Bab 3
Malam begitu cepat berlalu Kanna bangun tatkala mendengar Alarm ponsel nya. Ia segera bangun dan membersihkan diri. Setelah ia selesai ia membangun kan Kirana agar ia segera mandi. Tatkala Kirana sedang Mandi Kanna pergi keluar kamar untuk menuju ke bawah.
Ia sudah terbiasa setelah membersihkan dirinya dan kamar ia turun untuk membantu Bunda nya menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi bunda" sapa Kanna.
"Pagi sayang bagaimana keadaan mu?" Tanya Bunda.
"Kanna sudah membaik bunda" ucap Kanna.
"Kamu istirahat saja. Bunda bisa menyiapkan ini sendiri" ucap Bunda.
Kanna pun akhirnya memilih untuk ke ke taman sembari menunggu senyuman dari mentari pagi.
Ia duduk di kursi taman sendirian sembari menghirup udara pagi yang segar.
Tiba tiba terlintas di pikiran Kanna ia ingat pernah melihat foto laki laki menggendong nya ketika kecil. Tapi, itu bukan ayah nya.
Kanna pun beranjak dan berlari masuk ke rumah.
Ia langsung naik ke kamar nya dan mencari album foto nya ketika kecil.
"Kamu mencari apa?" Tanya Kirana.
"Bukan urusan mu, ini adalah kamar ku" ucap Kanna yang masih sibuk mencari album nya.
"Ketemu!" Ucap Kanna.
Ia lantas membuka album tersebut dan mencari keberadaan foto kakak nya.
Namun, hebat nya foto yang seharusnya berada di tempat nya sudah hilang dari album tersebut.
Kanna semakin heran dengan semua yang terjadi.
"Apa yang kau cari?" Tanya Kirana.
"Aku ingat dulu aku pernah melihat foto laki laki menggendong ku ketika aku bayi. Dia seperti anak anak yang berumur 7 tahun. Di foto itu bunda berdiri di sebelah nya menjaga ku agar tidak jatuh. Apakah dia kakak ku?" Ucap Kanna.
"Tapi, foto itu sekarang tidak ada" sambung nya. Tatapan Kanna masih dalam satu arah sembari mengingat kembali kemana perginya foto tersebut.
"Kemungkinan besar itu adalah kakak mu karena orang tua ku membawa kakak mu ketika kau masih bayi"ucap Kirana.
"Kanna! Cepat turun!" Panggil Bunda nya dari balik pintu.
"Iya bund sebentar" ucap Kanna.
"Ayo turun!" ajak Kanna.
Mereka berdua pun turun ke bawah untuk bergabung dengan yang lain nya.
"Bagaimana keadaan mu sayang?" Tanya Oma.
"Kanna sudah lebih baik Nyonya" ucap Kanna.
"Jangan panggil Nyonya. Panggil Oma" ucap Oma dengan senyum sumringah.
"Heheh Oma" ucap Kanna.
"Ayah, Kanna mau menikah dengan pak Ibra" ucap Kanna.
"Uhukk" Ibra terbatuk karena Kanna memanggil nya pak.
"P-pak?" Ucap Ibra.
"Iya terus siapa?" Ucap Kanna dengan wajah sombong.
Ibra mencoba menahan diri nya agar tidak marah.
"Maafkan Kanna tuan dia belum tau anda berumur berapa jadi dia memanggil anda pak" ucap Ayah Kanna.
"Tidak apa apa ayah" ucap Ibra.
"Ayah?! Sejak kapan aku mengizinkan mu memanggil nya ayah?! Dia adalah ayah ku!" Ucap Kanna, ia menatap tajam ke arah Ibra dengan perasaan marah.
"Dia juga akan menjadi ayah mertua ku setelah kau menjadi istri ku" ucap Ibra yang menanggapi tatapan Kanna dengan santai.
"Sudah sudah sebentar lagi kalian akan menikah apakah kalian akan terus bertengkar seperti ini?" Ucap Nyonya Rassena.
"Hahahaha biarkan saja. Kanna, Ibra masih ber umur 23 tahun masih muda bukan?" Ucap Oma.
"Aku masih berumur 17 tahun dan aku harus menikah dengan om om berumur 23 tahun? Hah bersyukurlah kamu mendapatkan gadis perawan seperti ku" ucap Kanna.
Seketika membuat gelak tawa di dalam ruang makan tersebut.
"Lalu kapan kalian akan menikah" tanya Karina.
"Minggu ini!" Ucap Ibra dengan cepat.
"Duh seperti nya ada yang tidak tahan untuk menikah nih ya" goda Nyonya Rassena.
