Terlanjur Sayang
Di belahan benua.Di sebuah gedung pencakar langit dikawasan pusat kota. Samuel Johnson duduk di kursi singgasana nya, mendengarkan laporan yang di sampaikan oleh Ferafqu dengan seksama. Lelaki yang berparas rupawan ini tak bergerak dari tempatnya.
"Jadi seperti yang kau katakan, semua akan baik-baik saja? Apa kau yakin itu hasil yang maksimal seperti yang kau janjikan? " Tanya dengan menatap tajam ke arah asistennya.
Damian Ferafqu menelan ludahnya keringat dingin di dahinya menandakan ia tertekan karena pandangan intimidasi dari atasannya.
Lelaki rupawan ini sedang marah karena ada proyek di anak perusahaan sedang tersendat-sendat. Lelaki ini tak memaafkan orang yang bekerja tanpa integritas dan tanggung jawabnya.
" Proyek resort di pulau A sudah 75% selesai dan ada perubahan desain sedikit atas permintaan investornya. Dan saya dan tim memutuskan untuk melakukan hal itu, berdasarkan pada beberapa pertimbangan demi investasi jangka panjang. "
"Ada juga kenaikan omzet penjualan di mall kita meningkat 35% untuk bulan ini. Barang yang banyak diminati para kaum remaja saat ini dan juga kaum ibu-ibu." Damian menarik nafas karena tak ada respon dari atasannya.
"Bagaimana persiapan produk barunya? " Balik Samuel Johnson bertanya tanpa mengindahkan laporan sang asistennya. Lelaki semakin datar saja ekspresinya dan suasana hati benar-benar buruk karena ada masalah internalnya ini dan itu.
Samuel Johnson seorang tiran, dan pembisnis yang handal yang merajai belahan benua Eropa. Wajahnya good looking dipuja banyak kaum hawa. Namun ia tak pernah dekat dengan hanya satu wanita sang casanova selalu melewatkan malamnya bersama wanita yang berbeda.
Lelaki ini juga tidak pernah sekali saja melewatkan kesempatan dalam bisnisnya. Ia selalu menghitung setiap langkah dan peluangnya. Royal bagi mereka yang mendedikasikan kemampuannya untuk kejayaannya bisnisnya dan tak ada ampun bagi sang penghianat.
Baginya penghianat dan pencuri adalah sebuah bentuk penyelewengan dan layak untuk diberikan hukuman, serta tak ada kesempatan apalagi pengampunan.
Di villa bergaya klasik ala bangunan kerajaan jaman dulu, seorang pria bersandar di sofa singel nya. Memperhatikan wanitanya yang baru saja memasuki kamarnya.
Dengan berjalan yang dibuat se sensual ia berusaha menggodanya dan menanggalkan busananya di depannya. Dan langsung duduk di pangkuannya dan mencumbui nya.
Lelaki itu tak menolaknya dan membalasnya bahkan kedua tangannya bergerak di seluruh tubuh sang wanita. Menanggalkan pakaian wanitanya yang tersisa tanpa menghentikan ciuman di seluruh anggota tubuhnya.
Mereka saling membelit dan bernafsu sang wanita meraba dan membuka pakaiannya pasangannya dan penyatuan terjadi karena sang lelaki sudah tak sabar melakukan itu.
"Bergerak lah. Cepat... dan lebih cepat... lagi.. " Teriaknya. Sambil mengulum dan menggigit coco chip favoritnya. Wanita itu menggelijang dan menggila karena ulahnya.
Mereka melakukan nya berulang kali di seluruh tempat itu. Hingga akhirnya sang lelaki memutuskan menyudahi permainannya. Lelaki itu mengambil uang di atas nakas.
"Ambillah. Dan pergilah! " Katanya dengan dingin. Lelaki langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari jejak-jejak percintaan nya. " Bolehkah aku menginap Tuan? " Tanya wanita yang berparas cantik.
"Kau cuma wanita bayaran jangan meminta lebih dari tingkatan mu. Pergilah selagi aku masih bersikap baik padamu! " Titahnya dengan ekspresi yang datar.
