Terbelenggu Pesona Masa Lalu
Namanya Talita Putri Hamdan. Dia seorang gadis belia yang baru beranjak usia tujuh belas tahun. Talita saat ini sudah duduk di bangku kelas dua SMA. Talita terkenal sangat cantik dan pintar. Dia bahkan dikenal sebagai kembang desa yang ramah dan mudah berbaur di lingkungan tempat tinggalnya.
Banyak lelaki yang menyukai nya. Baik itu teman sepermainan di rumah nya, bahkan teman satu sekolah nya. Tapi, belum ada yang bisa menggetarkan hati Talita. Hingga suatu hari seorang siswa pindahan datang kesekolah Talita dan menjadi teman sekelas Talita.
Lelaki itu sangat tampan dan keren. Cara dia berpakaian sangat berbeda dan jenis barang yg di pakai nya. Merupakan barang-barang brandet. Selain mempunyai wajah yang tampan. Dia juga mempunyai pesona yang memikat.
"Azka. Silahkan perkenalkan dirimu!" Buk Aisyah meminta Azka memperkenalkan dirinya.
Buk Aisyah adalah guru walikelas Talita. Talita sekarang berada di kelas sebelas lima. Dan Talita merupakan ketua kelas di kelas itu.
"Perkenalkan. Namaku Azka Permana Putra. Aku pindahan dari pesantren *** desa sebelah. Aku tinggal di ibu kota. Tapi, karena keegoisan orang tua ku. Aku jadi di kirim ke desa ini dan tinggal dengan paman ku. Hm... ujung-ujungnya aku menjadi murid pindahan dari satu desa ke desa lainnya."
"Memang nya kamu ngarap pindah kemana?" tanya salah satu teman lelaki dikelas Talita.
"Aku pikir dengan berulah di Pesantren. Aku bakal di pindahkan ke SMA dekat rumah ku di kota" Azka berbicara sambil tersenyum manis seakan tanpa dosa.
"Wah... jadi ceritanya kamu pindah karena nakal ya?" tanya teman lelaki yang duduk di belakang Talita.
"Jangan begitu. Anggap aku pindah karena kreatifitas ku di sana tidak tersalurkan." kali ini Dia berbicara seakan menaburkan senyum sombong yang membuat Talita jadi penasaran dengan lelaki yang berdiri di depan meja nya itu.
Namun bagi teman-teman Talita yang lain. Dia malah terlihat keren karena blak-blak kan.
"Masih ada pertanyaan? jika tidak bolehkah aku duduk buk?" tanya nya lagi pada buk Asiyah.
belum sempat buk Aisyah menjawab, sebuah suara keluar begitu saja dari mulut gadis itu.
"Apakah kamu masih singel?"
Lelaki itu langsung melihat ke arah Talita.
"Gadis yang cantik. Aku suka dengan pertanyaan kamu." Ucap Azka pada Talita.
Talita kembali berkata
" Kamu cukup menjawab pertanyaanku!"
Azka kemudian ke meja tempat Talita duduk
"Aku masih single! dan jika kamu mau..., kamu boleh jadi kekasihku!" Lalu Azka melihat ke name tag Talita. "Talita."
Mukanya di dekatkanya pada Talita, dengan maksud Talita akan terjerat pesona nya. Namun sayang. Justru begitu dia menatap tajam mata Talita. Malah dia yang jatuh cinta pada Talita di pandangan pertamanya.
"Deg..., jantung Azka berdebar kencang. begitu juga dengan Talita. Siapa sangka pandangan pertama mereka saling memberikan respon satu sama lainnya.
Azka kemudian menarik tubuhnya menjauh dari Talita. Karena dia tidak mau terlihat buruk saat menatap tajam mata Talita yang penuh daya tarik.
Talita pun tidak bisa memungkiri. Peraduan Tatapan pertama mereka membuat Talita bergetar untuk pertama kalinya.
"Cie..." sorakan di layangkan teman-teman sekelas Talita. mereka jadi kikuk.
Azka kemudian tersenyum dan berusaha bersikap sesantai mungkin. Namun gerakan tangannya yang tidak beraturan membuatnya resah dan kemudian memasukan kedua tangannya kedalam saku samping celananya.
"Kamu kaget dengan pertanyaan Talita?" Buk Aisyah mencoba menebak perasaan Azka.
Azka tersenyum kecut.
"Sial. bisa - bisa nya gadis ini membuat gua jadi berdebar seperti ini!" bisik Azka dalam hatinya.
