini?" Tanya Aaron.

Cheryl mengeluarkan kotak bekal makanannya "Aku mau makan siang sama kamu, tadi aku cari kamu tapi kamu tidak ada lalu aku tidak sengaja lihat kamu duduk di sini sendirian" Di berikan nya kotak bekalnya kepada Aaron "Kamu makan ya, tadi aku udah ambil setengahnya" Cheryl menatap Aaron dengan senyum manisnya.

"Terima kasih" Setelah menerima kotak bekal dari Cheryl dia memakannya dengan lahap, sebenarnya Aaron juga membawa bekal makanan, tetapi dia lebih memilih memakan bekal yang di berikan Cheryl dan akan memakan miliknya nanti ketika sampai apartemen jadi dia tidak perlu membeli makanan lagi sampai uncle dan mommy nya pulang.

"Aku tadi lihat kamu diantar mommy kamu berangkat ke sekolah" Ucap Cheryl yang melihat Aaron sedang memakan nasi goreng miliknya dengan lahap.

"Iya, aku senang karena mommy mau mengantarku, dan mommy juga berjanji akan mengantar jemput aku pulang dari sekolah" Balas Aaron yang sudah menghabiskan makanannya.

Wajah Cheryl berubah murung mendengar perkataan Aaron, dia menundukkan wajahnya "Kapan ya Cheryl diantar berangkat sekolah seperti kamu, Cheryl selalu berangkat sekolah dengan sopir dan Miss Angel" Jawab Cheryl.

Sebenarnya nasib Cheryl dan Aaron hampir sama, mereka sama - sama tidak pernah diantar kedua orang tua mereka ke sekolah hanya saja setidaknya hidup Aaron lebih beruntung karena masih mendapat kasih sayang dari Alisha dan Michael sedangkan Cheryl tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya yang sibuk bekerja dan lebih memperhatikan adik kembarnya yang sering sakit - sakitan.

"Nanti pasti Cheryl juga seperti Aaron, jadi Cheryl harus sabar"

Tidak lama terdengar bunyi bel yang menandakan kelas selanjutnya akan di mulai "Ayo kita masuk ke kelas, nanti Mrs. Eve marah kalau kita terlambat masuk" Ajak Aaron yang sudah beranjak meninggalkan area taman bersama Cheryl yang mengikuti di belakangnya.

***

Alison sedang duduk bersama kedua sahabatnya di sebuah club malam yang cukup terkenal di Manhattan, seorang bartender datang menghampiri mereka bertiga kemudian menyerahkan dua botol Vodka dengan harga paling tinggi kepada Alison.

"Sejak kapan kalian berada di Manhattan?" Alison menuangkan Vodka ke dalam gelas miliknya lalu meminumnya dengan sekali tegukkan.

"Tidak lama setelah mengetahui kamu kembali dari London" Balas Raynand salah satu sahabat Aaron yang terkenal kejam dengan dunia gelapnya yang tersembunyi dalam sebuah bisnis real estate.

"Danilla terus bertanya mengenai keberadaan mu, ku rasa dia masih menganggap serius pertunangan kalian 5 tahun lalu" Ucap Dominic, Sahabat Aaron yang memiliki pembawaan yang cukup tenang tapi menyimpan begitu banyak rahasia yang kelam di hidupnya.

"Aku bahkan hampir melupakan dirinya, kalau saja dia tidak terus terusan menelfonku"

Alison menikmati setiap gelas vodka yang terasa nikmat di tenggorokannya, yang bisa membuat dia sedikit melupakan masalahnya.

"Sean membuat ulah, dia berniat untuk mengambil beberapa senjata yang ada di ruang bawah tanah milik Raynand" Ucap Dominic kepada Alison yang menatap lurus ke depan.

"Aku sudah menduga kalau dia seorang penghianat, aku yang akan mengurusnya, kalian hanya perlu mengawasi setiap gerak gerik orang kepercayaan Sean" Suara dentuman musik meredam suara pelan Alison.

Dominic dan Raynand hanya diam saja membiarkan Alison yang menyelesaikan masalah Sean, dia tahu jika Alison sudah berkata seperti itu, cepat atau lambat keberadaan Sean pasti akan di temukan dan hal yang paling menakutkan dari Alison adalah dia tidak pernah memberi kata ampun untuk orang yang mengkhianati kepercayaannya.

