4. Rencana

Samuel Johnson mengancingkan kemejanya menatap ke arah cermin. Kemudian memilih dasi dan mengenakannya., tak lupa sepasang manset yang mahal melengkapi penampilan nya. Dan terakhir jas biru navy yang sepadan dengan celananya.

Di meja makan Alfred sudah menunggu dengan setia. " Tuan kopi Anda. " Secangkir kopi dan sandwich berisi ikan tuna dan daging sapi sudah tersaji. Ia memakannya perlahan-lahan dengan masih membaca macbook nya lagi.

Ia membaca harga saham di pasaran dan mengecek kembali pekerjaan anak buahnya lagi. " Alfred nanti sore aku akan pergi selama satu minggu tolong kau siapkan keperluan ku.

Ini perjalanan bisnis. Dan aku ingin semuanya berjalan sesuai keinginanku." Lelaki itu hanya mengangguk paham dengan perintah dari majikannya.

" Terimakasih untuk sarapannya Alfred. " Samuel Johnson bangkit dari tempat duduknya tak lupa membawa macbook dan smartphone nya. Alfred hanya menundukkan kepalanya sepintas memberikan hormat.

Di depan rumah sudah terparkir mobil benthley hitam yang siap mengantarkan dia ke kantor. Russell sudah setia membukakan pintu untuk nya. Russell adalah lelaki jalanan yang pernah ditolong Samuel Johnson dimasa lampau.

Pria berwajah codet itu pernah dibayar untuk mencelakai Samuel Johnson karena persaingan bisnis. Namun ia menjadi anak buahnya manakala di saat kritis dia tolong Samuel Johnson.

Lelaki itu mengatasnamakan kemanusiaan saat ditanya kenapa dia menolong nya. Sebagaimana wujud investasi jangka panjang. Aneh tapi nyatanya.

Begitu sampai di ruangan pribadi nya. Samuel Johnson membaca laporan dan berkasnya yang sudah di mejanya. Sepuluh menit ia duduk datanglah sekretaris nya membawakan kopi favoritnya.

Lelaki itu hanya menganggukkan kepala sekilas sebagai ucapan terimakasih. Samuel Johnson terkenal irit bicara, dan dingin dalam pekerjaannya. Dia melirik jam tangan nya.

Pagi ini ada meeting tentang beberapa proyek dan laporan keuangan tentang dana proyek tersebut.

Ia berjalan keluar dan sudah ditunggu di lift oleh Ferafqu dengan dokumen ditangan nya. Mereka berjalan beriringan menuju ruang meeting.

Begitu Samuel Johnson duduk di singgasana maka rapat dimulai. Dari laporan ketua perencanaan, pemegang proyek, lalu laporan keuangan. Samuel Johnson terdiam sambil mencermati berkas di depan mata nya.

"Kau bilang ini laporan? Apa seperti ini kerja maksimal kalian? " Lelaki itu melemparkan semua kertasnya ke depannya. Dan kejadian ini tidak sekali terjadi.

Samuel Johnson terkenal temperamen dan arogan biarpun dia royal dan loyal dengan anak buahnya ataupun mitra bisnis. Namun lelaki itu tak menerima hasil kerja yang tidak sesuai dengan tuntutan nya.

" Apa guna kalian? Jika begini saja aku harus melihat dan turun tangan sendiri! " Teriaknya lantang. " Apa kalian suka makan gaji buta? " Sindir Samuel Johnson. Menatap semua anggota yang hadir di rapat tersebut.

Dia pun berdiri dan meninggalkan tempat tersebut. " Pagi-pagi sudah membuat emosi." Omelnya sambil berjalan ke ruangannya. Lelaki itu melepaskan jas dan melemparkan asal ke tiang gantungan.

Dia kemudian memilih berkasnya dan menerus kan pekerjaannya. Dia mengirimkan pesan ke semua divisi lewat surel mengenai kritikan laporan yang dia terima di rapat tadi.

Dan ia juga sudah menerima jadwal penerbangan internasional minggu depan. Lelaki itu sudah tak sabar melihat negeri yang di incar nya dan di tambah lagi ada kendala penanganan proyek di sana.

