KANNA

KANNA

KANNA 1

Kanna Bab 1

Pagi yang cerah di SMA Negeri 1 Klantang nampak siswa berlalu lalang memasuki gerbang sekolah. Kini waktu nya sudah menunjukkan untuk sholat Dhuha. Beberapa murid sudah menuju ke masjid terlebih dahulu untuk mengambil wudhu sembari menunggu imam datang. Sedangkan yang non muslim berdoa di perpustakaan.

Selepas mereka melaksanakan ibadah mereka pun segera menuju ke kelas masing masing.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Warda ketika memasuki kelas.

"Selamat pagi Bu" Jawab murid murid serempak.

"Apakah semua nya berangkat?" Tanya Bu Warda selepas meletakkan tas nya di meja.

"Nihil Bu" Jawab ketua kelas yang bernama Annisa Kanna Puspita. Panggil saja Kanna.

"Baik kalau begitu keluarkan buku Sejarah nya dan buka pada halaman 57. Silahkan bisa di baca terlebih dahulu sembari menunggu tamu yang akan datang" ucap Bu Warda.

"Tamu? Memang nya siapa Bu yang akan datang?" Tanya Risma.

"Hari ini akan ada tamu dari Universitas Negeri Klantang beliau salah satu dosen muda dan juga pengusaha sukses yang hendak melakukan penelitian di kelas ini" Ucap Bu Warda.

"Kog bukan mahasiswa nya Bu?" Ucap Kanna sembari tertawa.

"Kalau mahasiswa nya yang datang nanti para buaya pada bangun" ucap Sari.

"Sudah sudah ibu tadi minta kalian untuk membaca buku bukan untuk berdebat. Lagi pula kalian semua buaya" ucap Bu Warda membuat murid murid nya tertawa.

Tiba tiba "tok.. tok.. tok.."

"Selamat pagi" ucap seseorang dari balik pintu.

"Selamat pagi, Wah tuan silahkan masuk" jawab Bu Warda yang langsung beranjak dari tempat duduk nya dan segera membuka kan pintu.

"Anda sudah datang. Maaf, karena saya tidak bisa menyambut Anda dengan layak. Mari silahkan masuk." Ucap Bu Warda. Bu Warda pun mempersilahkan tamu tersebut memasuki kelas.

Siapa yang menyangka Dosen tersebut benar benar masih muda. Tak hanya itu ia juga sangat tampan. Jas hitam yang ia pakai sangat cocok dengan porsi tubuh nya yang macho.

"Selamat pagi murid murid. Perkenalkan nama saya Ibra Rizqi Rassena kalian bisa memanggil saya Ibra" ucap dosen tersebut dengan tenang.

"Mingkem! tuh mulut sampai banjir" ucap Kanna menyenggol Tania yang dari tadi mengagumi Ibra sampai menggangga.

"Dih ganggu orang lagi halu" ucap Tania.

"Bentar Rassena? Seperti nya aku tidak asing dengan nama itu" ucap Kanna yang mampu di dengar oleh Ibra.

"Itu nama marga keluarga ku" jawab Ibra.

"Apa kamu mengenal nya?" Sambung Ibra.

"Aku seperti pernah mendengar nya. Tunggu" ucap Kanna yang langsung mengambil handphone nya. Ia tampak seperti mencari sesuatu dari ponsel nya.

"Apakah ini tuan Rassena?" Tanya Kanna yang langsung memperlihatkan nya kepada Ibra.

"Iya benar itu Ayah ku bagaimana kau bisa bertemu dengan nya?" Tanya Ibra.

"Aku bertemu dengan beliau 3 bulan yang lalu ketika aku lomba di Universitas Negeri Klantang kalau tidak salah beliau adalah Rektor Universitas Negeri Klantang apakah itu benar?" Tanya Kanna.

"Hahaha kamu pintar sekali. daya ingat mu sangat bagus. Iya ayah ku adalah Rektor Universitas Negeri Klantang" ucap Ibra dengan senyuman yang ramah.

"Hah serius?" Ucap teman teman nya yang tidak percaya.

"Apakah kita bisa memulai untuk belajar?" Ucap Ibra seketika membuat keheningan pecah.

"Kalau begitu saya tinggal dulu, kalian jangan menyusahkan tuan Ibra oke" ucap Bu Warda.

"Siap laksanakan Bu" ucap serempak anak anak.

Bu Warda pun pergi meninggalkan kelas menyisakan Ibra dan murid murid.

"Apakah ada buku absen?" Tanya Ibra.

"Maaf pak, buku absen nya di bawa Bu Warda karena setiap guru membawa sendiri dan setiap kelas tidak menyediakan nya" ucap Kanna.

"Lalu kalian kalau absen pagi?" Tanya Ibra kembali.

"Kami absen nya lewat Finger print pak" ucap Kanna menunjukkan tempat Finger print yang berada di kanan pintu masuk.

"Wah canggih juga ya sekolah kalian"

"Baiklah kalau begitu saya mau kalian memperkenalkan diri satu persatu di mulai dari pojok kiri" ucap Ibra sembari menunjuk tempat duduk pojok kiri yang di mana itu tempat duduk Kanna dan Tania.

Kanna pun akhirnya berdiri dan memperkenalkan diri nya. "Perkenalkan nama saya Annisa Kanna Puspita saya bisa di panggil Kanna, saya ber umur 17 tahun. Dan saya menjadi penanggung jawab kelas ini" kira kira itu yang Kanna ucap kan.

"Kamu punya hobi?" Tanya Ibra. Yang di balas anggukan oleh kanna.

"Sebutkan Alamat, serta Hobi lalu kalian di sekolah ikut organisasi apa dan sebutkan jabatan kalian dalam organisasi tersebut. Serta mata pelajaran apa yang kalian sukai" ucap Ibra.

"Buset banyak bener" gumam Kanna.

"Ada apa Kanna?" Tanya Ibra ketika melihat Kanna sedikit bingung.

"Ah tidak apa apa pak. Kalau begitu saya ulangi kembali saja"

"Perkenalkan nama saya Annisa Kanna Puspita. Saya tinggal di perumahan Bumi Permai No.33 desa Johar. Saya hobi memasak, dan memanah. Di sekolah saya mengikuti organisasi Ambalan dan PMR. Untuk Ambalan saya mempunyai Seksi bidang Pradana PI dan untuk PMR saya menjadi Wakil Ketua. Saya menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris" ucap Kanna panjang lebar lalu ia kembali duduk.

"Wah, lumayan juga ya kamu di kelas ini juga sebagai ketua kelas. Apa kamu tidak pusing?" Tanya Ibra.

"Tidak pak, karena saya melakukan nya dengan ikhlas jadi, saya menyukai nya" ucap Kanna.

"Baiklah selanjutnya" ucap Ibra menunjuk Tania.

"Perkenalkan nama saya Tania Rasya Kamil. Saya bisa di panggil Tania. Saya tinggal di perumahan yang sama dengan Kanna Perumahan Bumi Permai No.70 di sekolah saya tidak mengikuti organisasi apapun karena saya tidak menyukai nya. Saya menyukai mata pelajaran bahasa Prancis Terimakasih" ucap Tania.

Sesi perkenalan itu cukup panjang karena murid kelas itu cukup banyak. Di tambah apa yang harus mereka ucapkan juga harus mendetail.

"Baiklah, saya sudah tau nama kalian semua. Sekarang saya mau kalian mengerjakan tugas halaman 105 sampai 115 hari ini harus selesai" ucap Ibra yang langsung duduk.

"Eh buset nih manusia kagak ada adab nya sama sekali. Udah datang-datang minta perkenalan sepanjang jembatan Ampera sekarang ngasih tugas sebanyak dosa gue. Ya Tuhan tadi malam aku mimpi apa bisa bertemu manusia ini" gumam Kanna kesal.

"Pak, seperti nya tugas nya terlalu banyak dan kami baru di jelaskan sampai halaman 57" ucap Farhan.

"Baiklah kalau begitu silahkan kerjakan halaman 50 sampai 60 saja" ucap Ibra yang memberikan senyuman puas.

"Sama aja astaga ya Tuhanku tolong berikan hamba kesabaran menghadapi dosen menyebalkan ini" ucap Kanna dengan nada yang sangat pelan.

"Dia di ciptakan dari apa sih Gilak ngasih tugas gak ngira-ngira" ucap Nori kesal.

"Udah udah gak usah ribut nanti kalau di tambahin soal lagi berabe urusan nya" ucap Kanna.

Mereka pun terpaksa mengerjakan tugas yang di minta oleh Ibra dengan terpaksa.

Waktu menunjukkan pukul 09.00 waktu nya jam pergantian namun, Ibra tetap duduk santai di meja.

Kanna pun memberanikan diri nya untuk berbicara. "Maaf pak, ini sudah waktu nya pergantian mata pelajaran" ucap Kanna.

"Apa kalian belum di beritahu bahwa saya akan mengisi kelas ini selama 3 bulan penuh" ucap Ibra sembari membaca buku.

"Sungguh tidak sopan hih di ajak ngobrol tapi, tidak menatap ku sama sekali. dia lebih pantas di sebut anak TK daripada dosen" gumam Kanna kesal.

Tiba tiba Ibra menatap Kanna. Seketika itu pula Kanna terkejut dan salah tingkah.

"Nah makan tuh 3 bulan" gumam Tania kesal.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 waktu nya istirahat. Ibra pergi meninggalkan kelas ketika istirahat untuk memberikan ruang privasi bagi murid murid nya.

"Sumpah tu dosen umur nya berapa sih bikin kesal aja" ucap Tania kesal.

"Pengen ku cekik sumpah" ucap Sari geram.

"Sabar ya Tuhan mana tadi dia ngelihat aku mendadak kan aku nya jadi takut" ucap Kanna.

"Kanna mulai sekarang kamu harus lebih hati hati sama tuh dosen. Seperti nya kamu yang bakal jadi sasaran dia terus" ucap Hasan.

"Aku juga mikir nya gitu" ucap Kanna.

"3 bulan? Kenyang gak tuh" ucap Farhan.

"Eh tapi, yakin 3 bulan kita gak ada guru masuk?, Mustahil sih menurut ku" ucap Kanna.

"Bener tuh lagian kita juga udah kelas 12 udah mau masa masa nya untuk ujian" ucap Hasan.

"BTW aku masih gak nyangka dia anak nya tuan Rassena" ucap Dhani yang duduk di atas meja.

"Turun gak Lo! Mau gue sunat lagi Lo? Enak aja duduk di meja!" Ucap Kanna marah.

"Hehehe maaf Bu ketua" ucap Dhani yang langsung turun dari meja.

"Eh eh lihat nih" ucap Sari heboh memperlihatkan ponsel nya.

"Rassena, siapa yang tidak kenal nama tersebut Rektor sekaligus Donatur Universitas Negeri Klantang. Universitas Negeri Klantang sendiri menjadi salah satu Universitas Negeri terbaik yang banyak di minati oleh banyak kalangan. Selain menjadi Rektor putra pertama Rassena adalah seorang pengusaha besar di Asia. Sedangkan putra kedua nya Meneruskan jejak sang kakek untuk menjadi dosen di Universitas Negeri Klantang dan juga pembisnis seperti kakak nya. Di umur yang masih sangat muda kedua putra Rassena sudah mampu mandiri dengan jalur yang mereka tempuh. Sedangkan anak terakhir Rassena masih duduk di bangku kelas 12 SMA di SMA Negeri 1 Klantang. Tidak heran anak anak nya yang berpendidikan menempuh jalur mandiri hingga saat ini"

Kira kira itu yang tertulis dalam laman web yang di tunjukkan oleh Sari.

"Ngeri kali bah" ucap Hasan.

"Kata nya sih putra tertua nya sudah menikah tahun lalu namun, sampai sekarang belum di karuniai anak" ucap Sari.

"Eh bentar tadi kan di tulis kalau putri Rassena bersekolah di SMA Negeri 1 Klantang kan, nah kelas ini adalah Kelas terbaik di antara kelas kelas lain apakah salah satu dari kita" ucap Kanna yang tidak ia selesai kan.

"Weh iya juga ya" ucap Dhani.

"Kenapa gue baru kepikiran sih" ucap Tania geram.

"Pasti dia impostor kelas ini" bisik Kanna.

"Lo masih nyimpen daftar nama kelas ini ga? Kan anda ketua kelas nya" tanya Sari.

"Masih, kenapa?" Ucap Kanna.

"Dih pakai tanya. Cek lah bunda cari yang ada nama Rassena nya" ucap Hasan geram.

"Iya juga ya kenapa gak kepikiran sih" ucap Kanna.

Kanna pun membuka ponsel nya dan mencari daftar nama nya.

"Eh ini ni Kar-ina Pu-tri Ras-sen-a" ucap Kanna terbata bata.

"Hah?! Karina?!" Ucap teman teman nya terkejut.

"Dia saingan kamu Kan" ucap Sari.

"Oke gak salah lagi pasti ada konspirasi besar yang kakak adik itu rencanakan" ucap Kanna.

"Kenapa dunia ini sempit sekali ya tuhan" ucap Kanna.

Tidak lama bel pun berbunyi menandakan akan di mulai nya kembali pelajaran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!