Tidak ada yang tahu siapa Alison yang sebenarnya, dia tidak pernah membiarkan orang tahu jika di balik kematian musuh - musuhnya adalah Alison sendiri yang menyingkirkannya, dikalangan semua orang selalu menganggap kalau Alison adalah orang yang putih dan hanya terkenal sering menjatuhkan lawannya lewat bisnis, padahal dunia Alison lebih hitam dari yang mereka bayangkan.

Sedangkan di tempat yang berbeda Aaron tidak berhenti menatap takjub pada berbagai jenis mainan yanga di depannya, malam ini Alisha sengaja mengajak Aaron ke toko mainan untuk membelikan anaknya itu mainan yang dia sukai "Ambilah yang kamu sukai, mommy akan membelikan apapun yang kamu mau" Alisha mengambil sebuah robot mainan pengeluaran terbaru yang bisa ditebak jika harga yang diberikan pasti cukup mahal, tapi untuk membuat hati Aaron senang apapun akan Alisha lakukan.

Aaron menggelengkan kepalanya lalu mengambil pistol mainan yang hampir mirip dengan revolver sungguhan "Aku menginginkan ini mom" Diangkatnya pistol ke arah mommy nya seperti seseorang yang sedang akan menembak musuhnya.

"Kenapa harus pistol, bukannya biasanya anak seusia kamu lebih suka mainan robot, ini pengeluaran terbaru, mommy akan membelikannya jika kamu menginginkannya"

Aaron tetap kekeh ingin membeli pistol mainan yang dia pegang "Aku lebih menyukai ini daripada robot yang mommy pegang"

Alisha mengangguk "Baiklah, ada yang ingin kamu beli lagi" Tanya Alisha yang sudah menaruh kembali robot mainan di tempatnya.

"Tidak ada" Jawabnya tanpa menoleh pada Alisha, Aaron masih fokus dengan pistol yang ada di tangannya, walaupun hanya pistol mainan Aaron menganggap kalau pistol yang di pegang adalah pistol sungguhan.

Setelah membayar di kasir, Alisha mengajak Aaron langsung pulang karena hari yang sudah semakin larut, dia menatap anaknya yang begitu bahagia, Alisha pun juga ikut bahagia, dia sadar menjadi orang tua tunggal tidaklah mudah tapi menjadi orang tua tunggal untuk anak seperti Aaron bisa dia lalui dengan mudah sebab anaknya tahu betul kondisi mereka saat ini.

"Mommy harap, senyuman kamu akan selalu tercipta jika kamu tahu fakta tentang kehadiran kamu yang menyakitkan" Ucap Alisha dalam hatinya.

.

.

.

