My Dandelion'S

My Dandelion'S

Jangan tinggalkan aku.

Hai reader, selamat membaca

rate 18+

Di bawah cahaya lampu yang temaram. Sepasang kekasih tanpa mengenakan busana, terlihat sedang bergulat mesra di atas ranjang.

Suasana yang hening dan panas. Membuat keduanya tampak menikmati setiap gerakan yang dilakukan. Lenguhan demi lenguhan pun sontar terdengar, memenuhi ruangan kamar apartemen tersebut.

Butiran-butiran keringat pun, terlihat membanjiri tubuh sepasang makhluk yang sedang menikmati indahnya surga dunia. Suara ******* kini terdengar dari mulut Devano dan juga Helena, sepertinya mereka sudah hampir menuju puncak.

Pria itu semakin mempercepat gerakan maju mundurnya, membuat wanita yang ada di bawah Kungkungannya kembali merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Namun, disaat mereka nyaris mencapai puncak menara. Tiba-tiba saja lampu kamar apartemen menyala dengan sendirinya, awalnya Devano tidak memperdulikan kenapa lampu bisa menyala sendiri.

Sebab ia hanya fokus pada pusakanya, yang sebentar lagi akan mengeluarkan cairan lava kenikmatan. Akan tetapi, Helena yang mengetahui jika ada orang lain lagi di kamarnya. Langsung mendorong Devano agar menghentikan aktivitas dan segera menutupi tubuh polosnya dengan selimut.

"Kenapa berhenti, Mas? Padahal aku sedang menikmati tontonan seru ini," ucap Valerie, dengan santai.

"V-valerie," pekik Devano. Ia begitu terkejut dengan kehadiran istrinya yang memergoki dirinya tengah bermain gila bersama wanita lain.

"Kenapa kamu terkejut, mas? Dan lihat wajahmu pucat sekali … ah, aku tahu pasti karena kau gagal meluncurkan rudal mu kan? Hmm, maafkan aku," sindir Valerie, wanita itu menyeringai ke arah suaminya dan juga Helen yang sedang tertunduk.

"S-sayang, a-aku bisa jelasin. A–," terpotong.

"Jangan terburu-buru, Mas. Santai saja, jika kau ingin melanjutkan aktivitas mu … silahkan saja, aku akan menunggu. Em, apa perlu aku mendokumentasikannya untukmu?" ejek Valerie, sambil memutar-mutar jarinya di atas bibir cangkir teh.

"Astaga dimana bajuku?" gumam Vano, yang sibuk mencari keberadaan bajunya.

"Mas, kamu nyari baju ya?" tanya Valerie sambil menyesap teh hangatnya.

"Dimana bajuku?" Vano menatap getir pada sang istri, yang malah terlihat begitu santai.

Valerie tersenyum manis ke arah Devano yang tengah berdiri tanpa busana. "Tadi pas aku kesini. Aku liat baju kamu dan dia berserakan di atas tangga. Kamu taukan aku orangnya tidak suka dengan hal yang berantakan, jadi aku membantu kalian mencuci baju … baikan aku,"ungkap Valerie sambil terkekeh. Dan seketika sebuah seringai pun muncul di sudut bibir Valerie. Ketika mengingat dua jam yang lalu, sebelum ia duduk santai di ruangan tersebut.

Dert … dert. 

Sebuah panggilan masuk dari seseorang bernama Mr X, yang merupakan seorang detektif yang disewa oleh Valerie dua bulan lalu untuk memata-matai kemanapun suaminya pergi.

"Apartemen Cempaka, lantai 4, no 206," suara berat terdengar dari balik telpon.

"Oke, thank you. Aku akan segera mentransfer sisa pembayarannya setelah aku berhasil menangkap basah pria bajingan itu."

Kliik, sambungan terputus

🌼🌼🌼

Apartemen Cempaka.

Sebelum masuk ke dalam apartemen, Valerie mencoba menguatkan hati dan tubuhnya agar tidak bergetar. Ia juga mencoba untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh emosinya, ketika ia benar-benar melihat sang suami bersama wanita lain.

"Ayo Val, kamu bisa. Kamu kuat," gumamnya menguatkan diri sendiri

Klek …

Valerie membuka pintu apartemen yang kebetulan tidak terkunci. Saat ia masuk suasana apartemen itu terlihat sangat sepi. 

Awalnya ia tidak yakin jika suaminya berada di tempat tersebut tapi, setelah ia masuk lebih dalam lagi dia melihat beberapa pakaian yang tidak asing baginya yaitu pakaian milik suaminya.

Tak hanya pakaian suaminya saja, ia juga melihat pakaian milik wanita lain yang berserakan di sepanjang anak tangga.

Valerie menarik nafasnya panjang, dan mulai memunguti satu per satu pakaian yang berserakan. Kemudian ia memasukkan semuanya ke dalam mesin cuci termasuk dompet dan ponsel. 

Setelah selesai dengan urusan pakaian, Valerie berjalan menuju dapur dan menyeduh satu gelas teh hangat untuk ia nikmati sembari menonton suaminya yang tengah beradegan panas dengan wanita lain.

Selesai dengan teh hangat, ia mulai berjalan menuju kamar tempat dimana suaminya berada. Entah ini keberuntungan bagi Valerie atau Vano yang ceroboh mengunci seluruh pintu, sebab pintu kamar utama apartemen terbuka lebar begitu saja. 

Suasana kamar yang gelap, seolah mempermudah Valerie untuk bisa masuk tanpa diketahui oleh kedua orang yang tengah dimabuk asmara. 

Jujur saat ini hati Valerie tengah hancur, sehancur-hancurnya. Darahnya mulai mendidih, manik matanya bergetar tak kuasa menahan bulir bening yang sudah membendung. Tangannya mengepal dengan erat, ingin rasanya ia mengamuk menarik rambut dan menampar wanita juga suaminya.

Namun, semua emosi itu ia tahan. Dia tidak ingin menggunakan kekerasan dalam menghadapi setiap masalah. Karena menurutnya, untuk apa ia harus membuang-buang tenaga hanya karena memperebutkan pria tak setia seperti Devano. 

Selama satu tahun ia menikah dengan devano, kehidupan rumah tangganya berjalan dengan harmonis.

Tidak ada perubahan sikap apapun yang membuat Valerie curiga jika suaminya itu berselingkuh. Meskipun banyak orang yang mengatakan, jika mereka beberapa kali melihat Devano sedang berjalan dengan wanita lain.

Namun Valerie  tidak pernah percaya pada orang-orang yang memberitahunya. Karena merasa jengah dengan ucapan orang-orang terdekatnya, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyewa seorang agen rahasia, untuk membuntuti suaminya.

Dan hari ini untuk pertama kalinya, ia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri jika suaminya benar-benar menduakan dirinya bersama wanita lain.

10 menit telah berlalu, Valerie yang sudah tidak tahan melihat suaminya beradegan panas dengan wanita lain, memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Ia menekan tombol lampu yang ada di dekatnya, membuat kedua sejoli itu terkejut.

Dan disinilah kini dia berada, menonton sebuah pertunjukan yang begitu mengiris hati sembari menyesap secangkir teh hangat buatannya sendiri.

Sluuurrppp

"Emm … tehnya enak sekali. Dimana kamu membelinya?" tanya Valerie dengan ramah, ia berbicara  tanpa melihat ke arah wanita yang sudah menggoda suaminya.

Wanita itu tidak menjawab pertanyaan Valerie, ia hanya menunduk menutupi wajahnya dengan rambut.

Kamar apartemen itu terdengar hening. Devano, yang terlihat seperti anak kucing yang kepergok mencuri ikan asin, tak berani berbicara apapun. Ia hanya diam tak berkutik.

Valerie menarik nafasnya panjang, dan bangkit dari duduknya

"Huft, baiklah sepertinya aku terlalu lama berada di sini. Sebaiknya aku pergi, oh ya mas kamu tidak usah buru-buru pulang untuk menjelaskan aku akan membebaskanmu mulai detik ini."

"Apa maksud kamu Val?" Vano mulai panik mendengar ucapan istrinya.

"Nanti kamu juga akan tau mas," ujar Valerie. Ia hendak pergi tapi langkahnya terhenti karena ia teringat akan sesuatu.

"Ish sial!" desis Valerie, dia mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya.