"Talita adalah ketua kelas di kelas sebelas lima ini. Dia murid teladan dan sekaligus ketua osis angkatan tahun ini hingga tahun depan pertengahan kelas tiga. Selain teladan dia juga anak yang berbaur dan kocak. Pertanyaan dia tadi adalah cara untuk mencairkan suasana agar kamu merasa nyaman. Jelas bul Aisyah pada Azka. Agar Azka bisa lebih santai kembali.
"Ahahahah. Iya buk. Tenang saya santai saja kok!" tegas Azka sambil melirik manis ke arah ketua kelas cantik itu lalu pandangan mereka beradu dan Azka mengedipkan sebelah matanya pada Talita.Talita terlihat santai dan membalas dengan kedipan mata juga.
"Gila, ni cewek bikin gua kepincut aja. Liat ya sayang. kamu bakal jatuh ke pelukanku." Batin Azka.
" Siapa yang bangku nya kosong? tanya buk Aisyah kemudian.
"Sini aja. sama gua ka! gua sendirian kok." sebuah suara dari belakang Talita mengajukan tangannya.
"Oh, Delon. Kamu duduk sendiri? tanya buk Aisyah
"Iya buk. Refan udah dua hari nggak masuk buk!" jawab Delon.
"Ok Azka. kamu bisa duduk bareng Delon. Dan kebetulan Talita di depan kamu. Jadi jika ada yang kamu tidak mengerti, kamu bisa tanyakan pada Talita!"
"Ok buk"
Azka kemudian duduk di belakang Talita.
"Hai...., gua Azka" Azka mengulurkan tangan nya pada Delon.
"Gua Delon. Senang bisa berkanalan sama loe"
Azka duduk tepat di belakang Talita.
"Hai murid teladan. Mohon bimbingannya ya!" bisik Azka di belakang kepala Talita.
Talita lalu menghadap kebelakang. Lalu menatap lekat mata Azka.
"Hai tampan. Dengan senang hati. Dan selamat datang di kelas sebelas lima." Ucap Talita dengan manis.
"Deg... ," senyuman Talita membuat Azka terpukau. Hingga dia menatap Talita dalam dan penuh kehangatan. Talita sendiripun merasakan getaran luar biasa. Mulut mereka diam, tapi mata mereka saling bicara. Lalu perlahan bibir mereka merekah pelan dan tersenyum indah penuh makna.
Kemudian Talita kembali menghadap kedepan.
Azka kemudian memgeluarkan secarik kertas dan menulis sesuatu di kertas itu dan memberikanya pada Talita dengan mengibaskan kertas itu disamping telinga Talita. Talita kemudian melirik ke samping kanan dan mengambil kertas tersebut.
Talita membuka kertas yang diberikan Azka. Sebuah nomor telpon tertera dengan dibuahi tulisan Save ya ketcan alias ketua cantik.
Talita tersenyum. Lalu mengeluarkan handphone nya dan mengirim sebuah emo welcome pada no yang di berikan Azka tadi.
Sebuah pesan washtapp masuk ke Azka dan Azka membalas dengan emo hati.
"Ntar pulang bareng ya" sebuah pesan terkirim ke Talita.
"Ok" balasan pesan Talita
Begitu jam pulang sekolah Azka dan Delon sudah menunggu Talita di gerbang sekolah. Talita pun pulang bareng teman sebangku nya. Shaha.
"Hai..., kamu pulang sama siapa?" tanya Azka.
"Aku di jemput Ayah" Jawab Talita.
"O..., anak ayah toh."
"ketua mah anak kesayangan. pulang pergi sekolah antar jemput sama ayahnya. Makanya nggak ada yang berani dekatin dia" sindir Delon.
"Apa sih?" jawab Talita.
"Nggak selalu di jemput juga. cuma jumat sabtu aja di jemput. Karena ayah pulang kerja setengah hari. Jadi bisa pulang bareng ayah sekalian lewat sini juga.
"Ooo... kalau gitu aku temanin sampai ayahnya datang ya" pinta Azka.
Talita mengangguk dan Shasa pun ikut tersenyum bahagia. Karena Azka lelaki pertama yang mau menemani Talita menantikan kedatangan Ayhnya Talita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
AdindaRa
Awal cerita nya bagus dan aku suka novel genre teen begini. Aku kirim tips iklan buat kakak. Semangat berkarya yaaa😍
2022-08-12
2
AdindaRa
Ini Agung atau Azka kak?
2022-08-12
2
AdindaRa
Sambil aku bantu koreksi typonya yaa kak.
Bul Aisyah harus buk Aisyah ☺️
2022-08-12
2