Membuat alasan dia untuk pergi dan mencari tahu lebih details. Siapa tahu aku bertemu dengan seorang perempuan yang menarik perhatian ku. Sangat berbeda dengan wanita disini. Gumamnya sambil tersenyum miring.

Di lain tempat. Di cafe duduk tiga wanita cantik. Mereka memakan makanan pesanan mereka. "Lihat lah dia sudah memberikan card dan barang branded. Ario Prasetya sudah ditangan aku. Kau senang kan? Steffi akan menderita seperti yang kau inginkan." Ucapnya dengan membanggakan diri.

Ketiga wanita itu tak tahu jika kegiatan mereka telah di rekam. Mereka asyik bersenda gurau, Shalimar dan kedua temannya asyik dengan kegiatannya. Ber shopping dan memamerkan koleksi barang-barangnya.

"Kau kenapa merekam mereka Anya? " Bisik Lily yang melihat tingkah sahabatnya yang sedikit aneh dilihatnya.

"Wanita berbaju putih itu dulu pernah naksir abang aku. Tapi ditolak, kuliah juga drop out karena ketahuan mencuri skripsi orang. Dia benci sama wanita yang ditaksir abang aku. Parah lagi wanita itu yang berbaju biru itu merebut tunangan cewek yang ditaksir abang ku." Ucap Anya.

"Wah. Parah! Sumpah aku pusing dengar cinta dan balas dendam ini." Kedua remaja abg itu tertawa renyah namun pelan. Karena takut ketahuan.

"Rencana aku mau barter ama abang. Biar dapet uang buat beli albumnya Bts." Anya tersenyum evil dan Lily hanya geleng-geleng kepalanya.

Mereka menghabiskan pesanan mereka sambil menyimak percakapan mereka. Mereka meninggalkan tempat tersebut setelah Shalimar dan kawan-kawan nya memutuskan pulang.

Di sebuah rumah sakit. Satrio duduk di depan profesor nya. Ia mengusulkan agar Steffi Ayuningtyas ditarik kembali ke rumah sakit umum kota. Karena dia dibutuhkan disini.

"Sudah tiga tahun, prof. Kurasa ini waktu nya dia di ajak bergabung dengan kita, demi masa depan rumah sakit juga memperkuat departemen kita. " Satrio berusaha mempengaruhi atasannya.

Selain itu lelaki seniornya ini juga sangat mengenal Steffi Ayuningtyas, yang pernah menjadi anak emasnya. Lelaki ini melakukan hal itu untuk dirinya sendiri.

Agar Steffi Ayuningtyas kembali bersamanya dan menunjukkan bahwa tunangannya itu lelaki pengecut. Yang hanya bersembunyi di balik orang tuanya. Tak layak untuk dicintai oleh dia.

Di sana. Di tanah seberang lautan. Steffi Ayuningtyas berangan-angan jika sudah mendapatkan panggilan dari pusat seperti dijanjikan padanya dulu. Ia akan meresmikan hubungan pertunangan nya.

Dan dengan hatinya yang berbunga-bunga akan dia umum kan dirinya adalah nyonya Ario Prasetya. Dia akan bekerja di kantor pemerintahan dan menjadi istri yang baik. Mengabdi negara dan suami.

Samuel Johnson meninggalkan tempat kerjanya pukul sembilan malam. Lelaki itu kesal seharian karena hasil kerja anak buahnya menurun. "Ke Five-O" Titahnya pada Russell. Begitu dia mendudukkan diri di mobilnya Bentley hitam.

Sesampainya disana ia langsung ke tempat VIP disambut dua wanita cantik seksi. Sedangkan Russell duduk di mini bar. Menunggu panggilan si bos yang ingin bersenang sedikit.

Samuel Johnson dilayani oleh kedua wanita cantik itu. Minum dan makan pesanannya. Sesekali wanita cantik itu menciumi Samuel Johnson dan meraba-raba.

Samuel Johnson langsung menyambut nya dan mencumbu ke-dua nya. Mereka melakukan hal itu di ruang privat VIP. Mereka bergantian bercinta dengan Samuel Johnson.

Kedua wanita cantik itu berencana mendapatkan tips darinya. Karena Samuel Johnson terkenal di sana paling royal dalam memberikan tips. Karena itu mereka langsung menempelkan dirinya pada Samuel Johnson.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!