05. Tentang wanita penjual pecel

"Kau kenapa sih kayaknya mukanya enggak kayak biasanya. Ada masalah?" Arif , salah seorang teman kerjanya Yusuf bertanya saat melihat muka Yusuf yang tampak letih, lesu , tak bersemangat.

"Enggak ada sih. Cuma efek enggak bisa tidur semalam."

"Kok bisa? tumben kali kau enggak bisa tidur?"

"Efek habis kena sindir gara-gara belum nikah sih kayaknya. "

"Cuekin aja bro. Aku juga gitu kok . Nikah juga enggak segampang yang dibilang. Mentang-mentang udah nikah, ngatain orang sembarangan."

"Pinginnya sih nyuekin. Tapi tetep aja kebawa pikiran. Rasanya kayak pingin ngilang aja gitu."

"Sabar bro. Lu enggak sendiri. Aku juga belum santai santai aja. Masih pingin nikmatin masa muda . Pingin ngelakuin yang enggak mungkin dilakuin nanti pas udah nikah," Suatu pendapat yang bagus dari Arif. Kalau masih bisa menikmati kenapa enggak?

"Nanti kita makan pecel di warung yang baru buka di depan kantor ya? Katanya yang jualan orangnya cantik banget. Sekalian kenalan kayaknya mantep tuh," dengan semangat Arif berkata.

"Giliran yang cantik aja semangat bener lu. Semangatnya melebihi pejuang kemerdekaan jaman dulu."

"Terlalu berlebihan kau ini. Enggak mungkin lah. Beda kali," Usai berkata begitu, mereka mengerjakan pekerjaan masing-masing sambil menunggu datangnya jam istirahat tiba.

***

"Skuy makan pecel yang tadi ku bilang. Yang jual body nya mantep lho."

"Bodo amat sama yang jual. Aku sih yang penting enak aja udah. Body nya mantep juga aku dah punya pacar. Emang lu, jomblo."

"Ya enggak usah ngegas lah. Mentang-mentang dah punya , ngatain jomblo seenaknya."

"Dah lah. Kita makan pecel aja daripada ribut disini. Dah laper kali aku. Tadi pagi enggak sarapan."

Mereka berdua kemudian pergi setelah menyelesaikan perdebatan tidak penting itu. Sesampainya di sana, Yusuf sangat terkejut, ia tak menyangka akan bertemu dengannya lagi. Seseorang yang membuatnya menjauhi wanita-wanita yang mendekatinya dulu. Bukan karena dia cinta sih, tapi orang itulah yang dulu mengatakan ingin dibukakan segel keperawanannya . Padahal baru semalam dialog yang memalukan itu diputar oleh otaknya, orangnya malah sudah nongol aja. Yusuf rasanya ingin minggat saja andai ia sendirian tadi. Dia malas menjawab saat nanti ditanya ini dan itu oleh Arif yang malah membuat rahasianya itu terbongkar. Jadi ya terpaksa ia disitu saja.

"Gimana menurutmu? mantapkan bodinya? anunya juga gede. Kalau aku punya istri kayak dia pasti puas banget aku. Tiap malam bakal ku anuin," sambil berbisik Arif berkata. Ia tak ingin suaranya terdengar oleh orang yang ia bicarakan itu.

Mantep bodi nya, anunya gede buat apa? orang dia udah enggak perawan. Enak juga cari yang masih segelan. Lebih puas. Dalam hati Yusuf berkata begitu. Bagus nyari tukang pecel yang lain, enggak seksi kayak gini tapi sudah terbukti enak.

"Iya sih mantap. Seleramu bagus banget bro," Ingin rasanya mulutnya Yusuf mengatakan hal-hal yang buruk tentangnya. Tapi dia sedang malas mencari perkara. Ditambah lagi perutnya sangat lapar. Yang ada dipikirannya cuma dia ingin makan.

"Masnya kayak aku kenal ya. Tapi siapa ya?" Sambil mengulek kacang , penjual itu bertanya sama Yusuf.

"Kenalin ini namanya ...."

"Masa iya sih mbak? kita ini baru ketemu lho mbak," Yusuf memotong ucapan Arif. Dalam hati ia mengungkapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada tuhan karena wanita itu lupa dirinya. Ia berharap dia melupakan untuk selamanya.

"Iya, namamu kalau enggak salah ...."

"Mbak, bisa cepetan enggak. Laper banget nih, tadi pagi belum sarapan. "

"Iya bentar. Ini juga dah mau jadi."

tak lama kemudian , Yusuf dan arif segera menyantap makanan yang mereka pesan.

"Mbaknya udah nikah?" tanpa ragu Yusuf berkata begitu saat sedang makan.

"Belum. Kenapa rupanya?"

"Nanya aja."

***

Terpopuler

Comments

Jun!!!

Jun!!!

Semangat trus ✊

2022-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Masa Lalu dan harapan masa depan
2 02. Sebuah Kisah seusai Pasar Malam
3 03. Kapan nikah?
4 04. Masa Lalu Mantan Badboy
5 05. Tentang wanita penjual pecel
6 06. Aku ingin menikah
7 07.Ada pengantin di rumah sakit
8 08. Ingin Mati
9 09. Sebuah Pengakuan
10 10. Lelaki Yang Merindukan Cinta
11 11. Pulang
12 12. Impian Yang Belum Sampai
13 13. Secuil kisah Jamila
14 14. Hantu kepala buntung
15 15. Kisah Sedih Seorang Pria
16 16. Ada Rindu Di Hati Fitri
17 17. Kenyataan Yang Pernah Hilang
18 18. Bayangan Hari Esok
19 19. Curhatan Yusuf
20 20. Tentang Mantan
21 21. Hari Pertama Ilyas
22 22. Untuk Pertama Kali
23 23. Keluh Kesah di Hari Yang Terasa Panjang
24 24. Sore, Hujan dan Dirinya
25 25. Hari Yang Berakhir
26 26. Malam Dan Kamu
27 27. Hujan Pagi Hari
28 28. Rahasia
29 29. Pesawat Kertas 365 Hari
30 30. Demi Masa Depan Yang Lebih Baik
31 31. Kebohongan Saat Senja
32 32. Ikatan Persaudaraan
33 33. Terlalu Berlebihan
34 34. Permintaan Maaf
35 35. Ketakutan Senja
36 36 . Khayalan
37 37. Yang Tak Diinginkan
38 38. Sore Yang Penuh Cerita
39 39. Lamaran
40 40. Waktu Yang Panjang Untuk Cerita Yang Singkat
41 Waktu Yang Singkat Untuk Cerita Yang Panjang
42 42. Double Date?
43 43 . Bom
44 44. Malam, Bom, Makanan, dan Tak Bisa Tidur
45 45. Nomor Tidak Dikenal dan Sebuah Panggilan
46 46. Hati Dandelion
47 47. Malam Kencan
48 48.Setelah Konser Usai
49 49. Tembok Rasa Ragu
50 50. Pecundang?
51 51. Mimpi Sebelum Subuh
52 52. Pikiran Kacau Di Minggu Pagi
53 53. Pertemuan
54 54. Tanpa Tujuan
55 55. Curhat di kuburan
56 56 . Kisah Riski Di Hari Yang Telah Lalu
57 57. Broken Heart & Bakso Lava
58 58. Kabar Orang Terdekat
59 59. Cinta Yang Bodoh
60 60. Yang Pernah Terjadi
61 61. Drama Es Krim
62 62. Dialog Hari Itu
63 63. Malam yang Bergerimis
64 64. Air Mata Dalam Hujan
65 65. Tentang Perjodohan
66 66. Kisah Pagi
67 67. Yang Ditutupi
68 68. Ketakutan
69 69. Demi Masa Depan
70 70. Malam Terakhir
71 71. Anak Yang Tak Diinginkan
72 72. Wanita Penabur Bunga
73 73. Hari Pertama
74 74. Dialog Dengan Mantan
75 75. Cek Kos Sebelah
76 7. Malam dan Dirinya
77 77. Kisah menantu dan mertuanya
78 78. Curhatan Ilyas
79 79. Malam dan Fitri
80 80. Naik Gunung
81 81. Sesosok Wanita Di depan Rumah
82 82. Yang Di depan Mata
83 82. Setelah Sekian Lama
84 83. Dialog Menjelang Matahari Terbit
85 85. Setelah lama tidak bertemu
86 86. Anak Pejabat, Lato-lato, dan Harapan
87 87. Pertemuan
88 88. Tentang Gadis Itu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
01. Masa Lalu dan harapan masa depan
2
02. Sebuah Kisah seusai Pasar Malam
3
03. Kapan nikah?
4
04. Masa Lalu Mantan Badboy
5
05. Tentang wanita penjual pecel
6
06. Aku ingin menikah
7
07.Ada pengantin di rumah sakit
8
08. Ingin Mati
9
09. Sebuah Pengakuan
10
10. Lelaki Yang Merindukan Cinta
11
11. Pulang
12
12. Impian Yang Belum Sampai
13
13. Secuil kisah Jamila
14
14. Hantu kepala buntung
15
15. Kisah Sedih Seorang Pria
16
16. Ada Rindu Di Hati Fitri
17
17. Kenyataan Yang Pernah Hilang
18
18. Bayangan Hari Esok
19
19. Curhatan Yusuf
20
20. Tentang Mantan
21
21. Hari Pertama Ilyas
22
22. Untuk Pertama Kali
23
23. Keluh Kesah di Hari Yang Terasa Panjang
24
24. Sore, Hujan dan Dirinya
25
25. Hari Yang Berakhir
26
26. Malam Dan Kamu
27
27. Hujan Pagi Hari
28
28. Rahasia
29
29. Pesawat Kertas 365 Hari
30
30. Demi Masa Depan Yang Lebih Baik
31
31. Kebohongan Saat Senja
32
32. Ikatan Persaudaraan
33
33. Terlalu Berlebihan
34
34. Permintaan Maaf
35
35. Ketakutan Senja
36
36 . Khayalan
37
37. Yang Tak Diinginkan
38
38. Sore Yang Penuh Cerita
39
39. Lamaran
40
40. Waktu Yang Panjang Untuk Cerita Yang Singkat
41
Waktu Yang Singkat Untuk Cerita Yang Panjang
42
42. Double Date?
43
43 . Bom
44
44. Malam, Bom, Makanan, dan Tak Bisa Tidur
45
45. Nomor Tidak Dikenal dan Sebuah Panggilan
46
46. Hati Dandelion
47
47. Malam Kencan
48
48.Setelah Konser Usai
49
49. Tembok Rasa Ragu
50
50. Pecundang?
51
51. Mimpi Sebelum Subuh
52
52. Pikiran Kacau Di Minggu Pagi
53
53. Pertemuan
54
54. Tanpa Tujuan
55
55. Curhat di kuburan
56
56 . Kisah Riski Di Hari Yang Telah Lalu
57
57. Broken Heart & Bakso Lava
58
58. Kabar Orang Terdekat
59
59. Cinta Yang Bodoh
60
60. Yang Pernah Terjadi
61
61. Drama Es Krim
62
62. Dialog Hari Itu
63
63. Malam yang Bergerimis
64
64. Air Mata Dalam Hujan
65
65. Tentang Perjodohan
66
66. Kisah Pagi
67
67. Yang Ditutupi
68
68. Ketakutan
69
69. Demi Masa Depan
70
70. Malam Terakhir
71
71. Anak Yang Tak Diinginkan
72
72. Wanita Penabur Bunga
73
73. Hari Pertama
74
74. Dialog Dengan Mantan
75
75. Cek Kos Sebelah
76
7. Malam dan Dirinya
77
77. Kisah menantu dan mertuanya
78
78. Curhatan Ilyas
79
79. Malam dan Fitri
80
80. Naik Gunung
81
81. Sesosok Wanita Di depan Rumah
82
82. Yang Di depan Mata
83
82. Setelah Sekian Lama
84
83. Dialog Menjelang Matahari Terbit
85
85. Setelah lama tidak bertemu
86
86. Anak Pejabat, Lato-lato, dan Harapan
87
87. Pertemuan
88
88. Tentang Gadis Itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!