Wanita itu bergegas mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu mengenakan nya dan berlalu, pergi meninggalkan tempat itu. Lelaki itu langsung menyalakan shower mandi air dingin, kepalanya berdenyut.
Rasa kesalnya belum hilang seharian mood nya hancur karena laporan-laporan yang dia terima di luar prediksi nya. Ia melampiaskan rasa marahnya pada wanita bayaran. Namun wanita itu malah minta lebih.
Aku harus mengurusi masalah itu lebih dahulu. Baru yang lainnya. Akhh.. Sial. Saat keluar dari kamar mandi dengan bathrob ia sempat melirik ranjang itu sudah bersih dan berganti seprai baru.
Pelayan nya sudah membersihkan sisa percintaannya dengan cepat, dan ia duduk di sofa singgle mengambil macbook. Jari-jari tangannya lincah mengetik dan membaca laporan dari anak buahnya.
Kemudian ia mengambil handphone nya dan menelepon seseorang. "Siapkan penerbangan untuk besuk. Dan jangan pernah memberikan kabar pada mereka! " Tut. Hubungan dimatikan sepihak dengan pria rupawan ini.
Ia kembali mengambil macbook dan meyesap kopinya beberapa kali. Menekuni pekerjaannya. "Tuan makan malamnya. " Alfred sang kepala pelayan nya lagi-lagi mengingatkan jadwal makannya. "Kau berisik seperti perempuan setelah menua Alfred! " Jawab Samuel Johnson mencebikkan mulutnya.
Lelaki tua itu hanya menunduk dan tersenyum tipis menghadapi tuannya. Seumur hidupnya Samuel Johnson menghabiskan waktunya bersama dengan Alfred sang pelayan. Dia juga sangat peduli dengan atau bagaimana jika dia tak menjalankan rutinitas dia.
Orang tuanya sibuk dengan dunianya masing-masing hingga akhirnya perceraiannya terjadi dan tak lama ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan.
Ibunya sudah menikahi lelaki kaya raya dan tinggal dimana ia pun tak tahu dan tak mencari tahu tentang keberadaan dirinya. Lelaki itu memilih hidup sendiri dengan sang pelayan
"Tolong kau bawakan kesini saja. Dan menu yang simple tanpa desert. " Lanjut nya. Karena Alfred masih setia disisinya. Lelaki itu menganggukkan kepalanya mengerti.
Bergegaslah dia meminta pelayan mengantarkan makanannya ke kamar sang majikan. Dan meninggalkan nya sendirian.
Samuel Johnson mengetik dan men scrol macbook dengan di selingi makan makanannya. Yakni berupa risotto dengan campuran sea food.
Salah satu makanan favoritnya dan ia tak takut akan gemuk karena ia sering ngejam atau joging mengelilingi taman villa nya.
"Paling tidak ada yang bekerja dengan benar dan tak sia-sia aku menggaji dia mahal." Gumamnya. Lagi-lagi ia menyuapi mulut nya dengan masih berkutat pekerjaannya.
Setelah ia memastikan semuanya sesuai keinginannya maka ia pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi setelah itu ia pun tidur. Istirahat merilekskan pikiran nya dan tubuhnya.
Waktu masih pukul sebelas malam, masih terlalu awal baginya untuk istirahat. Namun ia sudah malas karena moodnya yang buruk tadi siang. Maka ia putuskan untuk tidur saja dan memikirkan solusinya esok hari saja.
Ia akan berencana untuk memberikan pelajaran bagi mereka yang sudah berani memulainya dan bermain curang dengannya. Ia harus memberikan gambarannya dengan jelas. Siapa yang menjadi patner bisnisnya.
Pertama kalinya ia mencobanya untuk merambah bisnisnya di negara Asia. Pilihannya Indonesia. Negara tropis dan ramah serta masih memegang tradisinya.
Ia ingin melihat negeri ini seperti apa, ia banyak membaca tentang negara-negara Asia ini. Terutama kaum wanita nya, ia hanya penasaran dan ingin membuktikan semuanya apa sesuai dengan yang dibaca atau dilihatnya dari media elektronik.
Dia ingin berinteraksi secara langsung dan mengenalnya dan membandingkan saja kebudayaan, tradisi dan kaum hawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments