KANNA 4

Bab 4

Kini tiba saatnya untuk pernikahan. Kanna di bantu bersiap oleh MUA terbaik pilihan Oma Ibra. Namun, ia selalu tampak lesu. Ia tak bersemangat sama sekali rasa nya ia ingin kabur dari dunia ini.

"Nona muda, lihat lah anda terlihat cantik sekali" ucap MUA yang mendandaninya.

"Untuk apa tampil cantik jika aku menikahi seseorang yang sama sekali tak ku cintai" ucap Kanna. Ucapan Kanna tentu saja membuat para MUA nya terkejut bukan main. Sedangkan di bawah sedang di langsung kan Akad. Ibra mengenakan jas warna putih yang sangat cocok untuk kulit nya.

"Bunda tolong bawa Kanna ke bawah ya" bisik ayah Kanna.

Bunda pun segera memanggil Kanna untuk turun ke bawah.

Kanna berjalan bersama bunda nya menyusuri tangga. Para tamu begitu terpanah dengan kecantikan Kanna.

"Kenapa dia bisa cantik seperti ini" gumam Ibra.

Bunda nya pun menduduk kan Kanna di sebelah Ibra setelah nya Ibra dan Kanna saling bertukar cincin dan saling menyatakan Sumpah pernikahan.

Di lanjutkan Kanna mencium punggung tangan Ibra. Dan Ibra mencium kening Kanna.

"Terimakasih ya Tuhan apa yang Oma inginkan sudah terpenuhi" ucap Oma.

"Iya Oma" jawab Nyonya Rassena.

Setelah nya kanna dan Ibra sungkem dengan orang tua mereka.

"Oma senang sekali kalian berdua sudah menikah. Semoga kalian berdua segera di anugerah kan malaikat kecil dalam keluarga kalian" ucap Oma.

Kanna tampak tersenyum getir mendengar ucapan Oma nya.

Jujur saja untuk urusan anak ia belum siap karena masa depan nya masih sangat panjang.

Sore hari nya Kanna di boyong oleh Ibra menuju ke rumah baru nya. Tentu saja untuk memulai kehidupan yang baru sebagai suami dan istri.

"Ayo masuk" ajak Ibra.

"Bisakah aku Tidak satu mobil dengan mu" ucap Kanna.

"Lalu kau ingin membuat ayah mu malu? Seorang pengantin baru tidak mau duduk bersama sang suami hahah lucu!" Ucap Ibra.

"Cepat masuk" ucap Ibra sekali lagi.

Kanna pun masuk kedalam mobil dengan perasaan campur aduk.

Orang orang tampak melambaikan tangan nya melepaskan pengantin baru itu.

..

Mobil Ibra terlihat memasuki sebuah mansion besar yang akan mereka tempati.

Ibra memarkir kan mobil nya di depan untuk mempermudah kan jalan mereka berdua ke dalam.

Namun, alangkah terkejutnya Ibra melihat Kanna tertidur.

"Kau tampak cantik ketika tidur" gumam Ibra yang mengagumi kecantikan Kanna.

"Kanna! Bangun lah kita sudah sampai di rumah" panggil Ibra. Namun, Kanna tidak merespon apapun.

Ibra akhirnya turun dari mobil dan membuka pintu mobil yang sebelah untuk menggendong Kanna.

Tampak beberapa pelayan yang sudah berdiri berjejer menyambut kedatangan pengantin baru itu.

"Selamat datang tuan"

Namun tidak di tanggapi oleh Ibra.

Ia segera membawa Kanna ke kamar. Ia harus melewati tangga yang panjang untuk sampai di kamar mereka.

Sesampainya di kamar Ibra langsung merebahkan Kanna di kasur.

"Huft aku menyesal membeli rumah ini" ucap Ibra.

"Ini sudah malam lebih baik aku mandi sekarang" ucap Ibra. Ia langsung menuju ke kamar mandi dan meninggalkan Kanna sendiri.

"Hoowwaammm" Kanna membuka mata nya perlahan. Ia langsung terkejut karena ia sudah berada di kamar. Kamar yang sangat besar dan tampak glamor.

"Astaga ini kamar atau apa? Besar sekali" ucap Kanna terkejut setelah melihat sekeliling kamar nya.

Kanna langsung menuju ke kamar mandi karena ia merasa badan nya sangat lengket. Dan bodoh nya lagi Ibra tidak mengunci pintu kamar mandi.

Kanna langsung masuk dan seketika itu

"Aaaaaaaaaa!!!!" Kanna langsung berlari keluar dari kamar mandi.

"Astaga! bisa bisa nya dia mandi tidak mengunci kamar mandi ish menyebalkan" ucap Kanna kesal.

