"Makasih ya udah minjemin sendok," Yusuf mengembalikan sendok yang tadi dipinjamnya untuk makan sate.
Sebenarnya makan sate enggak lake sendok juga tidak masalah. Tapi sayang untuk melewatkan memakan kuah sate yang melimpah memanjakan lidah.
"Iya. Sama-sama," jawab orang yang dipinjami sendok.
"Tadi katanya mau nginep sekalian? enggak jadi?" tanya orang itu lagi .
"Ada orang tuanya . Rasanya agak gimana gitu juga kalau masih disana. Kalau udah sah sih enggak apa-apa. Lah ini?"
"Cepetan halalin dia . Kayak aku lho dah punya buntut dua . Masa mau jadi perjaka tua."
" Aku dah pingin sebenarnya. Mungkin nanti kalau dia udah sehat langsung ku lamar. Btw, gimana rasanya punya anak kecil gitu?"
"Gimana rasanya? maksudnya?"
"Dah, lupain aja. Aku langsung pulang , capek kali rasanya hari ini. Lain kali aku bakal lebih lama disini."
"Hati-hati ya."
***
Sampai dirumah Yusuf langsung ke kamar. Rebahan adalah aktifitas yang paling mantap dilakukannya. Siapapun juga bakal mengakui rasa nikmat yang ditimbulkan saat melakukan aktifitas ini.
Dia sebenarnya pingin lebih lama dirumah saudaranya itu, tapi mendadak jadi males saat disindir untuk segera nikah. Pacar sebenarnya ada, tapi kan masalahnya bukan soal ijab langsung beres. Ada hal lain yang harus dipikirkan matang-matang olehnya.
Memikirkan tentang nikah membuatnya malah jadi lapar lagi. Tapi pedagang yang paling dekat dari rumahnya adalah penjual sate Padang. Habis makan sate Madura kemudian memakan sate Padang rasanya ingin sekali memakan dua jenis sate ini menjadi satu. Dia memikirkan bagaimana rasanya jika benar-benar menjadi satu.
"Ini Yusuf kan? ingat enggak sama aku?" Saat sedang memakan sate itu, seorang pembeli datang langsung menanyainya.
"Iya.., Hmm....."
"Masa enggak kenal? Aku Indra ."
" Oh ya maaf. Penampilannya sekarang beda jauh . Aku sampai pangling melihatnya."
"iya sih. Dulu aku masih cupu banget. Masih dekil juga. Kalau sekarang udah ada yang ngurusin aku. Enggak rapi sedikit aja udah kena omel."
"Siapa yang ngomelin kau?"
"Istriku. Dia bilangnya malu kalau aku enggak rapi."
Yusuf terdiam. Ia sedikit mengingat mengenai orang yang mengajaknya bicara itu. Dia adalah teman SMA yang terkenal pendiam. Enggak pernah ada gosip dia punya pacar. Penampilannya juga biasa aja. Sekarang, dia dah punya istri, penampilannya lebih modis. Rasanya ingin menghilang saja. Dalam hati pingin ngeluh, kok rasanya enggak adil ya? tapi ya hidup. Adil enggak adil tetap harus dijalani.
"Kau kapan nikah?" tanya dia lagi .
"Pasangan sih udah ada. Rencana sih enggak lama lagi."
"Wah, jangan lupa undang aku ya,"
"Kalau inget."
"Ya udah ya aku duluan," sambil membayar sejumlah uang, ia pergi dengan sebungkus sate.
Rencananya sih Yusuf ingin menambah lagi. Ia ketagihan rupanya. Tapi akhirnya tidak jadi. Suasana hatinya benar-benar rusak malam itu.
***
"Aku harap kamu mencari gadis lain saja. Aku enggak ingin kamu bersedih nantinya."
Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Yusuf membuat nya tak bisa tidur. Padahal ia seharusnya jam segitu sudah tertidur lelap.
"Fitri terkena penyakit yang aku sendiri lupa namanya. Yang jelas perlahan tapi pasti dia akan mengganas. Lebih baik cari yang lain."
Yang namanya cinta, bagaimanapun juga kondisinya akan terus diperjuangkan. Begitu juga dengan Yusuf, ia akan melakukan apapun selama kekasihnya bahagia bersama . Ia ingin menghapus kesedihannya. Dia ingin menjadi matahari bagi Fitri apapun itu kondisinya.
Kata-kata itu terlontar dari mulut Abangnya Fitri sendiri. Dia berkata begitu saat mereka berpapasan di koridor rumah sakit. Rasanya sebenarnya sakit juga saat ada yang berkata begitu, seolah dia lemah. Seakan langsung lari saat mengetahui keadaan pahit.
Memang , peluang untuk bersama selamanya jadi berkurang. Tapi bukan berarti dia tidak bisa melakukannya.
Dulu, Yusuf memang suka gonta-ganti cewek, terutama saat masih SMA dulu,maklum, dia adalah idola cewek-cewek banget. Banyak yang tergila-gila karena ketampanannya. Walaupun begitu, ia tak pernah dan takkan mau merusak satu pun cewek yang dekat dengannya . Tapi semakin bertambah umur, hasrat untuk hanya memiliki satu cewek saja semakin besar. Sudah cukup baginya bermain-main dengan sesuatu yang sia-sia diumurnya sekarang. Semua memang ada masanya. Dia baru menyadari masa untuk bermain-main dengan cewek sudah lewat.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Rini Antika
memang rebahan adalah nikmat yg hakiki..🤣🤣🤣 sesuai janji d FB aku sudah mampir lg ya, maaf bacanya nyicil, aku tunggu kedatangan kakak d rumahku..🤭
2022-08-08
1