"Ibuuu" renggek Ibra.
"Sudah jangan merenggek kau akan segera menikah tapi, tingkah mu masih seperti anak kecil!" Ucap Oma nya.
"Tapi, aku ada beberapa syarat dan kalian harus memenuhi nya jika tidak, maka aku tidak mau menikah'" ucap Kanna.
"Apa Syarat nya? Pernikahan yang mewah? Mahar yang besar? Atau apa?" Tanya tuan Rassena.
"Aku mau pernikahan ini di langsung kan secara sederhana dan hanya di hadiri oleh pihak keluarga" ucap Kanna.
"Hal yang sepele" ucap Ibra yang menganggap nya ringan.
"Ke dua" sambung Kanna membuat Ibra terkejut.
"Setelah menikah, aku ingin mempunyai rumah sendiri" ucap Kanna.
"Kamu gak mau tinggal sama aku?" Tanya Kirana.
"Bukan begitu tapi, aku hanya ingin tinggal berdua dengan suami ku. Kami pasti akan sering mengunjungi kalian" ucap Kanna.
"Baiklah itu bukan masalah besar" ucap Oma
"Ke tiga, pak Ibra tidak boleh menyentuh ku sebelum aku lulus kuliah!" Ucap Kanna yang seketika membuat semua orang terkejut.
"Persyaratan apa apaan ini?!" Ucap Ibra kesal.
"Mau atau tidak jika tidak ya sudah" ucap Kanna sombong.
Ibra sangat ingin mengunyah bocah itu namun, ia harus menahan nya jika tidak rencana nya untuk menikah akan gagal.
"Baiklah itu saja atau masih ada lagi?" Tanya Ibra.
"Kau tidak boleh mencampuri kehidupan ku, entah dunia pertemanan ku, sekolah ku, atau apapun tentang ku!" Ucap Kanna.
"Ku kabul kan" ucap Ibra.
"Tapi, aku juga punya persyaratan untuk mu! pernikahan ini akan ku publikasikan setelah kau lulus SMA" ucap Ibra.
Seketika semua rencana Kanna menjadi bumerang bagi nya.
Tapi, jika ia tidak setuju ia tidak akan bisa bertemu dengan kakak nya.
"Baiklah" ucap Kanna.
"Tapi, sebelum itu jawab jujur dulu pertanyaan ku" ucap Kanna.
Ia melihat kedua orang tua nya sesekali ia melirik ke arah Ibra.
"Bunda, bunda tidak pernah bohong kepada Kanna tolong jawab pertanyaan Kanna.
di mana kakak?" Tanya Kanna.
"K-kanna"
"Tolong jawab di mana kakak?!" Tanya Kanna sekali lagi.
"K-kakak mu sedang bekerja di luar negeri" ucap ayah Kanna.
"Benar kah? Lalu kenapa kakak tidak pernah pulang?" Tanya Kanna.
"Sudahlah, di saat yang berbahagia ini kenapa kita membahas hal yang tidak penting" ucap Oma mengalihkan pembicaraan.
"Siang ini juga kalian berdua akan ke butik pilihan Oma" ucap Oma.
"Tidak, aku hanya akan pergi jika Kirana ikut!" ucap kanna.
"Kanna" ucap Kirana.
"Oh ya sudah aku tidak mau pergi" ucap Kanna.
"Kau ini benar benar keras kepala!" Ucap Ibra kesal.
"Ini hanya masalah kecil Ibra biarkan adikmu ikut" ucap Nyonya Rassena.
"Sayang kamu ikut Kanna ya" ucap Nyonya Rassena.
"Baiklah" jawab Kirana.
Siang hari nya mereka ke butik mewah langganan milik keluarga Rassena untuk membuat gaun pengantin Kanna.
"Kanna kamu suka model yang mana?" Tanya Oma sembari membuka kan beberapa model yang tampak bagus.
"Oma, aku tidak mau gaun gaun ini" ucap Kanna.
"Kenapa? Apa model nya tidak bagus atau kamu tidak suka dengan kain nya?" Tanya Oma.
"Oma, Kanna mau yang sederhana saja. Kanna tidak mau terlalu glamor" ucap Kanna.
"Maaf nyonya, saya mempunyai model yang cocok untuk nona muda. Gaun nya memang tampak sederhana namun, sangat cocok untuk nona muda" ucap pemilik butik tersebut.
"Akhr aku mau pulang" ucap Kanna kesal.
"Nona, tolong setidaknya di coba dulu" ucap pemilik butik tersebut.
Kirana pun memberikan isyarat agar mau mencoba gaun pernikahan nya.