Kanna pun lebih memilih mencari kamar mandi lain.

Ia turun ke bawah. Ia sangat takjub dengan rumah yang ia tempati begitu sangat mewah.

"Ini rumah atau istana" gumam Kanna.

"Euhm permisi bisa kau tunjukan di mana Kamar mandi nya?" Tanya Kanna sambil menenteng baju nya.

"Kenapa nona muda tidak mandi di kamar mandi yang ada di kamar nona?" Tanya pelayanan tersebut.

"Euhm aku ingin menggunakan kamar mandi yang lain" ucap Kanna.

Akhirnya pelayanan tersebut menunjukkan kamar mandi yang lain.

Setelah Kanna memasuki kamar mandi ia memastikan pintu nya terkunci dengan benar agar ia tidak mengulangi kesalahan yang di lakukan Ibra.

"Bi!" Panggil Ibra.

"Iya tuan" jawab Bi Tanti. Dia adalah atasan atau yang mengkoordinasikan setiap pelayanan yang ada di mansion Ibra.

"Di mana istri ku?" Tanya Ibra.

"Nona muda sedang mandi di kamar mandi tamu tuan" ucap Bi Tanti.

Ibra pun langsung menuju ke kamar mandi yang di tunjukkan oleh pelayan nya.

Ia menunggu Kanna selesai dari kamar mandi.

Kanna keluar dari kamar mandi dengan memegangi handuk di rambut nya.

Ia langsung terkejut ketika melihat sosok yang sangat dia benci di hadapan nya.

"Aaaa!!" Teriak Kanna yang hampir terjatuh namun, Ibra dengan cepat langsung menahan Kanna.

"Kenapa mandi di sini?" Tanya Ibra.

Kanna langsung melepaskan diri dari Ibra dan membenarkan baju nya.

"Itu bukan urusan mu. Lain kali kunci pintu nya jika kau sedang menggunakan kamar mandi" ucap Kanna.

"Hah? Kenapa? Apa kau malu? Aku ini suami mu kau dan aku sudah sah" ucap Ibra.

"Iya! Sah! Tapi, bukan berarti aku akan menyerahkan diriku kepada laki laki seperti dirimu itu!" Ucap Kanna.

Kanna akhirnya memilih meninggalkan Ibra. "Bi, bisa kau tolong aku. Aku ingin tinggal di kamar sendiri tolong siapkan satu kamar untuk ku" ucap Kanna.

"Tapi nona muda. Kami, harus meminta izin dulu kepada tuan muda" ucap Tanti.

"Baiklah kalau begitu biarkan aku tidur di sofa!" Ucap Kanna. Ia yang kesal langsung pergi ke kamar untuk mengambil Mukena barang nya untuk ia bawa ke kamar lain

Namun, nasib nya tidak baik Ibra sudah masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar.

"Mau kemana?" Tanya Ibra ketika melihat Kanna hendak pergi.

"Mau tidur di kamar lain!" ucap Kanna.

"Tidur di sini bisa" ucap Ibra.

"Aku tidak mau tidur di sini bersama mu!" Ucap Kanna.

Ibra tampak menarik nafas panjang lalu membuang nya dengan kasar.

"Dengar kan aku Annisa Kanna Puspita! Kau sekarang adalah istri ku! Dirimu sudah menjadi hak ku dunia akhirat! Jadi lakukan saja apa yang sepatutnya kamu lakukan!" Ucap Ibra dengan tegas.

Kanna tampak takut dengan tatapan Ibra namun ia mencoba berani. Ia tidak boleh lemah dalam hal ini.

Akhirnya Kanna mau tidak mau harus tinggal di kamar yang sama bersama Ibra yang notabe nya adalah suami nya sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 waktunya untuk makan malam.

Ibra sudah turun duluan sebelum Kanna.

Kanna yang masih merutuki dirinya sendiri di dalam kamar. Ia merasa tidak nafsu makan bahkan ia ingin sekali kabur dari rumah itu.

Setelah Ibra selesai makan ia masih belum melihat kedatangan Kanna. Lalu ia memutuskan untuk kembali ke kamar nya dan melihat kondisi Kanna.

"Kanna!" Panggil Ibra.

"Apa?!" Sahut Kanna dari kamar mandi.

"Cepatlah ini sudah waktunya makan malam!" Ucap Ibra.

"Makan saja sendiri aku tidak lapar!" Sahut Kanna kembali.

"Baiklah kalau itu yang kau inginkan maka tidur lah di sana kau semalaman!" Ucap Ibra.

Ibra akhirnya pergi meninggalkan kamar dan memilih pergi ke ruang kerja nya.

"Bisa bisa nya Oma mencarikan ku istri seperti dia" ucap Ibra kesal.

Ibra akhirnya memutuskan untuk tidur di ruang kerja nya hingga pagi.

Ketika pagi Ibra terbangun dan hendak melakukan aktivitas pagi nya.

Ia kembali ke kamar nya namun, ia melihat kasur nya masih tampak rapi.

"Jangan bilang ashshh!!!" Gumam Ibra. Ia seketika panik dan mencari kunci cadangan kamar mandi.

Setelah ia menemukan nya ia segera membuka pintu kamar mandi dan benar saya Kanna tertidur di kamar mandi.

"Kanna bangun Kanna" ucap Ibra sembari menepuk pelan pipi Kanna. Ia memegang jidat Kanna yang ternyata juga panas.

Dengan cepat Ibra membawa tubuh Kanna ke kasur.

Ia segera menelfon dokter agar mengecek kondisi Kanna.

Tidak lama kemudian dokter pribadi Ibra datang dengan membawa satu asisten nya.

"Nona muda tidak apa apa tuan. Tidak ada yang perlu di khawatir kan" ucap dokter.

"Tidak khawatir bagaimana dia panas seperti itu" ucap Ibra kesal.

"Nona muda hanya kelelahan tuan saya akan tulisan resep obat dan vitamin nanti tuan muda bisa berikan kepada nona muda seperti resep" ucap dokter.

"Kalau begitu kami permisi tuan" ucap dokter itu ia pun langsung pergi meninggalkan Ibra dan Kanna.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi namun, Ibra belum berangkat ke sekolah untuk melaksanakan tugas nya.

"Tuan ini sudah jam 8 pagi apa anda tidak ke sekolah?" Tanya Tanti.

"Tidak, aku akan di rumah aku sudah mengambil cuti 1 Minggu. Cepat kau lihat apa Kanna sudah bangun!" Perintah Ibra.

Tati pun lantas mengutus bawahan nya untuk mengecek keadaan Kanna.

Tidak lama utusan nya pun kembali.

"Tuan muda, nona muda sudah bangun" ucap nya.

Ibra pun segera beranjak dari duduk nya.

"Bagaimana keadaan mu? Apa ada yang sakit?" Tanya Ibra ketika dia sampai di kamar.

"Tidak perlu ada yang di khawatir kan! Aku baik baik saja" ucap Kanna.

"Tolong berikan aku kamar sendiri jika tidak aku akan tidur kembali di kamar mandi" ancam Kanna.

"Apakah kau menggunakan alasan itu untuk mengancam ku? Tidak kau akan tetap tidur di sini bersama ku!" Ucap Ibra.

"Kalau begitu jangan salahkan aku jika aku tidur lagi di kamar mandi!" Ucap Kanna.

"Kanna aku mohon mengertilah!" Ucap Ibra.

"Kau sendiri tidak mau mengerti keadaan ku lalu bagaimana bisa aku mengerti diri mu?!!" Ucap Kanna tegas.

"Tanti!!" Panggil Ibra. Dengan tergesa gesa Tanti menghampiri arah suara Ibra.

"Iya tuan?"

"Cepat siapkan kamar baru untuk ku!" Ucap Ibra.

"Untuk mu? Lalu aku?" Tanya Kanna.

"Kau akan tetap memakai kamar ini. Aku yang akan menggunakan kamar lain" ucap Ibra.

"Terserah setidaknya kita tidak berada di kamar yang sama" ucap Kanna lega.

"Kau akan cuti selama satu Minggu jadi segera pulihkan lah keadaan mu" ucap Ibra.

Ibra akhirnya pergi meninggalkan kamar Kanna.

Ia memilih pergi ke kantor nya.

Namun, sesampai nya Ibra di depan pintu ia di buat terkejut karena kedatangan Karina.

"Ngapain kamu ke sini?" Tanya Ibra.

"Kak, kak Kanna ada?" Tanya Karina.

"Tentu saja ini rumah nya dia ada di kamar" ucap Ibra.

"Boleh aku masuk?" Tanya Karina.

"Kau tak perlu izin dari ku. Masuklah" ucap Ibra.

"Lah kakak mau kemana?" Tanya Karina yang melihat Ibra menuju mobil nya.

"Kakak mau ke kantor sebentar" ucap Ibra.

Karina akhirnya memasuki mansion besar Ibra.

Ia meminta pelayanan untuk mengantarkan nya ke kamar Kanna.

"Kanna" sapa Kirana.

"Ada apa?" Tanya Kanna.

"Gak apa apa aku bosen di rumah jadi aku main ke sini" ucap Kirana.

"Terserah deh tapi, biarkan aku tidur. Aku tidak bisa tidur semalaman" ucap Kanna.

"Oke bos" ucap Kirana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!