*Persaingan 3 gadis*
"Yuna belikan saya batu informasi terbaru di benua ini...! Dan langsung kirim ke kepalaku..." pinta sabda pada yuna.
Memang sabda belum tahu informasi terbaru terkait dengan benua Venus saat ini, karena dia terlalu sibuk berlatih di Lembah Binatang Buas.
[Baik, Tuan, batu kristal informasi terbaru harga 10.000 point tukar, telah dikirim]
Seketika otak sabda di penuhi dengan informasi terbaru di benua Venus. Setelah selesai, sabda melihat wajah mereka semua tanpa perduli derita Jendral Jin.
"To...tolong, Tuan....eeh maksudku sabda, tarik kembali Auramu, karena mereka semua hampir tidak bisa bernafas dan berdiri...!" ucap Putri Zhou Mei pada sabda.
Setelah melihat kondisi para pria sabda menarik kembali Auranya, seketika semua orang merasa lega dengan menghilangnya tekanan dari sabda.
Meskipun aura sabda telah di tarik kembali, sebagian orang malah membencinya, karena iri akan kekuatannya dan ada sebagian mengagumi kekuatan aura yang di keluarkan sabda.
Di usia muda yang belum genap 20 tahun sudah memilik kultivasi Tingkat Dewa, sungguh super Jenius, tidak, tapi Monster, mereka melihat sabda dengan mata berbinar dan penuh pemujaan.
"Oohh, baiklah...tapi kamu tua Bangka ingin melukaiku tanpa sebab, maka...?" balas sabda saat melihat Jendral Jin.
Swooosshh
Plaaak
Baaammmm
Sebelum bisa bernafas tenang, jendral Jin di tampar hingga terpental beberapa meter. sabda hanya menggunakan fisik saja untuk menampar, dan itu pun hanya dengan gerakan santai.
Seandainya sabda menggunakan 1% kekuatan fisik, Jendral Jin mungkin sudah menjadi bubur.
Seketika semua orang kaget termasuk jendral Jin, mereka tidak melihat adanya pergerakan sama sekali.
Menakutkan, ini sungguh mengerikan pikir mereka saat melihat kondisi jendral, jendral jin terbaring di tanah dengan luka dipipi yang membengkak.
"Bangsat... apa kau tahu dari mana kami...?" teriak seorang pria, yang langsung menunjuk wajah sabda. Pria itu adalah Putra mahkota Zhou Weng, yang saat itu di belakang jendral.
Tanpa menoleh dan tetap melihat ketiga wanita didepan yang begitu cantik, sabda berpikir... "sungguh petualangan yang bagus, baru akan menjelajahi benua ini sudah bertemu dengan 3 kecantikan"
"Sungguh, kehidupan baruku yang menakjubkan" Ketiga wanita tersebut tersipu malu dengan jantung yang berdetak kencang, nafas memburu saat sabda menatap mereka tanpa berkedip.
Gadis sebelah kiri Putri Zhou Mei, adalah jenius muda dari keluarga Hu di Kekaisaran Zhou. Usianya baru 20 tahun, wajah oval hidung kecil imut, mata bulat berwarna coklat, alis tipis memanjang, bibir tipis menambah kecantikannya dengan warna baju hijau muda, Hu Ru Ming.
Sebelah kanan Putri Zhou Mei, Ji Yan dari keluarga Ji. Wajah imut dan usia baru 18 tahun, Wajah oval, rambut terbelah ditengah, mata bulat berwarna ungu.
Putri Zhou Mei 20 tahun
Hu Ru Ming 20 tahun
Ji Yan 18 tahun
"Maaf, aku tak perduli siapa kamu." balas sabda saat melirik pangeran Zhou Weng.
Sebelum kemarahan si pangeran, Putri Zhou Mei langsung menghentikan ucapannya, kuatir akan ditampar seperti jendral Jin.
"Hentikan kakak...kamu bukan tandingannya...!" bentak Putri Zhou Mei pada pangeran.
Karena tak ingin melihat kebodohan pangeran, Putri Zhou Mei menghentikan kakaknya, Jendral Jin saja terkapar walau kultivasi pada tingkat saint tingkat 9 puncak, tingkat Kultivasi pangeran pada tingkat Penguasa tingkat 5, sedangkan Putri Zhou Mei, Hu Ru Ming dan Ji Yan pada tingkat Penguasa tahap awal.
Bagaimana tingkat Penguasa bisa melawan tingkat To God, yang jaraknya 3 ranah yang jauh berbeda. Beda 1 level saja sangat jauh kesenjangannya saat bentrok.
"Sabda ..maafkan sikap kami, ini hanya salah paham saja..!" dengan sedikit ketakutan Putri Zhou Mei meminta maaf.
"Tidak masalah, lagian aku hanya lewat saja." balas sabda seraya tersenyum indah.
"Perkenalkan, nama ku Zhou Mei, di sebelah ku..."
"Aku, Hu Ru Ming"
"Aku, Ji Yan..." sela kedua gadis sebelum Putri menyelesaikan perkataannya. Seketika Zhou Mei melirik kedua temannya di kanan dan kirinya, sehingga suasana tiba-tiba menjadi canggung.
Biasanya kedua temannya malas untuk berkenalan dengan pria manapun, padahal banyak pria tampan yang ingin melamar mereka berdua.
Tapi kini berubah sejak kehadiran sabda. Sebelumnya ketiga wanita itu selalu berlomba-lomba menjadi yang terkuat dan tak perduli pada apapun.
"A-aku, perkenalan namaku sabda....!" jawab Sabda sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal, sabda bingung dengan tingkah laku ketiga wanita di depannya.
Lanjutnya..."kalau boleh tahu dimana penginapan terdekat dari sini...?" Tanya sabda pada mereka bertiga.
"Desa Chang, ja..."
"Jaraknya 15 km dari sini, dengan mengikuti jalan lurus ini dan akan kelihatan gerbang desa tersebut." jawab Ji Yan pada sanda, si Putri Zhou Mei langsung cemberut perkataannya di potong, kedua gadis langsung saling melotot, saling melihat ke mata dengan sikap permusuhan.
"Senior, apa senior bukan dari Benua Venus...?" tanya Hu Ru Ming di saat kedua temannya saling menatap.
Hu Ru Ming ingin tahu pada sabda, karena namanya terasa aneh dan Hu Ru Ming merasa sanda bukan dari Benua Venus, dan lagi sabda juga tidak dikenal di benua ini.
Sudah biasa jika seorang jenius akan dikenal di seluruh kekaisaran. Namun, berbeda dengan sabda masih muda dengan tingkat To God, seharusnya sudah terkenal di Benua Venus, bahkan bisa menjadi penguasa suatu wilayah.
"A-aku, aku dari kecil sudah ada disini dan baru kali ini akan keluar dari pulau ini...!" ucap sanda yang sedikit berbohong tentang asal usulnya.
Ketiga gadis tersebut langsung mengernyitkan dahinya, merasa aneh dengan jawaban dari sabda. Melihat ketiga gadis dan orang sekitarnya, sabda langsung melangkah berjalan menuju kearah desa terdekat.
Sebelum berjalan empat langkah, langkah kaki sabda berhenti setelah ketiga gadis menghentikannya berjalan menuju desa.
"Bolehkah aku mengantarmu ke desa..." serempak ketiga gadis bertanya pada sabda. Sambil menengok dan melihat tiga gadis tersebut yang terlihat saling bersaing.
"Baiklah, daripada aku kesepian di jalan." jawab sabda dengan tersenyum indah, yang membuat seluruh wanita di sekitarnya kembali di buat jantungnya berdetak kencang.
Pangeran dan pengemar ketiga wanita itu menjadi sangat membenci sabda, merasa wanita pujaannya dicuri darinya dan merasa tidak berharga lagi.
Banyak pikiran yang ingin mereka katakan, namun takut jika perkataan mereka menyinggung sabda.
Siapa yang tidak takut dengan kekuatan sabda yang tadi di tunjukan saat menampar Jendral Jin dengan sekali tampar.
"Bajingan ini, apa kamu tidak menghormati Kekaisaran ku...haaa" teriak pangeran Zhou Weng yang marah karena dari tadi diacuhkan.
Apalagi wanita yang dia sukai ternyata malah mengejar sabda, bahkan menawarkan diri mengatarnya ke desa, bagaimana mungkin tidak cemburu.
Plaaaak
Baaamm
Saat pangeran Zhou Weng selesai berkata pada sabda, seketika itu dia terlempar kebelakang dan menabrak sebagian orang yang ada di belakang Zhou Weng dan orang-orang itu pun ikut terbaring di tanah.
Tubuh Zhou Weng menumpuk pada tubuh jendral Jin yang tadi akan berdiri, namun sebelum Jendral Jin berdiri tegak tiba-tiba di hantam oleh tubuh seseorang dari depannya, sekali lagi ada orang yang di tampar tanpa tahu gerakan sabda.
Ketiga wanita itu hanya bisa menggeleng kepala saat pangeran di tampar sabda, ketiga wanita itu tahu jika memprovokasi sabda, pasti akan berakhir menyedihkan.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
ayo
2023-10-16
0
Sutono jijien 1976 Sugeng
pangeran bodoh 🤣
2023-09-15
0
Gito Chan
markotop
2023-08-12
0