Bersambung

Jangan Lupa Vote, Like dan Komennya ya🙏

Terpopuler

Comments

Ainun Dunggio

Ainun Dunggio

ha..mmm

2022-07-07

0

Vita Zhao

Vita Zhao

mungkin Aaron mewarisi hobby dari ayahnya yg suka bermain pistol🤭

2022-07-06

0

Rice Btamban

Rice Btamban

semoga ketemu sm Ayah nya Aaron

2022-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita Seratus Juta Dollar
2 Maaf dari Alisha
3 Pengkhianatan
4 Penyiksaan
5 Mengingat Luka Masa Lalu
6 Penghinaan
7 Diterima Kerja
8 Pulang Bersama
9 Perasaan yang Berbeda
10 Gosip Baru di Kantor
11 Pria Kejam Penuh Luka
12 Flashback 1 (Gadis Buta dan Hujan )
13 FlashBack 2 ( Cemburu )
14 FlashBack 3 (Antara Davin dan Killian)
15 FlashBack 4 (Tidur Bersama)
16 Flashback 5 (Rencana Jahat Davin)
17 Flashback 6 (Kehancuran Alisha)
18 Flashback 7 (Pilihan Sulit)
19 Flashback 8 ( Trauma yang Terulang )
20 FlashBack 9 ( Menjual Harga Diri )
21 Flashback 10 ( Akhir Kisah Killian dan Alisha )
22 Merindukan Sosok Seorang Ayah
23 Dia Wanitaku
24 Tertidur Bersama
25 Gosip Yang Menyebar
26 Sebuah Fakta yang Terungkap
27 Ruang Bawah Tanah
28 Triple A
29 Pikiran Kotor Edgar
30 Perubahan Aaron
31 Wanita Psikopat
32 Kedatangan di Kantor
33 Bertemu
34 Pertemuan Killian dan Michael
35 Kebohongan
36 Pergi
37 Surat Pengunduran Diri
38 Hampir Melakukan
39 Ingin Bertemu
40 Kepanikan Alison
41 Kebenaran yang Terungkap
42 Berusaha Memaafkan
43 Janji Untuk Aaron
44 Kebahagiaan Aaron
45 Kunjungan Elle dan Edgar
46 Penembakkan
47 Memanjakan Aaron
48 Tidak Mengenali
49 Perdebatan
50 Bimbang
51 Firasat Buruk
52 Penculikan
53 Misi Penyelamatan
54 Menikah
55 Menyelamatkan Aaron
56 Pernikahan Dave dan Alisha
57 Miranda
58 Akhir
59 Operasi
60 Selamat Tinggal Miranda
61 Duka Mendalam
62 Kebenaran Masa Lalu Alison
63 Pertemuan
64 Luka
65 Pembalasan
66 Kepergian Aaron
67 Bukan Mimpi
68 Mimpi Buruk
69 Angela
70 Permintaan
71 Pilihan Sulit
72 Kejutan atau Petaka
73 Kejutan
74 Gagal
75 Pernikahan
76 Dendam
77 perpecahan Antara Alison dan Dominic
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Seratus Juta Dollar
2
Maaf dari Alisha
3
Pengkhianatan
4
Penyiksaan
5
Mengingat Luka Masa Lalu
6
Penghinaan
7
Diterima Kerja
8
Pulang Bersama
9
Perasaan yang Berbeda
10
Gosip Baru di Kantor
11
Pria Kejam Penuh Luka
12
Flashback 1 (Gadis Buta dan Hujan )
13
FlashBack 2 ( Cemburu )
14
FlashBack 3 (Antara Davin dan Killian)
15
FlashBack 4 (Tidur Bersama)
16
Flashback 5 (Rencana Jahat Davin)
17
Flashback 6 (Kehancuran Alisha)
18
Flashback 7 (Pilihan Sulit)
19
Flashback 8 ( Trauma yang Terulang )
20
FlashBack 9 ( Menjual Harga Diri )
21
Flashback 10 ( Akhir Kisah Killian dan Alisha )
22
Merindukan Sosok Seorang Ayah
23
Dia Wanitaku
24
Tertidur Bersama
25
Gosip Yang Menyebar
26
Sebuah Fakta yang Terungkap
27
Ruang Bawah Tanah
28
Triple A
29
Pikiran Kotor Edgar
30
Perubahan Aaron
31
Wanita Psikopat
32
Kedatangan di Kantor
33
Bertemu
34
Pertemuan Killian dan Michael
35
Kebohongan
36
Pergi
37
Surat Pengunduran Diri
38
Hampir Melakukan
39
Ingin Bertemu
40
Kepanikan Alison
41
Kebenaran yang Terungkap
42
Berusaha Memaafkan
43
Janji Untuk Aaron
44
Kebahagiaan Aaron
45
Kunjungan Elle dan Edgar
46
Penembakkan
47
Memanjakan Aaron
48
Tidak Mengenali
49
Perdebatan
50
Bimbang
51
Firasat Buruk
52
Penculikan
53
Misi Penyelamatan
54
Menikah
55
Menyelamatkan Aaron
56
Pernikahan Dave dan Alisha
57
Miranda
58
Akhir
59
Operasi
60
Selamat Tinggal Miranda
61
Duka Mendalam
62
Kebenaran Masa Lalu Alison
63
Pertemuan
64
Luka
65
Pembalasan
66
Kepergian Aaron
67
Bukan Mimpi
68
Mimpi Buruk
69
Angela
70
Permintaan
71
Pilihan Sulit
72
Kejutan atau Petaka
73
Kejutan
74
Gagal
75
Pernikahan
76
Dendam
77
perpecahan Antara Alison dan Dominic

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!