Akhirnya Kanna pun mau mencoba nya. Ia pergi bersama pemilik butik ke tempat ganti baju.
"Bagaimana nona anda menyukai nya?" Tanya pemilik butik tersebut.
"Aku suka" ucap Kanna.
"Bagaimana jika kita membiarkan Oma dan kak Ibra melihat nya?" Ucap Kirana.
Kanna berjalan keluar untuk menunjukkan gaun tersebut kepada Oma dan Ibra.
"Oma, Kanna akan keluar memperlihatkan gaun nya. Kiran jamin Oma pasti suka" ucap Kirana.
"Benar kah?" Ucap Oma yang bersemangat untuk melihat Kanna.
Ibra terpanah dengan kecantikan Kanna. Gaun nya memang sederhana namun, itu benar benar cocok untuk Kanna.
Ibra tak henti henti nya menatap Kanna.
"Wah cantik sekali pengantin Oma" ucap Oma.
"Kalau begitu kita ambil yang ini" sambung Oma.
"Oma ini terlalu mahal" ucap Kanna.
"Tidak ada yang terlalu mahal untuk mu sayang" ucap Oma.
Sore hari nya mereka mengantarkan Kanna pulang sekaligus keluarga Rassena berpamitan pulang ke rumah. Karena banyak sekali persiapan yang harus di buat sebelum hari pernikahan.
Kanna pergi membersihkan diri nya di kamar mandi sembari membasuh rambut nya ia memikirkan apakah apa yang dia lakukan ini sudah benar.
Ia ingin bertemu dengan kakak nya. Kakak yang sudah menyelamatkan kehidupan Kanna.
Setelah membersihkan diri Kanna pergi untuk membaca buku.
Karena dengan hal tersebut dapat membuat hati Kanna damai.
"Ya Tuhan Tolong kuatkan hamba untuk melalui segala nya. Maafkan hamba yang sudah melakukan dosa ini" gumam Kanna ketika ia sudah selesai membaca buku.
Ke esokan pagi nya.
"Weh kemana aja Lo kemarin?" Tanya Tania.
"Kan? Weh! Kanna!!" Panggil Tania sembari mengguncang tubuh Kanna pelan.
"Ha? Kenapa?" Tanya Kanna terkejut.
"Tadi tokek habis ku telan! Etdah bocah di panggil kek serasa manggil di kutub Utara. Kemarin Lo kemana gak berangkat sekolah?" Ucap Tania.
"Oh kemarin aku gak enak badan" ucap Kanna berbohong.
"Eh tau gak kemarin si dosen ngeselin itu juga gak berangkat beuh kita dari pagi sampai sore jamkos bah hahahaha senang nya dalam hati jamkos setiap hari" Ucap Tania yang bahagia hingga membuat nya bernyanyi.
"Selamat pagi anak anak" sapa Ibra.
"Nah, baru juga nyanyi kenapa harus muncul sekarang sih etdah" ucap Tania kesal.
"Tuhan lagi marah suara kamu sih jelek" goda Kanna.
"Hari ini saya akan memperlihatkan Film dokumenter yang nanti silahkan bisa di ambil makna serta informasi informasi menarik di dalam nya lalu buatlah laporan tentang Film yang kalian tonton" ucap Ibra.
"Ketua kelas silahkan nyalakan LCD nya" ucap Ibra. Namun, Kanna tidak menanggapi nya Kanna masih melamun memikirkan hari yang akan dia jalani ketika ia sudah menikah nanti.
"Kanna! Woi Lo di panggil pak Ibra tu!" Ucap Tania.
"Kenapa? Mikirin apa? Sok sok an banyak pikiran kayak orang Mau nikah aja" ucap Ibra meledek kanna.
Seketika Kanna merasa geram wajah nya merah padam hingga membuat Tania merasakan hal yang tak biasa.
"Okay fine! Saya keluar!" Ucap Kanna. Kanna akhirnya pergi meninggalkan kelas dan lebih memilih untuk duduk di markas yang tidak di ketahui banyak orang.
Sedangkan Ibra tidak memperdulikan nya. "Ingat jika dia meminta hasil rekapan nya jangan di berikan biar tau rasa" ucap Ibra dengan mengukir senyum licik nya.
"Ya Tuhan kenapa nasib ku harus begini? Harus di perbudak oleh keadaan hiks hiks hiks" Tangis Kanna seketika pecah ia tak kuasa membendung nya lagi.
Kanna terus menghindari pelajaran dengan ia pergi ke markas nya.
Namun, aneh nya ia bisa mengerjakan setiap tugas nya tanpa bantuan orang lain. Padahal dia tidak ada di kelas.
Sungguh menakjubkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments