Musuhku Jodohku
"Hai...." Sapa Andi sambil senyum - senyum.
Dalam hati ku " Kenapa tuh orang kesurupan kali yah ?" Tumben dia negur aku, biasanya juga ga pernah menganggap aku ada.
" Tuh dada nya besar sebelah, kaya nya busa di dada mu jatuh satu." Kata Andi sambil berbisik di telinga ku.
"A.... cowok ca." Teriak ku, tapi mulut ku keburu di bekap sama Andi.
Berisik nanti orang dengar bukan aku saja yang malu, kamu juga pasti malu.
Aku terbangun dari tidur ku, ya mimpi buruk itu selalu terulang - ulang terus, sebenernya kejadian itu terjadi saat aku masih SMA dan itu adalah kejadian paling memalukan dan mimpi buruk dalam hidup ku.
Nama ku Dinda, anak pertama dari dua bersaudara, Adik ku bernama April usiaku sama April cuma beda satu tahun dan kami kuliah ditempat yang sama cuma beda jurusan, walaupun kami Adik kakak sifat kami sangat beda jauh, April itu cantik, lemah lembut, baik dan aku sebaliknya tomboi dan muka ku juga pas-pasan pernah dulu sempet kesal ada yang bilang kalau kami bukan saudara kandung, aku saat itu sangat marah sekali.
Saat aku sedang membantu ibuku di dapur Adik ku April menghampiri kami sambil berkata, " Ma masak apa ? maaf aku ngantuk banget jadi ga langsung ngebantuin Mama." Ya itulah Adik ku April, Mama sangat disiplin mendidik aku tetapi kalau ke April masih banyak toleransi.
Tapi aku ga pernah iri sama April karena aku sangat sayang sekali sama April.
Aku dan Adik ku tiap hari berangkat ke kampus berboncengan naik motor, ya kami sering berangkat bareng maklumlah keluargaku bukan orang kaya, tapi pulangnya kadang aku sendirian, karena
banyak sekali laki - laki yang mengantri untuk mengantarkan April pulang.
Saat sampai di kampus Aku dan April berpisah karena kami beda jurusan dan gedung nya pun berbeda.
Siang nya saat aku dan Ani sahabat ku berjalan menuju kantin, aku lihat April bersama teman - temannya dan kulihat salah satu nya adalah Andi.
Deg... Deg...
Entah mengapa sampai sekarang hatiku selalu berdebar bila ketemu sama dia dan aku pun langsung menunduk kan pandangan ku karena tiap ketemu Andi, aku selalu minder dan malu.
Andi itu cinta pertama aku, lebih tepat nya cinta bertepuk sebelah tangan dan perasaan ini ku tutup rapat tanpa seorang pun yang tahu, Andi itu selain orang yang aku suka dia juga sekaligus orang yang aku benci, pasalnya dia itu cowok playboy dan menyebalkan.
Flash back on
Dulu waktu jamannya masih SMA dia pacaran sama teman aku namanya Nita, Andi menduakan Nita dan ga tangung - tanggung dia selingkuhnya sama Cinta teman baik nya Nita.
Aku sebagai sahabat nya ga terima dong dan jujur saja aku juga patah hati saat itu juga, aku waktu itu melabrak Andi " Kamu kok tega - tega nya mempermainkan Nita dan Cinta, apa salah mereka sama kamu ?"
" Apa maksud mu Dinda?"
" Jangan pura - pura pikun kamu Andi."
" Orang seperti kamu yang ga bisa menghargai orang lain ga pantas untuk di cintai."
" Apa masalah nya sama kamu Dinda? sebaik nya kamu kalau ga paham masalahnya, Kamu jangan ikut campur, jangan - jangan kamu juga cinta sama aku."
Bruk...
Dinda menonjok Andi tanpa memberi kesempatan untuk membela diri, " ini peringatan terakhir buat cowok brengsek kaya kamu Andi." Lalu Dinda meninggalkan Andi yang babak belur.
Sejak saat itu aku sama Andi jadi musuhan tidak pernah bertegur sapa dan lebih parahnya lagi saat busa di BH ku jatuh dan itu menjadi bahan lelucon buat Andi yang membuat ku seperti tidak punya harga diri lagi itu membuat ku tambah membenci nya.
Flash back off
Sekarang gosip yang beredar di kampus ku dia tuh sedang dekat dengan April tapi tiap aku tanya ke April tentang hubungannya dengan Andi dia selalu mengelak dan katanya tidak ada hubungan apa - apa hanya temenan.
" De kamu tau kan dulu waktu SMA Andi tuh pernah menduakan Nita sama Cinta, aku ga mau kamu di perlakukan kaya gitu dan menjadi korbannya Andi, dia tuh playboy ga jelas, makanya kalau bisa mah jangan pacaran sama dia." Ujar ku saat aku tanya hubungan April sama Andi.
" Ka Dinda... sini." Seru April sambil melambaikan tangannya saat aku dan Ani sudah masuk kantin, sebenarnya aku enggan mendekat karena ada Andi tapi mau gimana lagi, aku langsung duduk di kursi samping April dan memesan baso makanan favoritku.
Apesnya posisi ku sekarang berhadapan langsung dengan Andi dan baso favorit ku ini rasanya ga enak karena ada Andi yang dari tadi terus menatapku dengan tajam.
"Ah... mungkin perasaan ku saja." Gumam ku, dan saat aku mengangkat wajahku dan benar saja mata kami bertemu.
Uhuk...
Aku tersedak karena grogi, rasanya seperti sedang ada konser di dadaku.
Deg.. Deg.... Untung aja orang lain ga dengar kalau dengar, malu aku.
" Din makanya pelan - pelan dong, itu makan apa k......n ? makan sampe belepotan gitu, tuh ada saos di pipi." Kata Andi sambil menunjuk pipiku yang sebelah kanan.
" Mana... ?" Kata ku panik sambil mengelap pipiku.
" Hahaha.... Itu masih ada ." Tunjuk nya lagi, sambil tertawa.
Saat Andi ngomong kaya gitu, rasanya aku pengen menghilang, malu banget dan muka ku memerah seperti kepiting rebus, untung saja tempat sampah jauh kalau dekat kaya nya aku pasti sudah nyemplung ke dalamnya.
" Andi jangan ganggu Kakak ku, ga ada kok kak ." Lerai April saat melihat Andi seperti ngerjain aku.
" Dasar cowok brengsek." Gumam ku sambil mengepalkan tangan ku di bawah meja.
" Apa Din, kalau ngomong itu yang jelas jangan menggerutu ?" Ucap Andi.
Aku melotot ke arahnya " Males ya ngomong sama orang ga jelas kaya kamu." Ujarku agak ketus.
" Kak berhenti berantem semua orang melihat ke arah kita malu tahu." April melerai aku dan Andi.
" Kaya nya cewek yang ngejar - ngejar kamu itu harus di periksa mata sama telinganya."
" Kamu iri yah?" Andi membalas ucapan ku seperti mengejek.
" Hahaha... mimpi, walau kamu laki - laki terakhir di dunia ini ga sudi aku sama kamu, lebih baik aku menjadi jomblo selamanya."
" Hati - hati dengan ucapan kamu Dinda, jangan sampai kemakan omongan mu sendiri." Andi berkata dengan sinis.
" Sudah - sudah jangan berantem terus, ingat benci dan cinta itu beda nya tipis gimana kalau nanti kalian jadi suka beneran." April melerai kami.
" Ga sudi." Ucap aku dan Andi bersamaan sambil buang muka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
ga sudi tp ngomong aja kompakan.
2023-09-05
0