"Aku lupa, aku punya hadiah buat kamu mas." Valerie melemparkan, selembar kertas ke hadapan suaminya

"Sayang, apa ini?" Vano mengambil kertas tersebut.

"Itu surat perpisahan kita. Kamu gak usah khawatir, kamu cuman perlu tanda tangan, sisanya biar pengacara aku yang urus."

"Tapi Val, aku tidak mau pisah sama kamu."

Valerie kembali, menghampiri suaminya dan mengelus rahang pria berusia 27tahun itu dengan lembut.

"Hmm, sebenarnya aku juga tidak ingin berpisah denganmu, mas. Tapi aku kasihan dengan kekasihmu jika aku tidak melepasmu lalu, bagaimana dengan nasib dia? Dia sudah menyerahkan harga dirinya padamu. Jika bukan bersamamu mungkin tidak akan ada pria lain lagi yang menginginkannya," sindir Valerie membuat Helena tertegun.

"Jaga mulutmu!" sentak Helena, ia tidak terima dengan sindiran Valerie yang dilontarkan oleh istri kekasihnya.

"Kenapa? Kau tersinggung? Aku benarkan … jika bukan dengan suamiku kau tidak akan laku, jika para pria minat pada mu tidak mungkin kan kau menggoda pria yang sudah memiliki istri," timpal Valerie menatap tajam Helena.

"Aku tidak menggoda suamimu tapi, suamimu sendiri yang datang padaku," elak Helena membela diri.

"Aku tahu dan karena aku baik, jadi biar aku saja yang mengalah. Melepaskan pria bajingan seperti dia dan memberikannya pada wanita penggoda seperti mu!" sambung Valerie dengan nada menekan.

"Val … aku mohon jangan seperti ini." Vano menarik tangan istrinya tapi, Valerie dengan cepat menepis tangan tersebut.

"Aku pergi dulu mas, sampai ketemu di pengadilan," pamit Valerie, ia mengenakan kaca mata hitamnya dan melenggang pergi dari kamar yang sejak dari tadi membuat dadanya sesak.

Setelah ia keluar dari sana, bulir bening yang sejak tadi ia tahan agar tidak jatuh di hadapan suami dan wanita itu akhirnya tak dapat terbendung lagi.

Butiran-butiran bening pun, kini tumpah membasahi pipi Valerie dengan deras.

"Val!!! Valerie tunggu aku … Val!" teriak Devano yang memanggil nama istrinya, dia terus mengejar sang istri sampai ke lobby apartemen.

Devano, yang keluar hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya membuat semua penghuni apartemen itu menatap Devano dengan aneh. Tapi pria itu tidak memperdulikan semua orang, ia hanya fokus mengejar sang istri yang semakin jauh darinya.

"Val, aku mohon jangan tinggalkan aku!!" lirih Vano sambil berlari.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

