KANNA 5

Bab 5

Satu Minggu berlalu dengan cepat kini Kanna sudah masuk sekolah seperti biasa.

Namun, ia tak mau berangkat bersama Ibra melainkan ia berangkat dengan memesan taksi online.

Jarak rumah Ibra dan sekolah cukup jauh. Hal itu membuat Kanna hampir terlambat masuk sekolah.

"Huh untung belum bel" ucap Kanna setelah memasuki kelas.

"Tumbenan berangkat telat Kan" tanya Dhani.

"Iya, tadi aku harus memesan Taksi online dulu" ucap Kanna sembari meletakkan tas nya di kursi.

"Taksi online? Lah biasa nya kan bawa mobil sendiri" ucap Tania heran.

"Iya, aku pindah rumah dan aku gak ada mobil" ucap Kanna.

"Pindah? Sejak kapan Lo pindah? Orang tua Lo gue lihat masih di rumah yang dulu" ucap Tania.

"Bukan nya Lo izin libur karena ke luar negeri ya?" Tanya Hasan.

"Mampus gue tuh manusia ngizin in gue apaan sih?" Gumam Kanna.

"Ya gitu deh! Udah lah gak usah di bahas nih kalian udah waktu nya ke masjid" ucap Kanna mengalihkan pembicaraan.

Setelah selesai beribadah semua murid kembali ke dalam kelas nya untuk memulai pembelajaran.

"Selamat pagi semua nya! Hari ini Pak Ibra belum berangkat karena masih ada urusan jadi, hari ini kita akan pembelajaran seperti biasanya" ucap Bu Warda.

"Terimakasih ya Tuhan setidaknya aku gak perlu lihat dia untuk sementara waktu" ucap Kanna menghela nafas panjang.

"Kayak nya bahagia bener Lo Kan" ucap Tania.

"Silahkan buka buku nya halaman 105, kerjakan soal nomor 25 sampai 35 ketika Bu Warda kembali tugas harus sudah selesai! Paham?" ucap Bu Warda.

"Paham Bu" jawab serempak.

Bu Warda akhirnya meninggal kan kelas dan murid murid yang lain fokus untuk mengerjakan tugas yang sudah di berikan.

"Aku di titipkan ini" ucap Karina memberikan paper bag kepada Kanna.

"Dari siapa?" Tanya Kanna.

"Gak perlu aku sebutkan Atau nanti mereka semua tau" bisik Karina.

"Hum thankyou" ucap Kanna menerima Paper bag tersebut.

Kanna akhirnya membuka paper bag tersebut. Ia melihat di dalam nya ada sandwich dan yogurt kesukaan nya.

"Apa dia gila? Ehm tunggu ini beneran dari tuh dosen? Atau orang lain?" Gumam Kanna.

"Apaan tuh Kan" tanya Tania saat dia kembali ke tempat duduk.

"Yogurt sama Sandwich mau?" Tawar Kanna.

Tanpa menjawab Tania langsung mengangguk akhirnya sandwich dan yogurt itu di makan oleh Tania.

Setelah Tania selesai makan mereka berdua pun melanjutkan mengerjakan tugas hingga bel istirahat berbunyi.

"Kau tidak mau keluar?" Tanya Karina.

"Tidak, aku mau di kelas saja" ucap Kanna yang masih membereskan meja nya.

"Sejak kapan kalian berdua menjadi dekat?" Tanya Hasan yang tiba tiba menghampiri Kanna.

"Sejak tuh manusia masuk kedalam kehidupan ku!" Gumam Kanna kesal.

"Oh iya kalau boleh tau kamu pindah di mana?" Tanya Dhani.

"Euhm i-itu aku lupa nama alamat nya" ucap Kanna.

"Lah? Ya sudah kalau begitu nanti kalau pulang biar aku antar" ucap Dhani.

"Tidak perlu, Kanna akan pulang bareng aku. Kebetulan rumah nya yang baru satu arah dengan rumah ku" ucap Karina.

"Ah benar sekali" ucap Kanna yang memaksakan tersenyum.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Hasan.

