[Tuan, belilah pakaian baru, karena saat ini pakaian Tuan telah sobek]
"Kenapa tidak dari tadi kamu ingat, Yuna! Huuufff, cepat belikan aku pakaian yang biasa saja dan murah! " pinta Sabda yang kesal pada Yuna karena tidak mengingatkannya dari awal.
Sejak Sabda mikail baru berada dibenua ini, memang tidak memakai pakaian yang layak, entah karena itu lupa atau tak sadar, pada saat itu Sabda takut pada petir dan tak memperhatikan dirinya.
Sudah sejak 4 hari, Sabda berlatih sendiri, membunuh ratusan binatang buat tingkat 5, dan terkuat tingkat 8, selama membunuh Sabda belum menemui binatang tingkat Siluman.
"Ciiiaaaat..." teriakan Sabda saat melawan binatang buas.
Boommm
Gooooorrr
buukk
buuukkk
Dua binatang buas tingkat kelahiran tahap 8 di tebas dengan mudah saat binatang itu mengayunkan cakarnya, sekali lagi binatang buas mati ditangan Sabda.
"Huuufff melelahkan sekali ..." dengan terengah-engah Sabda mengusap keringat di keningnya, keringat membasahi pakaiannya yang baru di beli 2 hari lalu dari Yuna.
Dan kini pakainya sudah compang-camping, Sanda sengaja membeli baju biasa, dan bukan baju artefak yang berkelas, tujuannya untuk menguji seberapa kuat tubuhnya menerima serangan dari lawan.
Hasilnya sungguh tidak mengecewakan, sejak melawan binatang buas tingkat 9 puncak, Sabda hanya tergores di punggung, tangan dan dada.
Dan itu pun langsung beregenerasi tanpa meninggalkan goresan atau bekas cakaran, sudah tak terhitung luka ditubuhnya jika masih bisa dilihat.
Boommm
Gooooorrr
Gooooorrr
Baammm
Suara raungan keras binatang buas sejauh 4 km, terdengar sampai membuat Sabda hampir terjatuh, getaran seperti gempa bumi membuat seluruh penghuni area itu lari terbirit-birit, sebelumnya para bintang itu sedang mengepung Sabda karena sudah banyak kawanannya yang sudah dibunuh ditangan Sabda.
"Yuna, binatang apa itu, kuat sekali auranya?" tanya Sabda yang sedikit penasaran dengan raungan binatang di kejauhan dan bertanya pada Yuna.
[Tuan, itu binatang Mistik tahap puncak]
"Ha! Gila! Mana mungkin saya melawannya.! Sedangkan aku pada Tingkat Transformasi Qi tahap 6!" Gerutu Sabda yang sedikit gemetaran.
Sabda benar, dalam 4 hari ini sudah menerobos 6 tahap, yang semula tingkat Kelahiran tahap 9 sampai tingkat Transformasi Qi tahap 6. Jika di 4 Kekaisaran, Sabda akan di sebut super jenius mengalahkan para jenius di Kekaisaran tersebut.
[Tuan, bisa menguji batas tubuh jika Tuan mau. Binatang mistik tahap puncak tersebut setara dengan kultivator tingkat jalan surgawi tahap awal, tubuh tuan setara dengan tingkat Kaisar karena tubuh khusus.]
"Hahaha! Yuna kamu yang terbaik, tercantik, terpintar, ter--ter...," sebelum Sabda menyelesaikan ucapan, Yuna memotong perkataannya.
[Yuna tidak mengerti ucapan,Tuan]
"Eh! Anu, Yuma. Maksudku, saya memuji kamu ... " balas Sabda sambil garuk-garuk keningnya yang tidak gatal. Malu juga sih, sadar kalau Yuna tidak mengerti ucapannya, karena Yuna saat ini tak punya perasaan.
[Ding! Tuan, mendapatkan poin Tukar 10.000. Karena, Tuan sudah memuji kinerja Yuna]
"Hahaha. Yuna kamu yang terbaik! " balasnya sambil ketawa keras, karena selama empat hari ini, Yuna tidak memberi bonus.
Cedaarrrr... Boom💥
Krasaaak ... krasaaak
Bam.. Baaam
Banyak pohon tumbang saat binatang itu lewat, dan petir keluar dari mulutnya saat mengaum, saat itu juga Sabda terkejut melihat sosok binatang raksasa itu.
Dengan gemetaran dan keringat semakin banyak, karena selama ini belum melihat binatang sebesar ini. Dalam empat hari selama membunuh binatang, hanya besar seukuran gajah Afrika, dan itu pun serigala bertanduk satu, dengan bulu berwarna abu-abu dan panjang 4 meter tinggi 2,5 meter.
Binatang mistik ini besarnya 3 kali lipat dari serigala bertanduk satu. Seluruh tubuh binatang ini di selimuti petir berwarna putih, ekor bercabang dua.
"Yuna binatang Mistik apa itu terlihat keren dan seram?" tanya Sabda pada Yuna.
[Itu binatang Mistik Singa Petir, Tuan]
[Itu binatang Mistik Singa Petir, Tuan]
[Tuan, harus waspada, karena Singa Petir mempunyai kecepatan yang lumayan cep ...]
Boommm
Bruuukkk
Bruuukkk
"Arghh...sial! Singa setan, sudah menghantam perutku. Padahal jaraknya lumayan jauh, untung saja aku sempat mundur walau perutku yang kena?!" gerutu Sabda, saat terpental dan menghantam tanah, tubuhnya sudah penuh debu, sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat hantaman singa petir itu yang tiba-tiba.
Yuna sengaja memberi peringatan terlambat pada Sabda, agar Sabda belajar dengan tetap selalu terfokus pada lawan yang dia hadapi.
"Huff... Satu pukulan saja sudah buat tulang dadaku hampir berantakan.!! Baik ... Singa cebol, sekarang giliran saya ... Terima tendangan ini!" gumam Sanda dan langsung melesat membalas serangan Singa Petir.
Swosh...
Singa petir yang melihat Sabda masih terbangun langsung terkejut, biasanya saat melawan manusia atau binatang lain, sekali hantam bisa terluka parah.
Kini Melihat Sabda masih utuh dan hanya terlihat darah pada sudut bibir yang sedikit membuatnya ketakutan. Dalam sekejap, Sabda langsung menghilang dari jarak 10 meter dari tempat singa berada.
Wuuushhhh.... bang
Krasaaak krasaaak
Boom ... Boom
Singa petir terkena tendangan pada pantatnya, dia tidak waspada karena tadi sempat terkejut melihat Sabda baik-baik saja setelah menerima serangannya.
"Hahahaha! Singa cebol, pantat kamu lumayan juga kerasnya ... hahaha!" tawa Sabda yang senang bisa membalas Singa Petir.
Dengan kemarahan Singa Petir langsung bangun yang tadi sempat menabrak pepohonan setelah mendengar Sabda mengejek dirinya, dengan marah Singa itu melesat kearah Sabda.
Swosh...
"Ayo! Anak Husky, kemarin sayang peluk Pamanmu ... " dengan sikap konyol, meniru anjing Husky yang sedang menjulurkan lidah.
Boom... Boom,
cedaaarr
traangg
Pertarungan Sabda dengan Singa Petir cukup membuat kawasan tersebut berantakan, banyak pohon raksasa tumbang, binatang buas dan Siluman pada menjauh ketakutan karena pertarungan tingkat tersebut cukup mengerikan, dan bisa tanpa sengaja melukai, hanya dengan energi kejutnya saja.
Sabda dan Singa Petir sudah sama-sama terluka, walaupun begitu dua petarung itu tidak menunjukan tanda-tanda akan menyerah atau melarikan diri.
Bruk...krasak
Boom, boom
Tubuh Sabda terpental dengan keras saat di hantam punggungnya, Sabda merasa kelelahan seharian bertarung dengan Singa Petir, karena itu Sabda lengah.
Bam... Bruk...
"Argh! Sakitnya punggung ini ... Saya lengah karena kelelahan ... Ah ah ah!!" Sabda bergumam sambil terengah-engah, Sabda merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Apa yang harus aku lakukan? Yuna, adakah solusi, saya kelelahan dan terluka cukup parah ... " tanya Sabda pada Yuna yang sedari tadi diam, walaupun diam saja dia juga memperhatikan pertarungan tersebut.
Karena kekurangan pengalaman Sabda terluka cukup parah, sebenarnya dia mampu membunuh singa itu dengan mudah, tetapi karena minimnya pengalaman, pertarungan itu yang membuat Sabda terluka tanpa melukai lawan secara telak.
[Tuan, di samping sebelah kanan tuan ada goa, dengan jarak 1,5 km yang tertutupi pohon Akar Akasia, goa itu cukup aman sebagai tempat bersembunyi]
"Hehehe! Yuna kamu yang terbaik, ayo kita kesana...aduh, aduh punggungku ... "
Hughh ... Hoek
Sambil batuk darah Yuna berlari secepat mungkin, Singa Petir yang melihat Sabda tiba-tiba menghilang, meraung marah dan penuh dendam. Seumur hidupnya dia tidak pernah di permainkan manusia.
"Gorr ... Auuooommm?! "
Sudah cukup jauh Sabda berlari menuju goa itu sesuai petunjuk Yuna. Dengan cepat Sabda melihat pohon Akasia yang cukup rimbun dan berdaun lebat.
Di sekitar goa tertutup rumput dan tumbuhan liar, banyak akar pohon yang menutupi dan tidak akan tahu jika ada goa dibalik akar itu.
"Akhirnya sampai juga, uhuk uhuk ..."
Sambil muntah darah Sabda berjalan mendekat arah ke goa, tapi saat mendekati tidak terlihat pintu goa tersebut.
"Kenapa tidak ada goa-nya ..." Sabda bergumam sambil melihat sekitarnya, walaupun dadanya sakit, punggung terluka dan rasa kelelahan yang teramat, Sabda tetap selalu waspada.
"Ah! ada Array Formasi Ilusi ... Pantas saja tidak ada yang menemukannya ... " Sabda mendekati Array Formasi tersebut.
Setelah Melihat dengan seksama, terlihat jika susunan tersebut mudah diterobos, mungkin formasi ilusi itu sudah melemah sehingga kekuatannya pun berkurang.
Dengan mudah Sabda masuk ke goa, dan memperkuat Formasi ilusi agar lebih aman. Setelah menyelesaikan Formasi, Sabda kemudian berjalan menyusuri Goa tersebut.
Cukup lama berjalan menyusuri goa, akhirnya Sabda melihat cahaya yang menyilaukan, energi spiritual yang begitu tebal memasuki tubuhnya.
Karena Penasaran, Sabda mempercepat langkah kakinya menuju cahaya itu, dengan langkah cepat Sabda telah tiba di depan cahaya itu.
"Astaga ... Ini goa sungguh keberuntungan ... hahaha! " Sabda kegirangan saat melihat goa itu yang dipenuhi banyak tanaman obat dan tanaman roh.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Josss
2023-10-15
0