😍syg lon 😍

😍syg lon 😍

mmpir kx,keren ceritny

2023-01-22

1

Rarisma

Rarisma

mampir di sini sambil nunggu secret meried up🤩

2022-07-10

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️❤️

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Jangan tinggalkan aku.
2 You're the only one, in my heart
3 Tutup pintu
4 kau akan jadi miliku
5 surat perpisahan
6 Gaun pengantin
7 Akan punya cucu
8 Habisi dia.
9 membantu melupakan istrimu
10 rekaman cctv
11 Es batu.
12 Rumah sakit.
13 cabut gugatan cerai.
14 pelakor teriak pelakor
15 takut jarum suntik
16 Berhitung , 1 sampai 3.
17 program hamil.
18 bayi kecil
19 bunga Krisan.
20 Tinggalkan aku sendiri
21 Trauma
22 Teriakan
23 menghancurkan perusahaan
24 Akan melamar
25 terbakar api cemburu
26 Duduk dengan tenang.
27 Lepaskan dia
28 kilatan petir
29 Kau milikku Dandelion.
30 melupakan
31 Mau menikah denganmu
32 Pungguk merindu bulan
33 Cincin bulan sabit.
34 Tersesat
35 mencari orang
36 Liburan gratis
37 Pria kaku.
38 Tinjuan
39 stempel kepemilikan
40 Gerald gusar
41 Maheswari tertangkap polisi
42 My Dandelion's.
43 datang bulan
44 Jiwa jomblo
45 Air jeruk asin
46 Ruang bawah tanah.
47 bukan hantu
48 Undangan makan malam
49 Fero patah hati.
50 Menikah hari ini
51 Sah
52 Hidup bebas
53 kejar deadline
54 Challenge
55 Rawat dengan baik
56 kertas, gunting, batu
57 Dia suamiku
58 akan membuatmu puas
59 Sawah dan rudal.
60 pegawai bank
61 motor baru
62 Memecat staf.
63 hancur berkeping-keping.
64 perlengkapan bayi.
65 Jangan ikut campur
66 mengajak bulan madu
67 ingin bercerai
68 pancingan
69 surat pengakuan
70 surat pengakuan bagian 1
71 surat pengakuan bagian 2
72 mengurung diri
73 menua bersamamu
74 Danau Blausee Lake
75 kau berharga bagiku.
76 apa arti Shǎguā?
77 pinjam kakak ipar
78 tak sesuai ekspektasi
79 Tirex
80 perusahaan bangkrut
81 Bodoh
82 Tersedak
83 singa botak
84 Urusan ku juga
85 merangsek
86 Rencana Shama
87 Asinan
88 Bonus kerja
89 pergerakan shama
90 masalah selesai
91 jangan lama
92 Hentikan itu Fero
93 mengiklaskan
94 Hilang
95 novel baru # Dikejar om-om gila
96 novel baru # diantara dua pria
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Jangan tinggalkan aku.
2
You're the only one, in my heart
3
Tutup pintu
4
kau akan jadi miliku
5
surat perpisahan
6
Gaun pengantin
7
Akan punya cucu
8
Habisi dia.
9
membantu melupakan istrimu
10
rekaman cctv
11
Es batu.
12
Rumah sakit.
13
cabut gugatan cerai.
14
pelakor teriak pelakor
15
takut jarum suntik
16
Berhitung , 1 sampai 3.
17
program hamil.
18
bayi kecil
19
bunga Krisan.
20
Tinggalkan aku sendiri
21
Trauma
22
Teriakan
23
menghancurkan perusahaan
24
Akan melamar
25
terbakar api cemburu
26
Duduk dengan tenang.
27
Lepaskan dia
28
kilatan petir
29
Kau milikku Dandelion.
30
melupakan
31
Mau menikah denganmu
32
Pungguk merindu bulan
33
Cincin bulan sabit.
34
Tersesat
35
mencari orang
36
Liburan gratis
37
Pria kaku.
38
Tinjuan
39
stempel kepemilikan
40
Gerald gusar
41
Maheswari tertangkap polisi
42
My Dandelion's.
43
datang bulan
44
Jiwa jomblo
45
Air jeruk asin
46
Ruang bawah tanah.
47
bukan hantu
48
Undangan makan malam
49
Fero patah hati.
50
Menikah hari ini
51
Sah
52
Hidup bebas
53
kejar deadline
54
Challenge
55
Rawat dengan baik
56
kertas, gunting, batu
57
Dia suamiku
58
akan membuatmu puas
59
Sawah dan rudal.
60
pegawai bank
61
motor baru
62
Memecat staf.
63
hancur berkeping-keping.
64
perlengkapan bayi.
65
Jangan ikut campur
66
mengajak bulan madu
67
ingin bercerai
68
pancingan
69
surat pengakuan
70
surat pengakuan bagian 1
71
surat pengakuan bagian 2
72
mengurung diri
73
menua bersamamu
74
Danau Blausee Lake
75
kau berharga bagiku.
76
apa arti Shǎguā?
77
pinjam kakak ipar
78
tak sesuai ekspektasi
79
Tirex
80
perusahaan bangkrut
81
Bodoh
82
Tersedak
83
singa botak
84
Urusan ku juga
85
merangsek
86
Rencana Shama
87
Asinan
88
Bonus kerja
89
pergerakan shama
90
masalah selesai
91
jangan lama
92
Hentikan itu Fero
93
mengiklaskan
94
Hilang
95
novel baru # Dikejar om-om gila
96
novel baru # diantara dua pria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!