"Tentu, aku baik baik saja" ucap Kanna.

"Baiklah kalau begitu kapan kapan tolong undang kami ke rumah baru mu oke" ucap Hasan.

Kanna hanya bisa mengangguk karena ia tak mampu memberikan jawaban lain nya.

Bel pulang akhirnya sudah berbunyi. Semua siswa barlalu lalang untuk segera pulang.

"Karina, aku ingin pulang ke rumah ayah dan bunda" ucap Kanna.

"Kau sudah izin dengan kak Ibra?" Tanya Karina. Namun, Kanna menggelengkan kepalanya.

"Lebih baik kau izin kepada nya dulu. Jangan buat dia marah Kan. Aku tau kau tidak mencintai kakak ku sama sekali. Tapi, percayalah dia orang yang baik" ucap Kanna.

"Aku mohon Karina aku tidak betah tidur di gubuk besar itu. Aku seperti di dalam neraka! Aku bahkan kesulitan untuk bernafas di sana" ucap Kanna. Wajah Kanna tampak sangat lelah namun, Karina tidak dapat berbuat apa apa.

"Kanna, bukan kah kalian sudah berpisah kamar?" Tanya Karina.

"Berpisah kamar bukan berarti tidak bertemu" jawab Kanna.

"Aku mohon biar kan aku pulang ke rumah orang tua ku" ucap Kanna memohon.

"Baiklah tapi, tunggu sebentar aku akan telfon kak Ibra" ucap Karina.

Ketika Karina hendak mengambil handphone nya di mobil Kanna mengambil kesempatan untuk kabur.

Ia melihat mobil Tania hendak berjalan. Ia langsung mengetuk kaca mobil Tania agar di buka kan mobil.

"KANNAAAA!!" panggil Karina.

"Ada apa?" Tanya Tania.

"Buka kan pintu nya cepat!!" Ucap Kanna panik. Setelah pintu mobil terbuka Kanna langsung masuk ke dalam mobil Tania.

"Cepat jalan!" Ucap Kanna. Tania, pun hanya bisa menuruti teman nya itu. Ia tidak tau apa yang terjadi dengan Kanna.

Karina pergi mengejar mobil Tania namun, Tania sudah melajukan mobilnya sebelum Karina sampai tepat di Mobil Tania.

"Sialan! Aku pasti kena marah Oma!" Ucap Karina kesal.

Di dalam mobil Tania

"Lo kenapa Kan?" Tanya Tania.

"Tolong antar kan aku ke Balor" ucap Kanna.

"Balor? Mau ngapain?" Tanya Tania.

"Sudahlah tolong antarkan saja aku ke sana! Dan satu hal lagi jika ada yang bertanya aku ke mana jangan pernah bilang jika aku ke Balor!" Ucap Kanna.

Tania pun mengantar kan Kanna ke Balor. Sesampai nya di hotel Balor Kanna turun dari mobil dan berpamitan dengan Tania.

Kanna memesan kamar di hotel tersebut menggunakan uang tabungan nya.

"Setidaknya uang ini bisa membantu ku bertahan hidup selama satu tahun. Sisa nya akan ku pikirkan nanti" ucap Kanna.

Kanna pun segera menuju ke kamar yang ia pesan. Dia berfikir sejenak apakah yang dia lakukan itu benar atau tidak. Yang pasti jawaban nya adalah salah.

"Apa aku pergi ke luar negeri saja ya?" Gumam Kanna.

"Ide yang bagus! Aku akan pergi ke Thailand saja. Biaya tiket nya juga cukup murah" ucap Kanna.

Di sisi lain.

"Bagaimana bisa?!" Teriak Ibra.

"Tuan, kami melihat nona Karina sudah mencoba menghentikan nona muda namun, nona muda berhasil kabur" ucap laki laki itu.

Dengan perasaan marah Ibra akhirnya memutuskan untuk pulang ke mansion utama. Yaitu rumah orang tua nya.

"Cucu kesayangan Oma datang" ucap Oma ketika ia melihat Ibra sampai di rumah.

"Di mana menantu Oma?" Tanya Oma.

"Euhm Kanna sedang ada di rumah Orang tua nya Oma. Dia bilang rindu jadi, Ibra mengantarkan nya ke sana" ucap Ibra berbohong.

"Oh seperti itu" ucap Oma.

"Euhm Oma Ibra ke kamar dulu ya" ucap Ibra.

Namun, bukan nya ke kamar Ibra malah pergi ke kamar Karina.

"Karina!" Panggil Ibra.

"Kak Ibra?! Kak aku mohon maafkan aku kak" ucap Karina yang ketakutan.

"Apa kau melihat mobil siapa yang di tumpangi oleh Kanna" tanya Ibra.

"Itu mobil Tania kak" ucap Kanna.

"Cepat siap siap ayo kita ke rumah nya" ucap Ibra.

"Loh mau kemana lagi?" Tanya Oma yang melihat Ibra dan Karina tergesa gesa.

"Euhm mau jalan jalan Oma. Sejak Ibra menikah Ibra jarang mengajak Karina jalan jalan" ucap Ibra.

"Baiklah" ucap Oma yang tampak tidak peduli.

"Kak, apa sebaiknya kita ke rumah kak Kanna dulu saja?" Ucap Karina.

"Tidak, jika dia berada di rumah ayah pasti ayah akan menelfon ku" ucap Ibra.

Sesampainya di rumah Tania Karina Langsung turun untuk menemui Tania. Namun, sial nya Tania tidak berada di rumah.

"Kak, Tania belum pulang" ucap Karina.

"Apa kau punya nomor telfon Kanna?" Tanya Ibra.

Karina lalu memberikan nomor telfon Kanna kepada Ibra.

Sungguh lucu sekali sang suami tidak tau nomor telfon sang istri.

Lantas Ibra segera menelepon Kanna.

Kanna yang baru saja mengganti baju mendengar handphone nya berbunyi.

"Ini nomor siapa?" Gumam Kanna.

Kanna pun langsung mengangkat nya.

"Halo siapa ya?" Ucap Kanna.

"Kanna! Kamu di mana?!" Tanya Ibra. Seketika Kanna langsung mematikan ponsel nya dan melemparkannya ke lantai.

"Bagaimana dia bisa tau nomor ku?" Gumam Kanna.

"Aku harus segera pergi dari sini. Jika tidak, dia bisa menemukan ku" ucap Kanna.

Kanna akhirnya memutuskan untuk pergi dari hotel dengan memesan ojek online.

Karena di ingat handphone nya ia banting jadi, uang yang dia bawa juga pasti sedikit.

"Pak tolong ke ATM terdekat dulu ya" ucap Kanna.

Akhirnya Kanna langsung pergi bersama ojol tersebut.

"Kak, menurut lokasi ponsel kak Kanna dia berada di hotel ini" ucap Karina.

Mereka berdua akhirnya turun dari mobil dan masuk ke dalam hotel.

"Selamat malam, apakah tadi ada pengunjung yang bernama Annisa Kanna Puspita?" Tanya Karina.

"Kalau boleh tau anda siapa ya?" Tanya wanita itu.

"Saya adik nya, dia memberitahu saya untuk menemui nya di hotel ini" ucap Karina berbohong.

"Baik tunggu sebentar" ucap wanita itu.

"Atas nama Annisa Kanna Puspita kamar nomor 170" ucap wanita itu.

Mereka pun akhirnya langsung masuk ke dalam lift untuk menuju kamar tersebut.

Sialnya mereka terlambat, Kanna sudah pergi terlebih dahulu.

Handphone nya ia biarkan tergeletak di lantai.

"Akhr! Sial! Kenapa dia begitu cerdik!" Gumam Ibra kesal.

"Kalau dia tidak cerdik bagaimana bisa dia bisa masuk ke kelas yang isi nya manusia suhu semua kak!" Ucap Karina.

"Ayo cepat cari dia! Dia pasti belum jauh" ucap Ibra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!